Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“Konteks – Konteks Komunikasi”

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Nama : SITI ZULAIKHA


NADIA SOFIA
Fakultas / Prodi : Dakwah /Komunikasi Penyiaran Islam B

Semester : I (Satu)
Dosen Pengampu : RIAL SUKMA M.Sos

Fakultas Dakwah
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR 666666669-+-AL - ULUUM
ASAHAN - KISARAN
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang karena berkat rahmat, karunia, serta
taufik dan inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konteks-konteks
Komunikasi ini dengan baik, meskipun dapat dipastikan banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami sampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak Rial Sukma M.Sos selaku
dosen mata kuliah Ilmu Komunikasi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga
mampu menambah wawasan kami.

       Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
makalah ini terdapat terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat ini, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

                           


                                                                                                        Kisaran, 04 November 2022
   

                                                                                                                   Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C.    Tujuan Penulisan............................................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A.    Komunikasi Intrapersonal.............................................................................. 2
B.    Komunikasi Interpersonal.............................................................................. 2
C.    Komunikasi Massa......................................................................................... 3
D.    Komunikasi Kelompok.................................................................................. 3
E.    Komunikasi Publik......................................................................................... 4
F.    Komunikasi Organisasi.................................................................................. 4

BAB IV : PENUTUP............................................................................................. 5
A.    Kesimpulan.................................................................................................... 5

Daftar Pustaka....................................................................................................... 6

ii
AB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
  Komunikasi adalah hal yang tidak asing lagi bagi kehidupan manusia sehari-hari.
Komunikasi banyak dilakukan dengan banyak cara, baik secara verbal maupun non verbal.
Dalam makalah ini saya ingin mencoba menguraikan tentang cabang-cabang komunikasi dan
teori yang mendasari komunikasi tersebut. Komunikasi adalah suatu prosespenyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasaverbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan (body language), menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Hampir semua manusia bisa berkomunkasi, tetapi manusia tidak tahu teori dasar dari apa
yang dikomunikasikannya. Komunikasi yang dilakuakan sehari-hari oleh manusia itu menjadi
hal yang nenarik dalam bahasan makalah ini, karena mudah-mudahan makalah ini bisa
membantu semua pihak tentang beberapa cabang-cabang komunikasi dan teori yang
mendsarinya yang dijelaskan dalam makalah ini.

B.    Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1.    Komunikasi Intrapersonal
2.    Komunikasi Interpersonal
3.    Komunikasi Massa
4.    Komunikasi Kelompok
5.    Komunikasi Publik

C.    Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Intrapersonal
2.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Interpersonal
3.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Massa
4.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Kelompok
5.    Untuk mengetahui apa itu Komunikasi Publik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam
diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif
dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim
sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal
yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang
lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan
kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator.
Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu
untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui
proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan,
bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Menurut Lance Morrow dalam majalah Time (1998) mengatakan bahwa “berbicara
dengan diri sendiri sering kali merupakan hal yang yang tidak bermartabat-pikiran jahat,
pembenaran terhadap diri sendiri, serta maki-makian” (hal.98). Sedangkan menurut Joan Aitken
dan Leonard Shedletsky (1997) menyatakan bahwa komunikasi intrapersonal sebenarnya lebih
dari itu. Komunikasi macam ini melibatkan banyak penilaiaan akan perilaku orang lain.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri
pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita
dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam
hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama
ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.

B.    Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang
saling berkomunikasi. Maksud dari Proses ini, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan
(action) yang berlangsung terus-menerus.
Menurut Joseph A. Devito, komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi antarpersonal dinilai paling baik
dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Alasannya adalah
karena komunikasi antarpersonal dilakukan secara tatap muka dimana antara komunikator dan
2
komunikan saling terjadi kontak pribadi; pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan,
sehingga aka nada umpan balik yang seketika (perkataan, ekspresi wajah, ataupun gesture).
Komunikasi inilah yang dianggap sebagai suatu teknik psikologis manusiawi.
Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang
melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, guru-murid, dann sebagainya.

C.    Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang – orang yang terdiri dari tiga atau lebih. Kelompok
memiliki hubungan yang intensif di antara mereka satu sama lainnya, terutama kelompok
primer. Intensitas hubungan di antara mereka merupakan persyaratan utama yang dilakukan oleh
orang-orang dalam kelompok tersebut. kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang
relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai
derajat organisasi tertentu di antara mereka.
Menurut Dedy Mulyana kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya
adalah keluarga, kelompok diskusi, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil
suatu keputusan. Pada komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi, karena
itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
Menurut Anwar Arifin komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara
beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan
tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang
mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat. Dari dua definisi di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap
muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.

D.    Komunikasi Massa
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai
kependekan dari mass media communication, artinya, komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications
diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of
mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada
di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam
3
waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang
sama. Menurut Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) sesuatu bisa didefinisikan
komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan
dan mentransmisikan pesan kepada khalayak yang luas dan tersebar.   
2. Komunikator dalam komunikasi massa mencoba untuk berbagi pengetahuan dengan jutaan
orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan yang disampaikan bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang, dengan jutaan
orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain
4. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya berupa organisasi formal atau berbentuk
suatu lembaga.
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper, artinya pesan yang disampaikan atau
disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan
lewat media massa.
6. Umpan balik yamg diterima dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.

E.    Komunikasi Publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah besar orang yang tidak bisa dikenali satu persatu (ceramah, pidato, dan kuliah
umum). Komunikasi publik biasanya lebih formal dan lebih sulit dibandingkan dengan
komunikasi intrapribadi, antarpribadi dan kelompok karena komunikasi publik menuntut
persiapan, keberaniaan, kemampuan, dan daya Tarik pembicara.
Ciri-ciri komuniksi publik adalah : terjadi di tempat umum, merupakan peristiwa sosial,
terdapat agenda, beberapa orang ditunjuk menjalankan fungsi khusus. Komunikasi publik sering
bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk.

F.    Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal,
dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Oleh karena
itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi
organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan
adakalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur
organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal,
sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi.

4
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Memahami konteks komunikasi di dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu cara
untuk mengetahui komunikasi lebih jauh. Dengan memahami konteks komunikasi, berarati kita
telah paham membedakan macam-macam bentuk komunikasi, mulai dari komunikasi diri sendiri
(intrapersonal) sampai dengan komunikasi yang secara luas. Lahirnya konteks komunikasi
tentunya ada teori yang mendasari adanya konteks komunikasi, tidak ada satu konteks
komunikasi-pun yang tidak mempunyai teori yang mendasarinya. Tentunya para ahli atau para
pencetetus menemukan teori tersebut bukanlah mudah seperti yang kita bayangkan, banyak
proses yang tentunya terjadi. Para peneliti menemukan teori biasanya mengikuti teori yang
sudah ada, jadi antara konteks komunikasi dan teori-teori yang mendasari adalah satu kesatuan
utuh dan tentunya tidak dapat terpisahkan antara keduanya.

B.    Saran
Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti tidak luput untuk melakukan proses
komunikasi. Semua hal yang ada di dunia ini tentunya pasti berhubungan dengan komunikasi,
karena komunikasi adalah salah satu alat untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
Didalam komunikasi, pastinya sangat membutuhkan namanya pembagian masing-masing
tersebut atau yang biasa kita sebut konteks-konteks komunikasi. Bersamaan dengan itu teori
yang menjadi dasar konteks tersbeut sangat berpengaruh, tanpa teori-teori konteks komunikasi
itu maih diragukan. Dalam memahami kedua hal ini penulis menyarankan segala sesuatu apapun
yang kita lakukan diduinia ini khususnya dalam penelitian ilmuah, kalau kiata tidak
mencantumkan teori yang mendasari hal tersebut maka penelitian kita masih diragukan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy, Prof. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung: Rosda, 2012, hlm. 77-84.
Riswandi. Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu, 2009.
Vivian, Jons. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana, 2008.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Rosdakarya: Bandung, 2005.
Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu: Yogyakarta, 2011.
McQuail, Denis. Teori komunikasi massa. edisi kedua. Erlangga: Jakarta, 1991.
http://www.scribd.com/doc/15998955/Tekom-3Komunikasi-Organisasi
https://yusufa17.blogspot.com/p/blog-page.html

Anda mungkin juga menyukai