Anda di halaman 1dari 11

BAHASA DAN KOMUNUIKASI

Mata kuliah: Psikologi Umum Dan Perkembangan

Dosen pengampu: Nadya Yulianty. S,S.Psi, M. Pd

Disusun oleh kelompok

Risnawati Konopo : 0106.1901.026


Yolana Rabih Taufik Afai : 0106.1901.037

Pendidikan Islam Anak Usia Dini

STAI DR KHEZ MUTTAQIEN PURWAKARTA

Jl baru maracang no 35 ciwareng purwakarta – jawa barat

2021
KATA PENGANTAR

Asalamualaikum wr wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
taufik serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul ‘’Bahasa dan Komunikasi” dapat
terselesaikan

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan


berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan Ibu Dosen Psikologi Umum Perkembangan Anak
Usia Dini Pendidikan Agama Islam, Nadya Yulianty. S,S.Psi, M. Pd.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.Akhirnya, penulis
berharap semoga apa yang disajikan dalam makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua,
amin.

Wasalamualaikum wr wb.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1


BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 2

A. Perkembangan bahasa ............................................................... 2


B. Definisi psikologi komunikasi................................................... 3
C. Ruang lingkup psikologi komunikasi ........................................ 4-5
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 6

Kesimpulan ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis.
Melatih bahasa tersebut seorang bayi mengkomunikasikan segala kebutuhan dan
keinginannya. Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani
tcrutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan
meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang
lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya. Terdapat perbedaan yang signifikan
antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik
dalam bentuk lisan. tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak , ckspresi wajah pantomim atau
seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif
untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan.
Perkembangan bahasa tersebut selalu meningkat sesuai dengan meningkatnya usia anak.
Orang tua sebaiknya selalu memperhatikan perkembangan tersebut, sebab pada masa ini,
sangat menentukan proses belajar. Hal ini dapat. dilakukan dengan memberi contoh yang
baik, memberikan motivasi pada anak untuk belajar dan scbagainya. Orang tua sangat
bertanggung jawab alas kesuksesan belajar anak dan seyogianya selalu berusaha
meningkatkan potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal. Pada gilirannya anak
akan dapat berkembang dan tumbuh menjadi pribadi yang bahagia karena dengan muclali
berkomunikasi dengan lingkungan, bersedia memberi dan mencrima segala sesuatu yang
terjadi di lingkungannya. Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan
perasaan scseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain.
Oleh karera itu, perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu
bertutur kata. Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode
Prelinguistik (0- 1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah mulai
srat anak mengucapkan kata kata yang, pertama. Yang merupakan saat paling
menabjubkan bagi orang tua.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan Bahasa anak usia dini
2. Bagaiamana definisi psikologi komunikasi
3. Bagaimana ruang lingkup psikologi komunikasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Bahasa
Bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia
disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa merupakan alat
komunikasi untuk menjalin pertemanan, dan belajar banyak hal di sekitarnya. Melalui
komunikasi anak akan akan mampu membentuk dan membangun suatu pemahaman
pengetahuan baru tentang berbagai hal. Hal ini menunjang kepercayaan diri anak dalam
memasuki lingkungan yang baru (Wiguna dan Noorhana, 2001). Dengan kata lain,
Bahasa sangat berperan dalam perkembangan anak. Bahasa dapat menfasilitasi komunikasi
interpersonal, membantu mengorganisasikan pikiran, dan membantu dalam mempelajari
sesuatu. Perkembangan dari kemampuan berkomunikasi merupakan sesuatu hal yang penting
dalam rangka pembelajaran bahasa.
Komponen-komponen dalam berbahasa yaitu :

1) Phonology menggambarkan sistem bunyi pada bahasa. Phonems merupakan unit bunyi
yang membentuk kata
2) Semantik mempelajari arti dari kata-kata dan kalimat
3) Grammar menggambarkan struktur bahasa, sintaks (serangkaian aturan grammar yang
mengarahkan bagaimana kata-kata dapat terbentuk menjadi kalimat), morfem (unit bahasa
terkecil yang mengandung arti)
4) Pragmatik yaitu terdiri dari aturan bagaimana berbahasa yang tepat dalam konteks
sosial (misal kita menggunakan bahasa yang simpel bila berbicara dengan anak-anak)

Seperti yang dijelaskan pada bab terdahulu, Vygotsky juga memberikan pernyataan
penting dalam perkembangan bahasa pada manusia, yaitu bahasa dan fikiran
berkembangan secara sendiri-sendiri, namun pada akhirnya menyatu. Anak-anak belajar
berbicara karena

Mereka harus berkomunikasi dengan orang lain, membuat kontak sosial, serta
mempengaruhi individu-individu di sekelilingnya. Secara bertahap, mulai usia pra-
sekolah, anak-anak akan membuat transisi dari external speech yang merupakan pembicaraan
anak pada orang lain ke inner speech. Inner speech merupakan pembicaraan anak pada diri
sendiri akan menjadi pemikirannya. Anak-anak terlihat menguasai pengetahuan dan kesadaran

2
akan dirinya. Masa transisi ke external speech adalah egocentric speech. Ini bertujuan untuk
membuat kontak sosial dengan mengekspresikan pemikiran-pemikirannya yang pada akhirnya
dapat menuju external speech. Anak-anak belajar berkomunikasi dan membentuk pikiran serta
membiasakan mengatur fungsi-fungsi intelektualnya.
Dengan mempelajari bahasa kita dapat berrkomunikasi dalam konteks sosial. Untuk
itu anak-anak harus belajar pragmatiks atau aturan yang tepat dalam pengguanaan bahasa
yang ebrkenaan dengan situasi sosial yang dihadapinya. Anak-anak harus dapat mengirim
pesan-pesan yang ingin disampaikannya kepada orang lain sebaik ia mendapat dan mengerti
pembicaraan orang lain. Anak-anak mengembangkan kemampuan bahasa dengan melalui
petunjuk khusus dan melalui observasi dan mengenal orang lain berbicara. Anak-anak
tumbuh dan berkembang tidak hanya belajar bagaimana berfikir dan berperasaan yang tepat
melalui pemlihan kata-kata yang sopan, namun mereka juga belajar bagaimana
mengekpresikan emosi seperrti marah yang tepat, sehingga tidak memberikan respon
penolakan dari lingkungan
Proses berbahasa ditentukan oleh matangnya perkembangan bagian-bagian mulut,
kontrol dari saluran nafas bagian atas, lidah, pergerakan bibir dan pengaturan mekanisme
pernafasan. Satu hal yang memegang peranan penting adalah berkembangnya alat
pendengaran dan penglihatan yang normal. Adanya peningkatan perkembangan sistem syaraf
pada anak, maka akan meningkat pula kemampuan anak dalam mengekspresikan bahasa.
Pemahaman anak usia ini kadang-kadang melampaui kemampuan bicara mereka.
Pada usia 4 tahun, anak-anak meningkatkan kemampuan berbicaranya tentang sesuatu yang
tidak ada secara fisik, yaitu mereka meningkatkan penguasaan karakteristik bahasa yang
dikenal sebagai displacement. Salah satu cara displacement adalah dalam permainan pura-
pura. Sebagai contoh, ketika anak menganggap meja di sekolah sebagai mobil, dan ia
berkata, “Aku sedang menyopir mobil.” sambil diikuti gerakan mendorong meja kesana
kemari.
Banyak para ahli permainan melihat tahun-tahun prasekolah sebagai “usia emas”
permainan simbolis/pura-pura yang bersifat dramatis atau sosiodrama Jenis permainan ini
seringkali nampak pada usia kurang lebih 18 bulan dan mencapai puncak pada usia 4-5
tahun, kemudian menurun secara berangsur-angsur. Pada tahun-tahun awal sekolah dasar,
minat anak- anak seringkali beralih ke games atau jenis permainan elektronik.

Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam situasi


sosial yang hampa. Menurut pandangan Vygotsky (Santrock, 1995), bahasa dan pemikiran

3
pada mulanya berkembang sendiri-sendiri, tetapi pada akhirnya bersatu. Ada dua prinsip
yang mempengaruhi penyatuan-penyatuan pemikiran dan bahasa. Pertama, semua fungsi
mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus menggunakan bahasa dan
mengkomunikasikannya kepada orang lain sebelum mereka berfokus ke dalam proses-proses
mental mereka sendiri. Kedua, anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal
dan mengunakan bahsa selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan
berbicara secara eksternal ke internal berlangsung.
Perkembangan berbahasa anak juga terlihat ketika anak juga mulai dapat merespon
pada pertanyaan mengenai kuantitas. Misalnya, “Berapa banyak?”, “Berapa panjang?” serta
dapat menjawab telepon dan mencari orang yang dicari penelepon. Dari berkembangnya
bahasa ini sangat berhubungan juga perkembangan kemampuan yang lain yaitu kemampuan
emosi dan sosialnya. Adanya kemampuan berbahasa, maka anak dapat meningkatkan rasa
percaya diri dalam berkomunikasi dengan teman sebaya. Keterlibatan yang semakin besar
dengan teman sepermainan menunjukkan peningkatan pesat kemampuannya bersosialisasi
dan melatih mereka untuk mengasah kemampuan atau keterampilan berbahasa mereka.
Kemampuan berbicara dan berbahasa anak biasanya didapat dari hasil imitasi terhadap
kemampuan orang-orang dewasa yang ada di sekitarnya dalam berbicara. Jika orang dewasa
di lingkungannya terbiasa berbicara dengan susunan kalimat lengkap dan tata bahasa
yang baik, maka anak akan memiliki kemampuan berbahasa yang baik pula.

B. DEFINISI PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Komunikasi sangat esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia. Ahli-ahli ilmu


sosial telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi ekan menghambat
perkembangan kepribadian (Davis, 1940; Wasserman, 1924). Antropolog terkenal, Ashley
Montagu (1967: 450), dengan tegas menulis: “The most important agency through which the
child learns to be human is communication, verbal also nonverbal.”kedua, komunikasi amat
erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. Tidak mengherankan,
bahwa komunikasi selalu menarik perhatian peneliti psikologi.

Dalam psikologi, komunikasi mempunyai makna yang luas, meliputi segala


penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat sistem atau organisme. Kata
komunikasi sendiri digunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh atau secara
khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi. Jadi psikologi menyebut komunikasi pada

4
penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan
informasi, pada proses saling pengaruh diantara berbagai sistem dalam diri organisme dan
diantara organisme.

C. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Komunikasi Intra Personal

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam
diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara
aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi
pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam
proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk
komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis
seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi
intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling
berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.
Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi
adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya
memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdoa, bersyukur, instrospeksi diri dengan
meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan
berimajinasi secara kreatif.Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan
perubahan yang terjadi dalam hidup kita.

2. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal oleh Devito dalam Liliweri (1991, 112) didefinisikan sebagai
pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang
dengan efek dan umpan balik secara langsung. Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal,
individu selain menunjukkan perhatian juga menunjukkan seberapa jauh perhatian itu
diberikan. Semakin besar interaksi interpersonal yang ada menunjukkan semakin besar
perhatian seseorang pada orang lain yang diajak komunikasi, sebaliknya semakin sedikit
komunikasi interpersonal yang terjadi semakin kecil orang memperhatikannya.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan
saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan

5
yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang
dengan efek umpan balik secara langsung.

3. Komunikasi Kelompok & Organisasi

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang


dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya
(Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi
kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang
telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana
anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara
tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya
komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan
kelompok.

4. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah suatu proses melalui mana komunikator-komunikator


menggunakan media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus
menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan
beragam dengan melalui berbagai cara” (DeFleur & McQuail, 1985, McQuail, 2000).

6
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kamimenyimpukan bahwa setiapkebuadayaan manusia memiiki Bahasa.Bahasa manusia


berjumah ribuan,yang begitu bervariasi diatas permukaan bumi. Tetapi semua Bahasa manusia
memiliki beberapa karakteristik yang umum, Bahasa adalah suatu system symbol yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan oranglain. Pada manusia Bahasa ditandai oleh adanya
daya cipta yang tidak pernah habis dan adanya sebuah aturan. Daya cipta yang tidak pernah
habis ialah suatu kemampuan individu untuk mencptakan sejumlah kalimat bermakna yang
tidak pernah berhanti dengan menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas,yang
menjadikan Bahasa sebagai upaya yang sangat kreatif.

Jelasnya bahwa Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang digunakan melalui suatu system
suara, kata,pola yang digunakan manusia untuk menyampaikan pertukaran pikiran dan
perasaan. Dengan demikian, Bahasa termasuk esensial di dalam perkembangan anak untuk
mengoptimalkan potensi dan beradaptasi dengan dunia sekitar.

7
DAFTAR PUSTAKA

Morissan. (2010). Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rakhmat,J.(2008). Psikologi Komunikasi,

http://perjalanandewi.wordpress.com/2012/04/17/psikologi-komunikasi/#more-105

Anonim. 2010. Perkembangan Bahasa Anak.

http://bayibalita.com/2010/07/perkembangan-bahasa-anak/

Whandi. 2010. Perkembangan Berbicara (Bahasa) Pada Anak-Anak Usia Dini.

Anda mungkin juga menyukai