Anda di halaman 1dari 12

KIMIA ANALISIS FARMASI II

“TEORI SPEKTROMETRI INFRA MERAH”

DI SUSUN OLEH;

KELOMPOK 5

 MELIANI PUTRI
 SITTI RAHMA RAMADHANI
 INDAH ARYSHA PUTRI
 SISKA OKTAVIANA

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………

BAB I……………………………………………………………………..

PENDAHULUAN………………………………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………

1.2 Tujuan ……………………………………………………

1.3 Rumusan Masalah………………………………………..

BAB II……………………………………………………………………

PEMBAHASAN……………………………………………………….

BAB III…………………………………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan……………………………………………...

3.2 Saran…………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul ”Teori Spektrometri Infra Merah”. Makalah ini kami jadikan
sebagai bahan penyajian materi untuk diskusi.

Selama dalam proses penyelesaian makalah ini, kami selaku penyusun


banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dosen Pengajar Kimia Analisis Farmasi II;


2. Teman-teman mahasiswa/i jurusan farmasi.
Kami selaku penyusun makalah ini sadar akan kesalahan yang mungkin akan
timbul akibat kekhillafan kami, karena kami sadar bahwa kami selaku manusia
biasa tidak luput dari kesalahan. Kami berharap besar agar makalah ini dapat
berguna bagi orang banyak dikemudian hari, Aamiin.

Palu, September 2018


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0,75-1000 µm atau pada bilangan gelombang 13000-10
cm-1. Metode spektroskopi infra merah merupakan suatu metode yang
meliputi teknik serapan (absorption), teknik emisi (emission), teknik
fluoresensi (fluorescence). Komponen medan listrik yang banyak berperan
dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik yang banyak
berperan dalam spektroskopi umumnya hanya komponen medan listrik
seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan, pembiasan dan penyerapan.
Spektroskopi inframerah merupakan teknik yang sangat berguna untuk
pengindentifikasian senyawa-senyawa yang tidak dikenal, misalnya produk
dari suatu sintesis atau metabolit kemih dari seekor hewan percobaan,
terutama ketika digunakan bersama-sama dengan teknik elusidasi struktur
lainnya, seperti resonans magnetic nuklir dan spektrometri massa.
Hampir setiap senyawa yang memiliki ikatan kovalen, apakah senyawa
organic atau anorganik, akan menyerap berbagai frekuensi radiasi
elektromagnetik dalam daerah spectrum inframerah. Daerah spectrum
elektromagnetik inframerah terletak pada panjang gelombang yang lebih
panjang dibandingkan daerah sinar tampak. Perhatikan bahwa spectrum
inframerah biasanya diplot “terbalik” sehingga serapan nol berada di puncak
spectrum dan serapan 100% berada pada bagian dasar. Perlu diperhatikan
juga bahwa spektroskopi inframerah memiliki idiosinkrasi (keanehan) karena
menggunakan bilangan gelombang (kebalikan sentimeter) dan bukan panjang
gelombang disepanjang sumbu x dan persentase transmitan (bukan serapan)
pada sumbu y.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian dari
spektrometri infra merah, penggunaan infra merah, manfaat, prinsip kerja,
serta kelebihan dan kekurangan infra merah.

C. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari spektometri inframerah.
2. Prinsip kerja infra merah.
3. Manfaat dari spektrometri inframerah.
4. Kelebihan dan kekurangan dari spektrometri inframerah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Spektrometri Infra Merah


Spektrometri infra red atau infra merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada
pada daerah panjang gelombang 0,75-1.000 µm atau pada bilangan
gelombang 13.000-10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama
kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis
merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vector listrik dan
vector magnetic yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.

Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia


analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang
dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut
spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi
dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai
spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek
astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. Salah satu
jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini
didasarkan pada vibrasi suatu molekul.

Spektrometri infra merah (IR) merupakan salah satu alat yang dapat
digunakan untuk menganalisa senyawa kimia. Spektra infra merah suatu
senyawa dapat memberikan gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut.
Spectra IR dapat dihasilkan dengan mengukur absorbs radiasi, refleksi atau
emisi di daerah IR.

Spektrum yang dihasilkan biasanya relatif kompleks karena adanya


overtone kombinasi dan perbedaan serapan yang lemah. Overtone dihasilkan
akibat adanya eksitasi dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih
tinggi, yang merupakan kelipatan dari frekuensi fundamental (v). bila dua
frekuensi vibrasi (v1 dan v2) dalam molekul bergabung menghasilkan
vibrasi frekuensi baru dalam molekul, dan bila frekuensi tersebut aktif
inframerah, maka hal tersebut disebut serapan kombinasi (Harjono,1992).
Apabila vibrasi fundamental bergabung dengan serapan overtone atau serapan
kombinasi lainnya, maka vibrasi gabungan ini disebut resonansi Fermi yang
sering teramati dalam senyawa karbonil.

Terdapat dua macam vibrasi, yaitu vibrasi ulur dan tekuk. Vibrasi ulur
merupakan suatu gerakan berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga jarak
antar atom akan bertambah atau berkurang. Vibrasi tekuk dapat terjadi karena
perubahan sudut-sudut ikatan antara ikatan-ikatan pada sebuah atom
(silverstein et al, 1986).

B. Cara Penggunaan Infra Merah


Secara singkat sistem kerjanya seperti ini, sebuah cuplikan ynag
ditempatkan di dalam spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra
merah yang berubah panjang gelombangnya secara berkesinambungan
menyerap cahaya jika radiasi yang masuk bersesuaian dengan energi getaran
molekul tertentu. Spektrofotometer
infra merah memayar daerah
rentangan dan lenturan molekul.
Penyerapan radiasi dicatat dan
menghasilkan sebuah spektrum infra
merah. Hadirnya sebuah puncak
Gambar 1. Sistem Spektrofotometer
serapan dalam daerah gugus fungsi
IR
sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk pasti bahwa
beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian
pula, tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi
sebuah spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang
menyerap pada daerah itu tidak ada.
Spektrofotometer canggih selalu dilengkapi recorder untuk merekam
hasil percobaan. Alat perekam ini mempermudah dan mempercepat
pengolahan data. Data absorbsi mulai dari panjang gelombang 2,5 mikron (υ
4000 cm-1) hingga 25 mikron (υ 400 cm-1) direkam secara otomatis.
Bahkan spektrofotometer bisa dilengkapi sistem komputer dibuat sesuai
dengan yang diinginkan.
Spektrofotometer inframerah mempunyai sistem optik yang serupa
dengan ultraviolet atau sinar tampak. Perbedaan utama terletak pada sumber
energi dan sel. Sumber radiasi pada spektrofotometri laser. Oleh karena itu
sinar inframerah mempunyai energi yang lebih rendah dari sinar ultraviolet
atau sinar tampak, maka tebal sel yang dipakai pada spektrofotometer
lebih tipis daripada untuk spektrofotometer lainnya ( 0,002 mm). Sehingga
tidak ada pelarut yang sama sekali transparan
terhadap sinar inframerah, maka cuplikan
dapat diukur sebagai padatan atau cairan
murninya. Cuplikan padat digerus dalam
mortir kecil bersama kristal KBr kering dalam
jumlah sedikit sekali (0,5-2 mg cuplikan + 100
Gambar 2. Pemadat Cuplikan
mg KBr kering). Campuran tersebut dipres diantara dua skrup memakai
kunci, kemudian kedua skrupnya dibuka dan band yang berisi tablet cuplikan
tipis diletakkan di tempat sel spektrofotometer inframerah dengan lubang
mengarah ke sumber radiasi.
Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan
dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan
pita-pita serapan yang berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini
disebut sebagai daerah sidik jari.
Pancaran infra merah pada umumnya
mengacu pada bagian spektrum
elektromagnetik yang terletak di antara daerah
tampak dan daerah gelombang mikro.
Sebagian besar kegunaannya terbatas di

daerah antara 4000 cm-1 dan 666 cm-1 (2,5-15,0 µm). Akhir-akhir ini

muncul perhatian pada daerah infra merah dekat, 14.290-4000 cm-1 (0,7-

2,5 µm) dan daerah infra merah jauh, 700-200 cm-1 (14,3-50 µm)
(Silverstain, 1967).
C. Manfaat Infra Merah
Setiap tipe ikatan yang berbeda memiliki sifat frekuensi vibrasi yang
berbeda. Bila dua molekul yang berbeda strukturnya akan memiliki bentuk
serapan infra merah atau spectrum infra merah yang tepat sama. Dengan
membandingkan spectra infra merah dua senyawa yang di perkirakan
identik, maka seseorang dapat menyatakan apakah kedua senyawa itu
identic atau tidak. Pelacakan tersebut lazim dikenal dengan bentuk “finger
print” atau “sidik jari” dari kedua spektrum infra merah. Jika puncak
spektrum kedua senyawa tepat sama, maka dalam banyak hal dua senyawa
tersebut adalah identic.
Kegunaan yang penting dari spektrum infra merah adalah memberikan
keterangan gugus fungsi (bagian dari molekul). Serapan setiap tipe ikatan
hanya diperoleh dalam bagian-bagian kecil tertentu dari daerah vibrasi infra
merah. Kesaran serapan yang kecil dapat digunakan untuk menentukan
setiap tipe ikatan.
D. Kelebihan dan Kekurangan spektrometri Infra Merah
1. Kelebihan Spektrofotometer IR
a. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada
rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai
wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk
frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang
mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui
sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan
sinyal yang terdeteksi.
b. Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif
(identifikasi) dari senyawa organik karena spektrum yang unik yang
dihasilkan oleh setiap organik zat dengan puncak struktural yang
sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing kelompok
fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik.
Sebagai contoh, sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar
inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang menyebabkan ikatan karbonil
untuk meregangkan.
2. Kelemahan Spektrofotometer IR
a. Bertolak dari pernyataan bahwa tidak mungkin 2 senyawa
memberikan serapan fundamental radiasi IR yang sama serta tidak
mungkin juga 2 senyawa (kecuali isomer optic) memberikan spectra
IR yang sama, maka spektrofotometri IR khusus digunakan untuk
tujuan analisis kualitatif yang difokuskan pada identifikasi gugus
fungsi.
b. Sasaran analisis kualitatif spektrofotometri IR secara umum adalah
zat-zat organik walaupun dapat yang untuk zat anorganik, namun
demikian dari yang telah diuraikan masih banyak kelemahan analisis
kualitatif dengan spektrofotometri IR,sehingga sistem optic dan
instrumennya perlu dikembangkan, saat ini telah dikenal FT-IR
(fourier – transform IR) yang dapat menutup beberapa kelemahan
spektrofotometer IR yang konvensional.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Spektrum infra merah berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi
dalam senyawa organik. Daerah di bawah frekuensi 650 cm-1 dinamakan
infra merah jauh. Sedangkan daerah di atas frekuensi 4000 cm-1 dinamakan
infra merah dekat. Monokromator terdiri dari celah masuk dan celah keluar
yang berupa kisi difraksi atau prisma.4. Detektor panas digunakan untuk
mendeteksi sinar infra merah. Spektrum infra merah mengandung banyak
serapan yang berhubungan dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam
suatu molekul memberikan pita-pita serapan yang berkarakteristik dalam
spektrumnya. Corak pita ini disebut sebagai daerah sidik jari.
B. Saran

Instrumen dengan Spektrofotometer IR merupakan instrumen yang


paling banyak digunakan dalam metode analisis kuantitatif karena metodenya
yang cukup sederhana Untuk pengembangan lebih lanjut pada makalah ini,
terdapat beberapa saran yang sesuai dengan informasi mengenai
Spektrofotometer IR, yaitu seperti pembuatan standar untuk kalibrasi dan
penentuan panjang frekuensi haruslah tepat, kalibrasi alat harus diupayakan
rutin agar mengurangi kesalahan yang terjadi ketika analisa.

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat
memaafkan dan memakluminya
DAFTAR PUSTAKA

Bassler. 1986, Penyidikan Spektrometrik Senyawa Organik, edisi keempat,


Erlangga, Jakarta

Gunawan, Budi dan Citra Dewi A,. 2005. Karakterisasi Spektrofotometri I R


Dan Scanning Electron Microscopy (S E M) Sensor Gas Dari Bahan
Polimer Poly Ethelyn Glycol (P E G). ISSN 1979-6870

Khopkar SM. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Kristianingrum, Susila..200. Handout Spektroskopi Infra Merah. Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai