SPEKTROFOTOMETER INFRA-RED
Oleh Kelompok 5
XIII-8
Nurul Fitri
Ryan Farid Pratama
Silvi Marshelina
Siti Ishmah Tamimi
Syam Robbhi Sofyan
Abstrak
Spektofotometer ftir adalah alat yang digunakan untuk menentukan suatu gugus fungsi dalam
suatu senyawa . Pada penetapan ini hasil yang diperoleh dalam bentuk pita panjang gelombang .
Dengan membandingkan pita panjang gelombang sampel dengan tabel panjang gelombang didapatkan
hasil bahwa senyawa tersebut adalah Butanol dengan Mr 74, 1-butene dengan Mr 56, Propana dengan
Mr 44,Metanol dengan Mr 32, dan Ethanamida dengan Mr 59.
Kata kunci: Spektrskopi FTIR, getaran, spektrum infra merah, serapan, gugus fungsi.
Abstract
FTIR spektofotometer is a tool that is used to determine a functional group in a compound. This assignment on the
results obtained in the form of wavelength bands By comparing the sample wavelength band with wavelength tables
showed that the compound was Buthanol with the molecular weight of 74, 1-butene with molecular weight of 56,
Propane with the molecular weight of 44, Methanol with the molecular weight of 32 and Ethanamide with the
molecular weight of 59.
Key word : FTIR spectroscopy, vibration, specrtum infra-red, absorption, functional group.
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Analisis kualitatif senyawa organik secara FTIR
diperlukan oleh berbagai bidang terutama di
industri farmasi. Untuk mengetahui kemurnian
bahan baku dalam pembuatan obat. Oleh karena
itu siswa-siswi dilatih agar dapat mengoperasikan
dan mengolah data dengan FTIR.
B. Tujuan
1.
2.
C. Struktur Laporan
Struktur laporan pada jurnal kali ini terdiri dari
judul penetapan, penulis jurnal, abstrak,
pendahuluan (latar belakang, tujuan), tinjauan
pustaka, metode analisis, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada
dasarnya Spektrofotometer
Fourier Transform Infra Red (disingkat FTIR)
adalah sama dengan Spektrofotometer Infra
Red dispersi, yang membedakannya adalah
pengembangan pada sistem optiknya sebelum
berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar
pemikiran
dari
Spektrofotometer
Fourier
Transform
Infra
Red
adalah
dari
persamaan gelombang yang
dirumuskan
oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830)
seorang ahli matematika dari Perancis.
Sistem optik Spektrofotometer Fourier
Transform Infra Red seperti pada gambar
disamping ini dilengkapi dengan cermin yang
bergerak tegak lurus dan cermin yang diam.
Dengan demikian radiasi infra merah akan
menimbulkan perbedaan jarak yang ditempuh
menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak
cermin yang diam ( F ). Perbedaan jarak tempuh
radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut
sebagai retardasi (). Hubungan antara intensitas
radiasi IR yang diterima detektor terhadap
retardasi
disebut
sebagai
interferogram.
Sedangkan sistem optik dari Spektrofotometer
Infra Red yang didasarkan atas bekerjanya
PRINSIP ANALISIS
Senyawa organik mengandung gugus
tertentu diberi sinar inframerah. Gugus yang
menerima sinar dengan bilangan gelombang
tertentu akan mengalami penyerapan dan
bergetar. Gaya tertentu memilii puncak
penyerapan maksimal pada bilangan gelombnag
tertentu. Dengan membandingkan puncak-puncak
senyawa dengan standar dapat diketahui jenis
senyawa organik pada sampel dan dapat diketahui
pula strukturnya apabila diketahui masa atom
relatifnya.
METODE ANALISIS
Spektroskopi FTIR (Fourier Transform
Infrared) merupakanspektroskopi inframerah
yang dilengkapidengan transformasi Fourier
untuk deteksi dan analisis hasil spektrumnya. Inti
spektroskopi
FTIR
adalah interferometer
Michelson yaitu alat untuk menganalisis
frekuensi dalam sinyal gabungan. Spektrum
inframerah tersebut dihasilkan dari pentrasmisian
cahaya yang melewati sampel, pengukuran
intensitas cahaya dengan detektor dan
dibandingkan dengan intensitas tanpa sampel
sebagai
fungsi panjang gelombang. Spektrum inframerah
yang diperoleh kemudian diplot sebagai intensitas
fungsi energi, panjang gelombang (mm) atau
bilangan
gelombang (cm-1) . Skema alat spektroskopi
FTIR
secara sederhana ditunjukan pada gambar 2.
Analisis
gugus
fungsi
suatu
sampeldilakukan dengan membandingkan pita
absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra
merah menggunakan tabel korelasi dan
menggunakan spektrum senyawa pembanding
(yang sudah diketahui).
Senyawa organik dapat diketahu secara
pasti dengan membandingkan rumus empiris dari
senyawa,sehingga rumus molekul dan struktur
sampel dapat diketahui secara akurat.
Bilangan
gelombang
(cm-1)
Gugus
Fungsi
terdeteksi
808,17
Aromatik
840,96
Aromatik
14
1357,89
Alkana
15
1371,89
Alkana
16
1387,03
Alkana
17
1422,75
Alkana
18
1467,83
Alkana
19
1629,85
Alkana
35
2866.22
Alkana
36
2885,51
Alkana
37
2924,09
Alkana
39
3142,04
Aromatik
II.
840,96
Aromatik
Alkena
12
1357,89
Alkana
Alkena
13
1377,17
Alkana
Alkena
14
1450,47
Alkana
Alkana
15
1463,97
Alkana
23
2858,51
Alkana
24
2870,08
Alkana
25
2885,51
Alkana
III.
Keterangan
Contoh 3
No.
Peak
Bilangan
gelombang
(cm-1)
Gugus
Fungsi
terdeteksi
808,17
Aromatik
840,96
Aromatik
13
1357,89
Alkana
14
1371,39
Alkana
15
1444,63
Alkana
16
1467,83
Alkana
31
2870,09
Alkana
32
2889,37
Alkana
33
2939,92
Alkana
Keterangan
Contoh 2
No.
Peak
Bilangan
gelombang
(cm-1)
Gugus
Fungsi
terdeteksi
Keterangan
808,17
Aromatik
Alkana
Saran
Sebaiknya dilakukan analisis dan
pengukuran lanjutan dengan FTIR sehingga lebih
memahami lagi cara penggunaaan dan
pengoperasian alat. Dalam mengolah data
pengetahuan dan sumber referensi masih kurang,
sebaiknya diberikan
pengolahan data FTIR.
DAFTAR PUSTAKA
penjelasan
mengenai
1.