Laporan Sementara
Laboratorium Dasar
Disusun oleh:
Kelompok: F-3
ASISTEN:
Muhammad Haris Hidayat 1804103010057
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Ir. Farid Maulana, MT. 1965080419920311002
-Muhammad Hafist
Fourier Transformed Infrared (FTIR) merupakan salah satu alat atau
instrument yang dapat digunakan untuk mendeteksi gugus fungsi, Mengidentifikasi
senyawa dan menganalisis tanpa merusak sampel. Daerah inframerah pada spektrum
gelombang elektromagnetik dimulai dari bilangan gelombang 14000 cm -1 hingga 10
cm-1 (Sari dkk., 2018)
FTIR (Fourier Transform Infrared) merupakan metode yang menggunakan
spektroskopi inframerah. Pada spektroskopi infra merah, radiasi infra merah
dilewatkan pada sampel. Sebagian radiasi inframerah diserap oleh sampel dan
sebagian lagi dilewatkan atau ditransmisikan. Analisis gugus fungsi dengan FTIR
bertujuan untuk mengetahui proses yang terjadi pada pencampuran apakah secara
fisik ataupun kimia. Sampel ditempatkan kedalam sel holder, kemudian dicari
spektrum yang sesuai. Hasilnya akan didapatkan difaktogram hubungan antara
bilangan gelombang dengan itensitas (Sastriawa, 2017). Spektroskopi FTIR adalah
metode yang cepat dan hemat biaya untuk mengidentifikasi zat pengotor, nilai
degradasi dan deformasi penukar ion dan untuk menentukan gugus fungsional yang
bertanggungjawab dalam penyerapan ion spesifik (Wiercik dkk., 2020).
Prinsip instrument FTIR yang menentukan spektrum serapan suatu senyawa
disebut spektrofotometer. Spektrofotometer transformasi fourier memberikan
spektrum IR jauh lebih cepat dibandingkan dengan spektrofotometer tradisional.
Instrumen menghasilkan berkas iradiasi IR, yang dipancarkan dari sumber benda
hitam yang berpendar. Selanjutnya, berkas melewati ke interferometer dimana
pengkodean spektral berlangsung. Rekombinasi balok dengan panjang jalur yang
berbeda di interferogram. Berkas tersebut sekarang memasuki kompartemen sampel
dan sampel tersebut menyerap frekuensi energi tersebut, yang merupakan karateristik
unik sampel dari interferogram kemudian detektor mengukur sinyal interferogram
khusus dalam energi versus waktu untuk semua frekuensi secara bersamaan.
Sementara itu, balok dilapiskan untuk memberikan referensi (latar belakang) untuk
pengoperasian instrument (Mohammed dkk., 2017).
Fourier Transform Infrared (FTIR) merupakan salah satu alat yang dapat
menganalisis gugus fungsi suatu senyawa dengan fungsi tersebut diperkirakan FTIR
dapat menentukan secara kuantitatif gugus isotaktik pada polipropilena dengan waktu
yang cukup singkat. Dengan demikian pengukuran taktisitas polipropilena dapat
dilakukan dengan metode FTIR dengan waktu yang cepat dan tidak membutuhkan
bahan baku yang banyak (Arlofa dan Herutomo, 2017).
2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan Jumlah
1. Gunting 1 buah
2. Instrumen Shimadzu 8400 FTIR 1 unit
3. Pinset kecil 1 buah
2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan : Jumlah
1. Tissue secukupnya
2. Selotip secukupnya
3. Sampel plastik name tag 1 lembar 2 x 3 cm
4. Sampel plastik bungkus 1 lembar 2 x 3 cm
5. Sampel plastik coco crunch 1 lembar 2 x 3 cm
6. Sampel plastik dirigen 1 lembar 2 x 3 cm
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1.2 Pengukuran
1. Diatur instrument parameter > data dengan setting % transmittan >
Happgenzel > 45,40 > 400 – 4000
2. Disiapkan background > klik BKG
3. Dipasang tempat pengukuran sampel lembaran dengan menggunakan
lembaran udara
4. Disiapkan sampel plastik, diisi comment dan data file > klik sampel
5. Direkatkan lembaran plastik pada sampel holder, lalu dilakukan
pengukuran
3.1.3 Mematikan Instrumen
1. Ditutup file yang terbuka > file > close all
2. Ditutup software IR Solution > file > exit
3. Dimatikan komputer dan FTIR Shimadzu 8400
2. Data dengan format .txt di copy ke kolom excel dengan cara Ctrl + A dan
kemudian ditekan Ctrl + V di kolom A excel.
3. Disalin data tersebut dan ditampilkan ke format kerja excel lalu dibok kolom
A
4. Di klik Data > Text to column
5. Di centang Tab, Comma, dan Space. Pada Text qualifier, diubah dari tanda
petik dua (“) menjadi tanda petik satu (‘).
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Plastik Bungkus
90
80
70
Transmitan %
60
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
Gambar B.1 Spektrum sampel kantong Bungkus.
80
70
60
Transmitan %
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
90 Nametag
80
70
60
Transmitan %
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
50
40
30
20
10
0
3900 3400 2900 2400 1900 1400 900 400
Bilangan Gelombang cm-
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
O-H
C-H
C=O
C≡C
N-H C-H C=C C-Br
90 Nametag
80
70 N=C=S
60 C=O
Transmitan %
Tabel 5.1.1 Persamaan bilangan gelombang antara sampel plastik name tag
dengan standar PVC
Tabel 5.1.2 Perbedaan bilangan gelombang antara sampel plastik name tag
dengan standar PVC
Berdasarkan Tabel 5.1.1 dan Tabel 5.1.2 dapat dilihat bahwa sampel
plastic name tag memiliki gugus fungsi berupa alkana, ester, amina, asam karboksilat,
alkina, isotiosianat, keton, alkena dan halokarbon. Dengan standar PVC, dan adanya
gugus-gugus alkana pada sampel plastik name tag sama seperti alkena, yang
berfungsi untuk menentukan kristalisasi polimer menjadi tembus pandang. Pada
sampel juga ditemukan gugus ester yang berfungsi sebagai bahan baku yang
memperkuat plastik dan menambah tingkat fleksibilitas dari plastik. Penambahan
gugus C-Cl pada sampel yang tampak pada bilangan gelombang 580 karena dalam
proses sintesis membrane dengan system inversi fasa digunakan HCl sebagai pelarut
yang berfungsi untuk mengurangi sifat plastisitas, sehingga sampel menjadi lebih
kuat (Maulina, 2016).
Plastik Bungkus
90
C-H
80
O-H
70
Transmitan %
60
50 SO2
40
30
O-H C=C
20
10
CH
0 C=H
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
O-H
C-H
C-O
250
200
150
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang
1. Sampel yang kami gunakan yakni, plastik bungkus, name tag, cococrunch,
drigen tergolong ke dalam jenis polimer PVDC (Polyvinylidene Chloride).
2. Penambahan pada gugus di tiap sampel membuat adanya suatu pergeseran
pada spektrum sampel. karena inilah yang membuat adanya perbedaan
bilangan gelombang antara yang spektrum sampel dengan spektrum standar.
Adapun kedua sampel memiliki gugus fungsi yang sama yakni gugus alkana
yang merupakan gugus fungsi utama dari gugus penyusun plastik.
3. Sampel plastik bungkus, name tag, cococrunch, drigen tidak memiliki
perbedaan gugus penyusun (bahan yang digunakan untuk pembuatannya
adalah polivinildene klorida).
DAFTAR PUSTAKA
Chadijah, S., Maswati, B., dan Firnanelty, 2019, ‘Potensi Instrument FTIR dan GC-
MS Dalam Mengkarakterisasi dan Membedakan Gelatin Lemak Ayam, Itik,
dan Babi’, Jurnal Al-Kimia, Vol. 7, no. 2, hh. 126-135.
Elean, S., Saleh, C., & Hindryawati, N. 2018. The Manufacture Of Biodegradable
Film From Cempedak Seed Starch And Carboxy Methyl Cellulose With The
Addition Of Glycerol. Jurnal Atomik. 3(2), 122-126.
Firmansyah, A., Melvia, S., Suprijana, O., dan Resti, P.F., 2018, ‘Studi Spektrum
Derivatif FTIR Daging Sapi dan Daging Babi Setelah Melalui Reaksi
Enzimatis’, Indonesian Juornal Of Pharmaceutical Science and Technology,
Vol. 7, no. 2, hh. 24-33.
Khavilla. V. P., Sri. W., Ari. F. R., Jumaeri, dan Harjono. 2019. Preparasi dan
Karakterisasi PP (Polypropylene) Termodifikasi LLDPE (Linear Low Density
Polyethylene) dengan Teknik Pencampuran Biasa. Journal of Chemical
Science. 8 (3).
Musfiroh, I., Aliya, N.H., Gia, A.F., Ida, A., Mutakin, M., dan Muchtaridi, M., 2019,
‘Modification Of Extraction Methods On Determining Simeticone Suspension
Using FTIR Method’, Indonesian Juornal Of Pharmaceutical Science and
Technology, Vol. 6, no. 2, hh. 125-133.
Musfiroh, I., Aliya, N.H., Gia, A.F., Ida, A., Mutakin., dan Muctharidi. 2019.
Modifikasi Metode Ekstraksi pada Penetapan Kadar Suspensi Simetikon
dengan Metode FTIR. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and
Technology. 6(3): 125-133.
Nandiyanto, A. B. D., Rossi, O., dan Risti, R., 2019, ‘How to Read an Interpret
FTIR Spectroscope of Organic Material’, Indonesian Juornal Of Science
and Technology, vol. 4, no. 1, hh. 97- 118.
Rumoroy, J.D., Sri, S., dan Jainer, P.S. 2019. Analisis Total Fenolik Daun Gedi
Hijau (Abelmoschus manihot L.) dengan Menggunakan Spektroskopi FTIR
dan Kemometrik. Jurnal Ilmiah Farmasi. 8(4): 34-42.
Sulistyani, M., 2018, ‘Spektroskopi Fourier Transform Infrared dengan Metode
Reflektansi (ATR-FTIR) pada Optimasi Pengukuran Spektrum Vibrasi
Vitamin C’, Jurnal Kimia, vol. 1, no. 2, hh. 39-43.
Setyowati, V.A., dan Eriek, W.R.W. 2017. Studi Sifat Fisis, Kimia, dan Morfologi
pada Kemasan Makanan Berbahan Syrofoam dan LDPE (Low Density
Polyethylene). Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. 8(1): 39-45.
Mochamad. L. A. S. 2019. VALIDASI METODE ANALISIS KANDUNGAN
PARASETAMOL DALAM PRODUK JAMU PEGAL LINU DENGAN
METODE FTIR – PLS. Skripsi. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Wibisono, Y. 2017. Biomaterial dan Bioproduk. Malang: UB Press.
LAMPIRAN A
Ikata
Tipe Senyawa Daerah Frekuensi (cm-1) Intensitas
n
2850-2970 Kuat
C-H Alkana
1340-1470 Kuat
3010-3095 Sedang
C=H Alkena
675-995 Kuat
3010-3100 Sedang
C-H Cincin Aromatik
690-900 Kuat
Fenol, Monomer
3590-3650 Berubah-ubah
Alkohol
Ikatan Hidrogen
2500-2700 Melebar
Asam Karboksilat
Aldehid, Karbon,
C=O Asam 1690-1760 Kuat
Karboksilat, Ester
Plastik Bungkus
90
80
70
Transmitan %
60
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
Gambar B.1 Spektrum sampel kantong Bungkus.
90 Nametag
80
70
60
Transmitan %
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
50
40
30
20
10
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang cm-
Plastik Cococrunch
90
80
70
60
Transmitan %
50
40
30
20
10
0
3900 3400 2900 2400 1900 1400 900 400
Bilangan Gelombang
250
200
150
100
50
0
4000 3600 3200 2800 2400 2000 1600 1200 800 400
Bilangan Gelombang