Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan Strategi Pembelajaran Matematika

Oleh:
Kelompok : V (lima)
Nama kelompok :1. Aldi Wijaya (0305213080)
2. Khoirunnisa Lubis (0305213072)
3. Siti Nurmala (0305213078)

Kelas : PMM-4
Semester : IV(empat)
Dosen pengampu : 1. Dr. Asrul, M. Si
2. Raudiyah Rizki R, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami sampaikan kehadirat Allah Swt, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Strategi
Pembelajaran Matematika dengan judul “Metode Mengajar Matematika” dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat atas tugas dari Dosen Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Matematika, disamping itu juga ditujukan sebagai media pembelajaran penulis
dalam melengkapi kegiatan perkuliahan. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Matematika yang telah mempercayakan tugas makalah ini kepada
kami. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada seluruh pihak yang telah
membantu khususnya anggota dari kelompok dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik ataupun saran
serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan
datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun rekan-rekan
mahasiswa.

Medan, Maret 2023

Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
1.1 Latar ..... .............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................1
1.3 Tujuan masalah..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
2.1 Defenisi metode mengajar.................................................................2
2.2 Jenis-jenis metode pembelajaran......................................................3
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................16
3.2 Saran..................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan dan pengajaran merupakan persoalan yang cukup kompleks,
sebab banyak hal yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor itu di antaranya
adalah guru. Guru merupakan komponen pembelajaran yang memegang peranan
penting dan utama, karena keberhasilan proses pembelajaran sangat ditentukan
oleh faktor guru.Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik dengan menggunakan cara atau metode dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Keberhasilan guru menyampaikan materi kepada peserta
didik-Nya sangat tergantung pada metode yang digunakan.
Kita ingin mengajarkan matematika kepada anak / peserta didik dengan baik
dan berhasil pertama-tama yang harus diperhatikan adalah metode atau cara yang
akan dilakukan, sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau terlaksana
dengan baik, karena metode atau cara pendekatan yang dalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan demikian jika pengetahuan
tentang metode dapat mengklasifikasikannya dengan tepat maka sasaran untuk
mencapai tujuan akan semakin efektif dan efisien, sebelumnya harus menyusun
strategi belajar mengajar, dan akhirnya dapat dipilih alat peraga atau media
pembelajaran sebagai pendukung materi pelajaran yang akan diajarkan.

1.1 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi metode mengajar ?
2. Apa saja jenis-jenis metode pembelajaran matematika bagaimana
implementasi penerapan jenis-jenis metodepembelajaran matematika.?

1.2 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui defenisi metode mengajar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis metode pembelajaran matematika dan
implementasi penerapan jenis-jenis metode pembelajaran matematika

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Metode Mengajar
Secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos.
Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab, metode disebut thariqat dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah: “cara yang teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai maksud”. Dengan begitu, dapat dipahami bahwa
metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran
agar tecapai tujuan pengajaran.
Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2011,hlm.56) mengatakan bahwa
metode pembelajaran adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan
pelaksanaan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan atau ditentukan.
Menurut Sutikno(2014,hlm.33) metode pembelajaran adalah cara-cara
menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.
Menurut Abu Ahmadi metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang
disampaikan oleh guru untuk kemudian bisa menyemapaikan materi pelajaran
kepada murid.
Menurut Abdurrahman Ginting pengertian metode pembelajaran adalah cara
yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai
teknik dan sumberdaya sehingga terjadi proses pembelajaran yang baik.
Menurut Ahmadi pengertian metode pembelajaran adalah pengetahuan
tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru ataupun instruktur
dengan baik sehingga intisari materi pelajaran yang disampaikan dengan mudah
dipahami oleh peserta didik.
Oleh karena itu, metode mengajar dapat berarti alat yang merupakan
perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran. Strategi pengajaran juga
merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi,
cakupan strategi lebih luas dibanding metode atau teknik dalam pengajaran.

2
Sejalan dengan itu. Ahmad Tafsir menyatakan bahwa dari literatur ilmu
pendidikan, khususnya ilmu pengajaran dapat ditemukan berbagai metode
mengajar. Sementara metode mendidik, selain dengan cara mengajar, tidak terlalu
banyak dibahas oleh para ahli. Sebabnya, mungkin metode mengajar lebih jelas,
lebih tegas, objektif, bahkan universal, sedangkan metode mendidik selain
mengajar lebih subjektif, kurang jelas, kurang tegas, lebih bersifat seni daripada
sebagai sains. Artinya, yang akan dibicarakan pada uraian-uraian selanjutnya
adalah metode mengajar, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa metode
mengajar itu beragam adanya. Dengan kata lain, metode merupakan cara yang
terstruktur dan teruji secara matang untuk mencapai maksud dan tujuan.

2.2 Jenis jenis Metode Pembelajaran Matematika


Perkembangan mental siswa di sekolah, antara lain, meliputi kemampuan
untuk bekerja secara abstraksi menuju konseptual.Implikasinya pada
pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode
yang efektif dan bervariasi. Pembelajaran harus memperhatikan minat dan
kemampuan siswa.Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran.Pembelajaran matematika perlu dilakukan
dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih
menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi
akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.
Sesuai dengan pendekatan seperti telah dibahas pada bahasan sebelumnya,
pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan untuk meningkatkan aktivitas dan
kreativitas siswa. Tiap metode tidak berdiri sendiri tanpa terlibatnya metode lain.
Berikut dikemukakan beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru,
yaitu:
1. Metode Ceramah
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari
seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada
penceramah dan komunikasi terjadi searah dari pembicara kepada pendengar.
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai, hal ini
mungkin dianggap sebagai metode yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan

3
pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya.
a. Kekuatan metode ceramah:
Dapat menampung kelas besar, setiap siswa mempunyai kesempatan yang
sama untuk mendengarkan, dan biayanya menjadi relatif murah.Konsep yang
disajikan secara hirarkis akan memberikan fasilitas belajar pada siswa.Guru dapat
memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi dapat
digunakan sebaik mungkin.Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah,
karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak
menghambat pelaksanaan pelajaran dengan ceramah.
b. Kelemahan metode ceramah:
Pelajaran berjalan membosankan, siswa pasif, hanya aktif membuat
catatan.Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak
mampu menguasai bahan.Pengetahuan lebih cepat terlupakan.Belajar menjadi
menghafal (rote learning) yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.
Matematika merupakan ilmu yang memerlukan prasarat untuk dapat dimengerti.
Untuk mengajarkan matematika dengan metode ceramah, perlu diperhatikan:
• Bertujuan untuk memberikan informasi
• Materi yang diberikan belum ada pada sumber-sumber lain.
• Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan
menerimanya.
2. Metode Ekspositori
Metode ini sama dengan metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan
pada guru sebagai pemberi informasi, tetapi pada metode ekspositori dominasi
guru banyak berkurang. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi
dan contoh soal, pada waktu yang diperlukan saja. Siswa tidak hanya mencatat,
tetapi juga membuat soal latihan dan bertanya. Guru memeriksa pekerjaan siswa
secara individual. Pada metode ini siswa belajar lebih aktif daripada metode
ceramah.Kalau dibandingkan dominasi guru dalam kegiatan belajar
mengajar,metode ceramah lebih terpusat pada guru daripada metode ekspositori.
Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah.
Murid mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga dilakukan sambil bertanya

4
dan mengerjakannya bersama dengan temannya, atau mengerjakan tugas dipapan
tulis.
Pada Pelaksanaannya metode ekspositori memiliki prosedur-prosedur
pelaksanaan, secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai
berikut :
• Persiapan (Preparation).
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran. Dalam metode ekspositori, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
sangat bergantung pada langkah persiapan.Tujuan yang ingin dicapai dalam
melakukan persiapan yaitu :
a. Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
b. Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
c. Merangsang dan mengubah rasa ingin tahu siswa.
d. Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
• Penyajian (Presentation).
Tahap penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan.Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah
bagaimana materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh
siswa.
• Korelasi (Correlation).
Tahap korelasi adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna
terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan
yang telah dimiliki siswa maupun makna untuk meningkatkan kualitas
kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa.

• Menyimpulkan (Generalization).
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran
yangtelah disajikan..

• Mengaplikasikan (Aplication).
Tahap aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka
menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting

5
dalam proses pembelajaran ekspositori. Sebab melalui langkah ini guru akan
dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah
ini diantaranya, dengan membuat tugas yang relevan, serta dengan memberikan
tes materi yang telah diajarkan untuk dikerjakan oleh siswa
Keunggulan dari metode ekspositori diantaranya:
a. Guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran,
guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan
b. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila
materi pelajaran yang harus dikuasai cukup luas dan waktu
terbatas.
c. Melalui strategi ini siswa dapat mendengar melalui penuturan
tentang materi pelajaran sekaligus mengobservasi melalui
demonstrasi.
d. Strategi ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dengan kelas besar.
Kelemahan dari metode ekspositori antara lain:
a. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dilakukan terhadap siswa dengan
kemampuan mendengar dan menyimak yang baik.
b. Strategi ini tidak mungkin melayani perbedaan kemampuan belajar,
pengetahuan, minat, bakat dan gaya belajar individu.
c. Karena lebih banyak dengan ceramah, strategi ini sulit mengembangkan
kemampuan sosialisasi siswa.
d. Keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan yang dimiliki guru.
e. Gaya komunikasi pada strategi ini satu arah jadi kesempatan mengontrol
kemampuan belajar siswa terbatas.

3. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan ekspositori. Tetapi
pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi, dengan demikian
dominasi guru lebih banyak berkurang. Metode ini dapat menghilangkan
verbalisme, sehingga siswa semakin memahami materi pelajaran.

6
Langkah-langkah demonstrasi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan prosedur dan perangkat yang terkait materi yang dipelajari
2. Meminta siswa menyaksikan guru memperagakan kegiatan
3. Meminta siswa untuk berlatih melakukan keterampilan yang
diperagakan guru.
4. Melakukan latihan tahap demi tahap.
Kelebihan metode demonstrasi yaitu sebagai berikut :
a. Peserta didik memahami obyek yang sebenarnya
b. Peserta didik dibiasakan bekerja secara sistematis
c. Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkret, sehingga
menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat)
d. Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
e. Proses pengajaran lebih menarik
f. Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara
teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
g. Memberi pengalaman praktis yang dapat membuat perasaan dan kemauan
anak.

Kelemahan Metode demonstrasi yaitu sebagai berikut.


a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa
ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik
c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang, di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa
mengambil waktu atau jam pelajaran lain
d. Apabila kekurangan alat-alat peraga, padahal alat-alatnya tidak sesuai
dengan kebutuhan, maka metode ini kurang efektif
e. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk
melakukan demonstrasi.

4. Metode Drill dan Latihan

7
Metode drill dan latihan dimaksudkan agar siswa cepat dan cermat
menyelesaikan soal. Metode ini berhubungan dengan kemampuan untuk cepat
ingat dan kegiatan-kegiatan yang bersifat lisan yang memerlukan hafalan.
Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar berhitung, rumus, definisi, sifat, serta
aplikasi-aplikasinya dan hal-hal yang tidak memerlukan prosedur pengerjaan
bergantung pada ingatan. Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat lisan merupakan hal yang perlu “hafal”.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penerapan Metode drill:
a. Mulai dari yang sederhana
b. Guru terlebih dahulu memberikan contoh.Siswa melakukan latihan secara
berulang-ulang.
c. Selama latihan, perhatikan bagian-bagian yang sulit dirasa oleh sebagian
siswa.
d. Ulangi bagian-bagian yang sulit tersebut sampai mereka
menguasainya.
e. Memperhatikan perbedaan siswa.
Kelebihan metode drill dan latihan diantanya pengertian siswa lebih luas
mengenai latihan berulang-ulang dan siswa siap menggunakan keterampilannya
karena sudah dibiasakan.
Kelemahan metode drill dan latihan diantaranya siswa cenderung belajar
secara mekanis dan dapat menyebabkan kebosanan serta mematikan kreasi siswa.

5. Metode Tanya Jawab


Suatu pengajaran disajikan melalui tanya jawab jika bahan pelajaran disajikan
melalui tanya jawab. Dalam metode tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan bisa
muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik, demikian pula halnya jawaban yang
dapat muncul dari guru maupun peserta didik. Dengan menggunakan metode ini
siswa menjadi aktif dari pada belajar-mengajar dengan menggunakan ekspositori.
Sebab, pertanyaan-pertanyaan diberikan, sebagai pengarahan diperlukan pula cara
informatif. Bahan yang diajarkan masih terbatas pada hal-hal yang ditanyakan
oleh guru. Inisiatif dimulai dari guru. Sesudah pengarahan, dimulailah dengan
pengajuan pertanyaan. Pertanyaan jangan terlalu sulit, karena akan membuat kelas

8
diam.
Adapun kelebihan metode tanya jawab diantaranya
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang
rasa kantuknya.
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Adapun kelemahan metode tanya jawab diantaranya
a. Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan
akrab.Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
b. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

6. Metode Penemuan
Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang
dilakukan siswa dalam belajarnya. Siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang
baru, bukan berarti baru bagi dirinya saja karena hal itu sudah dikenal oleh orang
lain. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses
daripada hasil belajar.Pembelajaran dengan metode penemuan mengharapkan agar
siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang dipelajarinya.
Kelebihan metode penemuan diantaranya :
a. Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif
b. Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya
c. Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi
d. Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan

9
kemampuan dan minat masing-masing
e. Memperkuat dan menambah keperccayaan diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik
dengan peran guru yang sangat terbatas.

Kekurangan metode penemuan antara lain :


a. Metode ini mempersyaratkan kesiapan mental, dalam arti siswa yang
pandai akan memonopoli penemuan dan siswa yang bodoh akan frustrasi.
b. Metode ini kurang berhasil untuk kelas besar karena habis waktu guru
untuk membantu siswa dalam kegiatan penemuannya.
c. Dalam pelajaran tertentu misalnya fasilitas yang dibutuhkan untuk
mencoba ide-ide mungkin terbatas.
d. Metode ini terlalu mementingkan untuk memperoleh pengertian,
sebaliknya kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.
e. Metode ini kurang memberi kesempatan untuk berpikir kreatif kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi oleh guru,
begitu pula proses-prosesnya dibawah pembinaannya.

7. Metode Pemecahan Masalah


Pemecahan masalah merupakan tipe belajar aktif yang tingkatnya paling
tinggi dan kompleks dibanding tipe belajar yang lain. Menurut Russeffendi suatu
persoalan menjadi masalah, jika : Siswa tidak mengenal persoalan itu. Siswa
menganggap persoalan itu jadi masalah karena siswa belum memiliki prosedur
atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya.Siswa harus mampu
menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuan siapnya.
Terlepas ia sampai atau tidak pada jawabannya. Siswa punya niat untuk
menyelesaikan karena persoalan belum tentu menjadi masalah bagi seorang siswa
maka guru harus menyeleksi dan membuat soal yang merupakan pemecahan
masalah. Pentingnya pemecahan masalah dalam pembelajaran disebabkan oleh :

10
• Pemecahan masalah membuat siswa berpikir lebih analitis dalam membuat
keputusan.
• Pemecahan masalah dapat menimbulkan jawaban yang asli, khas,
beranekaragam dan dapat menambah pengetahuan baru.
• Pemecahan masalah dapat meningkatkan aplikasi atau penerapan dari ilmu
yang diperolehnya.
• Pemecahan masalah dapat merangsang siswa menggunakan segala
kemampuannya.
• Pemecahan masalah dapat menimbulkan sikap ingin tahu dan motivasi
kreatif.
Kelebihan metode Pemecahan Masalah
a. memecahkan masalah yang di hadapi secara realistis
b. merangsang perkembangan berpikir peserta didik.
c. berpikir dan bertindak kreatif
d. menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

Kelemahan metode pemecahan masalah diantaranya:


a. melibatkan lebih banyak orang.
b. memerlukan banyak waktu

8. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah proses menyelidiki dan memeriksa suatu situasi
dengan maksud mencari informasi dan kebenaran. Metode ini adalah keadaan
khusus dari pemecahan masalah dan merupakan cara belajar aktif dan mencakup
proses ketrampilan. Karena proses inquiry adalah suatu teknik khusus untuk
mengembangkan pengetahuan melalui penelitian.
Metode inquiry adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri yang dapat
dilaksanakan secara individu atau dalam kelompok. Situasi inquiry ideal dalam
kelas matematika terjadi jika siswa-siswa merumuskan prinsip matematika baru
melalui bekerja sendiri atau dalam kelompok kecil dengan pengarahan minimal
dari guru. Tujuan penggunaan metode ini adalah agar siswa belajar metode ilmiah
dan dapat menerapkan kedalam suasana lain.

11
Dalam metode ini guru selain berperan sebagai pengarah dan pembimbing,
juga sebagai sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus
mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis dan mengetesnya. Jadi,
peran utama guru dalam hal ini adalah sebagai moderator. Metode ini terdiri dari
empat tahap, yaitu :
• Merangsang siswa dengan pertanyaan, pernyataan, permainan, teka-teki
dan sebagainya
• Sebagai respon atas rangsangan yang diterima, siswa menentukan
prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang
diperlukannya untuk memecahkan masalah.
• Menghayati pengetahuan yang diperoleh dengan inkuiri yang baru
dilaksanakan.
• Menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan
metode umum yang dapat diaplikasikannya ke situasi lain.
Beberapa kelebihan metode inkuiri menurut Hanafiah (2009:78) adalah
sebagai berikut:
a. membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif,
b. peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat
dimengerti dan mengendap dalam pikirannya,
c. dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk
belajar lebih giat lagi,
d. memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan
kemampuan dan minat masing-masing, dan
e. Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik
dengan peran guru yang sangat terbatas.
Kelemahan dari metode inkuiri menurut Hanafiah (2009:79) antara lain:
a. siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental,
b. siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik,
c. keadaan kelas kenyataannya gemuk jumlah siswanya,

12
d. maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan,
e. guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan proses belajar mengajar
gaya lama, maka metode inkuiri ini akan mengecewakan,
f. Ada kritik, bahwa proses dalam metode inkuiri terlalu mementingkan
proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan sikap dan
ketrampilan bagi siswa

9. Metode Pemberian Tugas


Metode ini disebut dengan metode tugas. Tugas yang paling sering diberikan
dalam pembelajaran matematika adalah pekerjaan rumah sebagai latihan soal-soal.
Metode ini mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya tanggungjawab dari
siswa. Misalnya, mencari bukti lain dari sebuah teorema, membaca sejarah
perkembangan geometri, mempelajari dulu topik yang akan dibahas. Tetapi dapat
timbul atas inisiatif siswa setelah disetujui guru. Hasilnya dapat lisan atau tulisan.
Keunggulan-keunggulan metode tugas adalah sebagai berikut.
a. Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
b. Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi
ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang
telah dikerjakan.
c. Menanamkan kebiasaan untuk giat belajar kepada siswa
d. Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan-kelemahan metode tugas adalah sebagai berikut.
a. Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru
pekerjaan orang lain.
b. Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum
mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian
lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
c. Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka
ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.

13
10. Metode Simulasi
Metode simulasi digunakan untuk mengajarkan materi dengan menerapkan
sesuatu yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. Tujuannya untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan siswa melakukan suatu
keterampilan, melatih kerjasama kelompok, dan membangkitkan motivasi belajar
siswa.Prinsip-prinsip penerapan Metode Simulasi:
a. Pelaksanaan simulasi harus menggambarkan situasi yang lengkap dan
proses yang berurutan yang diperkirakan terjadi dalam situasi yang
sesungguhnya
b. Perlu mempersiapkan seluruh perangkat dan perlengkapan yang
diperlukan.
c. Perlu penjelasan tentang langkah-langkah atau proses yang akan
dilakukan siswa dalam simulasi.
Beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode mengajar,
diantaranya adalah :
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak; baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
b. Simulasi dapat mengembangkan krwativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan
topik yang disimulasikan.
c. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
d. Memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
e. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Metode simulasi juga mempunyai kelemahan, diantaranya :
a. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan.
b. Pengelolaan yang kurang baik.
c. sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan
pembelajaran menjadi terabaikan.

14
11. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang menghadapkan peserta didik
pada suatu permasalahan untuk diselesaikan secara berunding dengan teman satu
kelompoknya. Bedanya dengan metode ceramah, metode ini pusat
pembelajarannya berfokus pada peserta didik, bukan pada guru. Maka, peserta
didik diharapkan selalu aktif saat pembelajaran berlangsung. Agar kegiatan
tersebut berjalan secara efektif, guru bisa memberikan sejumlah aturan terkait
pelaksanaan
Kelebihan metode diskusi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Dapat memberikan pemahaman kepada siswa bahwa setiap masalah bisa
dipecahkan.
b. Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa dengan berdiskusi mereka
dapat saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga
diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Metode diskusi dapat membuat siswa menjadi terbiasa mendengarkan
pendapat orang lain.
d. Suasana kelas menjadi lebih hidup, karena siswa mengarahkan pikirannya
kepada masalah yang didiskusikan.
e. Metode diskusi dapat menumbuhkan sikap toleransi, demokratis, kritis,
berpikir sistematis dan lain sebagainya.
f. Melalui proses diskusi Materi lebih mudah dipahami oleh siswa
Kekurangan metode diskusi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembicaraan terkadang menyimpang sehingag membutuhkan waktu yang
panjang.
b. Tidak bisa digunakan untuk kelompok yang besar.
c. Informasi yang didapatkan oleh siswa menjadi terbatas.Diskusi hanya
dikuasai oleh siswa yang suka berbicara dan ingin menonjolkan diri.
d. Tidak semua siswa terlibat aktif dalam diskusi.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos.
Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab, metode disebut thariqat dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai maksud. Dengan begitu, dapat dipahami bahwa metode
berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar
tecapai tujuan pengajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Macam-macam metode pembelajaran yaitu Metode Ceramah, Metode
ekspository, Metode Demonstrasi, Metode Drill dan latihan, Metode Tanya jawab,
Metode Penemuan, Metode Pemecahan Masalah, Metode inquiry, Metode
Penugasan, dan Metode Diskusi dan metode simulasi. Metode-metode
pembelajaran tersebut mempunyai ciri-ciri, kelebihan, kelemahan ,implementasi
dan prinsip yang berbeda satu sama lain. Dengan adanya kelebihan dan
kelemahan setiap metode kita bisa menentukan metode apa yang paling efektif
untuk digunakan dan di implementasikan sesuai kondisi dan kebutuhan peserta
didik.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan seperti materi yang masih kurang lengkap,penulisan
yang tidak sesuai dengan EYD dan peletakan kalimat yang kurang tepat. Maka
dari itu kami mengharapkan para pembaca untuk tidak menjadikan makalah ini
satu-satunya pedoman dan sebaiknya mencari referensi lain seperti dari buku atau
jurnal. Kami juga membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak demi perbaikan makalah kami untuk lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSKATA

Mulyasa,E.(2002).Manajemen Berbasis sekolah: Konsep, Strategi dan


Implementasi.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya,Wina.(2008).Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidika.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silbermen,Melvin L.(2002).Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:Yappendis.
Sudirwo,Daeng.(2002).Kurikulum Pembelajaran dalam Otonomi Daerah.
Rusman.(2009).Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Jakarta: Rajawali Press.
Salim, Bahris.(2011). Modul Strategi dan Model-model PAIKEM, Jakarta:
direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Suherman,Erman dkk.(2003).Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Trianto(2003). Model-model Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivistik,
Jakarta:Prestasi Pustaka.
Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,Jakarta:
Kencana.
Wina Sanjaya.(2008).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta:Kencana Prenada Media.
Kamsinah.(2008). Metode dalam proses pembelajaran.vol.11, hal.101-104
Mardiah Kalsum.(2017). Penggunaan metode pembelajaran dalam peningkatan
hasil belajar siswa.vol.11 no.1 hal 9-16.
Solikhatun M.(2022). Model pembelajaran matematika untuk meningkatkan
kemampuan penalaran matematis siswa.vol.5 hal.50-54.

17

Anda mungkin juga menyukai