Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG JENIS – JENIS KOMUNIKASI VERBAL DAN

KOMUNIKASI NON VERBAL


Dosen pengampuh : Ns. Hizkianta Sembiring, M.Kep,CWCCA

Disusun oleh :
KELOMPOK 4 : 1. Randy Putra Purba
2. Michael Jeremi
3. Zakarial Ansor
4. Ferdinan
5. Aris Maji
6. Cindy Audya
7. Rika Syarifa Bancin
8. Dewi Anjani
9. Sri Muliani Arjuna
10. Nelly Viona br Bangun
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
T.A 2020 -2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Dalam Hubungan Interpersonal”Pada makalah ini kami
banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak
.oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Deli Tua, Maret 2021

Kelompok 4
i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1 Komunikasi Verbal.............................................................................................. 3
2.2 Komunikasi Non verbal....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 8
3.2 Saran.................................................................................................................... 8
DAFTARPUSTAKA.................................................................................................. 9
ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan
manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia
lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki
peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian
yang seksama terhadap komunikasi.

Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya. Orang
memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau lingkungan
sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami orang lain,
namun terkadang makna itu buram, tidak dapat dipahami dan bahkan bertentangan dengan
makna sebelumnya. Dengan memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa
secara lebih fleksibel dan bermanfaat.

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan,
komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan.

Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal
melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media
surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain. Komunikasi non verbal ( non verbal
communicarion) menempati porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya
karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu
bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci,
cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi verbal?
2. Apa pengertian komunikasi nonverbal?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi verbal?
2. Untuk mengetahui pengertian komunikasi nonverbal?
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan,
komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan. Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :

1. Berbicara dan menulis.

Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara)


ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh”
sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak
penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan
pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines
report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.

2. Mendengarkan dan membaca

Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang


menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan
lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga
menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan
kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting
sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.

Komunikasi verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :


a. Disampaikan secara lisan / bicara atau tulisan

b. Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah

c. Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal

Bahasa dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan sebagai seperangkat
simbol, dengan alunan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan
dan dipahami suatu komunitas.

a. Untuk mengartikulasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia.

b. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.

c. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.

d. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

Menurut Larry Barker (Mulyana, 243) bahasa memiliki 3 fungsi sebagai berikut:

1. Penamaan (naming/labeling)

Penamaan merupakan fungsi bahasa yang mendasar. Penamaan atau penjulukan merujuk
pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang yang menyebut namanya sehingga
dapat dirujuk dalam berkomunikasi

2. Interaksi

Fungsi interaksi merujuk pada berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengunadang simpati
pengertian ataupun kemarahan dan kebingugan

3. Transmisi Informasi

Yang dimaksud dengan fungsi transmisi informasi adalah bahwa bahasa merupakan media
untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Bahasa merupakan media transmisi
informasi yang bersifat lintas waktu, artinya melalui bahasa dapat disampaikan informasi
yang menghubungkan masa lali, masa kini, masa depan sehingga memungkinkan adanya
kesinambungan budaya dan tradisi. Dari keseluruhan komunikasi yang kita lakuakan,
ternyata komunikasi verbal hanya memiliki porsi 35 %, sisanya adalah komunikasi
nonverbal.

Komunikasi yang efektif harus sederhana, pendek dan langsung. Makin sedikit kata-
kata yang digunakan makin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai
dengan berbicara secara lambat dan mengucapkannya dengan jelas. Penggunaan contoh bisa
membuat penjelasan lebih mudah untuk dipahami. Ulang bagian yang penting dari pesan
yang disampaikan. Penerimaan pesan perlu mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan,
siapa dan dimana. Ringkas, dengan menggunakan kata-kata yang mengekspresikan ide secara
sederhana.

Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik daripada “saya ingin anda
menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enak.”

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelancaran Komunikasi Verbal

1) Faktor Intellegensi

Orang yang memiliki intellegensi yang tinggi biasanya memiliki banyak pembendaharaan
kata dibandingkan orang yang memiliki intellegensi rendah.

2) Faktor budaya

Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti di Indonesia yang memiliki
keragaman suku. Suku Sunda, Batak memiliki bahasanya masing-masing.

3) Faktor Pengetahuan

Orang yang memiliki pengetahuan banyak akan mendorong yang bersangkutan untuk
berbicara lancar dengan pembendaharaan kata yang banyak

4) Faktor Kepribadian

Orang memiliki sifat pemalu, atau pendiam biasanya sedikit berbicara pada orang lain
disebabkan tidak terbiasa berkomunikasi.

5) Faktor Biologis
Adanya kelainan sehingga mengganggu saat berbicara.

6) Faktor Pengalaman

Orang yangbanyak berkomunikasi baik berbicara dengan orang lain, individu atau massa,
akan dapat berbicara secara lancar.

2.2 Komunikasi Nonverbal

Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli diantaranya:

1. Menurut Edward Sapir, Komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis
tidak di mana pun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh semua (an
elaborate code that is written nowhere, known to none, and understood by all).

2. Molandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi: komunikasi antar budaya
memberikan batasan-batasannya sebagai berikut :

a. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.

b. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan suara

c. Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang diberi makna
oleh orang lain

d. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan, waktu, gerak,
isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.

Dapat disimpulkan bahwa Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion)


Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakangerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan,
kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Adapun ciri-ciri komunikasi nonverbal diantaranya :

● Disampaikan dengan menggunakan isyarat (gesture), gerak-gerik (movement),


postur/lipologi, pembahasa, kinesic/sentuhan, penampilan fisik, ruang, jarak, waktu,
consumer product dan artefak
● Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah
● Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi orang lain

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Fungsi pesan nonverbal dalam hubungannya dengan pesan verbal menurut Mark L. Knapp
(1972: 9-12) dalam (Herlina Tanpa tahun) ada lima, yaitu:

1. Repitisi, yaitu mengulang kembali pesan yang disampaikan secara verbal

2. Subtitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal

3. Kontradiksi, yaitu menolak pesan verbal atau memberikan makna lain terhadap pesan
verbal

4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna nonverbal.

5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal menggaris bawahinya.

Komunikasi ini sangat penting, namun memiliki hambatan. Diantara hambatan tersebut yaitu:

1. Hambatan konsepsi atau pemahaman

Dalam berkomunikasi sangat penting bagi kebermaknaan suatu komunikasi. Keslahpahaman


ini bisa terjadi jika:

1. Komunikasi nonverbal bersifat insting, dan tidak dipelajari

2. Adanya keyakinan bahwa fenomena nonverbal seperti ekspresi wajah, postur tubuh

3. Banyaknya gerak isyarat yang digunakan dalam komunikasi membuatnya sulit untuk
dipelajari secara praktis dalam hubungannya dengan perilaku manusia.

4. Hambatan sejarah

Cara pergerakan dalam pengucapan bahasa dianggap perlu dilakukan menarik perhatian
audience, bukan sebagai pelengkap dan penguat pesan yang disampaikan.
3. Hambatan metodologi

Diperlukan peralatan yang mahal untuk mempelajari komunikasi nonverbal.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,
dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna.
Namun, keduanya juga memiliki perbedaan- perbedaan.

Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam tipe informasi pada setiap belahan
otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak
berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan, tipe
informasinya Iebih berkesinambungan dan alami.

3.2 Saran

Karena interpersonal skill merupakan kemampuan yang dapat dilatih, maka sebaiknya
kemampuan ini dilatih dalam diri setiap orang, bukan hanya terbatas pada bidang keahlian
tertentu seperti dokter, konselor, guru, pengacara, dsb. Agar setiap komunikasi interpersonal
yang terjadi dapat berjalan efektif, dengan penuh empati, saling menghargai dan beresiko
kecil menimbulkan konflik.

Intensitas komunikasi dalam mengajak masyarakat yang dilakukan oleh opinion leader perlu
ditingkatkan dengan selalu melakukan pendekatan ajakan dalam waktu setiap minggu.
8

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, tanpa tahun. Bacaan Kuliah: Modul 6 Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal.

Argiris C., 1994. Good communication that block learning. HBR. July – Agustus

Bacaan Mata Kuliah Ilmu Pernyataan : Materi 5 Komunikasi Nonverbal. Psikologi


Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.

Pitasari, D.Kusuma.2007. Proses Komunikasi PT. Indofood-Vendor-Petani Kentang Di Desa


Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Faperta UPN “Veteran” Yogyakarta.
Skripsi.
9

Anda mungkin juga menyukai