Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN, FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN, DAN
PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab

Dosen Pengampu: Dr.Dian Ekawati, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 4

Ahmad Rifki Arruman 2101020001


Chairunnisa 2101020004
Nur Hajijah 2101020010

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO


T.A. 2024/2025

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pemilihan
Metode Pembelajaran, Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran
dan pengembangan variasi mengajar ” diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas mata
kuliah Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.

Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran, sehingga di kemudian hari dapat
menyusun dengan lebih baik lagi dan penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua.

Wassalamu'alaikum Warahmatallahi Wabarakatuh

Metro, 29 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemilihan Metode Pembelajaran.............................................................................3


1. Pengertian Pemilihan Metode Pembelajaran...........................................................3
2. Pentingnya Pemilihan Metode Pembelajaran bagi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas
...................................................................................................................................................
3
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran.....................6
C. Pengembangan Varasi Mengajar.............................................................................8
1. Pengertian Variasi Mengajar...................................................................................8
2. Pengembangan Variasi Mengajar............................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah sebuah tugas untuk menyampaikan suatu pikiran atau ide yang
telah di susun menjadi bermakna untuk pembelajaran. Pembelajaran juga berkaitan
dengan tugas utama pendidik. Maka dari itu dalam pembelajaran perlu
memperhatikan dalam segi pemilihan metode pembelajaran untuk menunjang
kegiatan proses Pembelajaran berlangsung dengan efektif dan efisien.

Pemilihan Metode Pembelajaran sendiri adalah suatu bentuk pemilah milih


menentukan dalam mengimplementasikan atau menggunakan rencana Pemebelajaran
yang telah di susun untuk kegiatan yang nyata dan praktis dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Dan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan metode
pembelajaran ini yaitu mengetahui tujuan yang dicapai untuk pembelajaran, adanya
materi pembelajaran, adanya peserta didik dan pendidik tentunya, dan situasi seta
fasilitas yang memadai demi berlangsungnya pemilihan metode pembelajaran yang
sesuai.

Selain itu juga ada namanya pengembangan variasi mengajar yaitu suatu bentuk
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk
mengatasi kebosanan murid, sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasi menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Dan
Pengembangan variasi mengajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengaja,
Komponen-komponen variasi mengajar seperti variasi gaya mengajar, variasi media,
dan bahan ajaran dan variasi interaksi, mutlak dikuasai oleh pendidik guna
menggerakkan dengan baik belajar anak didik dalam waktu yang relatif lama dalam
suatu pertemuan kelas. Maka dari itu dalam pembelajaran pemilihan metode yang
tepat dan mempunyai pengembangan dalam variasi mengajar sangat terkait dan
membutuhkan faktor yang memadai untuk terlaksananya tujuan pembelajaran dengan
optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pemilihan Metode Pembelajaran ?
2. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Variasi Mengajar?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami Pemilihan Metode Pembelajaran
2. Untuk mengetahui dan memahami apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemilihan Metode Pembelajaran
3. Untuk mengetahui dan memahami apa Itu Pengembangan Variasi Mengajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pengertian Pemilihan Metode Pembelajaran
Pemilihan Metode Pembelajaran dapat diartikan juga sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang disusun dalam bentuk kegiatan nyata atau
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran adalah
sebuah cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan pendidik untuk terjadinya
proses belajar dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Pemilihan
metode pembelajaran juga berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam
menampilkan pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga
mencapai tujuan secara optimal. Jadi dalam proses pembelajaran pendidik diharuskan
dapat memilih metode dengan tepat dan efektif guna mencapai kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan komponen pembelajaran yang ada.

2. Pentingnya Pemilihan Metode Pembelajaran bagi Pelaksanaan Pembelajaran di


Kelas
Pada Pendidikan saat ini ini memusatkan kegiatan belajar pada aktifitas peserta
didik. Guru tidak banyak lagi kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Paradigma
Pembelajaran seperti ini memiliki tujuan yan sangat positif bagi pembangunan
kualitas sumber daya manusia karena sebagai aset pembangunan bangsa dan negara. 1
Student center merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dirasa lebih
efektif guna mencapai tujuan pembelajaran sekaligus dalam membangun kecerdasan
peserta didik yang meliputi tiga ranah penting.2 Wajah pendidikan di masa lalu hanya
terfokus pada pembentukan kecerdasan pada ranah kognitif, sedangkan kecerdasan
pada ranah afektif dan psikomotor sering kali diabaikan. Pendidikan di masa lalu
kurang memberikan tempat dan pengakuan bagi pengembangan multi intelegency
yang tidak hanya meliputi ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif dan psikomotor
peserta didik. Pembelajaran yang hanya terfokus pada pembangunan kognitif ternyata
kurang berhasil menciptakan sumber daya manusia yang dibutuhkan kompetitif.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center), faktanya


justru kurang memberikan ruang untuk perkembangan peserta didik supaya memiliki
kecerdasan di tiga ranah penting tersebut. Agar dapat meraih keberhasilan dalam
1
Trisseda Angraini, Lasmaida N. Saragi, Miftahul Jannah, M.Sopian, ’’PERUBAHAN PARADIGMA PERAN GURU
DALAM PEMBELAJARAN ERA DIGITA’’L, (2017), 198.
2
Suvriadi Panggabean, S.Pd., M.Si, ‘’SISTEM STUDENT CENTER LEARNING DAN TEACHER CENTER LEARNING’’,
(Kota Bandung - Jawa Barat: CV. MEDIA SAINS INDONESIA Desember 2021), 5-6.

3
hidup, seseorang tidak cukup jika berbekal kecerdasan kognitif saja. pembentukan
kapasitas dan juga kualitas seseorang yang diperoleh di bangku sekolah harus
dilakukan dengan cara membangun ketiga ranah tersebut secara bersamaan.3

Pendekatan pembelajaran yang berbasis student center akan lebih aplikatif jika
dituangkan dalam bentuk metode-metode pembelajaran. Berbagai model atau
berbagai inovasi pembelajaran marak disosialisasikan oleh para pakar pendidikan.
Kalangan pendidik pun tidak mau kalah dalam berinovasi untuk menemukan dan
mengembangkan berbagai metode pembelajaran.

Komitmen positif para pakar pendidikan tersebut, bukan tanpa alasan. Karena
Berbagai problematika yang mewarnai pelaksanaan pembelajaran dianggap sebagai
suatu hambatan dalam Upaya melangkah lebih nyata untuk mengembangkan
kecerdasan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Metode pembelajaran
memiliki arti penting dalam mengatasi sebuah permasalahan-permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini adalah alasan pentingnya
pemilihan metode pembelajaran bagi pelaksanaan pembelajaran di kelas, yakni:

1. Metode sebagai strategi pembelajaran.

Strategi pembelajaran adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang harus


dikerjakan oleh guru dan siswa supaya tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina
Senjaya (2008: 42) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Yang Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual mengenai keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran.

Perbedaan antara daya serap peserta didik terhadap pelajaran, memerlukan


staregi pembelajaran yang tepat. Dalam satu kelas kemampuan peserta didik untuk
menyerap berbagai Pelajaran yang berbeda-beda, demikian juga dengan gaya
belajarnya. Sebagian peserta didik mungkin lebih condong pada kemampuan
menangkap pelajaran berdasarkan audiotori, maupun audio visual. Dalam Pemilihan

3
Ni Putu Suwardani. ( Oktober 2020). “QUO VADIS PENDIDIKAN KARAKTER: dalam Merajut Harapan Bangsa
yang Bermartabat’’ , Denpasar-Bali: UNHI Press

4
metode pembelajaran yang tepat akan mampu mengatasi berbagai perbedaan daya
serap tersebut.4

2. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Metode pembelajaran merupakan alat yang dipakai guna mencapai tujuan atau
cita-cita Pembelajaran. Segala sesuatu yang di ciptakan itu memiliki tujuan nya
masing-masing, karena tujuan adalah jalan atau arah suatu Belajar mengajar itu akan
di bawa guru tidak bisa membawa arah tujuan Pembelajaran dengan kehendaknya dan
mengabaikan tujuan yang sudah di rumuskan, itu semua perbuatan yang sia-sia.

Belajar mengajar jika tidak memiliki tujuan maka sama hal nya dengan pergi ke
pasar tanpa tujuan, sehingga sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus
dilakukan dan mana yang harus diabaikan dalam upaya untuk mencapai keinginan
yang dicita-citakan. Begitu pula dengan Penggunaan metode pembelajaran yang tepat
akan menjadikan kegiatan belajar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.5

3. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.

Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik menurut


Sardiman. A.M.(1988:90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena
adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang ari
luar yang apat membangkitkan belajar seseorang. Penggunaan metode yang tepat dan
bervariasi. Dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran konvensional yang tidak banyak dalam menggunakan
metode yang bervariasi dan kurang membuat siswa aktif, akan menimbulkan
kebosanan. Siswa akan menjadi pasif, tidak bersemangat, dan antusiame rendah saat
mengikuti pelajaran di kelas.

Dalam Pemilihan metode belajar yang inovatif yang dapat memberikan ruang
yang luas bagi aktualisasi diri bagi peserta didik akan memunculkan ‘kegembiraan
belajar’. Kegembiraan belajar merupakan atmosfer yang perlu diciptakan oleh guru
dengan cara penggunaan metode belajar yang menantang, interaktif, menarik minat,

4
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 218.
5
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 220.

5
serta dapat memenangkan perhatian peserta didik. Dalam Pemilihan metode
pembelajaran harus bisa melibatkan setiap siswa di dalam kelas untuk ikut
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan porsi dan peranan
yang beragam. Dengan demikian, tidak ada seorang pun peserta didik yang tidak
terlibat dalam proses berpikir, memahami, dan juga melakukan kegiatan belajar secara
keseluruhan. Penggunaan metode belajar secara tepat, dapat meminimalisir adanya
alasan siswa tidak memiliki kesempatan dalam berpartisipasi, alokasi waktu yang
kurang, terlalu banyaknya jumlah peserta didik dalam satu kelas, dan berbagai alasan
yang dapat menyebabkan siswa merasa bosan dan enggan secara intens melibatkan
diri dalam pembelajaran siswa yang lebih aktif.6

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN METODE


PEMBELAJARAN
Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2007) beberapa Faktor-
Faktor yang mempegaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran diantaranya
sebagai berikut:

1. Tujuan yang Hendak Dicapai

Tujuan adalah dimana suatu sasaran menuju pada setiap kegiatan pembelajaran.
Tujuan menjadi pedoman arah sekaligus sebagai suasana yang dicapai dalam kegiatan
pembelajaran. Kepastian proses pembelajaran ini berpangkal tolak dari jelas tidaknya
perumusan tujuan pembelajaran. Maka dari itu tujuan hendaknya jelas dan pasti untuk
dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai.

2. Materi Pelajaran

Materi pelajaran ini sejumlah materi yang akan disampaikan oleh pendidik untuk
bisa dipelajari dan kuasai oleh peserta didiknya dan paham mengenai
pembelajarannya.

3. Peserta didik

Peserta didik disini sebagai subyek belajar yang memiliki karakteristik berbeda-
beda, baik minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial,lingkungan keluarga
6
Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH ALIYAH SWASTA’’,
(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 217.

6
maupun harapan terhadap masa depannya. Perbedaan anak dari aspek psikologis
seperti sifat pendiam, super aktif, tertutup, terbuka, periang, pemurung bahkan ada
yang menunjukkan perilaku-perilaku yang sulit untuk dikenal. Semua perbedaan itu
akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

4. Situasi

Situasi adalah sebuah kondisi kegiatan belajar yang merupakan settingan


lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus dengan teliti dalam melihat
situasi. Pada waktu-waktu tertentu guru perlu melakukan proses pembelajaran di luar
kelas atau di alam terbuka menyesuaikan dengan situasi dan kondisi kebutuhan yang
ada.

5. Fasilitas

Fasilitas ini sendiri dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode. Oleh
karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat,
seperti contohnya jika tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas kurang
mendukung penggunaan metode demonstrasi atau eksperimen. Maka dari itu fasilitas
yang memadai tentu sangat berpengaruh tetap untuk berkelangsungannya
pembelajaran itu sendiri.

6. Guru

Setiap guru sendiri pastinya memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan


dan pengalaman yang membelajarkan berbeda-beda. Kompetensi membelajarkan
biasanya dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan. Guru yang biasanya berlatar
belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode, dan
tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakang pendidikannya
kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun biasanya sering
mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru harus
memiliki jiwa yang profesional, agar dalam menyampaikan materi pelajaran bisa
berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Zakiah Daradjat (1995) dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2007)
menjelaskan bahwa setiap guru memiliki kepribadian sendiri-sendiri yang unik. Tidak
ada guru yang sama walaupun mereka sama-sama memiliki pribadi Keguruan, itu

7
jelas. Pribadi guru itu pun ”unik” pula, dan perlu dikembangkan secara terus-menerus
agar guru itu terampil dalam:

1. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi setiap individu atau peserta didik yang
dibelajarkannya.

2. Membina suasana sosial meliputi interaksi pembelajaran sehingga amat menunjang


secara moral terhadap peserta didik bagi terciptanya kesepahaman dan kesamaan arah
dalam pikiran, serta perbuatan peserta didik dan guru.

3. Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab dan saling
mempercayai antara guru dan peserta didik.7

C. PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR


1. Pengertian Variasi Mengajar
Variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga, dalam situasi
belajar mengajar, murid senantiasi menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh
partisipasi. (Usman, 2013). Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung
pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar adalah
perbuatan atau pekerjaan yang unik, tetapi sederhana. Dikatakan unik karena hal itu
berkenaan dengan manusia yang belajar yakni siswa, dan yang mengajar yakni guru,
dan berkaitan erat dengan manusia di dalam masyarakat yang semuanya menunjukkan
keunikan. Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksankan dalam keadaan praktis
dalam kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapapun (Usman, 2013). 8

Pada hakikatnya mengajar adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,


mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap
berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak
didik dalam proses belajar (Sudjana, 1991).

Dalam mengajar, guru harus pandai dalam pengembangan variasi mengajar untuk
meningkatkan dan memelihara perhatian peserta didik terhadap relevansi proses
belajar mengajar. Oleh karena itu, keterampilan guru untuk mengadakakan variasi
merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang tidak kurang penting nya
diperhatikan oleh setiap guru. Variasi stimulus ini sangat berperan ntuk mengatasi
kebosanan siswa dalam proses pembelajaran.
7
Dr. M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran (Holistica Lombok, t.t.), 32–36.
8
Mu’tasim Billah, “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH ATTARAQQIE
MALANG,” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 331,
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.

8
Penggunaan keterampilan megadakan variasi mengajar menurut Marno dan M. Idris,
seharusnya memenuhi prinsip-prinsip antara lain:

1.Relevan dengan tujuan pembelajaran bahwa variasi mengajar digunakan untuk


menunjang tercapainyakompetensi dasar.

2.Kontinu dan fleksibel, artinya variasi digunakan secara terus menerus selama KBM
dan fleksibel sesuai kondisi.

3.Antusiasme dan hangat yang ditunjukkanoleh guru selama KBM berlangsung, dan

4.Relevan dengan tingkat perkembangan peserta didik. (Syaripuddin, 2019). 9

2. Pengembangan Variasi Mengajar


Keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan meliputi tiga
aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan
bahan pengajaran, variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa (Zain, 2010).
Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau secara
integrasi, maka akan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan dan
kemauan belajar.

a. Variasi Gaya Mengajar


Variasi ini pada dasarnya meliputi variasi suara, variasi gerakan anggota badan,
dan variasi perpindahan posisi guru dalam kelas. Bagi siswa variasi tersebut
dilihat sebagai sesuatu yang energi antusias siswa antusias bersemangat, dan
semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru seperti itu dalam
proses belajar mengajar akan menjadi dinamis, dan mempertinggi komunikasi
antara guru dan anak didik, menarik perhatian anak didik, menolong penerimaan
bahan pembelajaran, dan memberi stimulasi. Variasi dalam mengajar ini adalah
sebagai berikut:
1) . Variasi Suara (Teacher Voice). yang dimaksud variasi suara ini adalah suara
guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume dan kecepatan. Guru dapat
mendramatisasi suatu peristiwa menunjukkan hal-hal yang dianggap penting.
2) . Penekanan (Focusing). Untuk memusatkan perhatian anak didik pada suatu
hal yang dianggap penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan
“penekanan secara verbal” misalnya “perhatikan baik-baik”, atau “Nah ini
yang penting
3) . Pemberian Waktu (Pausing). Untuk menarik untuk menarik perhatian anak
didik, dapat dilakukan dengan mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari
suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau diam, dari akhir bagian pelajaran
ke bagian berikutnya.
9
Mu’tasim Billah, “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH ATTARAQQIE
MALANG,” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 333,
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.

9
b. Variasi media dan bahan ajaran Media dan baahan ajaran
Bila di tinjau dari indera yang digunakan, dapat digolongkan ke dalam tiga
bagian, yaitu dapat di dengar, dilihat, dan di raba. Pergantian penggunaan jenis
media yang satu dengan yang lainnya mengharuskan anak menyesuaikan alat
inderanya sehingga dapat memperhatikan perhatiannya (Usman, 2013).
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu media pandangan,
media dengar, dan media taktil.
1) Variasi media pandang. Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai
penggunaan alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi seperti buku,
majalah, globe, peta, majalah dinding, film, film strip, slide, diaroma, radio,
recorder, gambar grafik, model, demonstrasi, dan lain-lain.
2) Variasi media dengar. Pada umumnya dalam proses belajar mengajar dikelas,
suara guru adalah alat utama dalam komunikasi, dan ini telah pernah di
singgung. Variasi dalam penggunaan media dengan memerlukan sekali saling
bergantian dan kombinasi dengan media pandangan dan media taktil. Sudah
barang tentu ada sejumlah media dengan benar yang dapat dipakai untuk itu di
antaranya ialah pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman
music, rekaman drama, wawancara, bahkan rekaman suara ikan lumba-lumba,
yang semuanya itu dapat memiliki relevansi dengan pelajaran.
3) Variasi media taltil. Variasi taktil adalah variasi alat atau bahan yang dapat
diraba,dimanipulasi dan digerakkan (Usman, 2013). Keterampilan
menggunakan variasi media dan bahan ajaran adalah menggunakan media
yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menyentuh dan
memanipulasi benda atau bahan ajaran. Dalam variasi ini akan dapat menarik
perhatian siswa dan akan melibatkan anak didik dalam kegiatan penyusunan
atau pembuatan model, yang hasilnya dapat disebutkan sebagai “media
taktil”.10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode, berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai
suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Kata
“pembelajaran” berarti segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
10
Mu’tasim Billah, “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH ATTARAQQIE
MALANG,” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 341,
https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.

10
belajar pada diri peserta didik. Jadi, metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan dengan pendidik agar terjadi proses
pembelajaran antara peserta didik dengan usaha mencapai tujuan. 11 Pemilihan metode
sendiri tentunya adalah sebuah ketentuan untuk memilih metode atau cara yang tepat
untuk mencapai tujuan dalam proses belajar dan pembelajaran dengan memilih
metode dengan baik serta efektif dan efisien.

Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno Faktor yang mempengaruhi


pemilihan dan penentuan metode antara lain : a). Tujuan yang hendak dicapai, b).
Materi pelajaran, c). Peserta didik, d). Situasi, e). Fasilitas, dan F). Guru.

Pengembangan Variasi mengajar adalah proses bertahap untuk pengubahan


tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar bertujuan
untuk mengatasi kebosanan anak sehingga anak memiliki semangat belajar tinggi
terhadap pelajarannya. Pengembangan variasi mengajar juga merupakan prinsip
penting dalam pendidikan yang menekankan penggunaan beragam metode, strategi,
dan teknik pembelajaran. Dan pengembangan Variasi mengajar tidak hanya
mencakup penggunaan berbagai metode pengajaran tetapi juga pengembangan
kreativitas dalam menyampaikan pelajaran. Guru yang mampu menghadirkan variasi
dalam pengajaran mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis
dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Jadi dalam konteks ini, pengembangan
variasi mengajar menjadi suatu keharusan untuk mendukung pendidikan yang lebih
efektif dan relevan dengan tuntutan zaman.

B. Saran
Pada Makalah ini dalam menyusunya dan Terlepas dari semua itu, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi susunan kalimat
yang kurang lengkap ataupun kesalahan dalam tata bahasa yang kami gunakan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

11
Dr. M. Sobry Sutikno, Metode & Model-Model Pembelajaran, 29.

11
Billah, Mu’tasim. “PENGEMBANGAN VARIASI MENGAJAR GURU DI MADRASAH
TSANAWIYAH ATTARAQQIE MALANG.” Evaluasi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam 6, no. 2 (30 September 2022): 330–44. https://doi.org/10.32478/evaluasi.v6i2.1138.

Dr. M. Sobry Sutikno. Metode & Model-Model Pembelajaran. Holistica Lombok, t.t.

Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 220.

Suwardani Putu Ni. ( Oktober 2020). “QUO VADIS PENDIDIKAN KARAKTER: dalam
Merajut Harapan Bangsa yang Bermartabat’’, Denpasar-Bali: UNHI Press.

Trisseda Angraini, Lasmaida N. Saragi, Miftahul Jannah, M.Sopian, ‘’PERUBAHAN


PARADIGMA PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN ERA DIGITAL’’, (2017), 198.

Panggabean Suvriadi, S.Pd., M.Si, ‘’SISTEM STUDENT CENTER LEARNING DAN


TEACHER CENTER LEARNING’’, (Kota Bandung - Jawa Barat: CV. MEDIA SAINS
INDONESIA Desember 2021), 5-6.

Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 218.

Dr. Hj. Nining Syamsi Komariah, S.Ag, MSi, ‘’STRATEGI PENGELOLAAN MADRASAH
ALIYAH SWASTA’’,(indramayu jawa barat:cv adanu abimata, 2020), 217.

12

Anda mungkin juga menyukai