Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR KERJA 13

MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN


Topik pembahasan:”peranan guru bidang studi dalam BK”
Pertanyaan:
1. Deskripsikan peranan guru bidang studi dalam memberhasilkan program bimbingan
konseling di sekolah!
2. Klasifikasikan peranan guru bidang studi dalam memberhasilkan program bimbingan
konseling di sekolah!

Jawaban:

1.A) Guru sebagai informator

Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan sebagai informator, terutama berkaitan
dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalammemasyarakatkan layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa pada umumnya. Melalui peranan ini, guru dapat
menginformasikan berbagai hal tentang layanan bimbingan dankonseling, tujuan, fungsi, dan
manfaatnya bagi siswa.

B) Guru sebagai fasilitator

Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama ketika dilangsungkan layanan


pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif. Dibandingkan konselor,
gurulebih memahami tentang keterampilan belajar yang perlu dikuasai siswa pada mata
pelajaranyang diajarnya. Maka, pada saat siswa mengalami kesulitan belajar, guru dapat
merancang program perbaikan (remedial teaching) dengan mempertimbangkan tingkat
kesulitan yangdialami dan penyesuaian dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya, bagi siswa
yang pandai gurudapat memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan
(enrichment).

C) Guru sebagai mediator

Dalam kedudukannya yang strategis, yakni berhadapan langsung dengan siswa,


gurudapat berperan sebagai mediator antara siswa dan konselor. Hal itu tampak misalnya
saatseorang guru diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan
bimbingan dan konseling kepada konselor sekolah

D) Guru sebagai motivator


Dalam peranan ini, guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi
siswadalammemanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, sekaligus
memberikankesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling, misalnya pada
saat siswaseharusnya mengikuti pelajaran di kelas. Tanpa kerelaan guru dalam memberi
kesempatankepada siswa menerima layanan, layanan konseling perorangan akan sulit
terlaksanamengingat terbatasnya jam khusus bimbingan dan konseling pada sekolah-sekolah
kita.

E) Guru sebagai kolaborator

Sebagai mitra seprofesi, yakni sama-sama sebagai tenaga pendidik di sekolah,


gurudapat berperan sebagai kolaborator konselor di sekolah, misalnya dalam
penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan pembelajaran, atau
dalam pelaksanaankegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data dan kegiatan
lainnya yangrelevan.

2.a)Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.

b) Membantu guru pembimbing/ konselor mengidentifikkasi siswa-siswa yang memerlukan


layanan bimbingan dan kosneling, serta mengumpulkan data tentang siswa-siswa tersebut

c) Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada


guru pembimbing/konselor.

d) Menerima siswa alih tangan kasus dari guru pembimbing/konseling, yaitu siswa yang
menurut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar/latihan khusus (seperti
pengajaran/latihan perbaikan,program pengayaan).

e) Membantu mengmbangkan suasana kelas, hubungan suru siswa dann hubungan antar
siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

f) Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan


layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang
dimaksud itu.

g) Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan maslah siswa, seperti konferensi kasus.

h) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan


bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai