Laboratorium Dasar
Disusun oleh:
Kelompok: A-3
ASISTEN:
Muhammad Daffa Kalbuaji 1804103010073
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Hesti Meilina, ST, M.Si 197605052003122001
i
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari tentang metode-metode untuk
menghasilkan dan menganalisis spektrum. Interpretasi spektrum yang dihasilkan
dapat digunakan untuk analisis unsur kimia, meneliti arus energi atom dan
molekul, meneliti struktur molekul, dan untuk menentukan komposisi dan gerak
benda-benda langit (Danusantoso, 1995).
Dikenal dua kelompok utama spektroskopi, yaitu spektroskopi atom
(emisi) dan spektroskopi molekul (absorpsi). Dasar dari spektroskopi atom adalah
tingkat energi elektron terluar suatu atom atau unsur yang melibatkan energi
elektronik, vibrasi, dan rotasi. sedangkan dasar dari spektroskopi molekul adalah
tingkat energi molekul radiasi yang terabsorpsi (Suarsa, 2015)
Berdasarkan sinyal radiasi elektromagnetik, spektroskopi dibagi menjadi
empat golongan yaitu spektroskopi absorpsi, spektroskopi emisi, spektroskopi
scattering, dan spektroskopi fluoresensi. Pada spektroskopi absorpsi, terdapat
beberapa tipe metode spektroskopi berdasarkan sifat radiasinya, yaitu
spektroskopi absorpsi atom (nyala), absorpsi atom (tanpa nyala) dan absorpsi
sinar-x. Pada spektroskopi emisi, terdapat beberapa tipe metode spektroskopi
yaitu arc spark, plasma argon, emisi atom atau emisi nyala dan emisi sinar-x
(Suarsa, 2015).
Spektrometer merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran
spektroskopi yaitu untuk mengukur absorbansi sinar monokromatis oleh suatu
larutan dengan cara melewatkan cahaya pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube
oleh suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvetdengan sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya
yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet
(Suarsa, 2015).
Jenis spektrometer antara lain adalah spektrometer sinar tampak,
spektrometer ultraungu, spektrometer infra-merah, spektrometer resonansi magnet
inti, spektrometer serapan, spektrometer massa, dan spektrometer fluoresensi.
Perbedaan dari jenis spektrometer tersebut terletak pada sumber cahaya atau
sampel yang disesuaikan dengan apa yang akan diteliti (Suarsa, 2015).
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah sebagai berikut Jumlah
1. Tissue Secukupnya
2. Sampel sirup obat OBH Secukupnya
3. Sampel sirup obat Siladex Secukupnya
4. Sampel sirup obat Stimuno Secukupnya
3. Mematikan Instrumen
1. Ditutup file terbuka > file > close all
2. Ditutup software IR Solution > file > exit.
3. Dimatikan komputer dan alat FTIR Shimadzu 8400.
4. Kabel power dibiarkan tetap terpasang untuk membiarkan detector internal
instrument tetap bekerja (pada IR prestige) ditandai dengan lampu orange
tetap menyala
4. Pengolahan Data
Adapun prosedur dari pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Didapatkan data dari sampel yang telah diukur berupa format teks.
2. Diolah data tersebut dalam excel agar dapat dibuka grafik untuk data
sampel yang telah diukur.
3. Disalin data tersebut dan ditampilkan ke format kerja excel.
4. Diklik paste > use text import wizard hingga muncul tab seperti ini lalu
klik file
5. Dipilih tab dan comma > next > finish
6. Diblok kolom A > insert > scatter > scatter with smooth lines. Dihapus
garis belakang grafik. Kemudian diklik pada kurva > select data > add >
masukkan data untuk value x dan value y.
7. Diklik “design” , “add chart element”.”axis title”, kemudian diklik “format
axis” pada grafik, diubah maksimum menjadi 400, maksimum 4000, major
400, minor 100 lalu dicentang “ values in reverse order” dan “maximum
axis value”.
5. Analisa Sampel
1. Dihasilkan spektrum yang berbeda dari tiap sampel cairan.
2. Dilakukan perbandingan hasil spektrum dengan spektrum standardnya.
3. Dijelaskan secara detail kandungan gugus pada sampel.