Operator Aritmatika
Berikut operator aritmatika yang dapat digunakan dalam fungsi TRUE dan False
Simbol Fungsi
+ Penjumlahan
– Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Persen
^ Perpangkatan
= Sama dengan
Operator yang dicetak tebal adalah operator yang harus digunakan saat melakukan
pengujian nilai sel dengan fungsi TRUE dan FALSE.
1. Pengertian Fungsi TRUE
Rumus Fungsi TRUE adalah keluaran untuk nilai kebenaran benar oleh fungsi logika
dan operator aritmatika. Misalkan kita akan menguji apakah sel di kolom A lebih
kecil dari sel di kolom B dengan rumus berikut,
=A1<B1
Kemudian dapat dilakukan autofill hingga baris ke-3,
Penjelasan: Nilai TRUE diperoleh karena memang benar sel kolom A < sel kolom B.
=TRUE()
TRUE
Fungsi TRUE tidak mempunyai argument tambahan. Fungsi TRUE juga dapat ditulis
langsung tanpa menggunakan tanda sama dengan (=).
Rumus Fungsi FALSE adalah keluaran untuk nilai kebenaran salah oleh fungsi logika
dan operator aritmatika. Misalkan kita akan menguji apakah sel di kolom A lebih
besar dari sel di kolom B dengan rumus berikut,
=A1>B1
Kemudian dapat dilakukan autofill hingga baris ke-3,
Penjelasan: Nilai FALSE diperoleh karena memang salah sel kolom A < sel kolom B.
=FALSE()
FALSE
Fungsi FALSE tidak mempunyai argument tambahan. Fungsi FALSE juga dapat
ditulis langsung tanpa menggunakan tanda sama dengan (=).
AND atau konjungsi merupakan fungsi logika yang berbunyi "dan" dengan symbol
"Λ" dalam ilmu matematika modern. Berikut tabel kebenaran dari logika AND,
=AND(logical1, [logical2], …)
Pada tabel di bawah kita akan melakukan pengujian terhadap kolom A dan kolom B.
Untuk kolom A nilainya harus lebih besar dari 3 dan kolom B harus lebih besar dari 5.
Sehingga dapat diperoleh rumus AND berikut pada kolom C1 dan selanjutnya
dilakukan autofill hingga C5.
=AND(A1>3,B1>5)
Terlihat hanya baris 4 dan 5 yang memberikan output TRUE. Hal ini disebabkan
karena hanya baris 4 dan 5 yang memenuhi kondisi kolom A>3 dan B>5.
Berikut contoh penerapan fungsi AND pada rumus IF bertingkat. Namun sebelumnya
kita harus memahami sistematika fungsi IF pada Excel.
Suatu perusahaan akan menyeleksi 10 orang calon karyawan, berikut dipaparkan hasil
tes melalui tabel berikut,
Sehingga dapat dibuat rumus berikut pada sel D2 dan melakukan autofill hingga sel
D11,
=IF(B2<=77,"GAGAL",IF(AND(B2>77,C2="BAIK"),"DITERIMA",IF(AND(B
2>77,C2="KURANG"),"TES KESEHATAN ULANG","INPUT SALAH")))
Penambahan INPUT SALAH pada fungsi IF digunakan untuk memastikan data yang
dimasukkan penilai.
Pengertian Fungsi OR
Fungsi OR adalah salah satu fungsi logika untuk melakukan pengujian majemuk
pada Microsoft Excel dengan output FALSE ketika semua nilai pengujian bernilai
salah. Output TRUE akan ditampilkan ketika terdapat minimal satu pengujian
bernilai benar. Sama halnya dengan rumus AND, fungsi OR juga menggunakan dasar
dari teori matematika modern.
OR atau disjungsi merupakan fungsi logika yang berbunyi "atau" dengan simbol "∨"
dalam ilmu matematika modern. Berikut tabel kebenaran dari logika OR.
Catatan: terlihat nilai kebenaran FALSE diperoleh ketika semua nilai pengujian
bernilai FALSE.
=OR(logical1, [logical2], …)
Pada tabel di bawah kita akan melakukan pengujian terhadap kolom A atau kolom B.
Untuk kolom A nilainya harus lebih besar dari 1 atau kolom B harus lebih besar dari
3.
=OR(A1>1,B1>3)
Terlihat hanya baris 1, 2, dan 3 yang memberikan output FALSE. Hal ini disebabkan
karena hanya baris 1, 2, dan 3 yang tidak memenuhi semua kondisi.
D. Fungsi NOT | Cara Menggunakan Fungsi NOT pada Excel
Jika kondisi pengujian bernilai TRUE, maka hasil fungsi NOT adalah
FALSE
Jika kondisi pengujian bernilai FALSE, maka hasil dari fungsi NOT adalah
TRUE
=NOT(logical)
=NOT(TRUE)
Fungsi ini menghasilkan nilai FALSE.
=NOT(FALSE)
Fungsi ini menghasilkan nilai TRUE.
Operasi Penjelasan
= Sama dengan
Contoh:
=NOT(2+6=8)
Penjelasan: Kita ketahui sudah pasti 2 + 6 = 8, mempunyai nilai kebenaran TRUE.
Namun karena digunakan pada fungsi NOT, nilai kebenarannya menjadi FALSE.
=XOR(logical1, [logical2], …)
Fungsi XOR menghasilkan nilai TRUE jika jumlah pengujian yang bernilai benar
adalah ganjil {1, 3, 5, 7, …}.
Contoh:
=XOR(10<20,20<10)
Penjelasan: Ini akan menghasilkan jumlah TRUE 1 (10<20) dan FALSE 1 (20<10),
karena TRUE berjumlah ganjil, output XOR adalah TRUE.
Fungsi XOR menghasilkan nilai FALSE jika jumlah pengujian yang bernilai benar
adalah genap {2, 4, 6, 8, …}.
Contoh:
=XOR(1<2,2<3,3<1)
Penjelasan: Ini akan menghasilkan jumlah TRUE 2 (1<2,2<3) dan FALSE 1 (3<1),
karena TRUE berjumlah genap, output XOR adalah FALSE.
Fungsi XOR juga dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya seperti fungsi IF dan
lain-lain. Cara membuat formula dengan fungsi XOR sama halnya dengan membuat
formula dengan fungsi AND, OR, dan NOT.