Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun
yang tergelar di alam semesta ini adalah rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Metode Pembelajaran.

Makalah ini membahas mengenai materi Metode Pembelajaran. Penulis


menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun
dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang
sampai dihadapan pembaca pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi
salah satu acuan dalam memberikan kemudahan untuk memahami maupun
mengimplementasikan Metode Pembelajaran. Atas segala kebaikan yang mereka
berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi pahala yang besar pada hari ketika
harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka yang datang menghadap
Allah dengan kalbu yang bersih.

Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh


karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik
yang bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk
selanjutnya.

Ciamis, April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................2

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran ..............................................................3


B. Alsan Menentukan Metode ..................................................................... 4
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran .......4
D. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran……………………………………......5
1. Metode Ceramah……………………………………………………...5
2. Metode Diskusi…………………………………………………….....6
3. Metode Demonstrasi………………………………………………….7
4. Metode Eksperimen (Praktikum)……………………………………..8
5. Metode Latuhan Keterampilan………………………………………10
6. Metode Tanya Jawab………………………………………………...11
7. Metode Problem Solving…………………………………………….13
8. Metode Inkuiri……………………………………………………….15

BAB III PENUTUP

A. Kesetimpulan ...........................................................................................17
B. Saran ........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan


pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan.
Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses
untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan
wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan
berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu
vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan.
Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak
membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk
bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘ranah pembelajaran’ yang


paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya. Ranah
pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah kognitif atau ranah perubahan
pengetahuan (P); Ranah afektif atau ranah perubahan sikap-perilaku (S); dan Ranah
psikomotorik atau ranah perubahan maupun peningkatan keterampilan (K).

1
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian masalah di atas maka fokus penyelesaiannya dapat
dibatasi pada:
1. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?
2. Apakah alasan yang mendasari penggunaan Metode Pembelajaran?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi Metode Pembelajaran?
4. Jenis-jenis Metode Pembelajaran yang manakah yang paling efektif dalam
pelaksanaan sistem pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi
acuan dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar
dalam proses pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih
dari itu makalah ini juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam
mempersiapkan suatu pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut
masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para
pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat
atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi metode
pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar
berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-
metode yang lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan
segala kelebihan dan kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik
untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu,
tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu metode
yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru
tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain.
Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam
menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode,
penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru
memberikan suatu uraian dengan metode ceramah, kemudian menggunakan
contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau tanya-jawab. Di
sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun terdorong untuk
berpartisipasi.

3
B. Alasan Menentukan Metode
Metode pembelajaran adalah bagian utuh (terpadu, integral) dari proses
pendidikan pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan
(tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran
tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam
mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran melalui cara atau metode, yang pada
hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau
nalar guru memilih dan menetapkan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
adalah:
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi
mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi
atau semangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan
sehingga pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas di atas berdasarkan pertimbangan praktis,
rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat
digunakan secara kombinasi (sintesis terpadu) dan dilengkapi dengan media
tertentu, bahkan multimedia. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan
pembelajaran.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran:
1. Pengajar (Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan
personalitas).
2. Siswa (Tingkat kemampuan, latar belakang, umur, dan pengalaman
lingkungan sosial budaya).
3. Tujuan yang akan dicapai (bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka
dapat ditentukan dengan kombinasi berbagai macam metode).
4. Materi (bahan ajar) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu (Persiapan mengajar).
6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.

4
D. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
1. Metode Ceramah
a. Pengertian
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham
siswa.
Metode ceramah dapat digunakan bila:
1). Guru akan memberikan informasi.
2). Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.
b. Kelemahan metode ceramah:
1). Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif.
2). Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
3). Membatasi daya ingat siswa.
4). Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
5). Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
6). Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
7). Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.
8). Sulit dipakai untuk anak-anak.
c. Kelebihan metode ceramah:
1). Guru mudah menguasai kelas.
2). Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
3). Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4). Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
5). Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.
6). Dapat menghabiskan waktu dengan baik.

5
2. Metode Diskusi
a. Pengertian
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya
memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-
masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode
ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi
bersama (socialized recitation).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk:
1). Mendorong siswa berpikir kritis.
2). Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3). Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan
masalah bersama.
4). Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban
untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan dengan seksama.
b. Kelebihan metode diskusi:
1). Siswa balajar untuk bermusyawarah.
2). Siswa belajar menghargai pendapat orang lain (Toleransi).
3). Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.
c. Kelemahan metode diskusi:
1). Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2). Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
3). Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
4). Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
5). Membutuhkan waktu yang cukup lama.
6). Sulit membuat kesimpulan.
7). Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan.

6
3. Metode Demonstrasi
a. Pengertian
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin
Syah (2000). Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang
mempraktekan nyala logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di
depan kelas dan siswa memperhatikannya dengan sesksama.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah:
1). Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2). Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3). Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa (Daradjat, 1985).
Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan
dalam metode eksperimen, yaitu sebgai berikut:
1). Menentukan tujuan demonstrasi
2). Menyiapkan prosedur demonstrasi
3). Menyiapkan lembar pengamatan
4). Menyiapkan alat dan bahan
5). Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.
b. Kelebihan Metode Demonstrasi:
1). Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.
2). Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
3). Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek
sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

7
c. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:

1). Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
2). Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3). Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai materi yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah,
2000).
4. Metode Eksperiman (Praktikum)
a. Pengertian
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya
serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.
Metode Eksperimen (Praktikum) dapat digunakan apabila:
1). Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.
2). Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.
b. Kelebihan Metode Eksperimen:
1). Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat
membuktikan konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku.
2). Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
3). Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
4). Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.

8
c. Kekurangan Metode Eksperimen:
1). Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
2). Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3). Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
4). Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
5). Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
6). Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan atau pengendalian.
7). Diperlukan alat evaluasi khusus.
8). Waktu yang diperlukan terbatas.
d. Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih
dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti
kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

9
e. Prosedur Percobaan (Eksperimen)
Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah:
1). Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen, mereka harus
memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
2). Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan
yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol
dengan ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu
dicatat.
3). Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan jalannya eksperimen.
4). Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya
jawab.
5. Metode Latihan Keterampilan
a. Pengertian
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana
siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara
membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute atau pernak-pernik.
b. Kelebihan metode latihan keterampilan:
1). Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan
huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2). Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,
penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan
sebagainya.
3). Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan.

10
c. Kelemahan metode latihan keterampilan:
1). Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
2). Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
6. Metode Tanya Jawab
a. Pengertian
Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa
atau sebaliknya baik secara lisan atau tertulis. Melalui Tanya jawab akan
memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.
b. Alasan penggunaan
1). Untuk meninjau pelajaran yang lain.
2). Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai
sehingga dapat melanjutkan pelajaran tersebut.
3). Untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan
pemikiran siswa.
c. Tujuan
1) Mengetauhui pengusaan bahan pelajaran melalui ingatan dan
pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari,
didengar atau dibaca.
2) Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam
memecahkan masalah.
3) Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang
dipandang serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran
sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.
4) Memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya
sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran
tersebut.
5) Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta
jawabannya yang benar dan tepat.

11
d. Manfaat
1) Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu
menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.
2) Memperkuat ingatan antara jawaban dan pertanyaan.
3) Dapat mengembangkan cara-cara berpikir logis dan sistematis.
4) Dapat mengurangi proses lupa atau menambah daya ingat siswa.
5) Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi.
6) Merangsang siswa berpikir dan memusatkan perhatian pada pokok
permasalahan.
7) Membangkitakan hasrat melakukan penyelidikan.
8) Membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu dipelajari.
9) Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.
e. Kelebihan Metode Tanya Jawab:
1) Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru
mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa.
3) Guru dapat mengetahui sampai dimana penangkapan siswa terhadap
segala sesuatu yang diterangkan.
f. Kelemahan Metode Tanya Jawab:
1) Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari
pokok persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung
hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang
dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat
persoalan baru.
2) Membutuhkan waktu lebih banyak.
3) Menimbulkan rasa tegang terhadap peserta didik.

12
7. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
a. Pengertian
Metode Pemecahan masalah dalam suatu metode atau cara penyajian
pelajaran dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok.
Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional,
logis, benar dan tepat. Tekananya pada proses pemecahan masalah dengan
penentuan alternatif yang berguna saja.
b. Alasan penggunaan
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2) Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
siswa menghadapi dan memcahkan masalah secara terampil. Hal ini
merupkan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak
melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dan berbagai
segi dalam rangka mencapai pemecahannya
c. Tujuan
Tujuan penggunaan metode pemecahan masalah sebagai berikut:
1) Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.
2) Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secra individual maupun
secara bersama-sama.
3) Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada
diri sendiri.

13
d. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan
masalah antara lain:
1) Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-
masalah serta mengmbil keputusan secara objektif dan rasional.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir, logis dan analitis.
3) Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati
dalam mengemukakan pendapat.
4) Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa.
e. Langkah-langkah dalam metode problem solving:
1) Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya dan lain-lain.
3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah
kedua di atas.
4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa
jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban
sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran
jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti
demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

14
f. Kelebihan metode problem solving:
1) Dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-
hari.
2) Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
3) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
4) Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
5) Dapat digunakan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-
masalah secara rasional.
g. Kekurangan metode problem solving:
1) Memerlukan cukup banyak waktu.
2) Melibatkan lebih banyak orang.
3) Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan
dan menerima informasi dari guru.
4) Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan.
8. Metode Inkuiri
a. Pengertian
Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara
mencari kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran
secara teratur, runtut serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh
pendidik. Metode inkuiri ini merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa
dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban
atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan
pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat juga jawaban
tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan
timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan
antara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah yang lebih menitik
beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

15
b. Alasan pemilihan
Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk
mengamati, mengalami dan memahami suatu konsep, pengertian yang terdapat
dalam lingkungan kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena
itu keingintahuan siswa untuk mendapatkannya. Guru dapat menggunakan
metode inkuiri dalam proses pembelajaran.
c. Tujuan
Penggunaan metode inkuri bertujuan:
1) Mengembangkan sikap, keterampilan, kemapuan siswa dalam
memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat
dan nalar kritis, analitis dan logis).
d. Manfaat
1) Membina dan mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh.
2) Mengungkapkan aspek pengetahuan.
e. Langkah-langkah dalam metode inkuiri:
1) Pemberian masalah kepada siswa.
2) Hipotesis (spesifikasi permasalahan).
3) Pengumpulan data.
4) Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat
5) Pembuatan kesimpulan.
f. Kekurangan Metode Inkuiri
1) Memerlukan waktu yang cukup lama
2) Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada
kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.
g. Kelebihan Metode Inkuiri
1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2) Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat.
3) Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.
4) Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks.
5) Melatih siswa untuk belajar mandiri.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Pembelajaran adalah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan
(tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran
tujuan pembelajaran.
Jenis Metode Pembelajaran:
1. Metode ceramah.
2. Metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi.
4. Metode Percobaan (Eksperimen)
5. Metode Latihan Keterampilan.
6. Metode Tanya Jawab
7. Medode Pemecahan Masalah (Problem Solving).
8. Metode Inkuiri

B. Saran
Beberapa saran untuk pemilihan metode:
1. Hindarkan upaya metodologi yang tunggal (satu metode saja), ceramah murni
tanpa variasi, mengajarkan buku teks, guru mengemukakan isi buku tersebut
tanpa ada usaha ataupun pemberian tugas yang lain.
2. Membina guru sebagai guru inkuiri.
3. Usahakan agar prinsip Student Active Learning terlaksana.

17
DAFTAR PUSTAKA

%204/Strategi%20Belajar%20Mengajar/76561990-MAKALAH-METODE-
PEMBELAJARAN.pdf Diakses pada 20 April 2018 pukul 13:56

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.

https://dosenpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran Diakses pada 20


April 2018 pukul 14:00

iii

Anda mungkin juga menyukai