Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (BAHASA)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Disusun
oleh Kelompok 1:
Abel Wowiling 22504004
Frangkrisius Lajaa 21504074
Haryanta Iman 22504007
Mega H.Kunta 18504070

Universitas Negeri Manado

Fakultas Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Dan Kebumian

Jurusan Matematika

2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Bahasa)” dengan baik. Oleh
karena itu kami menyusun Makalah ini selain untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah ”Perkembangan Peserta Didik”, kami berharap juga melalui makalah
ini Mahasiswa mampu menguasai Materi ini agar mampu menjawab persoalan
mengenai Karakteristik Perkembangan Peserta Didik (Bahasa). Selain itu juga
diharapkan Mahasiswa mampu memiliki wawasan yang luas tentang ragam ide
tentang Perkembangan Peserta Didik dalam berbagai konteks.
Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak”, begitu pula kalimat
yang dapat menggambarkan tentang makalah ini, kami menyadari bahwa masih
banyak yang perlu diperbaiki dari makalah ini, untuk itu kritik dan saran sangat
kami perlukan. Kami juga berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi
calon pendidik dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Tondano, 24 Oktober 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang Bahasa..................................................................................3
B. Masalah.........................................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Pengertian Perkembangan Bahasa................................................................6
B. Tahap Perkembangan Bahasa.......................................................................6
C. hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir...................8
D. Karakteristik Perkembangan Bahasa............................................................9
E. Faktor yang Mengpengaruhi Perkembangan Bahasa..................................10
F. Perbedaan dalam individual dalam perkembangan bahasa.........................11
G. Upaya Serta Implikasinya Dalam Pendidikan............................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bahasa


memegang fungsi krusial, yakni merupakan media komunikasi bagi
seluruh umat manusia yang artinya bahasa digunakan oleh seluruh manusia
untuk mengutarakan, menyampaikan dan memberikan sinyal atau pesan
kepada orang lain dengan maksud-maksud tertentu. Seorang ahli psikologi
perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E. Berk (1989)
mengatakan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas
manusia yang paling kompleks dan mengagumkan.
Perkembangan bahasa juga menjadi daya tarik bagi banyak kalangan,
misalnya saja mengapa perkembangan bahasa pada anak-anak begitu cepat
sehingga kadang- kadang tampak sebagai sesuatu yang ajaib. Dikatakan
bahwa perlkembangan bahasa merupakan bidang yang paling cepat dan
kompleks perkembangannya pada manusia.

B. Masalah
Adapun masalah-masalah yang diangkat dalam makalah “Perkembangan
Bahasa” ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian perkembangan bahasa?
2. Bagaimana tahapan perkembangan bahasa?
3. Apa hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan bahasa?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa?
6. Apa perbedaan individual dalam perkembangan bahasa?
7. Bagaimana upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi
pendidikan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah “Perkembangan Bahasa ” ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan bahasa
2. Untuk mengetahui tahapan perkembangan bahasa
3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan berbahasa dengan
kemampuan berpikir
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan bahasa remaja
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa
6. Untuk mengetahui perbedaan individual dalam perkembangan bahasa
7. Untuk mengetahui upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi
pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Bahasa


Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif yang
berarti faktor intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kemampuan berbahasa. Bayi yang tingkat intelektualnya belum berkembang
dan masih sangat sederhana, bahasa yang digunakannya juga sangat
sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu
memahami lingkungan, maka bahasa mulai berkembang dari tingkat yang
sangat sederhana menuju ke bahasa yang kompleks.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh lingkungan, karena bahasa pada
dasarnya merupakan hasil belajar dari lingkungan. Anak (bayi) belajar bahasa
seperti halnya belajar hal yang lain, meniru dan mengulang hasil yang telah
didapatkan merupakan cara belajar bahasa awal. Bayi bersuara, „mm mmm‟,
ibunya tersenyum mengulang menirukan dengan memperjelas dan memberi
arti suara itu menjadi „maem-maem‟. Bayi belajar menambah kata- kata
dengan meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Manusia dewasa (terutama
ibunya) disekelilingnya membetulkan dan memperjelas.
Belajar bahasa yang sebenarnya baru dilakukan oleh anak berusia enam
sampai tujuh tahun, disaat anak mulai bersekolah. Jadi perkembangan bahasa
adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat
komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan
isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya
seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain.
B. Tahap Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode
Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik
inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang
merupakan saat paling menakjubkan bagi orang tua. Periode linguistik terbagi
dalam tiga fase besar, yaitu:

1. Fase satu kata atau Holofrase


Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan
pikiran yang kornpleks, baik yang bcrupa keinginan, perasaan atau
temuannya tanpa pcrbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bag: anak
dapat berarti “saya mau duduk”, atau kursi tempat duduk, dapat juga
berarti “mama sedang duduk”. Orang tua baru dapat mengerti dan
memahami apa yang dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu
dalam konteks apa kata tersrbut diucapkan, sambil mcngamati mimik
(ruut muka)gerak serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata
pertama yang diurapkan oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa
waktu barulah disusul dengan kata kerja.
2. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase
ini anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua
kata. Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan
predikat, kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata
bahasa yang tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan
tiga kata, diikuti oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa
yang digunakan oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya
sendiri. Mulailah mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara
lancar. Orang tua mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara
sederhana. Anak pun mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya
sendiri yang sederhana.
3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua
setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai
lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja
menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai
mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama
dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu
mempergunakan kata ganti orang “saya” untuk menyebut dirinya,
mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan
berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat
mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-
bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan “gaya” dewasa.
Menurut Vygostky menjelaskan ada 3 tahap perkembangan bicara
pada anak yang berhubungan erat dengan perkembangan berpikir anak
yaitu :
 Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara
eksternal dimana sumber berpikir berasal dari luar diri anak yang
memberikan pengarahan, informasi dan melakukan suatu tanggung
jawab dengan anak.
 Tahap egosentris. Yaitu dimana anak berbicara sesuai dengan jalan
pikirannya dan dari pola bicara orang dewasa.
 Tahap Internal.Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah
memiliki suatu penghayatan kemampuan berbicara sepenuhnya.

C. hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir


Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling mempengaruhi
satu sama lain. Bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan
berbahasa dan sebaliknya kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir. Seseorang rendah kemampuan berpikirnya, akan
mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang baik, logis dan sistematis.
Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain. seseorang
menyampaikan ide dan gagasannya dengan berbahasa dan menangkap ide dan
gagasan orang lain melalui bahasa. Menyampaikan dan mengambil makna ide
dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak. Ketidaktepatan
menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi
yang diperolehnya. Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir
menjadi tidak tepat benar. Ketidaktepatan hasil pemprosesan pikir ini
diakibatkan kekurangmampuan dalam bahasa

D. Karakteristik Perkembangan Bahasa


Mengacu pada tahapan perkembangan bahasa, sesuai dengan tingkatan
kronologis yang telah dicapai, karakteristik perkembangan bahasa remaja telah
mencapai tahap kompetensi lengkap. Pada usia ini, individu diharapkan telah
mempelajari semua sarana bahasa dan kemampuan performansi untuk
memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik. Pengaruh
pergaulan teman sebaya terkadang cukup menonjol, sehingga bahasa anak
tersebut menjadi lebih diwarnai pola bahasa pergaulan yang berkembang di
dalam kelompok sebaya yang kadang-kadang menyimpang dari norma umum
seperti munculnya istilah-istilah khusus. Karakter psikologiskhas remaja
seringkali mendorong remaja untuk memiliki bahasa relative berbeda dan
bahkan khas sampai-sampai orang di kalangan luar remaja sulit
memahaminya.
Dalam dunia yang modern sekarang ini, di kota-kota besar telah
berkembang pesat bahasa khas yang dikenal bahasa gaul atau alay. Debby
Suhertian menyusun dan menerbitkan kamus khas remaja yang disebut
“Kamus Bahasa Gaul”. Keluarga dari lapisan berpendidikan rendah, akan
banyak menggunakan bahasa sembarangan dengan istilah-istilah yang kasar.
Masyarakat terdidik yang pada akan menggunakan istilah-istilah lebih efektif,
dan umumnya berbahasa secara lebih baik dari pada yang kurang pendidikan.
E. Faktor yang Mengpengaruhi Perkembangan Bahasa
Di dalam perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
 Umur anak
Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang
kemampuan berbahasa telah mencapai kesempurnaan, dengan dibarengi
oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu berkomunikasi
dengan baik.
 Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang member andil yang
cukup besar dalam berbahasa. Perkembangan bahasa di lingkungan
pedesaan dengan perkotaan akan berbeda. Begitu pula di daerah pantai,
pegunungan, dan daerah-daerah terpencil juga di kelompok sosial yang
lain.
 Kecerdasan
Ketepatan meniru, memproduksi perbendaharaan kata-kata yang
diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik, dan memahami atau
menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh
kerja pikir atau kecerdasan seorang anak.
 Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga yang berstatus ekonomi baik, akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota
keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari keluarga
yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan yang berstatus sosial rendah.
Hal ini akan lebih tampak perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di
dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan
keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.
 Kondisi fisik
Yang dimaksud adalah kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat
akan terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi dan tentu saja akan
mengganggu perkembangan dalam berbahasa.
F. Perbedaan dalam individual dalam perkembangan bahasa
Robert E. Owens (1996), mengatakan bahwa usia-usia sekolah adalah
periode yang sangat kreatif dalam perkembangan bahasa. Usia sekolah
dikarakteristikan dengan pertumbuhan dalam semua aspek bahasa.
Perkembangan pragmatic dan semantic nampak sangat lazim dalam
perkembangan bahsa anak usia dini.
Ringkasan Perkembangan Pragmatik dan Semantik Usia Sekolah
A. Usia 5 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Sangat sering menggunakan bahasa untuk mengajukan permintaan
2. Mengulang untuk perbaikan
3. Mulai untuk menggunakan topik tentang gender
B. Usia 6 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengulang dengan cara elaborasi untuk pembetulan
2. Menggunakan kata-kata keterangan
C. Usia 7 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Menggunakan dan memahami sebagian besar istilah deintik
2. Membuat plot-plot naratif yang mempunyai pengantar, akhir
persoalan dan resolusi.
D. Usia 8 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, diantaranya:
1. Mengenal makna yang non literal dalam bentuk permintaan
langsung.
2. Mulai dengan mempertimbangkan maksud-maksud lainnya.
E. Usia 9 tahun, anak mengalami perkembangan pragmatik, yaitu
memelihara topic malalui beberapa perubahan.
Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu lambat, tetapi
perbedaan individu sangat besar karena pengalaman tiap individu.
1. Perkembangan Pragmatik, selama usia sekolah, prosese kognitif non
egocentrisme dan decentration maningkat dan terjadi kombinasi sehingga
anak dimungkinkan menjadi komunikator yang lebih efektif.
Nonegocentrismeadalah kemampuan untuk memahami pandangan orang
lain, sedangkandecentartion adalah proses bergerak dari diskripsi objek
dan kejadian yang laku dan percakapan. Dua aspek penting dalam
penggunaan bahasa yaitu narasi dan percakapan. Contoh narasi antara
lain: recounts, eventcast, accounts dan cerita fiksi.
2. Perkembangan Semantik, selama masa sekolah individu meningkatkan
jumlah perbendaharaan dan spesifikasi defansi. Pada masa ini mereka
ingin manifestasikan rasa ingin tahunya, keseluruhan proses pertumbuhan
semantic yang bermutu pada tahun awal sekolah itu dikaitkan dengan
keseluruhan perubahan kognitif (Robert E. Owens (1996))
3. Perkembangan Sintaksis dan Morpologik, perkembangan bahasa pada
usia sekolah atas pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan
bentuk-bentuk secra simultan. Secara berulang dan berkelanjutan anak-
anak mengembangkan kalimat dengan mengelaborasikan kata benda dan
kata kerja. Secara hipotitik, perkembangan morpologi pada anak kelas
awal SD dapat ditandai dengan penggunaan kata imbuhan, awalan
berikutnya berkembang ke penggunaan akhiran dan yang terakhir
penggunaan sisipan
G. Upaya Serta Implikasinya Dalam Pendidikan
Kelas atau kelompok belajar terdiri dari siswa yang bervariasi
bahasanya, baik kemampuannya maupun polanya. Menghadapi hal ini guru
harus mengembangkan strategi belajar-mengajar bidang bahasa dengan
memfokuskan pada potensi dan kemampuan anak. Pertama, anak perlu
melakukan pengulangan (menceritakan kembali) pelajaran yang telah
diberikan dengan kata dan bahasa yang disusun oleh murid-murid sendiri.
Dengan cara ini senantiasa guru dapat melakukan identifikasi tentang pola dan
tingkat kemampuan bahasa murid-muridnya.
Kedua, berdasar hasil identifikasi itu guru melakukan pengembangan
bahasa murid dengan menambahkan perbendaharaan bahasa lingkungan yang
telah dipilih secara tepat dan benar oleh guru.Cerita murid tentang isi
pelajaran yang telah dipercaya itu diperluas untuk langkah- langkah
selanjutnya, sehingga para murid mampu menyusun cerita lebih komprehensif
tentang isi bacaan yang telah dipelajari dengan menggunakan pola bahasa
mereka sendiri.
Perkembangan bahasa yang menggunakan model pengekspresian secara
mandiri, baik lisan maupun tertulis, dengan mendasarkan pada bahan bacaan
akan lebih mengembangkan kemampuan bahasa anak membentuk pola bahasa
masing-masing. Dalam penggunaan model ini guru harus banyak memberikan
rangsangan dan koreksi dalam bentuk diskusi atau komunikasi bebas. Dalam
pada itu sarana perkembangan bahasa seperti buku-buku, surat kabar, majalah,
dan lain-lainnya hendaknya disediakan di sekolah maupun dirumah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa dapat diartikan sebagai suatu system symbol dan urutan kata-
kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.Secara
keseluruhan,bahasa adalah suatu kode atau system symbol dan urutan kata-
kata yang diterima secara konvensional untuk menyampaikan konsep-konsep
atau ide-ide dan berkomunikasi melalui penggunaan symbol-simbol yang di
sepakati dan kombinasi symbol-simbol yang di atur oleh ketentuan yang ada.
Pada dasarnya, bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara
melainkan juga dapat di wujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota
tubuhnya.
Melalui komunikasi, hubungan dibentuk dan dipertahankan. Orang tua
harus belajar cara menafsirkan dan memberi tanggapan terhadap komunikasi
yang dilakukan dalam upaya membentuk ikatan (batin) yang akan menjadi
dasar perkembangan anak selanjutnya.
Perkembangan bahasa pada anak dapat dimulai dari masih dalam
kandungan. Anak adalah pebelajar yang konstruktif. Anak mempelajari bahasa
dan konsep –konsep penting tanpa melalui pengajaran yang terencana secara
khusus. Mereka hanya belajar ditengah-tengah orang yang menggunakan
bahasa dan dengan memiliki akses yang tersedia terhadap lingkungan yang
aman, menarik dan mengundang eksplorasi indera pendengaran dan indera
penglihatan yang dapat membantu anak mengorganisasikan informasi dari
lingkungannya.
Setiap anak memiliki perkembangan bahasa lisan yang berbeda-beda
karena muatan informasi yang dapat dikumpulkan anak tidak hanya
tergantung pada banyaknya dan jenis penglihatan dan pendengaran yang
mereka miliki. Namun juga pada cara mereka belajar menggunakan
penglihatan dan pendengaran itu. Masing- masing anak belajar memanfaatkan
informasi sensorik yang tersedia dengan caranya sendiri. Beberapa anak
berinteraksi dengan dunianya terutama dengan sentuhannya; sementara yang
lain mungkin lebih bergantung pada penglihatan dan pendengarannya. Bagi
kebanyakan anak, kombinasi dari kesemuanya itu akan paling bermanfaat.
 DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: ALFABETA.


Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda
Sugandhi, Nani M & Yusuf, Syamsu LN. 2011. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Sumatri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Sunarto, H. dan Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta Judarwanto. 2010. Tahap Perkembangan Bahasa Menurut
Bzoch.
http://speechclinic.wordpress.com/2010/04/24/milestones-normal- perkembangan-
bicara-dan-bahasa-pada-anak/ Suluh. 2008. Perkembangan Bahasa
Remaja.
http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/perkembangan-bahasa- remaja.html
Valmband. 2008. Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky.
http://valmband.multiply.com/journal/item/11

Anda mungkin juga menyukai