Laboratorium Dasar
Disusun oleh:
Kelompok: A-2
ASISTEN:
Reza Rizki 1704103010058
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Hesti Meilina, ST., M.Si 197605052003122001
Arlofa, N., dan Herutomo, H., 2017, ‘Perbandingan Analisis Gugus Ataktik pada
Polimer Polipropilena Dengan Metode Gravimetri dan Fourier Transform
Infra Red (FTIR)’,Seminar Nasional Riset Terapan,vol. 1, no. 1, hh.139-
146.
Rahmat, S., dan Suwarno, 2020, ‘Analisa Spektroskopi Inframerah Transformasi
Fourier dan Gas Terlarut Terhadap Perubahan Gugus Fungsi Komposisi
Minyak Ester’, Jurnal Infotekmesin, vol. 11, no. 1,hh. 14-23.
Damayanti A. A., Ni L. P. T., Hery S, 2020, ‘Identifikasi Bilangan Gelombang
Daun Sirih (Piper sp.) Menggunakan Metode Spektroskopi Fourier
Transform Infrared (FTIR) dan Principal Component Analysis (PCA)’,
Buletin Fisika,vol. 22, no. 2, hh.60-66.
Laporan Sementara
Laboratorium Dasar
Disusun oleh:
Kelompok: A-2
ASISTEN:
Reza Rizki 1704103010058
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Hesti Meilina, ST., M.Si 197605052003122001
Azhar, R., Aprilian, S. A., Jannah, R., Kusumaningrum, S., dan Firdayani., 2019,
‘Pengembangan dan Validasi Analisis Kuantitatif Natrium Seftriakson
Menggunakan Metode FTIR-ATR’, Jurnal Prosiding, vol. 1, no. 1, hh. 83-
90.
Illing, I., dan Satriawan MB., 2017, ‘Uji FTIR Bioplastik Dari Limbah Ampas
Sagu Dengan Penambahan Variasi Konsentrasi Gelatin’, Jurnal Dinamika,
vol. 8, no. 20, hh. 4-5.
Mahmuda, S., Afendi, F. M., dan Rafi, M., 2020, ‘Kajian Statiska Data Spektrum
FTIR Meniran (Phyllanthus niruri) Asal Pulau Jawa’, Jurnal Statistika
Teori dan Aplikasi: Biomedics, Industry & Business And Social Statistics,
vol. 14, no. 1, hh. 17-24.
Nandiyanto, A. B. D., Oktiani, R., Ragaghita, R., 2019, ‘How to Read and
Interpret FTIR Spectroscope of Organic Material’, Indonesian Journal of
Science & Technology, vol. 4, no. 1, hh. 97-118.
Saputra, I. S., Suhartati, S., Yulizar, Y., dan Sudirman., 2019, ‘Green Synthesis
Nanopartikel ZnO Menggunakan Media Ekstrak Daun Tin (Ficus
carica Linn)’, Jurnal Kimia dan Kemasan, vol. 42, no. 1, hh. 1-6.
Sulistyani, M., 2018, ‘Spektokopis Fourier Transform Infra Red Dengan Metode
Reflektansi (ATR-FTIR) Pada Optimasi Pengukuran Spektrum Vibrasi
Vitamin C’, Jurnal ISSN, vol. 1, no. 2, hh. 39 – 40.
Sulistyani, M., dan Huda, N., 2018, ‘Perbandingan Metode Transmisi dan
Reflektansi pada Pengukuran Polistirena Menggunakan Instrumentasi
Spektroskopi Fourier Infrared’, Indonesian Journal of Chemical
Science, vol. 6, no. 2, hh. 196-197.
Setyowati, V. A., dan Widodo, E. W. R., 2017, ‘Studi Sifat Fisis, Kimia, dan
Morfologi pada Kemasan Makanan Berbahan Styrofoam dan LDPE (Low
Density Polyethylene)’. Jurnal Biologi, vol. 6, no. 3, hh. 55-62.
Laporan Sementara
Laboratorium Dasar
Disusun oleh:
Kelompok: A-2
ASISTEN:
Reza Rizki 1704103010058
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Hesti Meilina, ST., M.Si 197605052003122001
Rafi, M., Widia, C, A., dan Tun, T, I., 2016, ‘Potensi Spektroskopi FT-IR-ATR
Dan Kemometrik Untuk Membedakan Rambut Babi, Kambing Dan Sapi’,
Indonesian Journal of Chemical Science, vol. 5, no. 3,
Alminda, F, D., dan Zelika, M, R., 2018, ‘Teknik Isolasi dan Identifikasi
Senyawa Karotenoid’Jurnal Farmaka,vol. 16, no. 2, hh. 264.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan, yaitu: Jumlah:
Pipet tetes 1 buah
Interferometer FTIR shimadzu 8400 1 set
Botol kecil 5 buah
2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan, yaitu: Jumlah:
Minyak sunco Secukupnya
Tissue halus Secukupnya
Tissue lensa Secukupnya
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.2.2 Pengukuran
1. Diatur instrument parameter > data dengan setting % transmittan >
Happgenzel > 45,40> 400 – 4000.
2. Disiapkan background > klik BKG.
2. Diolah data tersebut kedalam excel agar dapat dibuat grafik untuk data
sampel yang telah diukur.
3. Disalin data tersebut dan ditempelkan ke format kerja excel.
4. Diblok kolom A kemudian diklik “use text import wizard” sampai muncul
tab seperti ini, lalu klik next.
5. Dicentang “tab,comma,dan space”, lalu klik next.
6. Di klik “advance” lalu diubah titik menjadi koma, dan koma menjadi titik
lalu klik “finish”.
7. Diblok kolom A, klik “insert” dan ‘seatter with smooth linier” dihapus
garis belakang grafik. Kemudian diklik pada kurva biru, lalu di klik
“select data”, lalu dimasukan data untuk valuex dan valey.
8. Diklik “design’ add chart element axis title, kemudian diklik format axis
pada grafik , diubah minimum menjadi 400, maksimum 4000, major
menjadi 400, minor 80, dan dicentang pada “maximum axis value” dan
“value in reverse order”.
3.4 Analisis Sampel
1. Dihasilkan spektrum yang berbeda dari tiap sampel yang diuji.
2. Dijelaskan secara detail kandungan gugus pada sampel.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
200
180
160
140
120
Axis Title
100
80
60
40
20
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Axis Title
300
250
200
Axis Title
150
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Axis Title
250
200
150
Axis Title
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Axis Title
400
350
300
250
Axis Title
200
150
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Axis Title
350
300
250
200
Axis Title
150
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Axis Title
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum ini digunakan satu sampel yaitu minyak sunco yang
dibedakan berdasarkan waktu penggorengan yaitu 20 menit, 15 menit, 10 menit,
dan 5 menit. Sampel ini akan diidentifikasi ikatan atau gugus fungsinya
menggunakan FTIR. FTIR merupakan salah satu instrument yang menggunakan
metode spektroskopi. Spektroskopi infrared dilengkapi dengan transformasi
fourier untuk deteksi dan analisis hasil spektrumnya. Spektroskopi berguna untuk
identifikasi senyawa organik karena spektrumnya yang sangat kompleks yang
terdiri dari banyak puncak-puncak
Data yang diperoleh ditampilkan daalam grafik spektrum inframerah yang
memiliki dua sumbu, yaitu sumbu x dan sumbu y. Di mana sumbu x merupakan
bilangan gelombang dalam satuan cm-1.Sedangkan sumbu y merupakan angka
persen transmitan (%T). FTIR digunakan untuk mengidentifikasi senyawa
organik. Karena spektrumnya yang terdiri dari puncak-puncak yang dapat
menunjukkan garis fungsional yang dimiliki oleh senyawa tersebut. Pada gugus
spektrum terdapat puncak-puncak intensitas yang sangat kuat, kuat, sedang, dan
lemah. Minyak ini akan menunjukkan ikatan dan gugus fungsi yang terdapat
dalam sampel dengan gugus fungsi sebenarnya.
5.1 Persamaan Gugus Fungsi Pada Spektrum Sampel Minyak Sunco dengan
Variasi Waktu Penggorengan
400
350
300
Transmitan (%)
250
0 menit
200
5 menit
150 10 menit
100 15 menit
50 20 menit
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
No Spektrum Panjang
Gugus Fungsi Tipe Senyawa
. Sampel (cm-1) Gelombang (cm-1)
1. 2935 2850-2970 C-H Alkana
2. 1735 1690-1760 C=O Aldehid
3. 1560 1500-1570 NO2 Senyawa nitro
5. 715 675-995 C-H Alkena
Gambar 5.1 Panjang gelombang Minyak sunco dengan variasi waktu pemanasan
200
150 5-0 MENIT
100 10-0 MENIT
50 15-0 MENIT
20-0 MENIT
0
-504000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
-100
Panjang gelombang
BAB VI
KESIMPULAN
Daerah Frekuensi
Ikatan Tipe Senyawa Intensitas
(cm-1)
2850-2970 Kuat
C-H Alkana
1340-1470 Kuat
3010-3095 Sedang
C=H Alkena
675-995 Kuat
C-H Alkena-C=C- 3300 Kuat
3010-3100 Sedang
C-H Cincin Aromatik
690-900 Kuat