Anda di halaman 1dari 4

BAB I

DASAR TEORI

Air tanah umumnya mengandung zat besi (Fe), mangan (Mn). Adanya
kandungan Fe dan Mn dalam air biasanya ditandai dengan perubahan warna air
menjadi kuning-coklat setelah dioksidasi, yaitu beberapa saat kontak udara. Proses
ini juga menimbulkan bau kurang enak, serta menyebabkan warna kuning pada
dinding dan juga bercak-bercak kuning pada pakaian(Ohi dkk., 2020)
Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi dalam jumlah besar dan
jarang dijumpai dalam keadaan unsur bebas. Logam ini kelimpahannya berada
pada urutan kedua setelah alumunium. Hal ini disebabkan beberapa hal
diantaranya kelimpahan besi dikulit bumi cukup besar. Elemen ini dapat ditemui
hampir pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Pada umumnya zat besi
yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut (Pawarti, 2018).
Besi merupakan salah satu logam berat dalam kadar rendah yang sering
ditemukan. Besi (Fe) juga merupakan unsur terkecil yang terdapat pada proses
biokimia. Fe memiliki bilangan oksidasi 2+ dan 3+ yaitu Fe (II) dan Fe (III).
Meskipun menjadi elemen ke empat yang sangat melimpah di kerak bumi, namun
Fe sukar tersedia pada tanah yang netral dan basa. Fe (III) kelarutan (pengasaman
rizosfer dan pelepasan senyawa penghkelat), lalu reduksi Fe (III) menjadi Fe (II)
melalui aktivitas enzim. Dalam kondisi mikronutrien terbatas kesediaan
mekanisme tersebut dapat ditingkatkan baik tingkat biokimia dan transkripsi
memungkinkan untukmeningkatkan fluks serapan (Valentinuzzi dkk., 2020).
Spektroskopi merupakan suatu cabang ilmu yang pada dasarnya
mempelajari interaksi antara radiasi gelombang elektromagnetik dan materi. Pada
akhirnya, spektroskopi tidak hanya mencakup interaksi materi dengan radiasi
elektromagnetik tetapi juga interaksi materi dengan bentuk energi lainnya. Metode
spektrofotometri digunakan untuk mengukur banyaknya bahan kimia zat yang
menyerap, mentransmittan atau memancarkan radiasi dan untuk mengkorelasikan
radiasi yang diserap atau dipancarkan dengan banyaknya analit. Oleh karena itu,
spektrofotometri adalah metode analisis-spektro untuk pengukuran kualitatif dan
kuantitatif dari transmisi (atau penyerapan), refleksi dan sifat emisi dari suatu
spesies kimia (bahan) yang berfungsi sebagai panjang gelombang (Kafle, 2020).
Spektrofotometri adalah suatu alat yang memiliki teknik yang sederhana dan
lebih murah. Itu selektif dan sensitivitas spektrofotometri metode hanya
bergantung pada sifat reaksi kimia yang terlibat dalam pengembangan warna.
Ultraviolet (UV) dan metode spektrofotometri juga sangat fleksibel, sensitif, dan
dapat direproduksi (Satya, dkk, 2016).
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra violet-visible) merupakan teknik analisa
spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat
dan sinar tampak dengan menggunakan instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometer UV-Vis pada umumnya digunakan untuk menganalisa
kuantitatif daripada kualitatif. Dan akan melibatkan energi elektronik yang begitu
besar pada saat menganalisa lisis (Asmaningprum dan Pasaribu, 2016).

Metode spektrofotometri UV-Visible merupakan pengukuran serapan sinar


monokromatis oleh suatu lajur larutan yang memiliki gugus kromofor pada
panjang gelombang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau
kisidifraksi dengan detektor fototube. Dan pengukuran spektrofotometri UV-Vis
dilakukan pada panjang gelombang 259 nm (Susanti, 2018).

Spektrofotometri uv-vis adalah sebuah teknik sederhana yang dapat


menentukan suatu senyawa dengan penentuan konsentrasi sangat rendah dan
penggunaan sampel dalam jumlah sangat kecil, fleksibel dan portabilitas dari
peralatan dan strategi yang dikembangkan juga telah berkonstribusi untuk
penentuan spektrofotometeruv-vis secara terus-menurus selama bertahun-tahun.
Spektrofotometri uv-vis telah digunakan di berbagai bidang seperti pertanian,
farmasi dan lingkungan sangat diharapkan bahwa dalam deteksi spektrofotometer
uv-vis terus berkembang (Passos dan Saraiva, 2019).
Menurut peraturan Menteri Kesahatan Republik Indonesia
No.416/Menteri/Per/IX/1990 tanggal 03 september 1990, persyaratan kualitas air
minum dan air bersih adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Standard Air Bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Kadar Maksimum yang
No Parameter Kimiawi Satuan
diperbolehkan
1 Air Raksa mg/L 0,001
2 Arsen mg/L 0,05
3 Besi mg/L 1,0
4 Flourida mg/L 1,5
5 Kadmium mg/L 0,005
(Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.416/Menteri/Per/IX/1990 tanggal 03 September 1990)

Tabel 1.2 Standard Air Minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan


No Parameter Kimia Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan
1 Air Raksa mg/L 0,001
2 Aluminium mg/L 0,2
3 Arsen mg/L 0,05
4 Barium mg/L 1,0
5 Besi mg/L 0,3
(Sumber: peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.416/Menteri/Per/IX/1990 tanggal 03 September 1990)
Asmaningrum, H. P dan Pasaribu, Y. P. 2016. Penentuan Kada Besi (Fe) dan
Kesadahan pada Air Minum Isi Ulang di Distrik Merauke. Magistra.
3(2). 95-103.

Kafle, B. P., 2020. Chemical Analysis and Material Characterization by


Spectrophotometry. Elsevier: Netherlands.

Passos, M. L., & Saraiva, M. L. M. 2019. Detection in UV-visible


spectrophotometry: Detectors, detection systems, and detection
strategies. Measurement, 135, 896-904.

Pawarti, H., Lia, I. C., Aulia, T. F., dan Andi, S. 2018. Reduksi Kadar Besi Dalam
Air Sumur di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan
Filter. Jurnal Farmasi Indonesia. 15(2): 52-57.
Satya, T., Yadav, G. K. S. S., Ramanaiah, S., & Chakravarthy, I. E. (2016).
Spectrophotometric determination of paliperidone palmitate in tablets.
Indian Journal of Advances in Chemical Science, 4(2), 191-194.

Susanti, E. H. Ulfa, M. A dan Purnama, C. R. 2018. Penetapan Kadar Nipagin


(Methylparaben) Pada Sabun Mandi Cair Secara Spektrofotometri UV-
Vis. Jurnal Farmasi Malahayati. 1(1) : 31-36.

Valentinuzzi, F., Young Pii, Porfido Carlo, Terzano Roberto, Maria Chiara
Fontanella, Gian Maria Beane, Stefania Asfolfi, Tanja Mimmo, dan
Stefano Gesco. 2020. Root-Shoot-Root Fe Translocation in Cucumber
Plants Grown in a Heterogeneous Fe Provision. Plant Science. 293.293-
296.

Anda mungkin juga menyukai