Dosen Pengampu:
Apt. Muhammad Arif, M. Farm
Kelompok 2:
Salsabila Asyifa Putri (200205074)
Latifah azzakiyah (200205076)
Dwi Fajar Mutiara (200205084)
Rahma Kholila Hasibuan (200205090)
Reza Riani (200205094)
Nurhasanah (200205098)
Zarha Nabilah Fitriyyah (200205099)
Regina Cahyati (210205057)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Spektrofotometri Infra Red” ini. Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmasi Instrumen.
Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Apt. Muhammad Arif, M. Farm selaku dosen pengampu mata kuliah Farmasi
Instrumen, yang telah ikut serta membantu dan membimbing penulis dalam mengerjakan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman sekelompok yang telah
ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Di dalam penyusunan makalah ini penulis sadar terdapat beberapa kekurangan, untuk
itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang positif untuk menunjang kesempurnaan
penyusunan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
iii
BAB I PENDAHUAN
4
daerah panjang gelombang 0,75-1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000-
10cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark
Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang
elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
spektrofotometer infra merah, penggunaannya manfaat, prinsip kerja, serta kelebihan
dan kekurangan dari spektrofotometer infra merah.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Spektrofotometer FTIR merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
identifikasi senyawa, khususnya senyawa organik baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Analisis dilakukan dengan melihat bentuk spektrumnya yaitu dengan
melihat puncak-puncak spesifik yang menunjukkan jenis gugus fungsional yang
dimiliki oleh senyawa tersebut. Sedangkan analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan senyawa standar yang dibuat spektrumnya pada berbagai variasi
konsentrasi.
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0,75-1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000-10cm-1.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi
inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara
700 nm dan 1mm.
6
3. Kisi (Monokromator)
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat
pendispersi yang merupakan kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin
Untuk memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk
prisma adalah natrium klorida, kalium bromida, cesium bromida dan litium
fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak digunakan untuk
monokromator inframerah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-
16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
4. Detektor (Termokopel)
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik
tidak dapat digunakan untuk menggunakan inframerah Karena energi foton
inframerah tidak cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan
katoda suatu tabung foton.
Detektor panas untuk mendeteksi inframerah yaitu thermokopel, bolometer,
dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang
ditimbulkan oleh sinar inframerah.
5. Recorder
Untuk spektrofotometer inframerah yang canggih, terdapat recorder untuk
menyimpan hasil rekaman. Alat rekaman ini mempermudah dan mempercepat
pengolahan data. Data absorbansi mulai dari panjang gelombang2,5 mikron
hingga 25 mikron dapat direkam.
7
2.4 Aplikasi Spektrofotometri IR
Aplikasi spektroskopi inframerah sangat luas baik untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif. Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa
organik karena spektrumnya yang sangat kompleks terdiri dari banyak puncak-
puncak.
Spektrofotometer inframerah merupakan teknik analisis yang sangat populer
untuk analisis berbagai jenis sampel, baik sampel produk farmasetik, makanan, cairan
biologis, maupun sampel lingkungan.
8
serapan gugus fungsi lain. Untuk proses analisis, dapat dilakukan sesuai
dengan spektrum serapan awal/dapat pula melalui spektrum turunan.
2. Harga resapan optimum dan batas konsentrasi
Harga resapan yang sering digunakan adalah 0,3-0,6 karena pada harga
tersebut diperoleh linearitas yang baik (sesuai dengan rumus Lambert-Beer)
dan besarannya konsentrasi zat harus disesuaikan dengan batas tersebut.
3. Penyiapan sampel
Dalam analisis kuantitatif, teknik pelarutan dalam pelarut organik umumnya
lebih baik dibandingkan teknik yang lain karena kesalahan hanya mungkin
terjadi akibat ketidakhomogenan ataupun ketebalan sampel yang tidak
seragam dapat dihindari.
9
2. Daerah sidik jari (fingerprint) yaitu daerah yang terletak pada 1400-400 cm-1.
Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi molekul secara
keseluruhan. setiap atom dalam molekul akan saling mempengaruhi sehingga
dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas untuk setiap model (mudatsir dan
Candra,2008)
10
Berikut contoh senyawa yang dianalisis dalam spektrofotometer IR
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0.75 - 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000-10cm-1.
Prinsip kerja spektrofotometer inframerah adalah fotometri. Sinar dari sumber
sinar inframerah merupakan kombinasi dari panjang gelombang yang berbeda beda.
Sinar yang melalui interferometer akan difokuskan pada tempat sampel. Sinar yang
ditransmisikan oleh sampel difokuskan ke detektor. Aplikasi spektroskopi inframerah
sangat luas baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Kegunaan yang paling penting adalah untuk identifikasi senyawa organik
karena spektrumnya yang sangat kompleks terdiri dari banyak puncak-puncak.
Spektrofotometri inframerah merupakan teknik analisis yang sangat populer untuk
analisis berbagai jenis sampel baik sampel produk farmasetik, makanan, cairan,
biologis maupun sampel lingkungan. beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaan spektrofotometri inframerah dalam analisis kuantitatif yaitu pemilihan
bilangan gelombang, harga resapan optimum, dan batas konsentrasi penyiapan
sampel.
Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan dalam analisis yaitu serapan oleh
pelarut, serapan oleh kuvet, kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan
absorbansi sangat rendah atau sangat tinggi hal ini dapat diatur dengan pengatur
konsentrasi sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13