Disusun Oleh:
Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Atom-atom di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi
(bergetar). Energi dari kebanyakan vibrasi molekul berhubungan dengan daerah
infra merah. Vibrasi molekul dapat dideteksi dan diukur pada spektrum infra
merah. Bila radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka
molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorbsi) energi dan terjadilah
transisi diantara tingkat vibrasi dasar (ground state) dan tingkat vibrasi
tereksitasi (excited state). Pengabsorbsian energi pada berbagai frekuensi dapat
dideteksi oleh spektrometer infra merah, yang memplot jumlah radiasi infra
merah yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang
gelombang) radiasi. Plot itu disebut spektrum infra merah yang akan
memberikan informasi pentig tentang gugus fungsional suatu molekul.
B.Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
A.PENGERTIAN
C.Macam-macam Viberasi
1.Sumber Radiasi
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan
Globar. Pemijar Globar merupakan batangan silikon karbida yang
dipanasi sekitar 1200°C, sehingga memancarkan radiasi kontinyu pada
daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi yang sangat stabil.
Pijar Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium
oksida yang dipanasi sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini
memancarkan radiasi antara 0,4-20 µm dan kurang stabil jika
dibandingkan dengan Globar.
2.Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat
pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa
cermin untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang
digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, sesium
bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak
digunakan untuk monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi
untuk daerah antara 5,0-16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk
daerah antara 1,0-5,0 µm.
3.Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor
fotolistrik tidak dapat digunakan untuk menggunakan infra merah karena
energi foton infra merah tidak cukup besar untuk membebaskan elektron
dari permukaan katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk
mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel Golay.
Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang
ditimbulkan oleh sinar infra merah.
4.Daerah Cuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan
yang berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah
nyata dari bentuk padatan ke cairan ke gas dan spektrum infra merah
biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan ini dalam bentuk
pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada
spektrum cara pengolahan cuplikan yang dilakukan.
5.Sistem Kerja
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas
melalui cuplikan dan satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model
berkas ganda adalah mengukur perbedaan intensitas antara 2 berkas
pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada
”chopper” yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas
cuplikan dan berkas baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi.
Kisi difraksi berputar lambat, setiap frekuensi dikirim ke detektor yang
mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan
menerima intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang
lemah secara bergantian. Hal ini menimbulkan arus listrik bolak-balik
dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika cuplikan tidak
menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan
intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik,
tetapi arus searah. Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak=balik.
Pita yang nampak di dalam spektra infra merah alkana disebabkan oleh
stecthing C-H di daerah 2850-3000 cm-1, scissoring CH2 dan CH3 di
daerah 1450-1470 cm-1, rocking CH pada kurang lebih 1370-1380 cm-
1, dan pita rocking pada 720-725 cm-1.
2.Alkena
Alkena biasanya mengabsorbsi di daerah 3050-3150 cm-1. bentuk C=C
alkena terjadi di daerah 1645-1670 cm-1. Vibrasi bonding C-H di luar
bidang terjadi di antara 650-1000 cm-1. Untuk alkena ujung vibrasi-
vibrasi ini jelas sekali dan nampak diantara 890-990 cm-1.
3.Alkuna
Alkuna ujung memperlihatkan pita stretching C-H yang tajam pada
3300-3320 cm-1 dan bentuk bonding C-H yang jelas pada 600-700 cm-
1. Streching C≡C pada alkuna ujung nampak pada 2100-2140 cm-1
dengan intensitas sedang. Untuk streching C≡C alkuna dalam berupa
pita lemah yang terjadi pada 2200-2260 cm 1.
4.Alkil halida
Ciri absorbsi alkil halida adalah pita yang disebabkan oleh C-X. Posisi
untuk pita-pita ini adalah 1000-1350 cm_1 untuk C-F,750-850 cm-1
untuk C-Cl, 500-680 cm-1 untuk C-Br, dan 200-500 cm-1 untuk C-I.
5.Alkohol dan Eter
Alkohol dan eter mempunyai ciri absorbsi infra merah karena streching
C-O di daerah 1050-1200 cm-1. Dan streching O-H alkohol terjadi di
daerah 3200-3600 cm-1. Sedangkan pada t-butil alkohol streching O-H
sangat kuat yang berpusat pada 3360 cm-1. 6 Asam etanoat
Asam etanoat mempunyai struktur sebagai berikut:
Dari struktur diatas dapat diketahui bahwa senyawa tersebut terdiri dari
ikatan-ikatan sebagai berikut:
Ikatan rangkap karbon-oksigen, C=O
Ikatan tunggal karbon-oksigen, C-O
Ikatan oksigen-hidrogen, O-H
Ikatan karbon-hidrogen, C-H
Ikatan tunggal carbon-carbon, C-C
7.Propanon
Anda akan berpikir bahwa grafik ini sangat mirip dengan spektrum infra-
merah etil etanolat dan ester. Karena tidak ada lembah yang
disebabkan oleh ikatan O-H, dan karena adanya penyerapan tegas
yang disebabkan oleh ikatan C=O pada daerah sekitar 1700cm-1.
Golongan aldehid akan mempunyai spektrum infra-merah yang sama
dengan golongan keton.
8.Asam hidroksipropanoat (asam laktat)
Grafik ini sangat menarik, karena mempunyai dua macam ikatan O-H
dimana yang satu terikat pada asam dan yang satunya lagi merupakan
'alkohol' yang terikat pada rantai golongan -COOH.
Ikatan O-H dalam golongan asam timbul pada daerah sekitar 2500-
3300, sedangkan yang terikat pada rantai pada daerah sekitar 3230-
3550cm-1. Bila digabungkan, akan menjadi lembah dengan jangkauan
yang sangat besar meliputi daerah 2500-3550cm-1. Perhatikan juga
bahwa keberadaan ikatan C=O yang kuat pada daerah sekitar 1730cm-
1.
9.aminobutan
Amine primer ini mempunyai group -NH2 yang juga termasuk ikatan N-
H. Penyerapan group ini timbul pada daerah sekitar 3100-3500cm-
1.Dua lembah tersebut (ciri khas amine primer) bisa dilihat secara jelas
pada spektrum sebelah kiri dari penyerapan oleh C-H.
BABIII
PENUTUP
1.Kesimpulan
3. Monokromator terdiri dari celah masuk dan celah keluar yang berupa kisi
difraksi atau prisma.
2.Penutup
http://persembahanku.wordpress.com/2007/06/26/spektrofotometri-infra-merah/
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_01
http://www.chem-is-try.org/index.php?sect=belajar&ext=analisis02_03
Stanley H. Pine, dkk. Kimia Organik 1. Edisi ke 4, ITB Bandung, Bandung 1988
Sudjadi, Penentuan Struktur Senyawa Organik. Ghalia Indonesia, Bandung 1983
Sumar Hendana, dkk. Kimia Analitik Instrumen. IKIP Semarang Press, Semarang
1994