Anda di halaman 1dari 4

Peran Guru Mata Pelajaran Dalam Bimbingan Dan Konseling.

Jika dilihat
dari posisinya sebagai pelaksana proses pembelajaran, guru merupakan personil
sekolah yang mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, sehingga
dalam bimbingan dan konseling, guru merupakan mitra utama dalam
mendapatkan informasi mengenai siswa yang akan sangat membantu guru
bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan

Seperti menurut Afifuddin (2010:192) rincian peran,tugas dan tanggung jawab


guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada


siswa
2. Membantu guru pembimbing/ konselor mengidentifikkasi siswa-siswa
yang memerlukan layanan bimbingan dan kosneling, serta mengumpulkan
data tentang siswa-siswa tersebut
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
4. Menerima siswa alih tangan kasus dari guru pembimbing/konseling, yaitu
siswa yang menurut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan
pengajar/latihan khusus (seperti pengajaran/latihan perbaikan,program
pengayaan)
5. Membantu mengmbangkan suasana kelas, hubungan suru siswa dann
hubungan antar siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksud itu
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan maslah siswa, seperti
konferensi kasus
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

BACA JUGA:
Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SD,
SMP, SMA dan SMK
Mekanisme Pengelolaan Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Mugiarso (2010:116) merinci beberapa peranan guru mata pelajaran dalam


penyelanggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah berikut:

1. Guru sebagai informator Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan


sebagai informator, terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru
bimbingan dan konseling atau konselor dalam memasyarakatkan layanan
bimbingan dan konseling kapada siswa pada umumnya.
2. Guru sebagai fasilitator Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama
ketika dilangsungkan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat
preventif ataupun kuratif. dibandingkan guru bimbingan dan konseling,
guru lebih memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai
siswa pada mata pelajaran yang diajarnya. maka, pada saat siswa
mengalami kesulitan belajar, guru dapat merancang program perbaikan
(remedial teaching) dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan yang
dialami dan menyesuaian dengan gaya belajar siswa. sebaliknya, bagi
siswa yang pandai guru dapat memprogramkan tindak lanjut berupa
kegiatan pengayaan (enrichment).
3. Guru sebagai mediator Dalam kedudukannya yang strategis, yakni
berhadapan langsung dengan siswa, guru dapat berperan sebagai mediator
antara siswa dengan guru bimbingan dan konseling hal itu tampak
misalnya pada saat seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan
identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan
siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru bimbingan
dan konseling atau konselor sekolah.
4. Guru sebagai motivator Guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi
siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah,
sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
layanan konseling, misalnya pada saat siswa seharusnya mengikuti
pelajaran di kelas.
5. Guru sebagai kolaborator Sebagai mitra seprofesi yakni sama-sama
sebagai tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperanan sebagai
kolaborator konselor di sekolah.

Berdasarkan batasan-batasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru mata


pelajaran dalam bimbingan dan konseling tidak hanya ketika di dalam kelas,
tetapi juga di luar kelas. Peran guru mata pelajaran di dalam kelas lebih bersifat
upaya bimbingan guna mendukung proses belajar mengajar di dalam kelas baik
dalam bidang belajar, karier, pribadi, maupun sosial termasuk mengadakan
kegiatan diagnostik kesulitan belajar.

Sedangkan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling di luar
kelas yaitu dengan mengadakan pengajaran perbaikan (Remidial Teaching),
pengayaan, home visit dan menyelenggarakan kelompok belajar yang
keseluruhan peran tersebut akan mendukung dan membantu guru
bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling.
Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan
konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan berbagai pihak di sekolah. Selain
Guru Pembimbing atau Konselor sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan
Bimbingan dan konseling di sekolah, juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru
mata pelajaran dan wali kelas. Fungsi antara kepala sekolah kemudian guru mata
pelajaran serta wali kelas memiliki keterkaitan yang saling melengkapi antara satu
sama lain.

Memang setiap komponen baik itu kepala sekolah, guru mata pelajaran maupun
wali kelas tidak akan sempurna jika berjalan sendiri. Disini peranan guru BK
adalah sebagai penyeimbang diantara tiga komponen tersebut sehingga mereka
dapat berjalan beririgan demi keberhasilan peserta didik. Oleh karena itu saya
akan sedikit menjabarkan fungsi dan peranan masing -- masing komponen baik itu
kepala sekolah, guru mata pelajaran maupun wali kelas

1. Peran Kepala Sekolah dalam bimbingan konseling

Secara garis besarnya, disini Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

 Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di


sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan
konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.
 Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.
 Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan
bimbingan dan konseling.
 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
 Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan
kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan
profesi.
 Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan
kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

2. Peran Guru Mata Pelajaran dalam bimbingan konseling

Di sekolah, memang tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran siswa. Walaupun begitu, bukan berarti seorang guru mata
pelajaran lepas tangan dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling.
Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna
kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah.
Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi
siswanya. Bukan hanya itu bahkan guru mata pelajaran juga mempunyai
sumbangsih yang sangat besar dalam kegiatan bimbingan konsleing. disini
Prayitno (2003) mengungkapkan peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

 Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada


siswa
 Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data
tentang siswa-siswa tersebut.
 Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada guru pembimbing/konselor
 Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa
yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan
pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program
pengayaan).

3. Peran Wali Kelas

Sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan konseling, Wali
Kelas berperan sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan bimbingan
konseling. Wali kelas juga pastinya mengetahui sifat dan karakter setiap anak
didiknya. Perubahan sikap yang terjadi pada anak didik yang paling mengerti
sudah barang tentu adalah wali kelas. Oleh karena itu berikut adalah fungsi dari
wali kelas:

a) Membantu guru pembimbing/konselor melaksanakan tugas-tugasnya,


khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;

b) Membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannya dalam


pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya;

c) Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya


dikelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani layanan
dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling;

Anda mungkin juga menyukai