Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN BK DI SEKOLAH

LATAR BELAKANG

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam

kehidupannya menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun

kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu

mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling diperlukan.

Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah guru memiliki perananan yang sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat

menguasai informasi tentang keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama konselor dengan personel lain di sekolah

merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang

komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik.

 
PENGELOLAAN  PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Pengelolaan pelayanan bimbingan didukung oleh adanya organisasi, personel pelaksana, sarana dan prasarana, dan pengawasan pelaksanaan pelayanan bimbingan.
 
A.  ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING Keterangan :
1. Kandep Dikbudcam / Ka Dinas Ranting PDK adalah personil yang bertugas melakukan pengawasan dan
pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan BK di SEKOLAH
2. Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling disekolahnya.
3.  Guru Kelas adalah guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola satu kelas
tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelasnya.
4. Guru Mata Pelajaran adalah pelaksana pengajaran dan pelatihan serta bertanggung jawab memberikan
informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling.
5.  Guru Pembimbing (BK) adalah pelaksana utama yang mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
6. Siswa adalah peserta didik yang berhak menerima pengsjsrsn,pelatihan dan pelayanan bimbingan, dan
konseling (petugas khusus).
7. Tata Usaha adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan administrasi, ketatausahaan
sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling.
8.  BP3/POMG adalah Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan/ Pertsatuan Orang Tua Murid
dan Guru adalah organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu penyelenggaraan pendidikan
termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling.
B.  PERSONEL PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Personel pelaksanaan pelayanan bimbingan adalah segenap unsur yang terkait didalam organigram pelayanan bimbingan,dengan koordinator dan guru pembimbing dan konselor
sebagai pelaksana utamanya. Uraian tugas masing – masing personel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah yang bersangutan. Secara singkat tugas kepala sekolah, yaitu mengkoordinir,
menyediakan sarana dan prasana, tenaga, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pelayanan BK di sekolahnya.
2. Wakil Kepala Sekolah sebagai pembantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugas – tugas kepala sekolah termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling.
3. Koordinator Bimbingan pembimbing bertugas mengoordinasi para guru
4. Guru Pembimbing/Konselor sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli,
5. Guru Mata Pelajaran sebagai tenaga ahli pengajaran dalam mata pelajaran atau program latihan tertentu, dan sebagai personel yang sehari-hari langsung berhubungan dengan
siswa.
6. Guru kelas sebagai pengelola kelas tertentu sekaligus merangkap sebagai “Guru Pembimbing” yang melaksanakan program BK.

C.  PROGRAM PELAYANAN
1.   Perencanaan Program
Istilah perencanaan program bimbingan diartikan sebagai upaya para personil terkait kepala sekolah, guru pembimbing, dan guru dalam mempersiapkan segala hal yang diperlukan
untuk kepentingan  pelaksanaan program bimbingan di Sekolah secara efektif dan efisien. Hal- hal yang diperlukan tersebut bisa mencakup tim personalia, rencana kegiatan,
anggaran biaya, serta fasilitas dan perlengkapan bimbingan.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya program bimbingan dipersiapkan secara terencana, yaitu sebagai berikut.
A. Program bimbingan harus selaras dengan program sekolah secara keseluruhan.
B. Perencanaan dapat memfasilitasi pelaksanaan program bimbingan di sekolah.
C. Perencanaan akan mempermudah pembagian tugas di antara personil bimbingan.
D. Perencanaan memungkinkan terlaksananya semua kegiatan secara menyeluruh.
E. Keuntugan-keuntungan di atas akhirnya memungkinkan program bimbingan dapat  dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien.
2.    Pelaksanaan Program
Untuk melakasanakan program bimbingan dan konseling terlebih dahulu dipersiapkan  bahan, keterampilan, dan perlengkapan yang diperlukan didalam pelaksanaannya.
3.    Penilaian dan Tindak Lanjut Program
Penilaian dan tindak lanjut untuk setiap program satuan kegiatan dilakukan oleh guru kelas dengan memperhatikan kelangsungan setiap satuan kegiatan sesuai dengan kondisi yang
dicapai setiap satuan kegiatan.
D.  OPERASIONALISASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
1.    Tenaga
Tenaga utama dalam pelayanan BK di Sekolah adalah guru kelas.
2.    Prasarana
Guru kelas dapat menggunakan ruangan kelas sendiri beserta segenap perabotannya untuk kegiatan bimbingan dan konseling.
3.    Sarana
Sarana yang diperlukan guru kelas untuk menunjang layanan bimbingan adalah:
a.    Alat penyimpan data khususnya dalam bentuk himpunan data.
b.    Perlengkapan administrasi seperti: blanko surat, agenda surat, alat-alat tulis, dan sebagainya.
4.    Waktu
Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling dapat dilakukan pada jam-jam pelajaran di sekolah maupun di luar jam sekolah. Guru pembimbing ahli dapat ditugasi
menyelenggarakan layanan dan kegiatan pendukung BK di luar jam pelajaran di sekolah.
5.    Kerjasama
Layanan bimbingan yang efektif tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kerjasama guru kelas dengan pihak-pihak yang terkait baik di dalam maupun di luar sekolah.
a.       Kerjasama di dalam sekolah antara lain dengan:
1)   Kepala sekolah membantu dengan dukungan moral dan materilk
2)   Seluruh tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah.
3)   Seluruh tenaga administrasi di sekolah
b.      Kerjasama dengan pihak di luar sekolah antara lain sebagai berikut:
1)   Orang tua siswa atau BP-3
2)   Organisasi profesi seperti IPBI (ikatan petugas bimbingan indonesia).
3)   Lembaga / organisasi kemasyarakatan
4)   Tokoh masyarakat.
6.    Dana
Dana diperlukan bagi penyediaan prasarana dan sarana yang memadai, juga keperluan lain seperti pelengkapan administrasi, dan kunjungan rumah.
7.    Pengawasan
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan secara tepat diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan baik secara teknik maupun secara administrasi yang dilakukan oleh
pengawas khusus yang profesional (sesuai SK Menpan No. 26/1989). Fungsi kepengawasan layanan bimbingan antara lain memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan, dan
mengembangkan kegiatan layanan bimbingan di sekolah.
KESIMPULAN
Pengelolaan pelayanan bimbingan didukung oleh adanya organisasi, personel pelaksana, sarana dan prasarana, dan
pengawasan pelaksanaan pelayanan bimbingan. Personel pelaksanaan pelayanan bimbingan adalah segenap unsur
yang terkait didalam organigram pelayanan bimbingan,dengan koordinator dan guru pembimbing dan konselor
sebagai pelaksana utamanya. Program pelayanan meliputi perancanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut
program. Pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah dapat dikembangkan dengan mengembangkan para
pelaksananya (guru kelas), program-programnya, prasarana dan sarana, kerjasama dan dukungan moril dan materil
dari kepala sekolah.
 

Anda mungkin juga menyukai