Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA

“KEDUDUKAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM PENGAJARAN”

DOSEN PENGAMPU:Dr.DEWI RISALAH,M.Pd

PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

KELAS : A SORE (SEMESTER 3)

DISUSUN OLEH :

ANASTASIA MELINDA : 211910011

ESTIRA DEWI AMBARWATI : 211910036

EVIN SUSANTI : 211910037

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
IKIP PGRI PONTIANAK

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
“Kedudukan Pemilihan dan Penentuan Metode Dalam Pengajaran”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
kepada yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing “Dr. Dewi Risalah, M.Pd” dan yang mengampu mata kuliah “ Strategi
Belajar Mengajar Matematika”yang telah membimbimbing kami.

Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya .

Pontianak, 24 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah..........................................................................................................................2
C.Tujuan Penulisan............................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A.Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar................................................................................3
B.  Pemilihanan Penentuan Metode...................................................................................................4
C.  Macam-macam Metode Pembelajaran........................................................................................7
D.  Praktik Penggunaan Metode Mengajar......................................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................16
A.  Kesimpulan................................................................................................................................16
B.  Saran..........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran sebagai kegiatan untk mencari tujuan , jenis dan prosedur kegiatannya,
membutuhkan rangkaian pemikiran yang cermat.Rangkaian pemikiran yang cermat itu,
diperlukan agar jenis dan prosedur kegiatan yang dipilih dan da ditetapkan nantinya
mempunyai nilai fungsional yang tinggi sebagai alat untuk pencapaian tujuan.Terlebih lagi,
faktor-faktor yang ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran sangatberanekaragam, maka
kecermatan itu diperlukan, agar koherensi hubungan antar faktor tersebut, dapat sinergis
dalam pencapaian tujuan.Kegiatan guru yang berkenaan dengan penulusuran, pemilihan jenis
dan prosedur kegiatan serta lain-lain pendukung kegiatan pembelajaran tersebut,lazimnya
disebut kegiatan pemilihan metode pembelajaran.

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna pencapain tujuan yang ditentukan (KBBI, 1995).Metode adalah cara yang
digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas sebagai upaya
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi prrofesional berkaitan
dengan proses pembelajaran.Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori
pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif,kreatif dan belajar dalam suasana
senang serta efektif .Metode merupakan upaya untuk menginplementasikan rencana yang
telah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal.Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.Dengan
demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat
penting.Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin
dapat diimplementasikan.

1
B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar ?


2. Bagaimana pemilihan penentuan metode?
3. Apa saja macam-macam metode mengajar ?
4. Bagaimana praktek penggunaan metode mengajar?

C.Tujuan Penulisan

1. Agar dapat mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar.


2. Agar dapat mengetahui pemilihan penentuan metode.
3. Agar dapat mengetahui macam-macam metode mengajar.
4. Agar dapat mengetahui bagaimana penggunaan metode belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah


suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.Salah satu usaha yang tidak pernah
guru tinggalkan adalah, bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu
komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik


Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang
tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Ini
berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman. A.M
(1988:90) adalah  motif-motif yang aktif dan berfungsi, karena adanya perangsang
dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang.

Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode.


Dalam perumusan tujuan, guru perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur.
Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka
menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan kelemahannya.

2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran


Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam,
ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor intelegensi
mempengruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh
guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang
diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan
penuh dapat tercapai.
Menurut Dr. Roestiyah. N.K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak
didik dapat belajar secara  efektif da efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode

3
mengajar adalah strategi pengjaarn sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.

3.   Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan


Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar
mengajar. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah ke mana kegiatan belajar
mengajar akan dibawa. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah
tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah
komponen  metode.
            
 Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan
metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah
pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik
memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan
dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang. Artinya, metode
harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sia
perumusan tujuan tersebut.

B.  Pemilihanan Penentuan Metode

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah siap
pakai, Tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan
instruksional khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu
rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Dengan uraian yang bertolak
dari nilai strategis metode, efektifitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan
penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran.

1.      Nilai Strategis Metode


Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan.
Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik, ketika guru
menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas. Bahan pelajaran yang
guru berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada anak didik bila
penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat.Di sinilah kehadiran
metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran.

4
Metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar
mengajar. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan
belajar mengajar. Karena itu, guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan metode sebelum kegiatan belajar dilaksanakan di kelas.

2.      Efektifitas Penggunaan Metode


Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan  menjadi
kendala dalam mencapa tujuan telah dirumuskan. Cukup banyak bahan pelajaran yang
terbuang dengan percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru
dan mengabakan kebutuhan siswa, fasititas, serta situasi kelas. Guru yang selalu
senang menggunakan metode ceramah sementara tujuan  pengajarannya adalah agar
anak didik dapat memperagakan salat, adalah kegiatan belajar mengajar yang kurang
kondusif. Seharusnya penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan
pengajaran, bukannya tujuan yang harus menyesuaikan diri dengan metode. Karena
itu, efektifitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode
dengan semua komponen  pengajaran yang telah di programkan dalam satuan
pelajaran, sebagai persiapan tertulis.

3.      Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode


Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah
tercapainya tujuan pengajaran. Apa pun yang termasuk perangkat program pengajaran
dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru tidak dibenarkan
mengajar dengan kemalasan. Anak didik pun diwajibkan mempunyai kreativitas yang
tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti perintah guru. Kedua unsur manusiawi ini
juga beraktivitas tidak lain karena ingn mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan
penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan
pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode
tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, tujuan
pengajaran adalah agar anak didik dapat menuliskan sebagian dari ayat-ayat dalam
surah Al-Fatihah, maka guru tidak tepat menggunakan metode diskusi, tetapi yang
tepat adalah metode latihan.

5
4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Jangan dikira bahwa pemilihan metode itu sembarangan. Jangan diduga bahwa
penentuan metode itu tanpa harus mempertimbangkan faktor-fakror lain. Sebagai
suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Maka itu, siapa pun yang telah menjadi guru harus mengenal, memahaminya, dan
mempedominya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode. Tanpa
mengindahkan hal ini, metode yang dipergunakan bisa-bisa tiada arti.
Bila ada para ahli yang mengatakan bahwa makin baik metode itu, makin
efektif pula pencapaian  tujuan adalah pendapat yang mengandung nilai kebenaran.
Tapi, jangan didukung bila ada para ahli lain yang mengatakan bahwa semua metode
adalah baik dan tidak ada kelemahannya, karena pernyataan tersebut adalah pendapat
yang keliru. Winarno Surakhmad (1990:97) mengatakan, bahwa memilihan dan
penentuan metode dipengaruhioleh beberapa faktor, sebagai berikut:

a.       Anak Didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.
Di sekolah, gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya di ruang kelas
guru akan berhadapan dengan sejumlah anak didik dengan latar belakang
kehidupan yang berlainan. Status sosial mereka juga bermacam-macam.
b.      Tujuan
Tujuan adalah  sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar
mengajar. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran berbagai-bagai jenis dan
fungsinya. Secara hierarki tujuan itu bergerak dari yang rendah hingga yang
tinggi, yaitu tujuan instruksional atau tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler
atau tujuan kurikulum, tujuan institusional, dan tujuan pendidikan nasional.
c.       Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya
sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan
situasi belajar mengajar dialam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Maka
guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi
yang diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan
yang ingin dicapai.
d.      Fasilitas

6
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak
didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi
pemilihan metode mengajar. Ketiadaan  laboratorium untuk praktik IPA,
misalnya, kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau metode
demonstrasi.
e.       Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru
misalnya kurang suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka berbicara.
Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan keguruan, berbeda dengan
guru yang sarjana bukan pendidikan dan keguruan di bidang penguasaan ilmu
kependidikan dan keguruan. Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan
barangkali lebih banyak menguasai metode-metode mengajar, karena memang
dia dicetak sebagai tenaga ahl di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai
dunia guru.

C.  Macam-macam Metode Pembelajaran

Terdapat beberapa macam metode mengajar yang dapat digunakan dalam


mengajarkan matematika, bergantung kepada siapa yang belajar matematiaka. Macam-
macam metode tersebut antara lain :
1.      Metode Proyek
Metode Proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu
masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga
pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

Kelebihan Metode Proyek :


a) Dapat memperluas pemikran siswa yang berguna dalam menghadapi masalah
kehidupan.
b) Dapat membina siswa dengan kebiasaan ,enerapkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
c) Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik moderen.

Kelemahan Metode proyek :

7
a) Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini, baik secara vertical ataupun
horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b) Pemilihan topic unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas, dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan
pekerjaan yang mudah
c) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit
yang dibahas.

2.      Metode Eksperimen


Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Kelebihan Metode Eksperimen :


a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya
b) Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan
penemuan dari hasil percobaan dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia.

Kelemahan Metode Eksperimen :


a) Metode ini lebih cocok untuk bidang studi science dan teknologi
b) Metode ini memerlukan ketelitian, keuletan dan ketabahan
c) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan
dan pengendalian
3.      Metode Tugas dan Resitasi
Metode Tugas atau Resitasi adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melekukun kegiatan belajar. Dalam penerapan
metode Resitasi perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Fase Pemberian Tugas
b) Langkah Pelaksanaan Tugas
c) Fase Mempertanggung Jawabkan tugas

8
Kelebihan Metode Resitasi (Tugas) :
a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun
kelompok.
b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa

Kelemahan Metode Resitasi (tugas) :


a) Siswa sulit di control, apakah mengerjakan tugas atau tidak
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisipasi dengan baik,
c) Sering memberikan tugas yang monoton dapat membuat siswa bosan

4.      Metode Diskusi


Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan
pada suatu masalah yang bias berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Kelebihan Metode Diskusi :


a) Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide atau gagasan dan
terobosan yang baru dalam pemecahan suatu masalah
b) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
c) Memperluas wawasan
d) Membina untuk terbiasa bermusyawarah untuk mufakat dalam memecahkan
suatu masalah

Kelemahan Metode Diskusi :


a) Pembicaraan terkladang menyimpang, kadang memerlukan waktu yang
panjang
b) Tidak dapat dipakai pada kelompok besaR
c) Peserta mendapat informasi yang terbatas

9
5.      Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan Role playing dapat dikatakn sama artinya, dan dalam
pemakainnya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama antara lain adalah:
a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain
b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara
spontan
d) Merangsang kelas untuk berfikir dan memecahkan masalah.

6.      Metode Demonstrasi


Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan
atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, serta disertai dengan lisan.

Kelebihan Metode Demonstrasi :


a) Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih kongkret
b) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c) Proses poengajaran lebih menarik
d) Siswa dirangsan untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
Kelemahan Metode Demonstrasi :
a) Memerlikan keterampilan guru secara khusus dalam mendemonstrasikan
bahan ajar
b) Fasilitas yang kurang

7.      Metode Problem Solving


Metode Problem Solving adalah metode mengajar dan juga merupakan
metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode
lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

10
Kelebihan Metode Problem Solving :
a) Dapat membuat pendidikan disekolah lebih relevan dengan kehidupan,
khususnya dengan dunia kerja
b) Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara
termpil.
c) Merangsang perkembangan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh

Kelemahan Metode Problem Solving :


a) Memerlukan keterampilan guru dalam menentukan suatu masalah yang sesuai
dengan tingkat berfikir siswa
b) Memerlukan waktu yang cukup lama dan sering terpaksa mengambil waktu
pelajaran lain.

8.      Metode Karyawisata


Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih
dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan
bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang
kemudian dibukukan.

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :


a) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :


a) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak
didik di lapangan.
e) Biayanya cukup mahal.

11
f) Memerlukan tanggung jawab guru da n sekolah atas kelancaran karyawisata
dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

9.      Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan
mengajukan pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan
daya pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok –
pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat
menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada
berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila
sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

10.  Metode Latihan


Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa
diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat
sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

11.  Metode Ceramah


Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan.
Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan
alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.

Kelebihan metode ceramah :


a) Guru mudah menguasai kelas
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik

Kelemahan metode ceramah :


a) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
b) Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) lebih besar menerimanya
c) Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan

12
d) Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini
sukar sekali
e) Menyebabkan siswa menjadi pasif

D.  Praktik Penggunaan Metode Mengajar

                   Dalam praktiknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi


merupakan kombinasi dari beberapa metode mengajar. Berikut akan di kemukakan
kemungkinan kombinasi metode mengajar.

1.      Ceramah, Tanya Jawab, dan Tugas


Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka
penggunaannya harus didukung dengan alat dan media atau dengan metode lain.
Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu untuk
memberikan kesempatan kepada siswanya mengadakan Tanya jawab. Tanya jawab ini
diperlukan untuk mengetahui pemahaman terhadap apa yang telah di sampaikan guru
melalui metode ceramah. Untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap
bahan yang telah di sampaikan, maka pada tahap selanjutnya siswa diberi tugas,
misalnya membuat kesimpulan hasil ceramah, mengerjakan pekerjaan rumah, diskusi,
dan sebagainya.

2.      Ceramah,Diskusi, dan Tugas


Penggunaan ketiga jenis mengajar ini dapat dilakukan diawali dengan
pemberian kepada siswa tentang bahan yang akan didiskusikan oleh siswa, lalu
member masalah untuk didiskusikan. Kemudian diikuti dengan tugas-tugas yang
harus dilakukan siswa.
Ceramah dimaksudkan untuk memberikan penjelasan/informasi mengenai
bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Akhir kegiatan diskusi siswa
diberikanbeberapa tugas yang harus dikerjakan saat itu juga.

3.      Ceramah, demonstrasi, dan eksperimen


Penggunaan metode demonstrasi selalu diikuti dengan eksperimen. Apa pun
yang di demonstrasikan , baik oleh guru maupun oleh siswa (yang dianggap mampu

13
untuk melakukan demonstrasi),tanpa diikuti dengan eksperimen tidak akan mencapai
hasil yang efektif. Dalam melaksanakan demonstrasi, seorang demonstrasi
menjelaskan apa yang akan didemonstrasikanya ( biasanya suatu proses), sehingga
semua siswa dapat mengikuti jalanya demonstrasi tersebut dengan baik.
Metode eksperimen adalah metode yang siswanyamencoba mempraktikan
suatu proses tersebut, setelah melihat/mengamati apa yang telah didemonstrasikan
oleh seorang demonstrator. Eksperimen dapat juga dilakukan untuk membuktikan
suatu kebenaran, misalnya menguji sebuah hipotesis. Dalam pelaksanaannya, metode
demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan; artinya setelah dilakukan
demonstrasi kemudian diikuti eksperimen dengan disertai penjelasan secara lisan
(ceramah).

4.      Ceramah, sosiodrama, dan diskusi


Sosiodrama adalah sandiwara tanpa naskah (skript) dan tanpa latihan terlebih
dahulu, sehingga di lakukan secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah
mengenai situasi social. Sosio drama akan menarik bila pada situasi yang sedang
memuncak, kemudian di hentikan. Selanjutnya akan dilanjutka dengan diskusi,
bagaimana jalan cerita selanjutnya.atau pemecahan masalah selanjutnya.

5. Ceramah, problem solving, dan tugas


Pada saat guru memberikan penjelasan kepada siswa, adakalanya timbul suatu
persoalan/masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secar lisan
melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode pemecahan masalah atau
problem silving, sebagai jalan keluarnya. Kemudian diakhiri dengan tugas-tugas, baik
individu maupun kelompok, sehingga siswa melakukan tukar fikiran dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya. Metode ini banyak menimbulkan kegiatan
belajar siswa yang lebih optimal.

6.      Ceramah, demonstrasi, dan tugas


Metode latihan umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan
keterampilan dari bahan yang dipelajarinya. Karena itu, metode ceramah dapat
digunakan sebelum maupun sesudah latihan dilakukan. Tujuan dari ceramah untuk
memberikan penjelasan kepada siswa mengenai bentuk keterampilan tertentu yang
akan dilakukannya.

14
Sedangkan demonstrasi yang di maksutkan untuk memperagakan atau
mempertunjukan suatu kesimpulan yang akan dipelajari siswa. Misalnya, belajar tari
jaipongan. Siswa sebelum berlatih tari jaipongan diberikan penjelasan dulu seluruh
gerakan tangan, gerkan badan, dan sebagainya melalui ceramah. Lalu guru
mendemonstrasikan tari jaipongan dan siswa memperhatikan demonstrasi tersebut.
Setelah itu baru siswa mulai latihan tari jaipongan seperti yang dilakukan guru.

15
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

       Metode Pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang bersifat umum. Metode
mengajar yang digunakan guru hampir tidak ada yang sia-sia, karena metode tersebut
mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau dalam waktu yang relatif lama. metode dalam
rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan
implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode
pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan
melalui penggunaan metode pembelajaran. Kedudukan metode pembelajaran adalah sebagai
alat motivasi ekstrinsik , alat untuk mencapai tujuan. Macam-macam Metode Pembelajaran
adalah metode proyek, eksperimen, tugas, diskusi, sosiodrama, demontrasi, problem solving,
karya wisata, Tanya jawab, latihan, dan ceramah.

B.  Saran

       Dari pemaparan makalah diatas, sebagai seorang guru yang professional maka sebelum
proses pembelajaran berlangsung hendaklah menentukan dan memilih metode yang akan
digunakan sesuai dengan tingkatan pendidikan yang diajarkan. Sehingga proses pengajaran
berjalan dengan baik dan lancar.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://csella431.blogspot.com/2017/01/kedudukan-pemilihan-dan-penentuan.html?m=1

http://arie421.blogspot.com/2016/03/makalah-kedudukan-metode-dalam-belajar.html

17

Anda mungkin juga menyukai