Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab
Disusun Oleh:
Kelompok 4
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pemilihan
Metode Pembelajaran, Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran
dan pengembangan variasi mengajar ” diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas mata
kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran, sehingga di kemudian hari dapat
menyusun dengan lebih baik lagi dan penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah sebuah tugas untuk menyampaikan suatu pikiran atau ide yang
telah di susun menjadi bermakna untuk pembelajaran. Pembelajaran juga berkaitan
dengan tugas utama pendidik. Maka dari itu dalam pembelajaran perlu
memperhatikan dalam segi pemilihan metode pembelajaran untuk menunjang
kegiatan proses Pembelajaran berlangsung dengan efektif dan efisien.
Selain itu juga ada namanya pengembangan variasi mengajar yaitu suatu bentuk
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk
mengatasi kebosanan murid, sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasi menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Dan
Pengembangan variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengaja,
Komponen-komponen variasi mengajar seperti variasi gaya mengajar, variasi media,
dan bahan ajaran dan variasi interaksi, mutlak dikuasai oleh pendidik guna
menggerakkan dengan baik belajar anak didik dalam waktu yang relatif lama dalam
suatu pertemuan kelas. Maka dari itu dalam pembelajaran pemilihan metode yang
tepat dan mempunyai pengembangan dalam variasi mengajar sangat terkait dan
membutuhkan faktor yang memadai untuk terlaksananya tujuan pembelajaran dengan
optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pemilihan Metode Pembelajaran ?
2. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Variasi Mengajar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami Pemilihan Metode Pembelajaran
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemilihan Metode Pembelajaran
3. Untuk mengetahui dan memahami apa Itu Pengembangan Variasi Mengajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hidup, seseorang tidak cukup jika berbekal kecerdasan kognitif saja. pembentukan
kapasitas dan juga kualitas seseorang yang diperoleh di bangku sekolah harus
dilakukan dengan cara membangun ketiga ranah tersebut secara bersamaan.3
Pendekatan pembelajaran yang berbasis student center akan lebih aplikatif jika
dituangkan dalam bentuk metode-metode pembelajaran. Berbagai model atau
berbagai inovasi pembelajaran marak disosialisasikan oleh para pakar pendidikan.
Kalangan pendidik pun tidak mau kalah dalam berinovasi untuk menemukan dan
mengembangkan berbagai metode pembelajaran.
Komitmen positif para pakar pendidikan tersebut, bukan tanpa alasan. Karena
Berbagai problematika yang mewarnai pelaksanaan pembelajaran dianggap sebagai
suatu hambatan dalam Upaya melangkah lebih nyata untuk mengembangkan
kecerdasan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode pembelajaran
memiliki arti penting dalam mengatasi sebuah permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini adalah alasan pentingnya
pemilihan metode pembelajaran bagi pelaksanaan pembelajaran di kelas, yakni:
3
Ni Putu Suwardani. ( Oktober 2020). “QUO VADIS PENDIDIKAN KARAKTER: dalam Merajut Harapan Bangsa
yang Bermartabat’’ , Denpasar-Bali: UNHI Press
4
metode pembelajaran yang tepat akan mampu mengatasi berbagai perbedaan daya
serap tersebut.4
Metode pembelajaran merupakan alat yang dipakai guna mencapai tujuan atau
cita-cita Pembelajaran. Segala sesuatu yang di ciptakan itu memiliki tujuan nya
masing-masing, karena tujuan adalah jalan atau arah suatu Belajar mengajar itu akan
di bawa guru tidak bisa membawa arah tujuan Pembelajaran dengan kehendaknya dan
mengabaikan tujuan yang sudah di rumuskan, itu semua perbuatan yang sia-sia.
Belajar mengajar jika tidak memiliki tujuan maka sama hal nya dengan pergi ke
pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus
dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk mencapai keinginan
yang dicita-citakan. Begitu pula dengan Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
akan menjadikan kegiatan belajar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.5
Dalam Pemilihan metode belajar yang inovatif yang dapat memberikan ruang
yang luas bagi aktualisasi diri bagi peserta didik akan memunculkan ‘kegembiraan
belajar’. Kegembiraan belajar merupakan atmosfer yang perlu diciptakan oleh guru
dengan cara penggunaan metode belajar yang menantang, interaktif, menarik minat,
4
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 218.
5
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 220.
5
serta dapat memenangkan perhatian peserta didik. Dalam Pemilihan metode
pembelajaran harus bisa melibatkan setiap siswa di dalam kelas untuk ikut
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan porsi dan peranan
yang beragam. Dengan demikian, tidak ada seorang pun peserta didik yang tidak
terlibat dalam proses berpikir, memahami, dan juga melakukan kegiatan belajar secara
keseluruhan. Penggunaan metode belajar secara tepat, dapat meminimalisir adanya
alasan siswa tidak memiliki kesempatan dalam berpartisipasi, alokasi waktu yang
kurang, terlalu banyaknya jumlah peserta didik dalam satu kelas, dan berbagai alasan
yang dapat menyebabkan siswa merasa bosan dan enggan secara intens melibatkan
diri dalam pembelajaran siswa yang lebih aktif.6
Tujuan adalah dimana suatu sasaran menuju pada setiap kegiatan pembelajaran.
Tujuan menjadi pedoman arah sekaligus sebagai suasana yang dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Kepastian proses pembelajaran ini berpangkal tolak dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pembelajaran. Maka dari itu tujuan hendaknya jelas dan pasti untuk
dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai.
2. Materi Pelajaran
Materi pelajaran ini sejumlah materi yang akan disampaikan oleh pendidik untuk
bisa dipelajari dan kuasai oleh peserta didiknya dan paham mengenai
pembelajarannya.
3. Peserta didik
Peserta didik disini sebagai subyek belajar yang memiliki karakteristik berbeda-
beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial,lingkungan keluarga
6
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 217.
6
maupun harapan terhadap masa depannya. Perbedaan anak dari aspek psikologis
seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup, terbuka, periang, pemurung bahkan ada
yang menunjukkan perilaku-perilaku yang sulit untuk dikenal. Semua perbedaan itu
akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.
4. Situasi
5. Fasilitas
Fasilitas ini sendiri dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode. Oleh
karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat,
seperti contohnya jika tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas kurang
mendukung penggunaan metode demonstrasi atau eksperimen. Maka dari itu fasilitas
yang memadai tentu sangat berpengaruh tetap untuk berkelangsungannya
pembelajaran itu sendiri.
6. Guru
Zakiah Daradjat (1995) dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2007)
menjelaskan bahwa setiap guru memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang unik. Tidak
ada guru yang sama walaupun mereka sama-sama memiliki pribadi Keguruan, itu
7
jelas. Pribadi guru itu pun ”unik” pula, dan perlu dikembangkan secara terus-menerus
agar guru itu terampil dalam:
1. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi setiap individu atau peserta didik yang
dibelajarkannya.
3. Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab dan saling
mempercayai antara guru dan peserta didik.7
Dalam mengajar, guru harus pandai dalam pengembangan variasi mengajar untuk
meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik terhadap relevansi proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk mengadakakan variasi
merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang tidak kurang penting nya
diperhatikan oleh setiap guru. Variasi stimulus ini sangat berperan ntuk mengatasi
kebosanan siswa dalam proses pembelajaran.
7
Dr. M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran (Holistica Lombok, t.t.), 32–36.
8
Mu’tasim Billah, “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH ATTARAQQIE
MALANG,” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 331,
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.
8
Penggunaan keterampilan megadakan variasi mengajar menurut Marno dan M. Idris,
seharusnya memenuhi prinsip-prinsip antara lain:
2.Kontinu dan fleksibel, artinya variasi digunakan secara terus menerus selama KBM
dan fleksibel sesuai kondisi.
3.Antusiasme dan hangat yang ditunjukkanoleh guru selama KBM berlangsung, dan
9
b. Variasi media dan bahan ajaran Media dan baahan ajaran
Bila di tinjau dari indera yang digunakan, dapat digolongkan ke dalam tiga
bagian, yaitu dapat di dengar, dilihat, dan di raba. Pergantian penggunaan jenis
media yang satu dengan yang lainnya mengharuskan anak menyesuaikan alat
inderanya sehingga dapat memperhatikan perhatiannya (Usman, 2013).
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandangan,
media dengar, dan media taktil.
1) Variasi media pandang. Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai
penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi seperti buku,
majalah, globe, peta, majalah dinding, film, film strip, slide, diaroma, radio,
recorder, gambar grafik, model, demonstrasi, dan lain-lain.
2) Variasi media dengar. Pada umumnya dalam proses belajar mengajar dikelas,
suara guru adalah alat utama dalam komunikasi, dan ini telah pernah di
singgung. Variasi dalam penggunaan media dengan memerlukan sekali saling
bergantian dan kombinasi dengan media pandangan dan media taktil. Sudah
barang tentu ada sejumlah media dengan benar yang dapat dipakai untuk itu di
antaranya ialah pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman
music, rekaman drama, wawancara, bahkan rekaman suara ikan lumba-lumba,
yang semuanya itu dapat memiliki relevansi dengan pelajaran.
3) Variasi media taltil. Variasi taktil adalah variasi alat atau bahan yang dapat
diraba,dimanipulasi dan digerakkan (Usman, 2013). Keterampilan
menggunakan variasi media dan bahan ajaran adalah menggunakan media
yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menyentuh dan
memanipulasi benda atau bahan ajaran. Dalam variasi ini akan dapat menarik
perhatian siswa dan akan melibatkan anak didik dalam kegiatan penyusunan
atau pembuatan model, yang hasilnya dapat disebutkan sebagai “media
taktil”.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode, berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata
“pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
10
Mu’tasim Billah, “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH ATTARAQQIE
MALANG,” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 341,
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.
10
belajar pada diri peserta didik. Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan dengan pendidik agar terjadi proses
pembelajaran antara peserta didik dengan usaha mencapai tujuan. 11 Pemilihan metode
sendiri tentunya adalah sebuah ketentuan untuk memilih metode atau cara yang tepat
untuk mencapai tujuan dalam proses belajar dan pembelajaran dengan memilih
metode dengan baik serta efektif dan efisien.
B. Saran
Pada Makalah ini dalam menyusunya dan Terlepas dari semua itu, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat
yang kurang lengkap ataupun kesalahan dalam tata bahasa yang kami gunakan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
11
Dr. M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran, 29.
11
Billah, Mu’tasim. “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH
TSANAWIYAH ATTARAQQIE MALANG.” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 330–44. https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.
Dr. M. Sobry Sutikno. Metode & Model-Model Pembelajaran. Holistica Lombok, t.t.
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 220.
Suwardani Putu Ni. ( Oktober 2020). “QUO VADIS PENDIDIKAN KARAKTER: dalam
Merajut Harapan Bangsa yang Bermartabat’’, Denpasar-Bali: UNHI Press.
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 218.
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 217.
12