Anda di halaman 1dari 12

TEORI KECERDASAN JAMAK

“ HOWARD GARDNER“

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Konsep Dasar PIAUD
Yang dibina oleh Ibu Rina Insani Setyowati, M.Pd.

Oleh
 Lina Setiyowati : 2186236024
 Siti Wahidatul Masruroh : 2186236026
 Rohmatul Muawanah : 2186236027

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
November 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teori Kecerdasan
Jamak Howard Gardner” dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar PIAUD.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang “ Teori Kecerdasan
Jamak Howard Gardner”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Insani, M.pd. guru Mata
Kuliah Konsep Dasar PIAUD. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Blitar, 06 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ………………………………………… ii
Daftar Isi ………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kecerdasan Majemuk …………………………………….. 2
2.2 Pengertian Kecerdasan Majemuk ……………………..................... 3
2.3 Jenis-Jenis Kecerdasan Majemuk ……………………..................... 3
2.4 Ciri-Ciri Kecerdasan Majemuk ……………………………………. 5
2.5 Manfaat Multiples Intelligence dalam Proses Pembelajaran
………. 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 8
3.2 Saran 8
……………………………………..........................................

Daftar Pustaka ……………………………………………................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses dan
gagalnya Peserta Didik belajar di sekolah. Peserta Didik mempunyai taraf
kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar untuk diharapkan memperoleh
prestasi yang tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan
tinggi seseorang secara otomatis  dia  akan sukses belajar di sekolah.

Ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan
pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu
kecerdasan hingga puncak.( Howard Gardner )

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah munculnya konsep kecerdasan majemuk ?
1.2.2 Apa sembilan kecerdasan menurut Howard Gardner?
1.2.3 Bagaimana ciri-ciri dari setiap jenis kecerdasan majemuk ?
1.2.4 Apa Manfaat multiples intellegences dalam pendidikan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah konsep kecerdasan majemuk
1.3.2 Untuk mengetahui sembilan kecerdasan menurut Howard Gardner
1.3.3 Untuk mengetahui ciri-ciri dari setiap jenis kecerdasan majemuk
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat multiples intellegences dalam pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kecerdasan Majemuk


Semua berawal dari kegelisahan Howard Gardner, seorang profesor
pendidikan yang mengabdikan dirinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat.
Menurutnya, selama ini para pendidik telah melakukan kekeliruan karena
menganggap tes kecerdasan atau tes IQ adalah satu-satunya ukuran yang paling
dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang.

Menurut Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan:


- Kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi hidup
- Kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau
dicari solusinya
- Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam
budaya seseorang.

Gardner bersama rekan-rekannya yang mengembangkan penelitian untuk


mengembangkan konsep MI tidak hanya menilai kecerdasan dengan cara menguji
kemahiran seseorang memahami dan menyelesaikan soal-soal logika-matematika
(sebagaimana yang dilakukan dalam tes IQ). Bersama tim, Gardner
mengembangkan cara-cara mengukur kemampuan individu untuk memecahkan
masalah dan menghasilkan sesuatu.

Dikembangkan dan diungkapkan pertama kali tahun 1983, Gardner


mendefinisikan kecerdasan manusia yang tak berbatas, yang diantaranya dapat
dikelompokkan menjadi delapan kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (bahasa),
kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan gerak tubuh,
kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan
kecerdasan naturalis. Belakangan Gardner menambahkan satu kecerdasan
tambahan, yaitu kecerdasan spiritual.

Meskipun menimbulkan pro dan kontra di antara para ahli terutama dalam
mengembangkan tes untuk mengukur MI, namun MI mengantarkan para orang

2
tua pada sebuah pemahaman baru yang sangat memberikan semangat dan
harapan. Karena pada akhirnya tidak ada anak yang bodoh akibat nilai tes
kecerdasan yang rendah. MI justru membantu orang tua mengenal kekuatan dan
kekurangan anak. Dengan mengenal hal dua hal tersebut lebih dini, Gardner
berharap orang tua mengambil peran penting dalam memberikan stimulasi
terutama dalam rangka menyeimbangkan kehidupan anak.

2.2 Pengertian Kecerdasan Majemuk


Kecerdasan Majemuk adalah kemampuan memecahkan masalah dan
menciptakan produk yang bernilai budaya (anak yang bisa menghasilkan sesuatu
dan bisa dinikmati dalam kehidupan manusia). Secara umum kecerdasan ini
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir, bertindak dan berperilaku
sesuai dengan apa yang dihadapi.
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan
matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual
spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,
dan kecerdasan naturalis.

2.3 Jenis- Jenis Kecerdasan Majemuk

Berikut ini sembilan macam kecerdasan yang telah dipaparkan oleh Gardner
yaitu:

a. Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara


efektif, baik untuk memengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan
sehari-hari kecerdasan linguistik bermanfaat untuk: berbicara,
mendengarkan, membaca dan menulis.
b. Kecerdasan logis- matematis yaitu melibatkan ketrampilan mengolah
angka atau kemahiran mengunakan logika atau akal sehat. Dalam
kehidupan sehari-hari bermanfaat untuk : menganalisa laporan keuangan,
memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan sebuah
penelitian.
c. Kecerdasan visual dan spasial yaitu melibatkan kemampuan seseorang
untuk memisualisaikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau

3
menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Kecerdasan ini
sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, misalnya:
saat menghias rumah atau merancang taman, menggambar atau melukis,
menikmati karya seni.
d. Kecerdasan musik yaitu melibatkan kemampuan menyanyikan lagu,
mengingat melodi musik, memunyai kepekaan akan irama, atau sekedar
menikmati musik. Manfaat dari kecerdasan ini dapat dirasakan dalam
banyak hal  dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: saat menyanyi,
memainkan alat musik, menikmati musik di TV/ Radio.
e. Kecerdasan interpersonal yaitu melibatkan kemampuan untuk
memahami dan bekerja dengan orang lain. Kecerdasan ini melibatkan
banyak hal misalnya: kemampuan berempati, kemampuan memanipulasi,
kemampuan “membaca orang”, kemampuan berteman.
f. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan memahami diri sendiri,
kecerdasan untuk mengetahui “siapa diri saya sebenarnya”, untuk
mengetahui “apa kekuatan dan kelemahan saya”. Ini juga merupakan
kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk
memercayai diri sendiri.
g. Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan seluruh tubuh dan juga
kecerdasan tangan. Dalam dunia sehari-hari kecerdasan ini sangat
dibutuhkan, misalnya: membuka tutup botol, memasang lampu di rumah,
memerbaiki mobil, olah raga, dan berdansa.
h. Kecerdasan naturalis yaitu melibatkan kemampuan mengenali bentuk-
bentuk alam di sekitar kita. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan itu
sangat dibutuhkan untuk : berkebun, berkemah, atau melakukan proyek
ekologi.
i. Kecerdasan Eksistensial adalah kemampuan dan kepekaan seseorang
untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam mengenai keberadaan
manusia, misal sering muncul pertanyaan dalam diri sendiri mengapa aku
ada, apa makna dari hidupku ini, bagaimana seseoramg bisa mencapai
tujuan hidup yang sejati, mengapa seseorang harus mati, bila sudah mati
ke mana.

4
2.4 Ciri-Ciri Kecerdasan Majemuk
1. Kecerdasan linguistik

Seorang anak yang memunyai kecerdasan linguistik memiliki kepribadian yaitu


peka terhadap bahasa, dapat berbicara dengan teratur dan sistematis, memiliki
penalaran yang tinggi. Disamping itu juga mampu mendengarkan, membaca dan
menulis, lancar dalam mengucapkan kata-kata dan suka bermain kata-kata serta
memiliki ingatan perbendaharaan kata yang kuat.

2. Kecerdasan logis- matematis

Anak yang memunyai kecerdasan logis matematis memiliki ciri-ciri kepribadian


yaitu anak suka berpikir abstrak dan suka akan keakuratan, menikmati tugas
hitung-menghitung.Memecahkan soal-soal dan computer dansuka melakukan
penelitian dengan cara logis,  catatan tersusun rapi dan sistematis.

3. Kecerdasan visual dan spasial

Ciri kepribadian yang menonjol dalam diri anak yang memiliki kemampuan
visual-spasial adalah anak dapat berpikir dengan menciptakan sketsa atau sambar,
mudah sekali membaca peta dan diagram, mudah ingat bila melihat gambar,
memiliki cita warna tinggi dan mampu menggunakan semua panca indra untuk
melukiskan sesuatu.

4. Kecerdasan musik

Beberapa sifat yang nampak dalam diri seorang anak yang memiliki kecerdasan
musik adalah anak peka terhadap nada, irama dan warna suara. Peka terhadap
nuansa emosi suatu musik dan peka terhadap gubahan musik yang bervariasi dan
biasanya sangat spiritual.

5. Kecerdasan interpersonal

5
Sifat-sifat yang menonjol dalam diri orang anak yang memiliki kecerdasan
interpersonal adalah anak ahli dalam berunding, pintar bergaul dan mampu
membaca niat orang lain serta menikmati saat-saat bersama orang lain. Memiliki
banyak teman, pintar berkomunikasi, suka dengan kegiatan kelompok, gemar
bekerja sama dan menjadi mediator serta pandai membaca situasi.

6. Kecerdasan intrapersonal 

Sifat-sifat yang dimiliki oleh anak yang memunyai kecerdasan intrapersonal


adalah anak peka terhadap nilai-nilai yang dimiliki, sangat memahami diri, sadar
betul emosi dirinya, peka terhadap tujuan hidupnya, mampu mengembangkan
kepribadiannya, bisa memotivasi diri sendiri, sangat sadar akan kekuatan dan
kelemahanannya.

7. Kecerdasan kinestetik

Ciri-ciri kepribadian anak dengan kecerdasan kinestetik adalah anak dapat 


bersikap rileks, suka olah raga fisik dan suka menyentuh. Anak ahli bermain
peran, belajar dengan bergerak-gerak dan berperan serta dalam proses belajar. 
Selain itu anak juga sangat peka dengan kondisi lingkungan fisik, gerak-gerik
tubuh terlatih dan terkendali dan suka bermain dengan sesuatu benda sambil
mendengarkan orang lain berbicara dan sangat berminat dengan bidang mekanik.

8. Kecerdasan naturalis

Sifat-sifat yang dimiliki anak dengan kecerdasan naturalis adalah anak suka
dengan alam sekitar, lebih senang berada di alam terbuka daripada di ruangan dan
suka berpetualang menjelajah hutan. Anak bisa marah besar jika ada orang
membantai binatang langka, merusak dan membakar hutan, mencemari laut dan
sungai sehingga menimbulkan kematian flora dan fauna serta lebih suka
mengkonsumsi obat dan jamu trasional daripada pabrik. Anak juga lebih senang
menggunakan bahan yang alami dan tidak menimbulkan polusi lingkungan.

9. Kecerdasan Eksistensial

6
Sifat-sifat yang dimiliki seorang anak dengan kecerdasan Eksistensial  adalah
anak suka bertanya soal kebenaran dan inti persoalan, kritis, suka merenung dan
melakukan refleksi diri serta senang berdiskusi mengenai hakekat hidup.

2.5 Manfaat Multiple Intellegence di Dalam Proses Pendidikan yang


Dilaksanakan

Dengan kecerdasan majemuk, maka anda menyediakan kesempatan bagi siswa


untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya.

Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam mendukung
proses belajar mengajar. Hal ini bisa terjadi karena setiap aktivitas siswa di dalam
proses belajar akan melibatkan anggota masyarakat.

Siswa akan mampu menunjukkan dan bebagi tentang kelebihan yang dimilikinya.
Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan suatu motivasi untuk
menjadikan siswa sebagai seorang spesialis.

Pada saat anda mengajar untuk memahami siswa akan mendapatkan pengalaman
belajar yang positif dan meningkatkan kemampuan untuk mencari solusi dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya.

Kecerdasan Majemuk memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam


kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan antara satu
dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasn tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan
matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual
spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,
dan kecerdasan naturalis.

Dengan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk, siswa yang dengan


beragam dominasi kecerdasan dapat terfasilitasi pada saat belajar sehingga hasil
belajar siswa  dari segi kognitif ( prestasi belajar) dan afektif (minat) meningkat.

3.2 SARAN
Makalah konsep dasar PAUD ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu kami menerima kritikan, masukan dan saran seputar materi yang
disajikan.kami harap, segala saran dan masukan akan menjadi pengayaan untuk
membuat makalah selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymnia.com//2012/06/howard-gardner-tokoh-kecerdasan-
majemuk.html?m=1

http://www.coursehero.com/file/5713664/kecerdasan-majemuk-howard-gardnerdock/

Gernard, howard.2011. Frames of Mind: The Theory of Multiples Intelligence. New


York ; Basic Book

Sandjaja, stefanus.2006. Teori Multiple Intelligences dan Aplikasinya di Pendidikan


Anak Usia Dini.Semarang

Anda mungkin juga menyukai