PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Atom-atom di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi
(bergetar). Energi dari kebanyakan vibrasi molekul berhubungan dengan
daerah infra merah. Vibrasi molekul dapat dideteksi dan diukur pada
spektrum infra merah. Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu
cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorbsi) energi
dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi dasar (ground state) dan tingkat
vibrasi tereksitasi (excited state). Pengabsorbsian energi pada berbagai
frekuensi dapat dideteksi oleh spektrometer infra merah, yang memplot
jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi
frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot itu disebut spektrum infra
merah yang akan memberikan informasi penting tentang gugus fungsional
suatu molekul.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
2
A. Pembentukan Spektrofotometri Infra Merah
Anda mungkin tahu bahwa cahaya yang bisa kita lihat itu terdiri dari
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang berbeda-beda, setiap
frekuensi tersebut bisa dilihat sebagai warna yang berbeda. Radiasi Infra-
merah juga merupakan gelombang dengan frekuensi yang berkesinambungan,
hanya saja mata kita tidak bisa melihat mereka. Jika anda menyinari sebuah
senyawa organik dengan sinar infra-merah yang mempunyai frekuensi
tertentu, anda akan mendapatkan bahwa beberapa frekuensi tersebut diserap
oleh senyawa tersebut. Sebuah alat pendetektor yang diletakkan di sisi lain
senyawa tersebut akan menunjukkan bahwa beberapa frekuensi melewati
senyawa tesebut tanpa diserap sama sekali, tapi frekuensi lainnya banyak
diserap. Berapa banyak frekuensi tertentu yang melewati senyawa tersebut
diukur sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage transmittance). Persentasi
transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekuensi dapat melewati senyawa
tersebut tanpa diserap sama sekali. Pada kenyataannya, itu tidak pernah
terjadi, selalu akan ada penyerapan, walaupun kecil, mungkin transmitasi
sebesar 95% adalah yang terbaik yang bisa anda peroleh. Transmitasi sebesar
5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekuensi tersebut diserap oleh
senyawa itu. Tingginya penyerapan seperti ini akan membuat kita mengerti
tentang ikatan-ikatan yang ada dalam senyawa tersebut. Grafik di bawah ini
menunjukkan bagaimana nilai persentasi transmitasi berubah jika frekuensi
dari radiasi Infra-merah yang diberikan itu dirubah.
C. macam Vibrasi
1.Regangan Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu
bidang datar.
3
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih
besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi
yang mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara keseluruhan.Vibrasi
bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan Globar.
Pemijar Globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar
1200°C, sehingga memancarkan radiasi kontinyu pada daerah 1-40 µm.
Globar merupakan sumber radiasi yang sangat stabil. Pijar Nernst
merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium oksida yang dipanasi
sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara
0,4-20 µm dan kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.
2. Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat
pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin
untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk
4
prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium bromida dan litium
fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk
monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara
5,0-16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
3. Detektor
4. Daerah Cuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang
berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari
bentuk padatan ke cairan ke gas dan spektrum infra merah biasanya
menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk pergeseran
frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada spektrum cara
pengolahan cuplikan yang dilakukan.
5. Sistem Kerja
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui
cuplikan dan satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda
adalah mengukur perbedaan intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang
gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada ”chopper” yang berupa
cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas baku
dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat,
setiap frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi
energi listrik.
5
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan
menerima intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang
lemah secara bergantian. Hal ini menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam
detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika cuplikan tidak menyerap
sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas berkas baku
dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah.
Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak=balik.
6
Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan
dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan
pita-pita serapan yang berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini
disebut sebagai daerah sidik jari.
1. Alkana
Pita yang nampak di dalam spekta infra merah alkana disebabkan oleh
steching C-H di daerah 2850-3000 cm-1, scissoring CH2dan CH3 di
daerah 1450-1470 cm-1, rocking CH pada kurang lebih 1370-1380 cm-1
dan pita rocking CH pada 720-725 cm-1.
2. Alkena
Alkena biasanya mengabsorbsi di daerah 3050-3150 cm-1. bentuk C=C
alkena terjadi di daerah 1645-1670 cm-1. Vibrasi bonding C-H di luar
bidang terjadi di antara 650-1000 cm-1. Untuk alkena ujung vibrasi-
vibrasi ini jelas sekali dan nampak diantara 890-990 cm-1.
3. Alkuna
Alkuna ujung memperlihatkan pita stretching C-H yang tajam pada 3300-
3320 cm-1 dan bentuk bonding C-H yang jelas pada 600-700 cm-1.
Streching C≡C pada alkuna ujung nampak pada 2100-2140 cm-1 dengan
intensitas sedang. Untuk streching C≡C alkuna dalam berupa pita lemah
yang terjadi pada 2200-2260 cm1.
4. Alkil Halida
Ciri absorbsi alkil halida adalah pita yang disebabkan oleh C-X. Posisi
untuk pita-pita ini adalah 1000-1350 cm_1 untuk C-F,750-850 cm-1
untuk C-CI 500-680 cm-1 untuk C-Br, dan 200-500 cm-1 untuk C-I.
5. Alkohol dan Eter
Alkohol dan eter mempunyai ciri absorbsi infra merah karena streching
C-O di daerah 1050-1200 cm-1. Dan streching O-H alkohol terjadi di
daerah 3200-3600 cm-1. Sedangkan pada t-butil alkohol streching O-H
sangat kuat yang berpusat pada 3360 cm-1. 6 Asam etanoat Asam etanoat
mempunyai struktur sebagai berikut:
7
Dari struktur di atas dapat diketahui bahwa senyawa tersebut terdiri atas
Ikatan-ikatan sebagai berikut:
8
mempunyai ikatan tersebut. Ikatan lainnya yang sangat berguna adalah
ikatan O-H. Ikatan ini menyerap sinar yang berbeda-beda, tergantung pada
kondisi lingkungannya. Ikatan ini akan sangat mudah dikenali dalam sebuah
asam karena akan menghasilkan lembah yang sangat luas pada daerah
sekitar 2500-3300 cm-1.
6. Propanon
Anda akan berpikir bahwa grafik ini sangat mirip dengan spektrum infra-
merah etil etanoat dan ester. Karena tidak ada lembah yang disebabkan oleh
ikatan O-H, dan karena adanya penyerapan tegas yang disebabkan oleh
ikatan C=O pada daerah sekitar 1700cm-1. Golongan aldehida akan
mempunyai spektrum infra-merah yang sama dengan golongan keton.
7. Asam hidroksi propanoat (asam laktat)
Grafik ini sangat menarik, karena mempunyai dua macam ikatan O-H
dimana yang satu terikat pada asam dan yang satunya lagi merupakan
‘alkohol’ yang terikat pada rantai golongan -COOH. Ikatan O-H dalam
golongan asam timbul pada daerah sekitar 2500-3300, sedangkan yang
terikat pada rantai pada daerah sekitar 3230-3550cm-1. Bila digabungkan,
akan menjadi lembah dengan jangkauan yang sangat besar meliputi
daerah 2500-3550cm-1. Perhatikan juga bahwa keberadaan ikatan C=O
yang kuat pada daerah sekitar 1730 cm-1.
8. Aminobutan
Amine primer ini mempunyai group -NH2 yang juga termasuk ikatan N-
H. Penyerapan group ini timbul pada daerah sekitar 3100-3500cm-1.Dua
lembah tersebut (ciri khas amine primer) bisa dilihat secara jelas pada
spektrum sebelah kiri dari penyerapan oleh C-H.
9
BABIII
PENUTUP
1.Kesimpulan
1.Spektrum infra merah berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi dalam
senyawa organik.
2. Daerah di bawah frekuensi 650 cm-1 dinamakan infra merah jauh. Sedangkan
daerah di atas frekuensi 4000 cm-1 dinamakan infra merah dekat.
3. Monokromator terdiri dari celah masuk dan celah keluar yang berupa kisi
difraksi atau prisma.
2.Penutup
10
DAFTARPUSTAKA
http://persembahanku.wordpress.com/2007/06/26/spektrofotometri-infra-merah/
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_01
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_03
Stanley H. Pine, dkk. Kimia Organik 1. Edisi ke 4, ITB Bandung, Bandung 1988
Sudjadi, Penentuan Struktur Senyawa Organik. Ghalia Indonesia, Bandung 1983
Sumar Hendana, dkk. Kimia Analitik Instrumen. IKIP Semarang Press, Semarang
1994
11
12