Correlations
motivasi aktivitas
belajar belajar
Correlation
motivasi 1.000 .656**
Coefficient
belajar Sig. (1-tailed) . .000
N 30 30
Spearman's rho
Correlation
aktivitas .656** 1.000
Coefficient
belajar Sig. (1-tailed) .000 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Pada output antara motivasi dan aktivitas yang menghasilkan angka korelasi 0,656.
Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan aktivitas,sedangkan
tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi akan memiliki aktivitas yang tinggi
pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,000. Karena
nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi ada hubungan
positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
Correlations
indikator indikator
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient -.175 1.000
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi -0,175. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang kurang erat
antara motivasi dan aktivitas,sedangkan tanda “ - “ menunjukkan bahwa semakin tinggi
indicator motivasi belajar maka tidak akan memiliki inidkator aktivitas belajar yang tinggi
pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,178. Karena
nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar
a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator
2 aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 2
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.
Berikut uji statistiknya :
Correlations
indikator indikator
motivasi belajar aktivitas belajar
2
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,362. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat
antara indikator motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar,sedangkan tanda “ + “
menunjukkan bahwa semakin tinggi indicator motivasi belajar maka akan memiliki inidkator
aktivitas belajar yang tinggi pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,025. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan
H1 diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa.
indikator indikator 3
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .159 1.000
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 3 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,159. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,201.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka H1 ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
Correlations
indikator indikator 4
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 4 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,072. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,352.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka H1 ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
Correlations
indikator indikator 5
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .314* 1.000
N 30 30
Correlations
indikator indikator 6
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .982** 1.000
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 6 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,982. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat
antara indikator motivasi belajar dan indicator 6 aktivitas belajar,sedangkan tanda “ + “
menunjukkan bahwa semakin tinggi indicator motivasi belajar maka akan memiliki inidkator
aktivitas belajar yang tinggi pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,000. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa.
Correlations
indikator indikator 7
motivasi belajar aktivitas belajar
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .165 1.000
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 7 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,165. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,192.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
Correlations
N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .192 1.000
N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 8.a aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,192. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,155.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
b. Interval – interval
Koefisien Korelasi Pearson
1. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswaTaraf
2. Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
3. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
4. Uji Distribusi Normal
N 30 30
Mean 14.50 22.40
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.340 5.069
Absolute .107 .169
Most Extreme Differences Positive .074 .115
Negative -.107 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z .587 .923
Asymp. Sig. (2-tailed) .881 .362
Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-rata motivasi adalah 14,50 dan rata-rata aktivitas adalah 22,40
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
aktifitas motivasi = 0,881 =88,1% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal diterima. Dan pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
aktivitas = 0,362 = 36,2 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal
diterima.
Karena data Motivasi dan Aktivitas berdistribusi normal, maka uji statistic yang dipakai
menggunakan uji parametris korelasi.
Correlations
N 30 30
**
Pearson Correlation .690 1
N 30 30
Pada output antara motivasi dan aktivitas yang menghasilkan angka korelasai 0,690.
Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan aktivitas
,sedangkan tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi akan memiliki aktivitas
yang tinggi ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,000.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada
hubungan sigifikan antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
2. Hubungan motivasi belajar Siswa dengan Pemahaman Konsep
a. Interval-interval
Koefisien Korelasi Pearson
1. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar
siswa
H 1 = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar
siswaTaraf
2. Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
3. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ≤0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. > 0,05
4. Uji Distribusi Normal
N 30 30
Mean 14.50 57.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.340 22.885
Absolute .107 .228
Most Extreme Differences Positive .074 .228
Negative -.107 -.178
Kolmogorov-Smirnov Z .587 1.251
Asymp. Sig. (2-tailed) .881 .087
Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-rata motivasi adalah 14,50 dan rata-rata aktivitas adalah 22,40
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
motivasi = 0,881 =88,1% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal
diterima. Dan pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk aktivitas =
0,087 = 8,7 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal diterima.
Karena data Motivasi dan Aktivitas berdistribusi normal, maka uji statistic yang dipakai
menggunakan uji parametris korelasi.
Correlations
N 30 30
Pearson Correlation .130 1
N 30 30
Pada output antara motivasi belajar dan pemahaman konsep yang menghasilkan angka
korelasai 0,130. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan
pemahaman konsep ,sedangkan tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi
akan memiliki aktivitas yang tinggi ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,247. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi ada hubungan sigifikan antara motivasi belajar siswa dan pemahaman
konsep.
3. Pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
A. Interval-interval
a. Formula Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
H1 : ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
b. Taraf Nyata
Untuk analisis ini menggunakan taraf signifikan (α) = 5%.
c. Criteria Pengujian
Ho diterima jika p > 0,05 maka Ha ditolak
Ho ditolak jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima
d. Uji distribusi Normal
N 30 30
Mean 57.50 49.17
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 22.885 22.248
Absolute .228 .228
Most Extreme Differences Positive .228 .228
Negative -.178 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 1.251 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .087 .088
Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-pemahaman konsep 57,5 dan hasil belajar 49,17
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
pemahaman konsep dan hasil belajar = 0,87 =87% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau
data berdistribusi normal diterima dan data pada table output hasil belajar tampak nilai sig.
untuk hasil belajar 0,088=8,8 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal diterima.
Karena data pemahaman konsep dan hasil belajar berdistribusi normal, maka uji statistic yang
dipakai menggunakan uji regresi
Variables Entered/Removeda
pemahaman
1 . Enter
konsepb
Tabel diatas menunjukkan variabel yang akan diproses. Dalam hal ini hasil belajar adalah
variable terikat.
Model Summaryb
Tabel diatas menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,478 .R Square atau koefisien determinasi
(KD) sebesar 0,229 atau 22,9 %. Artinya pemahaman konsep memiliki pengaruh kontribusi
sebesar 22,9 % terhadap hasil belajar dan 77,1 % dipengaruhi oleh factor-faktor diluar
pemahaman konsep.
ANOVAa
Total 14354.167 29
Coefficientsa
Dengan persamaan regresi yaitu Y = 22,428 + 0,465X1 .Misalkan seseorang memiliki skor
pemahaman soal 25, maka hasil belajar siswa tersebut dapat ditaksirkan memiliki skor
sebesar 22,428 + 0,465.25= 34,107
X1 = pemahaman konsep
Kesimpulan
Berdasarkan data output diatas didapat nilai probabilitas signifikan sebesar 0,008.
Karena probabilitas(nilai sig.) > 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Jadi ada pengaruh
pemahaman konsep terhadap hasil belajar. Jadi, antara pemahaman konsep dengan hasil
belajar siswa terdapat hubungan yang signifikan. Pemahaman konsep siswa mempengaruhi
hasil belajar siswa sebesar 22,9% dan 77,1% dipengaruhi factor selain aktivitas belajar siswa.
Residuals Statisticsa
N 30 30 30 30
Mean 17.50 12.50 13.33 49.1667
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 11.652 12.714 12.685 22.24795
Absolute .440 .337 .354 .228
Most Extreme Differences Positive .260 .337 .320 .228
Negative -.440 -.337 -.354 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 2.411 1.847 1.941 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .088
Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-pemahaman konsep indicator 1= 17,5; indicator 2 = 12,5 ; indicator 3= 13,33 dan hasil
belajar 49,1667
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
pemahaman konsep indicator 1, 2, dan 3 adalah 0,000 = 0% ; 0,002= 0,2%; 0,001=0,1% dan
hasil belajar = 0,088 =8,8 % lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal.
Karena data pemahaman konsep dan hasil belajar berdistribusi normal, maka uji statistic yang
dipakai menggunakan uji regresi
Variables Entered/Removeda
indikator 3
pemahaman
konsep,
indikator 2
1 pemahaman . Enter
konsep,
indikator 1
pemahaman
konsepb
Tabel diatas menunjukkan variabel yang akan diproses. Dalam hal ini hasil belajar adalah
variable terikat.
Model Summaryb
ANOVAa
Total 14354.167 29
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,559 dengan sig. 0,223. Dengan kata lain
nilai sig. lebih besar dari 0,05. Artinya data bervarian sama ( omogeny) sehingga dilakukan
uji selanjutnya.
Coefficientsa
indikator 1 pemahaman
.357 .404 .187 .884 .385
konsep
1 indikator 2 pemahaman
.573 .368 .327 1.558 .131
konsep
indikator 3 pemahaman
.454 .322 .259 1.409 .171
konsep
Dengan persamaan regresi linier berganda yaitu Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 maka dari table
output diatas dapat diketahui persamaannya yaitu Y = 29,707 + 0,357 X 1 + 0,573 X 2 + 0,454
X3
X1 = indicator 1 pemahaman konsep
X 2 = indicator 2 pemahaman konsep
X 3 = indicator 3 pemahaman konsep
Kesimpulan
Berdasarkan data output diatas didapat nilai probabilitas signifikan indicator 1, 2, 3
pemahaman konsep sebesar 0,385 ; 0,131 ; 0,171. Karena probabilitas(nilai sig.) > 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar.
Jadi, antara pemahaman konsep dengan hasil belajar siswa terdapat hubungan positif yang
signifikan.
Residuals Statisticsa
Oleh
Ayu Dini Safitri (140210102105)
Analisis Data Kelas B