Dosen pengampu :
Dr. Sri Adelila Sari, M.Si
Rini Selly, S. Pd., M.Sc
Kelompok 5
Alysia Arnolpi Munthe 4203331038
Rotua Anastasia Ambarita 4203131010
Ribka Sophia Manullang 4203331017
Marsela Terenzi Tarigan 4203131058
Ikhsan Fajri Anda 4203131007
1. Supaya terjadi penyerapan radiasi inframerah, maka ada beberapa hal yang perlu
dipenuhi, yaitu: Absorpsi terhadap radiasi inframerah dapat menyebabkan eksitasi
molekul ke tingkat energi vibrasi yang lebih tinggi dan besarnya absorbsi adalah
terkuantitasi
2. Vibrasi yang normal mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi radiasi
elektromagnetik yang diserap. 3. Proses absorpsi (spektra IR) hanya dapat terjadi
apabila terdapat perubahan baik nilai maupun arah dari momen dua kutub ikatan.
Spektrum inframerah terletak pada daerah dengan panjang gelombang 0,78 sampai
1000 m atau bilangan gelombang dari 12800 sampai 10 cm. Spektrum inframerah dapat dibagi
menjadi inframerah dekat, inframerah pertengahan, dan inframerah jauh.
Aplikasi spektroskopi infra merah sangat luas baik untuk analisis kualitatif maupun
kuantitatif. Penggunaan yang paling banyak adalah pada daerah pertengahan dengan kisaran
bilangan gelombang 4000 sampai 670 cm¹ atau dengan panjang gelombang 2.5 sampai 15 pm
Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa berikatan kovalen karena
spektrumnya sangat kompleks terdiri dari banyak puncak-puncak.
Radiasi infra merah akan diserap oleh molekul dan dikonversi ke dalam energi vibrasi
molekul. Vibrasi molekul hanya akan terjadi bila suatu molekul terdiri dari dua atom atau lebih.
Untuk dapat menyerap radiasi infra merah (aktif inframerah). vibrasi suatu molekul harus
menghasilkan perubahan momen dwikutub
Komponen spektrofotometer infra merah (IR) terdiri dari lima bagian pokok yaitu:
1. Sumber sinar.
2. Tempat sampel.
3. Monokromator.
4. Detektor, dan
5. Rekoder.
Beberapa keuntungan dari FT-IR untuk analisa suatu material, antara lain:
Alat
1. Gunting
2. Interferometer FTIR shimadzu 8400
3. Pengaduk magnet dengan pemanas
4. Labu Erlenmeyer 50ml
5. Pengaduk magnetic dan pemanas
6. Alat pembuat pellet
Bahan
1. Ethanol
2. KBr
3. Diklorometana
4. Sampel plastic kemasan makanan-minuman
C. Langkah kerja
Prosedur analisa sampel plastic
1. Sampel plastic fil dipotong seukuran 2x3 cm sebanyak 2buah (plastic I dan plastic
II)
2. Plastic II dipanaskan dengan pemanas listrik dalam pelarut etanol sambel diaduk
dengan pengaduk magnetic selama 60 menit
3. Setelah dipanaskan plastic II dikeringkan disuhu kamar
4. Plastik I dan plastic II diukur dengan spektofotometer IR
Prosedur analisa sampel padatan
1. Sampel padatan dicampurkan KBr dengan rasio 1:100
2. Campuran dihaluskan hingga terbentuk serbuk yang homogen
3. Campuran serbuk dibentuk pellet menggunakan alat press bertekanan tinggi
4. Pellet sampel dianalisa dengan spektofotometer IR