Anda di halaman 1dari 23

1.

Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Aktivitas Belajar Siswa


a. Ordinal - Ordinal
Koefisien korelasi sperman
1. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa
2. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
3. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
4. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.

Berikut uji statistiknya :

Correlations
motivasi aktivitas
belajar belajar
Correlation
motivasi 1.000 .656**
Coefficient
belajar Sig. (1-tailed) . .000
N 30 30
Spearman's rho
Correlation
aktivitas .656** 1.000
Coefficient
belajar Sig. (1-tailed) .000 .
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pada output antara motivasi dan aktivitas yang menghasilkan angka korelasi 0,656.
Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan aktivitas,sedangkan
tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi akan memiliki aktivitas yang tinggi
pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,000. Karena
nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi ada hubungan
positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 1 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator
aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator aktivitas
belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.

Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator
motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 -.175

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .178

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient -.175 1.000

indikator aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .178 .

N 30 30

Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi -0,175. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang kurang erat
antara motivasi dan aktivitas,sedangkan tanda “ - “ menunjukkan bahwa semakin tinggi
indicator motivasi belajar maka tidak akan memiliki inidkator aktivitas belajar yang tinggi
pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,178. Karena
nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar
a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator
2 aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 2
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.
Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator
motivasi belajar aktivitas belajar
2

Spearman's rho indikator motivasi belajar Correlation Coefficient 1.000 .362*

Sig. (1-tailed) . .025


N 30 30
*
Correlation Coefficient .362 1.000

indikator aktivitas belajar 2 Sig. (1-tailed) .025 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,362. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat
antara indikator motivasi belajar dan indicator 2 aktivitas belajar,sedangkan tanda “ + “
menunjukkan bahwa semakin tinggi indicator motivasi belajar maka akan memiliki inidkator
aktivitas belajar yang tinggi pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,025. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan
H1 diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 3 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1 =ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.
Berikut uji statistiknya :
Correlations

indikator indikator 3
motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 .159

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .201

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .159 1.000

indikator 3 aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .201 .

N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 3 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,159. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,201.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka H1 ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 4 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1=ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.
Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator 4
motivasi belajar aktivitas belajar

Spearman's rho Correlation Coefficient 1.000 .072

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .352

N 30 30

indikator 4 aktivitas belajar Correlation Coefficient .072 1.000


Sig. (1-tailed) .352 .

N 30 30

Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 4 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,072. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,352.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka H1 ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 5 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.
Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator 5
motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 .314*

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .046

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .314* 1.000

indikator 5 aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .046 .

N 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).


Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 5 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,314. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat
antara indikator motivasi belajar dan indicator 5 aktivitas belajar,sedangkan tanda “ + “
menunjukkan bahwa semakin tinggi indicator motivasi belajar maka akan memiliki inidkator
aktivitas belajar yang tinggi pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,046. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan
H1 diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 6 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1 =ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.

Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator 6
motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 .982**

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .000

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .982** 1.000

indikator 6 aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 6 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,982. Hal tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat
antara indikator motivasi belajar dan indicator 6 aktivitas belajar,sedangkan tanda “ + “
menunjukkan bahwa semakin tinggi indicator motivasi belajar maka akan memiliki inidkator
aktivitas belajar yang tinggi pula ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,000. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar
siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 7 aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1 =ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.

Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator indikator 7
motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 .165

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .192

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .165 1.000

indikator 7 aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .192 .

N 30 30
Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 7 aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,165. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,192.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.

 Indicator 1 motivasi belajar dan indicator 8.a aktivitas belajar


a. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
H 1 =ada hubungan positif antara indicator motivasi belajar dengan indicator 3
aktivitas belajar siswa
b. Taraf
Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
c. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
d. Uji statistic yang dipakai menggunakan uji parametris korelasi spearman.

Berikut uji statistiknya :

Correlations

indikator inikator 8.a


motivasi belajar aktivitas belajar

Correlation Coefficient 1.000 .192

indikator motivasi belajar Sig. (1-tailed) . .155

N 30 30
Spearman's rho
Correlation Coefficient .192 1.000

inikator 8.a aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .155 .

N 30 30

Pada output antara indicator motivasi belajar dan indicator 8.a aktivitas belajar yang
menghasilkan angka korelasi 0,192. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,155.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Jadi tidak ada
hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
b. Interval – interval
Koefisien Korelasi Pearson
1. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswa
H 1 = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar siswaTaraf
2. Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
3. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ¿0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. < 0,05
4. Uji Distribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

motivasi belajar aktivitas belajar

N 30 30
Mean 14.50 22.40
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.340 5.069
Absolute .107 .169
Most Extreme Differences Positive .074 .115
Negative -.107 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z .587 .923
Asymp. Sig. (2-tailed) .881 .362

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-rata motivasi adalah 14,50 dan rata-rata aktivitas adalah 22,40
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
aktifitas motivasi = 0,881 =88,1% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal diterima. Dan pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
aktivitas = 0,362 = 36,2 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal
diterima.
Karena data Motivasi dan Aktivitas berdistribusi normal, maka uji statistic yang dipakai
menggunakan uji parametris korelasi.

Correlations

motivasi belajar aktivitas belajar

Pearson Correlation 1 .690**

motivasi belajar Sig. (1-tailed) .000

N 30 30
**
Pearson Correlation .690 1

aktivitas belajar Sig. (1-tailed) .000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Pada output antara motivasi dan aktivitas yang menghasilkan angka korelasai 0,690.
Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan aktivitas
,sedangkan tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi akan memiliki aktivitas
yang tinggi ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf signifikasi sebesar 0,000.
Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada
hubungan sigifikan antara motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa.
2. Hubungan motivasi belajar Siswa dengan Pemahaman Konsep
a. Interval-interval
Koefisien Korelasi Pearson
1. Formulasi hipotesis
H 0 = tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar
siswa
H 1 = ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan aktivitas belajar
siswaTaraf
2. Taraf nyata = 0,05
Nilai probabilitas adalah 0,05
3. Kriteria pengujian
H 0 diterima ( H 1 ditolak) apabila nilai sig. ≤0,05
H 0 ditolak ( H 1 diterima) apabila nilai sig. > 0,05
4. Uji Distribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

motivasi belajar pemahaman


konsep

N 30 30
Mean 14.50 57.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.340 22.885
Absolute .107 .228
Most Extreme Differences Positive .074 .228
Negative -.107 -.178
Kolmogorov-Smirnov Z .587 1.251
Asymp. Sig. (2-tailed) .881 .087

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-rata motivasi adalah 14,50 dan rata-rata aktivitas adalah 22,40
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
motivasi = 0,881 =88,1% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal
diterima. Dan pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk aktivitas =
0,087 = 8,7 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi normal diterima.
Karena data Motivasi dan Aktivitas berdistribusi normal, maka uji statistic yang dipakai
menggunakan uji parametris korelasi.

Correlations

motivasi belajar pemahaman


konsep

Pearson Correlation 1 .130

motivasi belajar Sig. (1-tailed) .247

N 30 30
Pearson Correlation .130 1

pemahaman konsep Sig. (1-tailed) .247

N 30 30

Pada output antara motivasi belajar dan pemahaman konsep yang menghasilkan angka
korelasai 0,130. Angka tersebut menunjukkan hubungan yang cukup erat antara motivasi dan
pemahaman konsep ,sedangkan tanda “ + “ menunjukkan bahwa semakin tinggi motivasi
akan memiliki aktivitas yang tinggi ataupun sebaliknya. Dengan probabilitas atau taraf
signifikasi sebesar 0,247. Karena nilai Probabilitas (nilai sig.) > 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi ada hubungan sigifikan antara motivasi belajar siswa dan pemahaman
konsep.
3. Pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
A. Interval-interval
a. Formula Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
H1 : ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
b. Taraf Nyata
Untuk analisis ini menggunakan taraf signifikan (α) = 5%.
c. Criteria Pengujian
Ho diterima jika p > 0,05 maka Ha ditolak
Ho ditolak jika p ≤ 0,05 maka Ha diterima
d. Uji distribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

pemahaman hasil belajar


konsep

N 30 30
Mean 57.50 49.17
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 22.885 22.248
Absolute .228 .228
Most Extreme Differences Positive .228 .228
Negative -.178 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 1.251 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .087 .088

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-pemahaman konsep 57,5 dan hasil belajar 49,17
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
pemahaman konsep dan hasil belajar = 0,87 =87% lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau
data berdistribusi normal diterima dan data pada table output hasil belajar tampak nilai sig.
untuk hasil belajar 0,088=8,8 % lebih dari 5% artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal diterima.
Karena data pemahaman konsep dan hasil belajar berdistribusi normal, maka uji statistic yang
dipakai menggunakan uji regresi

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

pemahaman
1 . Enter
konsepb

a. Dependent Variable: hasil belajar


b. All requested variables entered.

Tabel diatas menunjukkan variabel yang akan diproses. Dalam hal ini hasil belajar adalah
variable terikat.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .478a .229 .201 19.884

a. Predictors: (Constant), pemahaman konsep


b. Dependent Variable: hasil belajar

Tabel diatas menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,478 .R Square atau koefisien determinasi
(KD) sebesar 0,229 atau 22,9 %. Artinya pemahaman konsep memiliki pengaruh kontribusi
sebesar 22,9 % terhadap hasil belajar dan 77,1 % dipengaruhi oleh factor-faktor diluar
pemahaman konsep.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 3284.208 1 3284.208 8.307 .008b

1 Residual 11069.959 28 395.356

Total 14354.167 29

a. Dependent Variable: hasil belajar


b. Predictors: (Constant), pemahaman konsep
Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 8,307 dengan sig. 0,008. Dengan kata lain
nilai sig. lebih besar dari 0,05. Artinya data bervarian sama ( omogeny) sehingga dilakukan
uji selanjutnya.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 22.428 9.962 2.251 .032


1
pemahaman konsep .465 .161 .478 2.882 .008

a. Dependent Variable: hasil belajar

Dengan persamaan regresi yaitu Y = 22,428 + 0,465X1 .Misalkan seseorang memiliki skor
pemahaman soal 25, maka hasil belajar siswa tersebut dapat ditaksirkan memiliki skor
sebesar 22,428 + 0,465.25= 34,107
X1 = pemahaman konsep
Kesimpulan
Berdasarkan data output diatas didapat nilai probabilitas signifikan sebesar 0,008.
Karena probabilitas(nilai sig.) > 0,05 maka Ho ditolak dan H 1 diterima. Jadi ada pengaruh
pemahaman konsep terhadap hasil belajar. Jadi, antara pemahaman konsep dengan hasil
belajar siswa terdapat hubungan yang signifikan. Pemahaman konsep siswa mempengaruhi
hasil belajar siswa sebesar 22,9% dan 77,1% dipengaruhi factor selain aktivitas belajar siswa.

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 34.05 68.93 49.17 10.642 30


Residual -43.930 31.070 .000 19.538 30
Std. Predicted Value -1.420 1.857 .000 1.000 30
Std. Residual -2.209 1.563 .000 .983 30

a. Dependent Variable: hasil belajar


B. Regresi berganda
a. Formula Hipotesis
H0 : tidak ada pengaruh positif pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
H1 : ada pengaruh positif pemahaman konsep terhadap hasil belajar siswa
b. Taraf Nyata
Untuk analisis ini menggunakan taraf signifikan (α) = 5%.
c. Criteria Pengujian
Ho diterima jika p > 0,05 maka Ho ditolak
Ho ditolak jika p ≤ 0,05 maka Ho diterima
d. Uji distribusi Normal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

indikator 1 indikator 2 indikator 3 hasil belajar


pemahaman pemahaman pemahaman
konsep konsep konsep

N 30 30 30 30
Mean 17.50 12.50 13.33 49.1667
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 11.652 12.714 12.685 22.24795
Absolute .440 .337 .354 .228
Most Extreme Differences Positive .260 .337 .320 .228
Negative -.440 -.337 -.354 -.177
Kolmogorov-Smirnov Z 2.411 1.847 1.941 1.249
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .002 .001 .088

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Pada tabel output dengan jumlah responden sebnayak 30, di dapatkan bahwa nilai
rata-pemahaman konsep indicator 1= 17,5; indicator 2 = 12,5 ; indicator 3= 13,33 dan hasil
belajar 49,1667
Sekarang jika kita lihat uji normalitas berdasar uji Kolmogorov-Smirnov.
H0 : variabel dependen berdistribusi normal.
H1 : variabel dependen berdistribusi tidak normal.
Seperti pada teori sebelumnya, untuk menerima atau menolak hipotesis nol dilihat nilai
signifikan pada output. Pada tabel output Kolmogorov-Smirnov tampak nilai sig untuk
pemahaman konsep indicator 1, 2, dan 3 adalah 0,000 = 0% ; 0,002= 0,2%; 0,001=0,1% dan
hasil belajar = 0,088 =8,8 % lebih dari 5%, artinya Ho diterima atau data berdistribusi
normal.
Karena data pemahaman konsep dan hasil belajar berdistribusi normal, maka uji statistic yang
dipakai menggunakan uji regresi

Variables Entered/Removeda

Model Variables Variables Method


Entered Removed

indikator 3
pemahaman
konsep,
indikator 2
1 pemahaman . Enter
konsep,
indikator 1
pemahaman
konsepb

a. Dependent Variable: hasil belajar


b. All requested variables entered.

Tabel diatas menunjukkan variabel yang akan diproses. Dalam hal ini hasil belajar adalah
variable terikat.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .390 .152 .055 21.63140

a. Predictors: (Constant), indikator 3 pemahaman konsep, indikator 2


pemahaman konsep, indikator 1 pemahaman konsep
b. Dependent Variable: hasil belajar
Tabel diatas menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,39 .R Square atau koefisien determinasi
(KD) sebesar 0,152 atau 15,2 %. Artinya pemahaman konsep memiliki pengaruh kontribusi
sebesar 15,2 % terhadap hasil belajar dan 84,8 % dipengaruhi oleh factor-faktor diluar
pemahaman konsep.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2188.314 3 729.438 1.559 .223b

1 Residual 12165.853 26 467.917

Total 14354.167 29

a. Dependent Variable: hasil belajar


b. Predictors: (Constant), indikator 3 pemahaman konsep, indikator 2 pemahaman konsep,
indikator 1 pemahaman konsep

Data diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 1,559 dengan sig. 0,223. Dengan kata lain
nilai sig. lebih besar dari 0,05. Artinya data bervarian sama ( omogeny) sehingga dilakukan
uji selanjutnya.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 29.707 11.955 2.485 .020

indikator 1 pemahaman
.357 .404 .187 .884 .385
konsep
1 indikator 2 pemahaman
.573 .368 .327 1.558 .131
konsep

indikator 3 pemahaman
.454 .322 .259 1.409 .171
konsep

a. Dependent Variable: hasil belajar

Dengan persamaan regresi linier berganda yaitu Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 maka dari table
output diatas dapat diketahui persamaannya yaitu Y = 29,707 + 0,357 X 1 + 0,573 X 2 + 0,454
X3
X1 = indicator 1 pemahaman konsep
X 2 = indicator 2 pemahaman konsep
X 3 = indicator 3 pemahaman konsep
Kesimpulan
Berdasarkan data output diatas didapat nilai probabilitas signifikan indicator 1, 2, 3
pemahaman konsep sebesar 0,385 ; 0,131 ; 0,171. Karena probabilitas(nilai sig.) > 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh pemahaman konsep terhadap hasil belajar.
Jadi, antara pemahaman konsep dengan hasil belajar siswa terdapat hubungan positif yang
signifikan.

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 38.6331 64.2994 49.1667 8.68672 30


Residual -39.29938 36.36694 .00000 20.48200 30
Std. Predicted Value -1.213 1.742 .000 1.000 30
Std. Residual -1.817 1.681 .000 .947 30

a. Dependent Variable: hasil belajar


Pada histogram, data distribusi nilai residu menunjukkan distribusi normal. Begitu
juga pada normal probability plot, terlihat sebaran error (berupa dot) masih ada disekitar garis
lurus. Kedua hal ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas, atau residu
dari model dapat berdistribusi secara normal. Serta sebaran data pada plot menunjukkan
bahwa sebaran data membentuk arah ke kanan atas, berarti sesuai dengan koefisien regresi
(yang adalah nilai slop) outlen yang positif.
MAKALAH

Analisis Data dengan SPSS

Oleh
Ayu Dini Safitri (140210102105)
Analisis Data Kelas B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSTAS JEMBER
2017

Anda mungkin juga menyukai