NIM : 200603110049
Kelas : KIMIA A
SOAL!!!
Spektrofotometri adalah metode ilmiah yang didasarkan pada penyerapan cahaya oleh
suatu zat, dan mengambil keuntungan dari dua hukum penyerapan cahaya. Spektrofotometri
juga dapat diartikan sebagai pengukuran konsentrasi larutan dengan menggunakan instrument.
Sedangkan Spektrofotometer : instrumen yang digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang
diserap atau intensitas warna yang sesuai dengan panjang gelombang. Pengukuran kuantitatif
dari cahaya yang diserap terukur dalam bentuk Transmitansi dan absorbansi tersebut. Salah
satu Spektrofotometri adalah Inframerah.
Telah dikatakan bahwa radiasi IR yang dipakai untuk analisis instrumental adalah
radiasi IR yang rentang bilangan gelombangnya antara 4.000 – 670 cm-1.
Radiasi IR yang dipakai tersebut harus berada pada rentang frekuansi yang sesuai
dengan getaran alamiah (natural vibration) dari molekul agar memperoleh informasi gugus-
gugus molekul dari zat yang dianalisis. Bentuk struktur molekul juga menjadi penentu
terjadinya interaksi radiasi IR dengan molekul.
Molekul yang simetris dalam arti kata kedua gugus molekul atau atom mempunyai
keelektronegatifan yang sama, tidak memberikan perubahan netto momen dwikutub
sehingga tidak terjadi perbedaan muatan listrik pada kedua kutub. Dengan demikian medan
listrik IR tidak berinteraksi dengan molekul dan lebih jauh molekul tersebut tidak akan
mengalami perubahan-perubahan vibrasi karena tidak menyerap radiasi IR. Contoh nyata
yang negatif tidak menyerap terhadap radiasi IR adalah molekul metana (CH4).
Sebaliknya untuk molekul yang tidak simetris akan memberikan perubahan netto
momen dwikutub sehingga terjadi perbedaaan muatan listrik pada kedua kutubnya. Molekul
tersebut tiap-tiap gugus akan mempunyai vibrasi alamiah yang besarnya berbeda-beda.
Apabila vibrasi alamiah gugus molekul cocok dengan frekuensi radiasi IR maka akan terjadi
interaksi medan listrik yang menyebabkan perubahan-perubahan vibrasi yang menandakan
terjadinya absorbsi radiasi IR oleh gugus molekul.
Daerah sidik jari adalah daerah antara bilangan gelombang 1.600 sampai dengan
670 cm-1. Pada daerah ini suatu senyawa memberikan pola serapan yang khas yang tidak
dipunyai oleh senyawa lainnya, sehingga dengan melihat pola serapan di daerah tersebut
dapat disimpulkan struktur kimianya. Pada daerah ini pula suatu isomer dapat dibedakan
satu dengan yang lain.
Bentuk pita ini dikenal sebagai “finger print” dari molekul. Daerah yang
mengandung sejumlah vibrasi tertentu yang tak dapat ditelaah yang berkisar dari 900-1400
cm-1
sering disebut daerah finger print. Untuk mengidentifikasi senyawa yang tak dikenal,
seseorang hanya perlu membandingkan spekrum infra merah dengan sederet spektrum
standar yang dibuat pada kondisi yang sama. Senyawa-senyawa yang memberikan spektrum
infra merah yang sama adalah identik.
B. Instrumentasi Spektrofotometer IR
1. Sumber foton/monokromator
2. Wadah sampel
3. Detektor/Amplifier
4. Output
• Beam chopper (sektor pemutar cepat) scr kontinyu mengubah 2 beam ke grating
difraksi
❖ Sumber Radiasi
Ada tiga macam sumber radiasi IR yang telah umum dipakai pada spekrofotometer
IR, yaitu:
1) Nikhrom.
Kawat nikrom yang dipijarkan dengan aliran listrik sampai temperatur 1100 °C
akan memancarkan radiasi IR. Akan tetapi pancaran radiasi IR dari pijaran kawat
nikrom ini memberikan bilangan gelombang lebih dari 5000 cm-1 dengan intensitas
yang lemah.
2) Globar.
Sumber radiasi IR globar saat ini merupakan sumber radiasi IR yang banyak
dipakai. Globar merupakan suatu senyawa silikon karbida yang mempunyai
kehandalan dapat dipijarkan langsung sampai temperatur 1300 °C. Sumber glower
(globar) juga digunakan dalam beberapa instrumen dengan absorbsi 5200 cm-1.
3) Nernst Glower
Sebagai hasil pemijaran Zirkonium oksida yang dijepit kedua ujungnya dengan
keramik. Temperatur sumber radiasi ini perlu tinggi agar berfungsi sebgai
penghantar listrik yang baik. Sumber radiasi ini dibuat dari oksida-oksida
zirkonium dan ytrium, berupa batang berongga dengan diameter 2 mm dan panjang
30 mm. Batang ini dipanaskan sampai 1500-2000 °C dan akan memberikan radiasi
di atas 7000 cm-1.
Sampel
Berbagai sampel dalam bentuk padatan, cair dan gas dapat dianalisis dengan
infra merah. Sampel harus dalam keadaan murni, misalnya hasil rekristalisasi,
pemisahan kromatografi atau destilasi. Biasanya sampel dipreparasi dulu dalam bentuk
film tipis menggunakan KBr atau NaCl. Sampel dalam bentuk awal berupa film tipis
dapat langsung dianalisis dengan teknik ATR ( Attenuated Total Reflectence),
sedangkan untuk gas diperlukan tabung khusus.
• Dalam kondisi cair pergerakan 3-D dapat teramati, In the liquid state full 3-D
motion is available, dan efek ini meratakan dan berkurang
Monokromator
Ada dua jenis elemen pendispersi, yaitu:
1) Prisma
Prisma dapat memisahkan radiasi dengan cara yang sama seperti prisma gelas
atau air hujan yang memisahkan cahaya putih menjadi cahaya berwarna pelangi.
Prisma gelas memisahkan cahaya tampak berdasarkan panjang gelombangnya.
Sistem yang sama juga berlaku untuk radiasi infra merah. Prisma digunakan untuk
berbagai bentuk radiasi termasuk cahaya tampak, infra merah dan ultraviolet.
Monokromator prisma yang terbuat dari garam an organik berfungsi sebagai
pengurai dan pengarah radiasi infra merah menuju detektor.
2) Grating
Salah satu keuntungan dari grating adalah dibuat dengan materi yang tahan,
stabil dalam keadaan atmosfer dan tidak rusak dengan adanya kelembaban, seperti
aluminium.
Detektor
Berfungsi mengubah sinyal radiasi IR menjadi sinyal listrik. Detektor
spekrofotometer yang bersifat menggandakan elektron tidak dapat dipakai pada
spekrofotometer IR sebab radiasi IR sangat lemah dan tidak dapat melepaskan elekron
dari katoda yang ada pada sistem detektor.
Cara kerja detector ini atas dasar efek bahang dari radiasi IR. Dikenal
tiga jenis yaitu termokopel, bolometer, dan yang terkenal dan banyak dipakai
adalah detektor Golay Pneumatic. Detektor Golay Pneumatic bekerja atas
dasar perubahan bahan radiasi IR yang akan menaikkan tekanan gas
didalamnya.
❖ Spektrofotometer inframerah mempunyai sistem optik yang serupa dengan ultraviolet atau
sinar tampak. Perbedaan utama terletak pada sumber energi dan sel. Sumber radiasi pada
spektrofotometri bias laser. Oleh karena sinar inframerah mempunyai energi yang lebih
rendah dari sinar ultraviolet atau sinar tampak, maka tebal sel yang dipakai pada
spektrofotometer lebih tipis daripada untuk spektrofotometer lainnya ( 0,002 mm).
❖ Kelebihan :
•Dapat menganalisa sampel dalam bentuk padatan, cairan, dan gas.
•Memberikan hasil yang lengkap berupa titik puncak, intensitas, dan lebar pada
grafik
•Spektrum inframerah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh
karena itudapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.
Wadah sampel untuk sampel berbentuk cairan umumnya mempunyai berkas radiasi
kurang dari 1mm, biasanya dibuat dari lapisan tipis (film) diantara dua keping
senyawa yang tranparanterhadap radiasi infra merah. Senyawa yang biasa
digunakan adalah natrium klorida (NaCl),kalsium fluorida (CaF2), dan kalsium
iodida (CaI2). Wadah sampel untuk padatan mempunyaipanjang berkas radiasi kurang
dari 1 mm. Sampel berbentuk padatan ini dapat dibuat pelet, pastaatau lapis tipis. (Suarsa,
I. 2006).
❖ Kekurangan :
•Sulit untuk menganalisa secara kuantitatif
•Kompleksitas spectra
DAFTAR PUSTAKA
Dasli Nurdin. (1986). Eludasi Struktur Senyawa Organik. Bandung : Angkasa. 2.
Garry D. Christian. (1971).
Analitical Chemistry 2nd Edition. New York : John Wileys & Sons. 3. Khopkar
SM. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press. 4. Larry G Hargis. (1988).
Analytical Chemistry. Principles And Technigues. New Jersey : Prentice Hall Inc. 5.
Pecsok and Shield. (1968) Modern Methods of Chemical Analysis. New York :
John Wiley & Sons.