Anda di halaman 1dari 11

ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING
DOSEN PENGAMPUH : RIKI MAULANA, M.PD

SRI NURHAJATI 211910096


PENDK MATEMATIKA A SORE
SEMESTER 2
Perlunya organisasi Bimbingan dan Konseling
Organisasi berasal dari kata organon dalm Bahasa Yunani yang berarti alat.
Penurut Parah Ahli
Chester I. Barnard dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan, organisasi adalah sistem kerjasama antara
dua orang atau lebih

 organisasi harus memiliki tiga unsur dasar,  suatu outcome pendidikan yang


yaitu: memuaskan yaitu meliputi hal berikut:

1.    Pemerataan pendidikan
1. Orang-orang (sekumpulan orang)

2.    Kualitas pendidikan

2.    Kerja sama
3.    Relevansi pendidikan

4.    Efisiensi pendidikan
3.    Tujuan yang ingin dicapai

5.    Efektivitas pendidikan
 Dasar-dasar dan Prinsip-prinsip Organisasi Bimbingan dan Konseling                          

Sekolah adalah organisasi formal, yang


didalamnya terdapat usaha-usaha
administrasi dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan dan pengajaran nasional. Dasar
bagi organisasi bimbingan dan konseling di
sekolah adalah adanya kesepakatan
bersama, baik guru-guru yang merangkap
konselor, guru mata pelajaran, wali kelas
maupun kepala sekolah.
Adapun prinsip-prinsip organisasi, secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.    Organisasi harus Mempunyai Tujuan yang Jelas

2.    Prinsip Skala Hierarki

3.    Prinsip Kesatuan Perintah

4.    Prinsip Pendelegasian Wewenang

5.    Prinsip Pertanggungjawaban

6.    Prinsip Pembagian Pekerjaan

7.    Prinsip Rentang Pengendalian

8.    Prinsip Fungsional

9.    Prinsip Pemisahan

10.  Prinsip Keseimbangan

11.  Prinsip Fleksibilitas

12.  Prinsip Kepemimpinan
 
•  Pola dan Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling
 Struktur
Struktur organisasi pada setiap satuan pendidikan hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

a.Menyeluruh, yaitu mencakup unsur-unsur penting yang terlibat di dalam sebuah satuan pendidikan yang
ditujukan bagi optimalnya bimbingan dan konseling
b.Sederhana, maksudnya dalam pengambilan keputusan/kebijaksanaan, jarak antara pengambil kebijakan dan
pelaksananya hendaknya tidak terlampau panjang
c.Luwes dan Terbuka, sehingga mudah menerima masukan dan upaya pengembangan yang berguna bagi
pelaksanaan dan tugas-tugasorganisasi
d. Menjamin berlangsungnya kerja sama,sehingga semua unsur dapat saling menunjang
e. Menjamin terlaksananya pengawasan, penilaian dan upaya tindak lanjut.
 
 
 Peran Personil Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah tanggung jawab kepala sekolah dan seluruh staf.
Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung

adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing personal, serta organisasi bimbingan dan konseling di sekolah
dapat dilihat dalam tabel berikut

Kepala Sekolah
.    Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi
kegiatan pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah

.   
Wakil Kepala  Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
Sekolah kepada semua personal sekolah;

a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:


Koordinator     b. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling;
Bimbingan c. Menyusun program bimbingan dan konseling;
Dan d. Melaksanakan program bimbingan dan konseling;
Konseling e. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling;
Konselor atau 1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling (terutama kepada siswa);
Guru 2.    Merencanakan program bimbingan dan konseling bersama koordinator BK;
Pembimbing 3.    Merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling;

Guru Mata 1. Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa;
Pelajaran 2.  Melakukan kerja sama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa
yang memerlukan bimbingan dan konseling;

1. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan dan konseling


Wali Kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
2. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya
dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti layanan bimbingan;

1. Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministrasikan seluruh


kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah;
Staf
2. Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
Administrasi
 Peran Kemitraan Dalam Bimbingan Konseling

a)      Guru b)      Guru c)      Guru d)     Guru e)      Guru


sebagai sebagai sebagai sebagai sebagai
Informator Fasilitator Mediator Motivator Kolaborator
 Pola penanganan Siswa Berkebutuhan Khusus
Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidik di sekolah, orang tua,
masyarakat, dan pemerintah

 Sarana    Prasarana
a.    Alat pengumpul data a.   Ruang bimbingan
b.    Alat penyimpan data b. Anggaran biaya untuk menunjang kegiatan
c.    Perlengkapan teknis, layanan bimbingan konseling
d.   Perlengkapan administrasi
Kerjasama dengan pihak di dalam kelas
a)    Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah
b)   Seluruh tenaga administrasi
c)    OSIS dan organisasi siswa lain

 Kerjasama dengan pihak di luar sekolah


a)      orang tua siswa atau komite sekolah
b)      organisasi profesi seperti Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
c)      Organisasi/lembaga kemasyarakatan yang sesuai
d)     Tokoh masyarakat

 Kerjasama dengan pihak di dalam kelas


a)    Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah
b)   Seluruh tenaga administrasi
c)    OSIS dan organisasi siswa lainnya

  Kerjasama dengan pihak di luar sekolah


a)      orang tua siswa atau komite sekolah
b)      organisasi profesi seperti Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
c)      Organisasi/lembaga kemasyarakatan yang sesuai
d)     Tokoh masyarakat
 
  Pengawasan
Untuk   menjamin   terlaksananya   pelayanan   bimbingan   konseling   secara   tepat diperlukan  
kegiatan pengawasan bimbingan   konseling  baik secara   teknis maupun administrasi. Fungsi 
kepengawasan layanan bimbingan konseling antara lain

Thank
you

Anda mungkin juga menyukai