Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN

TEORI KOMUNIKASI VERBAL

DISUSUN OLEH:
1. Devina Triyani.H (C1019011)
2. Dian Ayu Pangestu (C1019012)
3. Dina Lutfiana (C1019013)
4. Dwi Guna Agung R (C1019014)
5. Elsa Nur Aulia (C1019015)
6. Ine Melioni Putri (C1019025)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Tahun Akademik 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
karunia-nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
“Komunikasi Verbal” ini tepat waktunya. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita hanturkan untuk junjungan nabi agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karuia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai


komunikasi verbal, sehingga mahasiswa memiliki bekal teori yang nantinya akan sangat
bermanfaat dalam melaksanakan praktik di lapangan.

Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini sepaya makalah ini
menjadi makalah yang lebih baik. Demikian apabila terdapat kesalahan pada makalah
ini penuli mohon maaf sebesar-besarnya.

Slawi, 28 Februari 2020

Penyusun

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5
A. Kata dan Makna Verbal...........................................................................5
B. Pengaruh Kata Terhadap Tindakan.........................................................6
C. Bentuk Komunikasi Verbal.....................................................................7
D. Menafsirkan Pesan Verbal.......................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................9


A. Kesimpulan..............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat merupakan suatu kelompok besar yang hidup dalam suatu lingkungan
dalam kehudupannya. Masyarakat harus saling membutuhkan guna memenuhi
kebutuhan kehidupan mereka. Dalam proses tersebut individu-individu ataupun
kelompok-kelompok harus melakukan interaksi.

Manusia saling berinteraksi memerlukan suatu kontak dan akan dilanjutkan komunikasi
untuk mencapai interaksi sempurna. Dalam melakukan komunikasi tersebut bisa
dilakukan dengan garis besar yaitu komunikasi verbal.

Dalam makalah ini hal yang dibahas adalah komunikasi verbal. Komunikasi verbal
merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan maupun tertulis.
Melalui komunikasi verbal ini manusia yang menggunakannya guna mengungkapkan
perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud merek, menyampaikan fakta, data,
serta informasi dan menjelaskannya. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang
perana penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kata dan makna verbal?
2. Apa pengaruh kata terhadap tindakan?
3. Apa saja bentuk komunikasi verbal?
4. Bagaimana menafsirkan pesan verbal?

C. Tujuan
Bertujuan untuk memberitahu pembaca mengenai komunikasi verbal yang kami susun
pada makalah ini, sehingga di harapkan pembaca dapat mengetahui apa saja yang ada di
dalam makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kata dan Makna


Potter & Perry (1987) menyatakan bahwa komunikasi verbal termasuk penggunaan
kata-kata atau tulisan. Bahasa yang digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti
khusus yang kadang hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada. Sehingga
dengan bahasa yang diucapkan atau dituliskan, kita dapat menebak seseorang berasal
dari komunitas mana.
Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal
melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa
media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

Lebih lanjut Potter dan Perry (1987) mengidentifikasi bahwa komunikasi verbal sangat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu denotativeand connotative meaning (kemaknaan),
vocabulary (perbendaharaan kata), pacing (kecepatan), intonation (nada suara), clarity
dan brevity(kejelasan dan keringkasan), dan timing and relevance (waktu dan relevansi).
Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang
sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses
komunikasi verbal. Sebab bisa jadi satu kata akan mengandung beribu makna.
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu :

1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa
verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau
suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah:
a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Menurut para ahli, ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki
kemampuan berbahasa.
Teori pertama disebut Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli
psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur
rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R.
teori ini menyatakan bahwa jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang
cenderung akan member reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh
orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.

5
Teori kedua ialah teori kognitif yang dikembangkan oleh Noam Chomsky. Menurutnya
kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa
dari lahir.
Teori ketiga disebut Mediating theory atau teori penengah. Dikembangkan oleh Charles
Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya
berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar,
tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

2. Kata
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada
pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

B. Faktorfaktor yang mempengaruhi komunikasi verbal

1. Factor intelegansi

Orang yang intelegasinya rendah biasanya kurang lancer dalam berbicara karena
kurang memenuhi kekayaan perbendaharaan kata bahasa yang baik. Cara berbicaranya
berputus-putus bahkan antara yang satu dengan lainya tidak kurang memiliki relevansi.
Sebaiknya memiliki intelegensi yang tinggi.

1. Factor budaya

Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Apabila orang yang


berkomunikasi tetap mempertahankan bahasa daerahnya masing-masing, maka
pembicara meraka menjadikan tidak efektif. Akibatnya, komunikasi menjadi terhambat
atau bahkan timbul kesalah pahaman di anatara mereka

2. Faktor Pengetahuan

Makin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang maka makin banyak perbedaan
kata yang dapat mendorong yang bersangkutan untuk berbicara lebih lancer.
Apabila orang-orang yang berbeda pengetahuan saling berkomunikasi tanpa
mengidahkan perbedaan pengetahuan di antara mereka, maka tidak akan terjadi
komunikasi yang mengenakkan bagi mereka berdua. Hal ini terjadi karena ketika salah
seseorang berbicara sesuai dengan pengetahuannya tanpa menjelaskan dengan detail,
maka seseorang yang lain tidak akan paham apa yang dimaksud lawan bicaranya.
Misalnya seorang insinyur sedang berbicara dengan seorang dokter. Dokter tersebut
menjelaskan penyakit yang di derita si insinyur dengan menggunakan istilah-istilah

6
kedokteran. Bila penjelasan dokter tersebut tidak detail dan runtut serta menggunakan
bahasa yang lebih umum maka si insinyur tersebut pun tidak akan paham maksud
dokter.

3. Faktor Kepribadian

Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan, biasanya kurang lancer
berbicara. Hal ini disebabkan ia tidak terbiasa berkomunikasi dengan orang lain. Ia
tidak memiliki pengetahuan yang luas Karena kurangnnya pergaulan tersebut.
Pemahaman dia mengenai sesuatu hal sangat minim sehingga tidak nyambung dengan
teman-temannya.

4. Faktor Biologis

Kelumpuhan organ berbicara dapat menimbulkan kelainan-kelainan, seperti:


 Sulit mengatakan kata desis(lipsing), karena ada kelainan pada rahang, bibir, gigi.
 Berbicara tidak jelas(sluring), yang disebabkan oleh bibir(sumbing), rahang, lidah tidak
aktif

5. Faktor Pengalaman

Makin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin terbiasa ia


menghadapi sesuatu. Orang yang sering menghadapi masalah, sering berbicara di
muka umum, akan lancer berbicara dalam keadaan apapun dengan siapapun. Seorang
pembicara atau MC terbiasa berbicara didepan orang banyak. Namun seorang penyiar
radio, belum tentu bisa mampu ketika di tugaskan sebagai MC, karena pekerjaanya
tidak menuntutnya harus berhadapan dengan orang banyak. Walaupun dibalik peralatan
audio visual dan telepon ia biasa berbicara dengan pendengar, namun ia tidak
berhadapan secara langsung dengan pendengar.

C. Bentuk Bentuk Komunikasi Verbal

1. Berbicara dan Menulis

Berbicara ialah kumunikasi verbal-vokal, sedangkan menulis ialah komunikasi verbal-


non vocal. Contoh komunikasi verbal- vocal ialah presentasi dalam rapat dan contoh
komunikasi verbal non vocal ialah surat menyurat bisnis.

2. Mendengarkan dan Membaca

Mendengar dan mendengarkan berbeda, mendengar berarti semata-mata memungut


getaran bunyi sedangkan mendengarkan ialah mengambil makna dari apa yang

7
didengar. Mendengarkan melibatkan 4 unsur yakni mendengar, memperhatikan,
memahami dan mengingat. Membaca ialah suatu cara untuk mendapatkan informasi
dari sesuatu yang di tulis.

D. Menafsirkan Pesan Verbal

Komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh


komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara tertulis atau dengan cara
lisan.
Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan
atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang
lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian
pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-
simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang
umumnya digunakan yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran
seseorang kepada orang lain.
Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima informasi
dengan menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi melalui
telepon. Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara tidak langsung
antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima informasi
(komunikan), misal komunikasinya yang dilakukan dengan menggunakan media seperti
surat-menyurat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi verbal tersebut dipergunakan manusia guna mengungkapkan perasaan,
emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud merek, menyampaikan fakta, data, serta
informasi dan menjelaskannya. Dalam komunikasi verbal itu bahasa memegang
peranan penting. Bahasa yang digunakan seseorang biasanya mengisyaratkan arti
khusus yang kadang hanya dimengerti oleh komunitas tempat individu berada.setiap
individu memiliki bahasa yang berbeda-beda namun tetap memiliki arti atau tujuan yg
sama dalam berkomunikasi.
Kemaknaan dari kata, kalimat, atau bahasa yang digunakan seseorang menjadi hal yang
sangat relevan untuk dikaji dan dimengerti oleh orang yang sedang melakukan proses
komunikasi verbal. Komunikasi secara verbal tersebut akan memberikan informasi
yang cukup jelas maknanya karena disampaikan secara langsung oleh individu.

B. Saran
Karena interpersonal skill merupakan kemampuan yang dapat dilatih, maka sebaiknya
kemampuan ini dilatih dalam diri setiap orang, bukan hanya terbas pada biang keahlian
tertentu seperti dokter, konselor, guru, pengacara. Agar setiap komunikasi interpersonal
yang terjadi dapat berjalan efektif, dengan penuh empati, saling menghargai dan
berisiko kecil menimbulkan konflik.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. www.gurupendidikan.co.id
2. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/IP-TM4_KOMUNIKASI_VERBAL.pdf
3. http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-komunikasi-verbal-dan-non-
verbal.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai