Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

Dosen Pembimbing : Dr. Arif Muzayin Shofwan, M. Pd.

Oleh :

Siti Muyasaroh (2186236015)


Aprilia Zinatul Mahbubah (2186236011)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FEBRUARI 2022
2
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah konsep dasar perkembangan bahasa anak tanpa halangan
suatu apapun. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Arab. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada :

1. Bapak Dr. Arif Muzayin Shofwan, M.Pd selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Arab yang telah turut serta, dan memberi dukungan kepada
penulis.
2. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk


mengetahui dan memahami tentang konsep dasar perkembangan bahasa anak.
Namun dengan ini kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai taraf
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar kami bisa menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa mendapatkan ridho Allah SWT.

Blitar, Februari 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian konsep perkembangan bahasa anak
3
2.2 Pengertian psikolinguistik
4
2.3 Tahapan dan teori perkembangan bahasa anak
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
6
3.2 Saran
6
DAFTAR RUJUKAN
7

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan awal yang dapat
diberikan kepada anak karena kisaran layanan PAUD adalah semenjak anak
berusia 0 – 8 tahun (jika merujuk pada referensi internasional). Pada jenjang
pendidikan ini, perlu adanya pengetahuan menyeluruh mengenai perkembangan
anak dari berbagai aspek, tata cara melakukan pembelajaran bagi anak pada
tataran usia tertentu dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengembangan
kemampuan anak sabagai suatu pijakan awal yang mempersiapkan anak ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137
Tahun 2014 tentang Standar nasional Pendidikan Anak Usia Dini, diketahui
bahwa salah satu standar dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak adalah
standar tingkat pencapaian perkembangan. Anak pada jenjang usia tertentu
diharapkan sudah mampu untuk menampakkan suatu tanda perkembangan. Jika
dijumpai bahwa terdapat hal-hal yang berbeda dari standar yang ada, itu dapat
menjadi suatu praduga bahwa anak tersebut memerlukan suatu pendampingan
atau stimulasi khusus dalam upaya memaksimalkan perkembangan dalam setiap
aspeknya.

5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian konsep perkembangan bahasa anak ?
1.2.2 Apa pengertian psikolinguistik ?
1.2.3 Bagaimana tahapan dan teori perkembangan bahasa anak ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Ingin mengetahui pengertian konsep perkembangan bahasa anak.
1.3.2 Ingin mengetahui pengertian psikolinguistik.
1.3.3 Ingin mengetahui tahapan dan teori perkembangan bahasa anak.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Perkembangan Bahasa Anak

Bahasa (language) dan bicara (speech) adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lain. Bahasa mencakup setiap bentuk
komunikasi yang ditimbulkan oleh pikiran dan perasaan untuk menyampaikan
makna kepada orang lain. Dalam bahasa tersebut, diperlukan penggunaan tanda-
tanda atau simbul ke dalam sebuah tatabahasa yang berada dalam struktur aturan
tertentu. Anak akan mengerti ungkapan seseorang karena melalui perbendaharaan
kata yang disampaikan. Akan tetapi, apabila tidak dimiliki sejumlah perbendaraan
kata atau kosa kata, yang akan digunakan sebagai elemen berbicara, anak tidak
dapat berbicara atau berkata-kata. Dengan demikian, meskipun sarana lain untuk
berbicara terpenuhi, jika tidak memiliki kosakata, seseorang atau anak tidak dapat
berbicara.
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar di semua jenis
pendidikan dan jenjang sekolah, mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi di
Indonesia. Karena fungsi tersebut, maka bahasa memegang peranan penting
daIam pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan. Khususnya di TK, fungsi
bahasa ini dijelaskan dalam depdikbud (1996) bahwa: pengembangan kemampuan
berbahasa di TK bertujuan agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan
dengan lingkungannya. Selanjutnya, dinyatakan lingkungan yang dimaksud
adalah lingkungan di sekitar anak antara lain lingkungan ternan sebaya, ternan
bermain, orang dewasa, baik yang ada di rumah, di sekolah, maupun dengan
tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang
perkembangan bahasa anak tidak boleh diabaikan begitu saja oleh guru.
Dimilikinya wawasan guru tentang perkembangan bahasa tersebut, diharapkan
menjadi dasar dan rambu-rambu pada saat guru melaksanakan program
pembelajarannya.

7
Jadi pengertian pengembangan bahasa Anak Usia Dini (AUD) dalam
tulisan ini adalah upaya guru dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan AUD
dalam mengembangkan bahasanya, yakni yang lebih difokuskan pada ruang
lingkup pengembangan bahasa yang tertuang dalam Satuan Pendidikan TK. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, pemahaman guru tentang berbahasa khususnya
menyimak dan berbicara perlulah dipahami secara baik. Pemenuhan kebutuhan
tersebut tampak pada saat anak menggunakan kata-kata yang diperlukan. Anak
akan lancar berbicara jika anak sudah memiliki kesiapan berbicara.
Perkembangan bahasa anak ditempuh melalui cara yang sistematis dan
berkembang bersama-sama dengan pertambahan usia dan perkembangan
biologisnya. Menurul Levin, pada masa perkembangan sistem bunyi anak
memiliki keutuhan dalam bersuara pada masa perkembangan sistem sintaksisnnya
anak telah mampu memproduksi suara pada masa perkembangan sistem
maknanya anak telah memiliki keutuhan dalam memberikan makna; dan pada
masa perkembangan sistem sosial bahasanya anak telah mampu menerapkan
ucapan dalam kehidupan social secara utuh.

2.2 pengertian psikolinguistik

Psikolinguistik atau kepanjangan dari psikologi (ilmu jiwa) dan linguistik


(ilmu bahasa),Cutler, Klein, dan Levinson mengungkapkan bahwa, persilangan
antara psikologi dan linguistik menyebabkan sekurang-kurangnya ada dua
perspektif yang berbeda dalam literatur psikolinguistik. Pertama, kepustakaan
yang didominasi oleh kajian- kajian psikologi dalam perspektif linguistik atau
kedua kepustakaan yang didominasi oleh kajian-kajian linguistik dalam perspektif
psikologi.
Psikolinguistik merupakan ilmu yang berhubungan dengan perilaku manusia
dalam mendapatkan atau menggunakan bahasa. Kemampuan bahasa yang dibahas
dalam makalah ini adalah kemampuan berbicara pada anak usia dini terkait
dengan kajian psikolinguistik. Banyak faktor penghambat dalam kemampuan
berbicara pada anak diantaranya :
1. Hambatan pendengaran.

8
2. Hambatan perkembanga pada otak yang menguasai oral-moral.
3. Masalah keturunan.
4. Masalah pembelajaran dan komunikasi dengan orang tua.
5. Faktor media seperti TV dan HP.

2.3 Tahapan dan Teori Perkembangan Bahasa Anak

Pemahaman akan berbagai teori dalam perkembangan bahasa anak menurut para
ahli yang sesuai dengan tingkat usia anak antara lain.

1. Reflexsive Vocalization.
Pada usia 0-3 minggu bayi akan mengeluarkan suara tangisan yang masih
berupa refleks. Jadi, bayi menangis bukan karena ia ingin menangis tetapi
hal tersebut dilakukan tanpa ian sadari.
2. Babling.
Pada usia lebih dari 3 minggu, ketika bayi merasa lapar atau tidak nyaman
ia akan mengeluarkan suara tangisan. Berbeda dengan sebelumnya,
tangisan yang dikeluarkan telah dapat dibedakan sesuai dengan keinginan
atau perasaan si bayi.
3. Lalling.
Di usia 3 minggu sampai 2 bulan mulai terdengar suara-suara namun
belum jelas. Bayi mulai dapat mendengar pada usia 2 sampai dengan 6
bulan sehingga ia mulai dapat mengucapkan kata dengan suku kata yang
diulang-ulang seperti “ba....ba..,ma.....ma.....”
4. Echolalia.
Di tahap ini yaitu saat bayi menginjak usia 10 bulan ia melalui meniru
suara-suara yang di dengar dari lingkungannya serta ia juga akan
menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta
sesuatu.
5. True speech.
Bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat usianya sekitar 18 bulan
atau biasa disebut batita. Namun pengucapannya belum seperti orang
dewasa.
6.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berbahasa tidak dapat dipisahkan dengan berbicara dan berpikir. Secara


tidak disadari ketika orang berbicara selalu menggunakan pengetahuan bahasanya
dan pikirannya. Tanpa hal tersebut, ungkapan yang terlahir adalah ucapan yang
berada di luar pemikirannya atau bahkan ucapan yang salah. Bentuk kesalahan
dalam berbicara pada anak mempunyai latar belakang dan alasan yang tidak selalu
sarna antara anak yang satu dengan anak yanglain. Hal tersebut dapat diakibatkan
oleh beberapa faktor, baik faktor dari luar dan dari dalam diri anak.

Dari mana pun asalnya faktor tersebut, guru sebagai orang yang berada di
lingkungan anak ketika anak bersekolah hendaklah mampu dan mau menjadi
pengarah, pembimbing, penyejuk, dan model bagi anak, agar mereka mampu dan
terampil berbicara dengan kemampuan bahasanya. Psikolinguistik sebagai kajian
tiga proses mental, yakni menyimak, berbicara, dan pemerolehan kedua
keterampilan tersebut. Psikolinguistik yaitu kemampuan berbicara anak usia dini.

3.2 Saran

Kami Menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.


Kami berharap makalah ini tetap memberi manfaat bagi pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Zubaidah Enny. 2004. Jurnal Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik
Pengembangannya di Sekolah. Cakrawala Pendidikan

Clark, H. H., dan Clark, E. V. 1977. Psyhology and Language: An Introduction to


Psycholinguistics. New York: Harcourt Brace Jovanonich, Inc.

Hatch, E. M. 1983. Psycholinguistics: A Second Language Perspective.


Massachussetts: Newbury House Publishers, Inc.

11

Anda mungkin juga menyukai