Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya portofolio ini. Tanpa berkah
dan kemurahannya saya tidak mungkin menyelesaikan makalah ini. Kedua kalinya salawat
serta salam tetap tercurahkan pada nabi Muhammmad SAW yang telah membawa kita dari
jalan kebodohan menuju jalan yang terang benderang.
Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami
sajikan, memenuhi tugas dari dosen pembimbing. Kami menyadari bahwa keterbatasan
pengetahuan dan pemahaman kami tentang belajar dan pembelajaran, menjadikan
keterbatasan kami pula untuk memberikan informasi yang lebih detail tentang hal tersebut,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita. Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar  Belakang


Penilaian hasil belajar merupakan aktivitas yang sangat penting dalam proses pendidikan.
Semua proses di lembaga pendidikan formal pada akhirnya akan bermuara pada hasil belajar
yang diwujudkan secara kuantitatif berupa nilai. Hasil belajar siswa tidak selalu mudah untuk
dinilai. Sebagaimana diketahui, tujuan pembelajaran meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Ranah pengetahuan (kognitif) dan sikap (afektif) relatif sulit untuk diamati,meski pun dapat
diukur. Oleh karena itu, dalam proses penilaian hasil belajar langkah yang pertama harus
dimulai dari perumusan tujuan pembelajaran yang memungkinkan untuk diamati dan diukur
(observable and measurable).
Berangkat dari tujuan pembelajaran yang dirumuskan, maka disusunlah instrumen untuk
mengamati dan mengukur hasil pembelajaran. Dengan menggunakan instrumen, diperoleh
data yang mencerminkan ketercapaian tujuan pembelajaran pada seorang peserta didik. Data
ini selanjutnya harus diolah dan dimaknai sehingga menjadi informasi yang bermakna. Selain
itu berdasarkan data tersebut penilai dapat membuat keputusan mengenai posisi atau status
seorang peserta didik, misalnya naik atau tidak naik kelas, lulus atau tidak dan sebagainya.
Seluruh proses penilaian hasil belajar tentu harus dilakukan dengan cermat, mulai dari
penyusunan instrumen, pelaksanaan tes, pengolahan, sampai pada penetapan hasil akhir. Pada
setiap tahapan diperlukan keterampilan khusus yang perlu dipelajari. Tulisan ini bermaksud
membekali pengawas untuk dapat membina para guru dalam melaksanakan penilaian hasil
belajar.

1.2     Rumusan Masalah


1.      Apa yang dimaksud dengan hasil belajar?
2.      Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar?
3.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di
sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara
sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses
belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar
siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil
belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono,
2009: 3).
Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006: 125)
mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku
ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan
pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa seseorang dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam
dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya,
keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek.
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi
Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau
kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau keterampilan.
Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana, 2010: 22) mengembangkan kemampuan
hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil
belajar terpenting dari sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar
dan berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan
masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki
seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan
kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5)
keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta
memprestasikan konsep dan lambang.
Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes dan
pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut
dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28), instrumen
dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya, menurut Hamalik (2006:
155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui
kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar
tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur
melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

2.2.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (Rusman, 2012:124) antara 
lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal:

a. Faktor Internal

         Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani
dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima
materi pelajaran. 

         Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi
(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.

b. Faktor Eksternal

         Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar.


Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah
hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan
akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih
segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
         Faktor Instrumental. Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental
ini berupa kurikulum, sarana dan guru

Menurut Sunarto (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara faktor-faktor intern yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara lain:

a.       Kecerdasan/intelegensi
b.      Bakat
c.       Minat
d.      Motivasi
b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar


seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk
faktor-faktor ekstern antara lain:

a.    Keadaan lingkungan keluarga


b.    Keadaan lingkungan sekolah
c.    Keadaan lingkungan masyarakat 
2.3 indikator hasil belajar

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui
tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai
berikut:

1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan
yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan
suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular
(menghubungkan, mengamati).
BAB III
KESIMPULAN

1.    Hasil belajar adalah tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil
belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah
kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar
2.    Faktor yang mempengaruhi  hasil belajar dapat dibedakan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang
dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang
tersebut.

 
 
DAFTAR RUJUKAN

Ali Muhammad Syaikh Quthb, 2005. Amal Shaleh Pengantar ke Surga dan Penyelamat dari
Neraka,  Jakarta Timur : Pustaka al-Kautsar.
Degeng, I.S. (1997). Strategi Pembelajaran: Mengorganisasi isi dengan Model Elaborasi. Malang:
IKIP dan Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia 
Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB).
Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gafur A. 2004. Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional
Material.  Jakarta:Depdiknas

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara


Mulyasa E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Panen, P & Purwanto, 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.

Reigeluth, C.M. Merril MD. 1979. Classes of Instructional Variables Educational Technology.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme
Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA 

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido
Offset.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai