Anda di halaman 1dari 18

JUDUL

TUGAS KELOMPOK
Psikologi Komunikasi Kerja
“Pengantar Psikologi Komunikasi”

Nama Dosen :
Delon Yericho Natalio Runtu, S.Psi., M.Si

Nama Mahasiswa dan Npm :

Dimas Rizki Fadhilah 201910515231


Faris Ahmad Fauzi 201910515144
Lusia Khoirotunnisa 201910515188
Maselo Fajar Utama 201910515193
Rio Murach Ghany 201910515017
Salsabila Putri Adhina 201910515329

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
2020
BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yg berjudul “ PENGANTAR PSIKOLOGI
KOMUNIKASI “ ini dengan baik dan tanpa hambatan sedikitpun.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya tanpa bantuan dari berbagai sumber dan berbagai
informasi , makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna , oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati kami berharap saran dan kritik demi perbaikan – perbaikan
lebih lanjut.
Kami berharap , semoga makalah ini dapatmemenuhi kewajiban kami untuk menyelesaikan
tugas yg telah diberikan.

Bekasi , 20 September 2020

Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI

JUDUL..........................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..............................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB II ISI.....................................................................4
KOMUNIKASI VERBAL...............................................................................................4
Unsur dalam Komunikasi Verbal..........................................................................4
Jenis Komunikasi Verbal.......................................................................................5
Karakteristik Komunikasi Verbal...........................................................................6
KOMUNIKASI NONVERBAL........................................................................................6
Jenis Komunikasi Nonverbal.................................................................................7
Fungsi Komunikasi Nonverbal...............................................................................9
Karakteristik Komunikasi Nonverbal...................................................................11
PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL...........................................12
METODE KOMUNIKASI............................................................................................16

BAB III PENUTUP.....................................................17


KESIMPULAN......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................18
BAB II ISI

KOMUNIKASI VERBAL
komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik itu
secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak dipakai dalam
hubungan antar manusia, untuk mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran,
gagasan, fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan
dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar.

Unsur dalam Komunikasi Verbal :

1. Kata

Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang


yang mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna
kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal.
Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. Komunikasi verbal
merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai. Seringkali kita
mencoba membuat kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu
pilihan kata. Kata - kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati
maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi'
(shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.

2. Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi


makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa
lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa memiliki tiga fungsi yang erat
hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Fungsi itu digunakan
untuk mempelajari dunia sekitarnya, membina hubungan yang baik antar sesame dan
menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Ada tiga teori yang
membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa, diantarnya:

a. Operant Conditioning Theory yang dikembangkan oleh seorang ahli


psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini
menekankan adanya unsur rangsangan (stimulus) serta tanggapan (response)
atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Teori ini menyatakan jika satu
organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan memberi
reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau
meniru apa yang diucapkan oleh orang lain.
b. Cognitive Theory yang dikembangkan oleh Noam Chomsky, yang
menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah
pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.
c. Mediating Theory atau teori penengah, yang dikembangkan oleh Charles
Osgood. Teori ini menyatakan bahwa manusia dalam mengembangkan
kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli)
yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang
terjadi dalam dirinya.

Bahasa juga miliki karakteristik sebagai berikut:

a. Pengalihan (displacement). Bahasa memiliki karakteristik yang namanya


pengalihan, dimana kita dapat berbicara mengenai hal-hal yang jauh dari kita,
baik dari segi tempat maupun waktu, berbicara tentang masa lalu atau masa
depan, berbicara tentang hal-hal yang tidak pernah kita lihat seperti kuda
terbang, makhluk planet lain.

b. Pelenyapan. Suara saat kita bicara bisa hilang atau lenyap dengan cepat.
Suara harus diterima dengan segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan
pernah menerimanya.

c. Kebebasan makna. Isyarat bahasa memiliki kebebasan makna. Suatu kata


memiliki arti atau makna yang mereka gambarkan karena kitalah yang secara
bebas yang menentukan arti atau 9 maknanya.

d. Transmisi budaya. Bahasa dipancarkan secara budaya. Seorang anak yang


dibesarkan dalam lingkungan keluarga berbahasa Inggris akan menguasai
bahasa Inggris

Jenis Komunikasi Verbal


1. Berbicara dan menulis
Berbicara adalah komunikasi verbal vocal, sedangkan menulis adalah
komunikasi verbal non vocal. Presentasi dalam rapat adalah contoh dari
komunikasi verbal vocal. Surat menyurat adalah contoh dari komunikasi
verbal non vocal.
2. Mendengarkan dan membaca
Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Mendengar
mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi, sedangkan mendengarkan
adalah mengambil makna dari apa yang didengar. Mendengarkan melibatkan
unsur mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca
adalah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.
Karakteristik Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Jelas dan Ringkas
Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang
digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit.
Berbicara secara lambat dan pengucapan yang jelas akan membuat
kata tersebut makin mudah dipahami.
2. Perbendaharaan kata
Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh seseorang akan
meningkatkan keberhasilan komunikasi. Komunikasi tidak akan
berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata dan
uacapan.
3. Arti konotatif dan denotative
Makna konotatif adalah pikiran, perasaan atau ide yang terdapat
dalam suatu kata, sedangkan arti denotative adalah memberikan
pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan.
4. Intonasi
Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada
suara yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.
5. Kecepatan berbicara
Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan tempo
bicara yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu dapat timbul bila
dalam pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok
pembicaraan.
6. Humor
Humor dapat memningkatkan keberhasilan dalam memberikan
dukungan emosi terhadap lawa bicara.

KOMUNIKASI NONVERBAL

manusia berkomunikasi menggunakan kode verbal dan nonverbal. Kode


nonverbal disebut isyarat atau bahasa diam (silent language). Melalui komunikasi
nonverbal kita bisa mengetahui suasana emosional seseorang, apakah ia sedang
bahagia, marah, bingung, atau sedih. Kesan awal kita mengenal seseorang sering
didasarkan pada perilaku nonverbalnya, yang mendorong kita untuk mengenal lebih
jauh.

Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesan-


pesan nonverbal sangat berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau simbol-simbol
nonverbal sangat sulit untuk ditafsirkan dari pada simbol verbal. Bahasa verbal
sealur dengan bahasa nonverbal, contoh ketika kita mengatakan “ya” pasti kepala
kita mengangguk.
Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau
diungkapkan karena spontan. Komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai
daripada komuniasi verbal. Komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu
ada.Komunikasi nonverbal meliputi semua aspek komunikasi selain kata-kata sendiri
seperti bagaimana kita mengucapkan kata-kata (volume), fitur, lingkungan yang
mempengaruhi interaksi (suhu, pencahayaan), dan benda- benda yang mempengaruhi
citra pribadi dan pola interaksi (pakaian, perhiasan, mebel). Sebuah studi yang
dilakukan Albert Mahrabian (1971) yang menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, 38% dari vocal suara,
dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan bahwa jika terjadi pertentangan
antara apa yang diucapkan seseorang dengan perbuatannya, orang lain cenderung
mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal

Jenis Komunikasi Nonverbal


1. Sentuhan (haptic)
Sentuhan atau tactile message, merupakan pesan nonverbal nonvisual
dan nonvokal. Alat penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu
menerima dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang
melalu sentuhan.
Alma i smith seorang peneliti dari dari Cutaneous Communication
Laboratory mengemukakan bahwa berbagai perasaan yang dapat
disampaikan melalui sentuhan, salah satunya adalah kasih sayang
(mothering) dan sentuhan itu memiliki khasiat kesehatan.
2. Komunikasi Objek
Penggunaan komunikasi objek yang paling sering adalah penggunaan
pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya,
walaupun ini termasuk bentuk penilaian terhadap seseorang hanya
berdasarkan persepsi. Contohnya dapat dilihat pada penggunaan
seragam oleh pegawai sebuah perusahaan, yang menyatakan identitas
perusahaan tersebut.

3. kronomik
Chronomics refers to how we perceive and use time to define
identities and interactions.(Wood.2007). Kronemik merupakan
bagaimana komunikasi nonverbal yang dilakukan ketika
menggunakan waktu, yang berkaitan dengan peranan budaya dalam
konteks tertentu. Contohnya Mahasiswa menghargai waktu. Ada
kalanya kita mampu menilai bagaimana mahasiswi/mahasiswa yang
memanfaatkan dan mengaplikasikan waktunya secara tepat dan
efektif.
4. Gerakan Tubuh (Kinestetik)

Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa.
Beberapa bentuk dari kinestetik yaitu:

a. Emblem, yaitu gerakan tubuh yang secara langsung dapat


diterjemahkan kedalam pesan verbal tertentu. Biasanya berfungsi
untuk menggantikan sesuatu. Misalnya , menggangguk sebagai
tanda setuju; telunjuk di depan mulut tanda jangan berisik.
b. Ilustrator, yaitu gerakan tubuh yang menyertai pesan verbal untuk
menggambarkan pesan sekaligus melengkapi serta memperkuat
pesan. Biasanya dilakukan secara sengaja. Misalnya, memberi
tanda dengan tangan ketika mengatakan seseorang gemuk/kurus.
c. Affect displays, yaitu gerakan tubuh khususnya wajah yang
memperlihatkan perasaan dan emosi. Seperti misalnya sedih dan
gembira, lemah dan kuat, semangat dan kelelahan, marah dan
takut. Terkadang diungkapkan dengan sadar atau tanpa sadar.
Dapat mendukung atau berlawanan dengan pesan verbal.
d. Regulator, yaitu gerakan nonverbal yang digunakan untuk
mengatur , memantau, memelihara atau mengendalikan
pembicaraan orang lain. Regulator terikat dengan kultur dan tidak
bersifat universal. Misalnya, ketika kita mendengar orang
berbicara,kita menganggukkan kepala, mengkerutkan bibir, dan
fokus mata.
e. Adaptor, yaitu gerakan tubuh yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan fisik dan mengendalikan emosi. Misalnya, menggigit
bibir, memainkan pensil ditangan, garuk- garuk kepala saat sedang
cemas dan bingung.

Selain gerakan tubuh, ada juga gerakan mata (gaze) dalam


komunikasi nonverbal. Gaze adalah penggunaan mata dalam proses
komunikasi untuk memberi informasi kepada pihak lain dan
menerima informasi pihak lain. Fungsi gaze diantaranya mencari
unpan balik antara pembicara dan pendengar, menginformasikan
pihak lain untuk berbicara, mengisyarakatkan sifat hubungan
(hubungan positif bila pandangan terfokus dan penuh perhatian.
Hubungan negatif bila terjadi penghindaran kontak mata), dan
berfungsi pengindraan. Misalnya saat bertemu pasangan yang
bertengkar, pandangan mata kita alihkan untuk menjaga privasi
mereka.
5. Proxemik
Proxemik adalah bahasa ruang, yaitu jarak yang gunakan ketika
berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi
posisi berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa dekat tingkat
keakraban seseorang dengan orang lain. jarak mampu mengartikan
suatu hubungan. Richard West dan Lynn H. Turner pada Introducing
Communication theory (2007) membagi zona proksemik pada
berbagai macam pembagian, yaitu :
a. Jarak intim, jaraknya dari 0 – 45 cm.
(Fase dekat 0-15 cm, Fase Jauh 15-45 cm), jarak ini dianggap
terlalu dekat sehingga tidak dilakukan di depan umum.

b. Jarak personal, jaraknya 45-120 cm . (Fase dekat 45 -75 cm yang


bisa disentuh dengan uluran tangan; Fase jauh 75 - 120 cm yang
bisa disentuh dengan dua uluran tangan. Jarak ini menentukan
batas kendali fisik atas orang lain, yg bisa dilihat rambut,
pakaian, gigi, muka. Bila ruang pribadi ini diganggu, kita sering
merasa tidak nyaman.

c. Jarak sosial, jaraknya 120 – 360 cm

d. Jarak publik, lebih dari 360-750 cm

6. Lingkungan
Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak,
temperatur, penerangan, dan warna.
7. Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam sebuah
ucapan, yaitu cara berbicara. Misalnya adalah nada bicara, nada suara,
keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara,
intonasi, dan lain-lain.

Fungsi Komunikasi Nonverbal

Mark Knapp (1978) menyebut bahwa kode nonverbal dalam


berkomunikasi memiliki fungsi untuk:
1. Repeating (Repetisi) , yaitu mengulang kembali pesan
yang
disampaikan secara verbal. Contohnya mengangguk kepala ketika
mengatakan ‘Iya’ dan menggelengkan kepala ketika mengatakan
‘Tidak’.
2. Substituting (Substitusi) , yaitu mengantikan lambang-lambang
verbal. Contohnya menggoyangkan tangan anda dengan telapak
tangan menghadap depan sebagai penganti kata ‘Tidak’ saat pedagang
menghampiri anda. kita tidak perlu secara verbal menyatakan kata
"menang", namun cukup hanya mengacungkan dua jari kita
membentuk huruf `V' (victory) yang bermakna kemenangan.
Menyatakan rasa haru tidak dengan kata-kata, melainkan dengan mata
yang berlinang-linang.
3. Contradicting (Kontradiksi) , yaitu menolak pesan verbal atau
memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Contohnya seorang
suami mengatakan ‘Bagus’ ketika dimintai komentar istrinya
mengenai baju yang baru dibelinya sambil matanya terus terpaku pada
koran yang sedang dibacanya.
4. Complementing (Komplemen) , yaitu melengkapi dan memperkaya
pesan maupun makna nonverbal. Contohnya melambaikan tangan saat
mengatakan selamat jalan.
5. Accenting (Aksentuasi) , yaitu menegaskan pesan verbal atau
mengaris bawahinya. Contohnya Mahasiswa membereskan buku-
bukunya atau melihat jam tangan ketika jam kuliah berakhir atau akan
berakhir, sehingga dosen sadar diri dan akhirnya menutup kuliahnya.

Dalam perkembangannya, fungsi komunikasi nonverbal dipandang


sebagai pesan-pesan yang holistik, lebih dari pada sebagai sebuah fungsi
pemrosesan
informasi yang sederhana. Fungsi-fungsi holistik mencakup identifikasi,
pembentukan dan manajemen kesan, muslihat, emosi dan struktur
percakapan. komunikasi nonverbal terutama berfungsi mengendalikan
(controlling), dalam arti kita berusaha supaya orang lain dapat melakukan
apa yang kita perintahkan.
Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik tersebut
dapat diturunkan dalam 8 fungsi, yaitu pengendalian terhadap
percakapan, kontrol terhadap perilaku orang lain, ketertarikan atau
kesenangan, penolakan atau ketidaksenangan, peragaan informasi
kognitif, peragaan informasi afektif, penipuan diri (self-deception) dan
muslihat terhadap orang lain.
Komunikasi nonverbal digunakan untuk memastikan bahwa makna yang
sebenarnya dari pesan-pesan verbal dapat dimengerti atau bahkan tidak
dapat dipahami. Keduanya, komunikasi verbal dan nonverbal, kurang
dapat beroperasi secara terpisah, satu sama lain saling membutuhkan guna
mencapai komunikasi yang efektif.
Karakteristik Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal memiliki karakteristik yang bersifat universal,
diantaranya:

1. Komunikatif, yaitu perilaku yang disengaja/tidak disengaja


untuk mengkomuniasikan sesuatu sehingga pesan yang adabisa
diterima secara sadar. Contoh mahasiswa memandangkeluar
jendela saat kuliah yang menunjukkan perasaan bosan.
2. Kesamaan perilaku, yaitu kesamaan perilaku nonverbal antara
1 orang dengan orang lain. Secara umum bisa dilihat pada
gerak tangan, cara duduk, berdiri, suara , pola bicara, kekerasan
suara, cara diam
3. Artifaktual, yaitu komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk
artefak seperti cara berpakaian, tata rias wajah, alat tulis, mobil,
rumah, perabot rumah & cara menatanya, barang yang dipakai
seperti jam tangan.
4. Konstektual, yaitu bahasa nonverbal terjadi dalam suatu
konteks. membantu tentukan makna dari setiap perilaku non
verbal. Misalnya, memukul meja saat pidato akan berbeda
makna dengan memukul meja saat dengar berita kematian.
5. Paket, yaitu bahasa nonverbal merupakan sebuah paket dalam
satu kesatuan. Paket nonverbal jika semua bagian tubuh
bekerjasama untuk komunikasikan makna tertentu. Harus
dilihat secara keseluruhan (paket) dari perilaku tersebut Contoh
: ada cewek lewat kemudian kedipkan mata. Gabungan paket
verbal dan nonverbal, misalnya marah secara verbal disertai
tubuh & wajah menegang, dahi berkerut. Hal yang wajar jadi
tidak diperhatikan. Dikatakan tidak satu paket bila menyatakan
“Saya senang berjumpa dengan anda” (verbal) tapi hindari
kontak mata atau melihat/ mencari orang lain (non verbal).
6. Dapat dipercaya, Pada umumnya kita cepat percaya perilaku
non verbal. Verbal & non verbal haruslah konsisten. Ketidak
konsistenan akan tampak pada bahasa nonverbal yang akan
mudah diketahui orang lain. Misalnya seorang pembohong
akan banyak melakukan gerakan- gerakan tidak disadari saat ia
berbicara.
7. Dikendalikan oleh aturan, sejak kecil kita belajar kaidah-2
kepatutan melalui pengamatan perilaku orang dewasa.
Misalnya: Mempelajari penyampaian simpati (kapan, dimana,
alasan) atau menyentuh (kapan, situasi apa yang boleh atau
tidak boleh)
Dari komunikasi yang kita lakukan, komunikasi verbal hanya memiliki
porsi 35% , sisanya 65% adalah komunikasi nonverbal. Bahasa yang
umum digunakan dalam komunikasi verbal itu memiliki lebih banyak
keterbatasan dibandingkan dengan komunikasi nonverbal. Keterbatasan
tersebut dipengaruhi oleh faktor integritas, faktor, budaya, faktor
pengetahuan, faktor kepribadian, faktor biologis dan faktor pengalaman.
Komunikasi verbal dan nonverbal itu saling melengkapi satu sama lain.
Meskipun beda cara maupun bentuk tetap saja tujuan utama dari
komunikasi verbal dan nonverbal itu sama yaitu bertujuan untuk
menyampaikan pesan untuk mendapatkan respon, timbal balik maupun
efek

PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Perbedaan kedua komunikasi nonverbal memiliki saluran yang banyak.


komunikasi verbal biasanya terjadi dalam satu saluran, komunikasi verbal lisan yang
diterima melalui pendengaran, dan komunikasi verbal tertulis dapat dilihat,
dirasakan, didengar, berbau, dan mencicipi. Kami sering menerima komunikasi
nonverbal secara bersamaan melalui dua atau lebih saluran, seperti ketika kita merasa
dan melihat pelukan sambil mendengar berbisik "I love you".

Perbedaan ketiga, komunikasi verbal adalah diskrit, sedangkan komunikasi


nonverbal berlangsung terus menerus. Simbol verbal mulai dan berhenti secara
bergantian. Saat seseorang mulai berbicara pada satu saat dan berhenti berbicara saat
yang lain. Komunikasi nonverbal cenderung mengalir terus. Sebelum kita berbicara,
ekspresi wajah dan postur mengungkapkan perasaan kita, saat kita bicara, gerakan
tubuh kita dan mengkomunikasikan penampilan, dan setelah kita berbicara postur
tubuh berubah, mungkin santai).

Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk
menciptakan suatu makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan.
Menurut Don Stacks, ada tiga perbedaan utama
diantara komunikasi verbal dan non verbal, yaitu :
1. Kesengajaan (intentionality)
Perbedaan utama komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai
niat (intent). Niat menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang
atau kode verbal. Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa
sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut dikirimkan oleh
sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.
Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. Komunikasi nonverbal
cenderung dilakukan dengan tidak sengaja. Komunikasi nonverbal juga
mengarah pada norma-norma yang berlaku. Sebagai contoh, norma- norma
untuk penampilan fisik. Kita semua berpakaian, namun berapa sering kita
dengan sengaja berpakaian untuk sebuah situasi tertentu? Berapa kali seorang
teman memberi komentar terhadap penampilan kita? Persepsi receiver
mengenai niat ini sudah cukup untuk memenuhi persyaratan guna
mendefinisikan komunikasi nonverbal.
2. Perbedaan simbolik (symbolic differences)
Niat dapat dipahami karena beberapa dampak simbolik dari komunikasi.
Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau model tertentu, mungkin
akan dipahami sebagai suatu `pesan' oleh orang lain (misalnya berpakaian
dengan warna merah akan diberi makna sebagai orang yang berani).
Komunikasi verbal merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai.
Pada komunikasi verbal kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap
makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang kita
gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga
komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' di antara orang-
orang yang terlibat didalammnya. Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih
alami, sebagai perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian
menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding
bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Isyarat- isyarat verbal dapat
didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan-aturan,
namun komunikasi nonverbal hanya memiliki penjelasan yang samar-samar
dan informal. Berdasarkan hal tersebut dapat kita lihat bahwa ada
ketidaksamaan antara tanda (sign) dengan lambang (simbol). Tanda
merupakan representasi alami dari suatu kejadian atau tindakan. Tanda
adalah apa yang kita lihat atau rasakan. Lambang merupakan sesuatu yang
ditempatkan pada sesuatu yang lain. Lambang merepresentasikan tanda
melalui abstraksi. Apa yang secara fisik menarik bagi kita adalah tanda (sign)
dan bagaimana menciptakan perbedaan yang berubah- ubah untuk
menunjukkan derajat ketertarikan tersebut adalah lambang (simbol).
Komunikasi verbal lebih spesifik dari bahasa nonverbal, karena dapat dipakai
untuk membedakan hal-hal yang sama dalam sebuah cara yang berubah-
ubah. Bahasa nonverbal lebih mengarah pada reaksi-reaksi alami seperti
perasaan atau emosi

3. Mekanisme pemrosesan (processing mechanism)


Semua informasi termasuk komunikasi diproses melalui otak, kemudian otak
kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan
perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari
dan perilaku sosial). Satu perbedaan utama dalam pemrosesan adalah dalam
tipe informasi pada setiap belahan otak. Belahan otak kiri adalah tipe
informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sedangkan
belahan otak kanan, tipe informasinya Iebih berkesinambungan dan alami.
Pesan-pesan verbal dan nonverbal juga berbeda dalam konteks struktur
pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur. Aturan-aturan ketika
kita berkomunikasi secara nonverbal akan lebih sederhana dibanding
komunikasi verbal yang mempersyaratkan aturan-aturan tata bahasa dan
kalomat. Komunikasi nonverbal diekspresikan pada saat komunikasi
berlangsung. Bahasa nonverbal tidak bisa mengekspresikan peristiwa
komunikasi di masa lalu atau masa mendatang. Selain itu, komunikasi
nonverbal mempersyaratkan sebuah pemahaman mengenai konteks di mana
interaksi tersebut terjadi, sebaliknya komunikasi verbal justru menciptakan
konteks tersebut.
4. Struktur vs Nonstruktur
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan mempunyai aturan-aturan tata
bahasa. Komunikasi nonverbal tidak ada struktur formal yang mengarahkan
komunikasi karena terjadi secara tidak disadari, tanpa urut-urutan kejadian
yang dapat diramalkan sebelumnya. Perilaku nonverbal yang sama dapat
memberi arti yang berbeda pada saat yang berlainan atau pada tempat yang
berbeda
5. Linguistik vs Nonlinguistik Linguistik mempelajari macam-macam segi
bahasa verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-lambang yang sudah diatur
pemberian maknanya. Pada komunikasi nonverbal, sulit untuk memberi
makna pada lambang karena tidak memiliki struktur.
6. Continuous vs Discontinuous Komunikasi nonverbal dianggap bersifat
kontinyu, sementara komunikasi verbal bersifatterputus-putus. Komunikasi
nonverbal baru berhenti bila orang yang terlibat di dalamnya meninggalkan
suatu tempat. Tetapi selama tubuh, wajah dan kehadiran kita masih dapat
dipersepsikan oleh orang lain atau diri kita sendiri, berarti komunikasi
nonverbal dapat terjadi. Tidak sama halnya dengan kata-kata dan simbol
dalam komunikasi verbal yang mempunyai titik awal dan akhir yang pasti.
7. Dipelajari vs Didapat secara Ilmiah Komunikasi nonverbal sangat jarang
untuk dipelajari. Manusia lahir dengan naluri-naluri dasar nonverbal.
Sebaliknya komunikasi verbal adalah sesuatu yang harus dipelajari.
8. Pemrosesan Bagian Otak Kiri vs Pemrosesan Bagian Otak Kanan
Kebanyakan stimuli nonverbal diproses dalam bagian otak sebelah kanan,
sedangkan stimuli verbal yang memerlukan analisis dan penalaran, diproses
dalam bagian otak sebelah kiri.

Banyak perilaku nonverbal yang diatur oleh dorongan-dorongan biologik.


Sebaliknya komunikasi verbal diatur oleh aturan-aturan dan prinsip-prinsip
yang dibuat oleh manusia, seperti kalimat dan tata bahasa. Kita bisa secara sadar
memutuskan untuk berbicara, tetapidalam berbicara secara tidak sadar pipi menjadi
memerah dan mata berkedip terus-menerus.
Tipe komunikasi Vokal Non Vokal
Verbal Bahasa lisan Bahasa tulisan

Nonverbal Nada Suara (tone of voice), Isyarat (gesture), gerakan


desah (sighs), jeritan (movement) penampilan
(screams),kualitas vokal (appearance), ekspresi wajah
(vocal quality) (facial expression)

Banyak komunikasi nonverbal serta lambang-lambangnya yang bermakna


universal. Sedangkan komunikasi verbal lebih banyak yang bersifat spesifik bagi
kebudayaan tertentu. Dalam komunikasi nonverbal bisa dilakukan beberapa tindakan
sekaligus dalam suatu waktu tertentu, sementara komunikasi verbal terikat pada
urutan waktu. Komunikasi nonverbal dipelajari sejak usia sangat dini. Sedangkan
penggunaan lambang berupa kata sebagai alat komunikasi membutuhkan masa
sosialisasi sampai pada tingkat tertentu. Komunikasi nonverbal lebih dapat memberi
dampak emosional dibanding komunikasi verbal Secara ringkas perbedaan
komunikasi verbal dan non verbal dapat dilihat pada tabel berikut.
METODE KOMUNIKASI
a. Jurnalisme.
Metode komunikasi ini merupakan kegiatan dari mencari atau meliput berita,
mengolah, mengedit, menuliskan, melaporkan hingga menyebarkaninformasi
tersebut melalui media massa.
b. Hubungan masyarakat (public relation).
Humas merupakan suatu metode komunikasi atau kegiatan untuk
menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati
kepentingan bersama
c. Periklanan
Metode komunikasi periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan
komunikasinon-personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, ide/
gagasan atau kebijakan yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui
d. Propagganda,
merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara sengaja mengajak dan
membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk orang guna menerima
suatu pandangan, sentimen atau nilai.
e. Kampanye
dilakukan untuk mempengaruhi dengan tujuan meraih simpati, dukungan,
bahkan perubahan sikap atau perilaku khalayak

f. Retorika merupakan kegiatan komunikasi atau sering juga dikenal sebagai seni
berbicara di depan orang banyak secara bertatap muka dengan menggunakan
bahasa lisan yang indah.

g. Agitasi adalah upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan
dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak orang banyak.

h. Perang urat syaraf (psychological warfare). Metode komunikasi yang


dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap dan
perilaku pihak musuh atau yang berseberangan

i. Perpustakaan (library). Metode Komunikasi ini bisa bermakna proses, ilmu,


seni, pusat koleksi, pusat pelestarian, tempat, unit kerja, ruang, gedung,
bahkan pusat pengolahan atau pusat pelayanan.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi merupakan sebuah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-


simbol untuk menciptakan makna dalam lingkungan mereka. Dalam pengertian tersebut dapat
diamati lima kata kunci yang mendasarinya, diantaranya: proses, sosial, simbol, makna, dan
lingkungan. Dalam konteks sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang atau lebih, yang
bertindak sebagai pengirim dan penerima. Sedangkan dilihat dari segi prosesnya, komunikasi
senantiasa memiliki sifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Sehingga komunikasi
dipandang sebagai sesuatu yang memiliki awal dan akhir yang tidak jelas, karena mampu
berubah berdasarkan perubahan yang terjadi pada individu dan budaya. Berdasarkan simbol,
komunikasi dipandang sebagai sebuah label arbitrer atau representasi dari fenomena. Mode
komunikasi terdapat 3tiga macam antaranya adalah komunikasi model linear, model
interaksional, serta model transaksional. Semua model tersebut memiliki pengertian dan
fungsi dalam melakukan komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/22537302/_Summary_Setting_the_Stage_Introducing_C
ommunication_Theory_Richard_West_and_Lynn_H_Turner

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a3a4fc3bf4ad19b0079f4a31c
593398b.pdf

https://difarepositories.uin-suka.ac.id/50/1/ILMU%20KOMUNIKASI%20Teori%20dan
%20Praktik%20Prof.%20Drs.%20Onong%20Uchjana%20Effendy.pdf

Anda mungkin juga menyukai