Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ANAK USIA


DINI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Bahasa Arab.

Dosen pengampu

Dr.Arif Muzayin Shofwan, M.pd.

Disusun oleh :

Nica Puji Rahayu (2186236019)


Silvia Dwi Rahayu (2186236021)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Media Pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia Dini tanpa halangan suatu
apapun dimana, Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Arab . Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada :

1. Dr.Arif Muzayin Shofwan, M.pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Arab yang telah turut serta, dan memberi dukungan kepada penulis.
2. Teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para mahasiswa untuk
mengetahui dan memahami tentang Media pembelajaran untuk pelajaran Bahasa Arab
di tingkat PAUD/TK dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Namun dengan ini
kami menyadari bahwa makalah ini belum mencapai taraf kesempurnaan, maka kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami bisa
menyempurnakan dan memperbaiki makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan senantiasa mendapatkan ridho Allah Swt.

Blitar, 21 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PEMBUKAAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3. Tujuan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran..................................................................................3
2.2 Metode-Metode Pembelajaran Bahasa Arab Pada Usia Dini..........................................5
2.3 Pembelajaran Bahasa Arab Pada Usia Dini.....................................................................6
2.4 Pengertian Media Pembelajaran Bahasa Arab................................................................7
2.5 Pentingnya Media Pembelajaran..................................................................................10
2.6 Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran.....................................................................12
2.7 Media-media Pembelajaran Bahasa Arab.....................................................................13
2.8 Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran........................................................................13
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15
3.2 Saran.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16

iii
BAB I
PEMBUKAAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang
diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang masih
tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya sumber belajar
bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai
media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan
media dalam proses belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana
teknik pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat
yang berbeda-beda. Di negara yang telah maju, media telah mempengaruhi kehidupan
hampir sepanjang waktu. Waktu yang terpanjang, yang paling berpengaruhi itu adalah
waktu yang digunakan untuk bersekolah.
Selain itu, Berdasarkan perkembangan sejarah mengajar, para ahli pendidikan
menyelidiki cara mengajar yang terbaik dan tercepat dapat mencapai tujuan pengajaran.
Ketika orang tua dan guru peduli terhadap dunia pendidikan, mulailah mereka mencatat
pengalaman dan pendiriannya tentang mendidik anak dan menerbitkan berbagi catatan
dalam bentuk buku. Dari buku tersebut, kemudian berkembang menjadi diskusi ataupun
eksperimen tentang usaha mencari metode mengajar yang paling tepat. Proses tersebut
akhirnya melahirkan bermacam aturan tentang pengajaran. Aturan-aturan tersebut
sekarang disebut didaktik metodik. Didaktik terus berkembang, para pendidik menyusun
berbagai cara agar dapat menanamkan pengetahuan kepada anak didiknya dengan cara
tersingkat dan terpasti. Saat akan mendidik, pengajar (guru / orang tua) berpikir tentang
alat-alat yang harus digunakan yang sesuai dengan materi pelajaran. Selain itu, dipikirkan
pula waktu (jam) mengajar dalam kurun waktu tertentu seperti kegiatan harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan. Cara mengajar yang ditempuh para pendidik untuk
menyampaikan materi pelajaran ini kemudian dinamakan metodik atau metode, yang
artinya “cara sistematis untuk menyampaikan pelajaran”.
Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang metode dan media
pembelajaran bahsa Arab. Yang mana dalam hal ini metode dan media pembelajaran
bahasa arab, yang mencakup dari pengertian metode dan media, pengertian bahasa arab
dan manfaat mempelajari metode dan macam macam media.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2. Apa metode yang sesuai untuk pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia dini?
3. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran Bahasa Arab?
4. Apa yang dimaksud dengan media pembelajaran Bahasa Arab?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui metode yang sesuai untuk pembelajaran Bahasa Arab Anak Usia
dini.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran Bahasa Arab.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan media pembelajaran Bahasa arab.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran adalah langkah operasional atau implementatif dari
strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Ketepatan
penggunaan suatu metode akan menunjukkan berfungsinya suatu strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran masih bersifat konseptual dan untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan
kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan
metode adalah “a way in achieving something” (Sanjaya, 2010).

Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang
digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran akan semakin baik. Metode berasal
dari kata methodos dalam bahasa Yunani yang berarti cara atau jalan. Sudjana
(2005:76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara
menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak
ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan
tertentu. Pendekatan bersifat aksiomatis yaitu pendekatan yang sudah jelas
kebenarannya, sedangkan metode bersifat prosedural yaitu pendekatan dengan
menerapkan langkah-langkah.

Metode bersifat prosedural maksudnya penerapan dalam pembelajaran


dikerjakan melalui langkah-langkah yang teratur dan secara bertahap yang dimulai
dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pengajaran, proses belajar
mengajar, dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang
utuh dan bersistem dalam menyajikan materi pelajaran. Metode pembelajaran
dilakukan secara teratur dan bertahap dengan cara yang berbeda-beda untuk mencapai
tujuan tertentu dibawah kondisi yang berbeda.

Secara umum, metode pendidikan banyak sekali jenisnya. Akan tetapi tidak
semua khazanah metode pengajaran tersebut cocok bagi program kegiatan usia
TK dan Kelompok Bermain. Misalnya metode ceramah tidak cocok untuk
program kegiatan belajar usia TK dan kelompok Bermain karena metode

3
ceramah menuntut anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama, padahal
rentang anak relatif singkat. Metode pengajaran yang dilaksanakan untuk usia TK dan
Kelompok.

Bermain secara umum, yakni :

1. Metode Bercerita ;
2. Metode Bercakap-cakap ;
3. Metode Berdiskusi ;
4. Metode tanya jawab ;
5. Metode pengucapan syair ;
6. Metode dramatisasi ;
7. Metode pemberian tugas ;
8. Metode praktik langsung ;
9. Metode demonstrasi ;
10. Metode pantomim ;
11. Metode menyanyi ;
12. Metode skolastik/calistung/kinesteti ;
13. Metode bermain ;
14. metode wisata bermain ;
15. metode proyek/kerja kelompok ;
16. metode gerak dan lagu ;
17. metode menari ;
18. metode permainan musik ;
19. metode senam ;
20. metode atraktif.
Karena begitu pentingnya nilai bermain dalam kehidupan usia anak TK dan
Kelompok Bermain, pemanfaatan unsur bermain dalam setiap pelaksanaan metode
tersebut merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Bagi anak
TK dan Kelompok Bermain, belajar adalah bermain dan bermain adalah belajar.
Dalam pendahuluan Garis-Garis Besar Program Kegiatan Belajar Taman
Kanak- Kanak (GBPKB-TK 1994) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 tahun 1990 tentang pendidikan prasekolah, dijelaskan bahwa program
kegiatan belajar TK dan Kelompok Bermain meliputi upaya pengembangan yang
mencakup hal sebagai berikut :

4
a. Program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di TK dalam rangka
pembentukan perilaku, melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan
sehari-hari yang meliputi pengembangan agama, moral Pancasila, disiplin,
perasaan emosi, dan kemampuan bermasyarakat ;
b. Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar,
melalui kegiatan yang dipersiapkan oleh guru, meliputi pengembangan
kemampuan Pendidikan Agama Islam (PAI), berbahasa, daya pikir, daya
cipta, keterampilan dan jasmani. Pembentukan perilaku dan pengembangan
kemampuan dasar tersebut dicapai melalui metode yang digunakan agar
dapat memacu perkembangan motorik, kognitif, bahasa, daya pikir/kreativitas,
emosi, dan sosial anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama,
padahal rentang anak relatif singkat. Metode pengajaran yang dilaksanakan
untuk usia TK dan Kelompok.

2.2 Metode-Metode Pembelajaran Bahasa Arab Pada Usia Dini


a. Metode Pembelajaran Menyimak

 Guru membacakan suatu topik atau kisah yang sesuai dengan materi kepada
anak. Sementara itu, mereka menyimaknya dan tidak memegang teks yang
dibacakan guru. Setelah selesai membacakan, guru memberikan sejumlah
pertanyaan kepada anak mengenai materi yang mereka dengar, kemudian
mereka mendiskusikannya. Contoh, guru memberikan sebuah cerita pendek
tentang seekor kucing yang mana kucing itu diberi nama Qittun dan ketika itu
semua anak disuruh untuk menyimaknya ;
 Guru menyampaikan kisah kepada anak dengan bahasa yang sesuai. Lalu,guru
meminta mereka untuk mengisahkan kembali cerita itu. Atau mereka bisa
mengusulkan beberapa judul untuk kisah itu dan memilih satu judul yang
sesuai. Kemudian, mereka menyampaikan kisah itu dengan bahasa mereka
sendiri dengan atau tanpa bantuan pertanyaan yang diajukan guru.

b. Metode Pembelajaran Berbicara

o Guru mencatat pokok-pokok utama dari satu materi dan


membacakannya kepada anak ;
o Guru meminta anak untuk berdiskusi tentang penjelasan aspek-
aspek dari suatu topik dan menentukan unsur-unsurnya ;
o Guru meminta dan mengarahkan anak untuk berbicara tentang topik
itu ;
o Siswa berbicara tentang topik itu secara keseluruhan ;
o Guru memberitahu siswa mengenai kesalahan-kesalahan umum dari
setelahnya mereka selesai berbicara.

5
c. Metode Pembelajaran Membaca
Bagi usia dini, pengejaan merupakan salah satu cara terbaik dan tercepat
dalam pengajaran membaca. Pada fase ini, ada beberapa langkah yang bisa
ditempuh guru, diantaranya :
 Mengenalkan huruf-huruf yang berdiri sendiri disertai harakatnya
dan huruf-huruf „illah;
 Memilih 28 kata yang terdiri dari kategori hewan, alat-alat rumah
tangga, industri dan sebagainya. Huruf pertama dari satu kata tidak
boleh digunakan sebagai huruf pertama pada kata lain. Hewan-
hewan dan alat- alat itu digambar oleh guru dan identitas dari gambar
hewan dan alat itu dituliskan dibawahnya;
 Menyampaikan suatu penggalan prosa yang jumlah katanya tidak
kurang dari 50 kata. Isinya bisa berupa cerita tentang hewan, benda
mati, manusia, atau alam. Setelah fase pengejaan berakhir, ada lima
cara yang bisa digunakan guru ditinjau dari sudut atau mudahnya
suatu topik :
 Jika penggalan suatu topik tidak memerlukan penjelasan, guru
menyuruh salah seorang anak untuk membacanya dihadapannya.
Sementara anak-anak lain membacanya pula secara pelan. Bila salah
seorang diantara belum bisa memahaminya, ia diminta untuk
membacanya sekali lagi dan menjelaskan maknanya ;
 Jika penggalan suatu topik tidak memerlukan penjelasan bahkan
cenderung membosankan, setiap anak diminta untuk membaca topik
itu untuk menghindari rasa bosan ;
 Jika penggalan suatu topik itu sulit, guru harus mampu memperjelas
topik tersebut, lalu menyuruh anak-anak untuk membaca penggalan
topik itu ;
 Guru membacakan penggalan suatu topik di hadapan siswa dan
mereka mendengarkannya. Kemudian guru menanyakan makna dari
topik itu kepada mereka ;
 Guru memilih suatu penggalan dan menyuruh siswa untuk
membacanya dirumah setelah menjelaskan hal-hal yang sulit
dipahami.

2.3 Pembelajaran Bahasa Arab Pada Usia Dini


Pengertian Pembelajaran adalah upaya untuk belajar. Kegiatan ini akan
mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien.
Sebagaimana hal yang disebutkan oleh Nababan bahwasannya arti pembelajaran
adalah nominalisasi proses untu membelajarkan.Seharusnya pembelajaran bermakna
“proses membuat atau menyebabkan orang lain belajar. Adapun menurut Oemar
Hamalik, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

6
manusiawi, material, fasilitas,perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem
pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya, materi meliputi; buku-buku,
papan tulis dan lain-lainnya. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas dan
audiovisual. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktek
belajar, ujian dan sebagainya.

Pembelajaran disebut juga sebagai proses perilaku dengan arah positif untuk
memecahkan masalah personal, ekonomi, sosial dan politik yang ditemui oleh
individu, kelompok dan komunitas. Dalam hal ini perilaku diartikan sebagai sikap,
ide, nilai ,keahlian dan minat individu. Sedangkan arah positif merujuk kepada apa
yang meningkatkan diri, orang lain dan komunitas. Pembelajaran memungkinkan
individu, kelompok, atau komunitas menjadi entities yang berfungsi, efektif dan
produktif di dalam masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran (proses belajar mengajar) adalah suatu aktifitas (upaya) seorang
pendidik yang disengaja untuk memodifikasi (mengorganisasikan) berbagai
komponen belajar mengajar yang diarahkan tercapainya tujuan yang ditentukan.
Dari istilah proses belajar dan mengajar terdapat hubungan yang sangat erat.
Bahkan terjadi kaitan dan interaksi saling pengaruh-mempengaruhi dan saling
menunjang satu sama yang lain adapun tujuan belajar merupakan kriteria mencapai
derajat mutu dan efisiensi pembelajaran itu sendiri. Perbuatan belajar adalah proses
yang komplek.

Proses itu sendiri sulit diamati, namun perbuatan atau tindakan belajar dapat
diamati berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan belajar
tersebut. Karena itu, untuk memahami suatu perbuatan belajar diperlukan kajian
terhadap perbuatan itu secara unsuriyah. Dengan kata lain, setiap perbuatan belajar
mengandung beberapa unsur, yang sifatnya dinamis. Unsur-unsur tersebut dikatakan
dinamis karena dapat berubah-ubah, dalam arti dapat menjadi lebih kuat atau menjadi
lebih lemah. Kedinamisan ini dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang ada dalam diri
siswa dan yang ada di luar siswa bersangkutan. Perubahan unsur-unsur tersebut sudah
tentu ada pengaruhnya terhadap kegiatan belajar dan hasil yang diperoleh.

2.4 Pengertian Media Pembelajaran Bahasa Arab


a. Pengertian Metode Pembelajaran

7
Media menurut kamus KBBI adalah alat atau alat (sarana) komunikasi seperti
koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, sedangkan
media pendidikan adalah alat dan bahan yg digunakan dl proses
pengajaran atau pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin
Medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar, dalam
bahasa arab media adalah perantara ( ‫ ) وسا‬atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Ada beberapa pengertian yang dijabarkan
oleh para ahli diantaranya sebagaimana berikut:

1) Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara


garis besar adalah manusia, meteri atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media.
2) Menurut Azhar Arsyad kata media berasal dari bahasa Latin medius
yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. AECT
(Association of Education and Communication Technology, 1977)
dalam bukunya Azhar Arsyad memberikan batasan tentang media
sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
3) Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah mengartikan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan guru untuk
menyalurkan pesan kepada para siswa sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikian rupa sehingga mereka dapat memahami dengan baik dan
benar apa yang disampaikan guru.

Kata media pembelajaran secara jelas meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara
lain buku, tapie recorde, kase, videeo, video camera , film silde, foto ,
gambar , grafik, telvisi, dan komputer dll. Jadi dengan kata lain media itu
komponen sumber belajara atau wahana fisik yang mengandung meeri
instruksional dilingkungan siswa yangdapat merangsang siswa untuk belajar.
Istilah media juga sering kita dengar dan dikaitkan dengan kata
teknologi yang berasal dari kata lain tekne dan logos . dan jika dihubungkan
dengan pendidikan dan pengajaran maka teknologi mempunyai pengertian
sebagai perluasan konsep tentang media dimana teknologi bukan sekedar
benda alat, bahan atau pekakas tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan,

8
organisasi dan menajemen yang berhubungandengan penerapan ilmu.
Dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian
kata mediapembelajaran digantikan denga istilah seprti alat padang dengar,
bahan pengajaran, komunikasi padang dengar pendidikan alat peraga
pandang teknologi pendidikan alat peraga dan media penjelasan.
Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam
proses pembelajaran. Dan dapat dirumuskan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat,perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
pembelajaran pada diri siswa.
Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal.
Maka dari berbagai pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa
media pembelajaran bahasa arab adalah segala sesuatu yang di pakai dalam
pembelajaran bahasa arab yang dapat dipergunakan untuk
meyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, serta dapat
membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa untuk mengikuti
proses belajar dengan baik, dan mempermudah guru untuk menyampaikan
materi yang diberikan.
Dan berdasarkan pengertian diatas maka ada beberapa ciri ciri umum
yang terkandung pada batasan pengertian media tersebut sebagai berikut:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenla sebagai
hard ware (perangkat keras) yaitu sesauatu benda yang dapat dilihat didengar
atau diraba dengan panca indera
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software
(perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangka keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa
3. Penekanan media pendidika terdapat pada visual dan audio
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
didalam maupun diluar kelas

9
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guruu
dan siswa dalam proses pembelajaran
6. Media pendiidkan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi)
kelompi besar dan kelaompi kecil (misalnya film, lide video, ohp) atau
perorangan (meisalnya: modul , komputer, radio tape , kaset dan video
recorder)
7. Sikap, perbuatan, organisiasi, strategi, dan menajaemen yang berhubungan
denga penerapan suatu ilmu.

2.5 Pentingnya Media Pembelajaran


Fungsi dan peranan media sangat penting dalam pembelajaran, sebab
dalampembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa
dengan siswa. Jika proses pembelajaran hanya dilakukan dengan komunikasi akan
terkesan verbal, menimbulkan ketidak siapan siswa, kurang minatnya belajar,
danpembelajaran kurang efektif. Agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik
serta hasil yang optimal, dalam menyusun perencanaan pembelajaran keberadaan
media juga dimasukkan sebagai bagian integral. Pemilihan media juga harus tepat
sesuai dengan materi pembelajaran agar keberadaan media benar-benar berfungsi
sangat vital.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses


belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran
pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Sejalan dengan uraian ini, Mahmud Yunus mengungkapkan, bahwasanya


media pembelajaran paling besar pengaruhnya kepada indera dan lebih dapat
menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat
pemahamannya dan lama bertahannya dibandingkan dengan mereka yang
melihat, atau melihat dan mendengarnya.

10
Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira
bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka dan membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau
kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran
media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa
bantuan media.

Media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada


beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa antara lain:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat


menumbuhkan motivasi belajar,
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
lebih balk,
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran,
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Contoh sederhana, guru akan mengajarkan kaifiyat memandikan janazah. Ia


menggunakan media seperti boneka, kain basahan, ember, air, dan timba. Setelah guru
memberikan penjelasan teknis, ia lalu menggunakan alat yang tersedia dan siswa
memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini akan jauh lebih menarik daripada
hanya mendengar ceramah guru ntentang kaifiyat tersebut. Dan siswa juga akan lebih

11
termotivasi untuk belajar dan memudahkan pemahan karena langsung berhadapan
dengan media sesuai dengan materi.

2.6 Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran


Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat sederhana hingga
yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan indera mata hingga
perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang murah dan tidak memerlukan listrik
hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat keras.
Dalamperkembangannya media mengikuti perkembangan teknologi.
Teknologi yang paling tuan yang dimanfaatkan dalam proses belajar
adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi
audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan
pembelajaran. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran
dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:

1. Media hasil teknologi cetak,


2. Media hasil teknologi audio-visual,
3. Media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan
teknologi oleh Seels dan Glasgow yang dikutip Arsyad (2006:33) dibagi ke dalam dua
kategari luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.

A. Pilihan Media Tradisional


1. Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang, proyeksi
overhead, slide, (filmstrips).
2. Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,
pameran, papan info, papan bulu/flanel)
3. Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset)
4. Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan multi
image)
5. Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
6. Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah berkala,
lembaran lepas atau hand-out).
7. Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
8. Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka)
B. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
C. Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture)
D. Media berbasis mikroprosesor ( pembelajaran berbantuan komputer,
permainan komputer, pembelajaran interaktif, hypermedia, dan compact video
disc).

Pengelompokan media yang banyak dianut oleh para pengelola pendidikan


adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985). Oleh mereka, media
dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:
12
1. Media cetak,
2. Media pajang,
3. Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),
4. Rekaman audiotape,
5. Slide dan filmstrip,
6. Penyajian multi-image,
7. Rekaman video dan film,
Setiap media sudah pasti memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam
penggunaannya. Seorang guru seharusnya dapat mengkajikelebihan
dan keterbatasan itu, kemudian menjadikan kajiannya itu sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran yang dilakukan
di sekolah.

2.7 Media-media Pembelajaran Bahasa Arab


Alternatif media dalam pembelajaran bahasa Arab :

1. Dalam pembelajaran mendengarkan, media yang dapat digunakan yaitu:


radio,tape recorder, video, dan laboratorium bahasa.
2. Dalam pembelajaran berbicara, media yang dapat digunakan yaitu: permainan,
gambar, kartu kata dan kalimat, wacana, teks puisi, dan lingkungan.
3. Dalam pembelajaran membaca, media yang dapat digunakan yaitu bahan
cetakan seperti buku, modul, lembaran lepas, kliping berupa wacana atau
cerita.
4. Dalam pembelajaran menulis, media yang dapat digunakan yaitu: gambar,
foto, lingkungan, papan pajang, pengalaman siswa, dan televise.

2.8 Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan
indikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator
suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media
tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.

Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus


diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan
yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.

13
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran, yaitu:

1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media


pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau
individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA, atau siswa Sekolah Dasar
Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
2. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan
maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan
pemilihan media pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan
kemungkinan bagi kita untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.

Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bias
menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang
dilakukan oleh guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada
siswanya. Pendapat lain juga mengatakan bahwa learning methods
merupakan sebuah strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas yang diaplikasi tenaga pendidik agar tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa
akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan
media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus
melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan profesional untuk
memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga
harus tersedia dan terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang
bersangkutan.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing,
maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan
media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami susun. Kami menyadari


bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca, demi lebih baiknya penulisan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. .

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir., Ilmu Pendidikan islam, Jakarta: Kencana, 2008.

Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2014.

Engkoswara, Aan Komariah., Administrasi Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta, 2015. Muzzaki,


Akh, Ilmu Pendidikan islam, Surabaya: Kopertais IV Press, 2014.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline V 1.3

Azhar arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004 ) h.3 Azhar Arsyad,
Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 3 Http. Media-
pembelajaran//23//com. (Retrived at 15.00) Blog Milik Syaiful.

Omar Hamalik, dalam Azhar Arsyad, Op.cit., h. 15-16 Mahmud Yunus, Al-Tarbiyah wa al-
Ta’lim,,

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2006), Cet.ke-3, h. 120

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002),
Cet.ke-5, h. 2

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers. 2002)
h.124

Harjanto, Perencanaan Pengajaran,(Jakara: Rineka Cipta, 2005) h 247-248 AzharArsyad,


Media Pembelajaran,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) h. 67

Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,


(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012) h.84

AzharArsyad, Op. Cit, hlm. 69-71 Arif S. Sadiman dkk, Op. Cit, hlm. 85.

Nurhasnawati, Media Pembelajaran, Pekanbaru: Pusaka Riau, 2011, hlm.54

M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, TTh,) h.34-
35

16
17
18

Anda mungkin juga menyukai