5. Jenis spektroskopi vibrasional dalam bidang farmasi yang merupakan daerah yang
penting untuk analisis kualitatif sistem organik adalah… (Maqfira Susilowati Monoarfa)
a. IR tengah
b. IR dekat
c. IR jauh
d. Spektra Raman
Pembahasan:
Terdapat 3 jenis spektroskopi vibrasional yang diaplikasikan luas dalam bidang farmasi
yaitu spektroskopi inframerah dekat (near infrared), spektroskopi inframerah tengah (mid
infrared), dan spektroskopi Raman. Daerah yang penting untuk analisis kualitatif sistem
organik adalah IR tengah, karena banyak ditemukan vibrasi dasar. Daerah spektra
Ramanadalah sama dengan IR tengah. Pada daerah IR dekat umumnya digunakan konfirmasi
struktur kimia, dan pada IR jauh penggunaannya sangat terbatas (Rohman, 2014)
10. Semakin besar polarisasi suatu ikatan, maka .... absorpsi infra merahnya (Nabila Natasya
Sumaga)
a. semakin lemah
b. semakin kuat
c. semakin bermuatan
d. semakin kecil bilangan gelombang
Pembahasan:
Polarisasi ikatan molekul merujuk pada orientasi relatif antara inti atom dan elektron dalam
molekul. Ketika polarisasi ikatan semakin besar, berarti terdapat perbedaan muatan yang
lebih besar antara bagian positif dan negatif dalam molekul tersebut.
Absorpsi inframerah terjadi ketika molekul menyerap energi dari radiasi inframerah. Ketika
polarisasi ikatan semakin besar, kesenjangan energi antara keadaan energi molekul yang
berbeda juga semakin besar. Akibatnya, molekul tersebut mampu menyerap radiasi
inframerah dengan intensitas yang lebih besar karena energi yang dibutuhkan untuk
merangsang perubahan keadaan energi juga lebih besar (Atkins and Paula, 2018).
11. Apa fungsi dari interferometer dalam spektrofotometri inframerah? (Nana Nurindah
Upara)
a. Memisahkan panjang gelombang inframerah
b. Memperkuat intensitas radiasi
c. Mengukur absorbansi sampel
d. Menghasilkan sinyal interferensi cahaya
Pembahasan:
Interferometer dalam spektrofotometri inframerah berfungsi untuk menghasilkan sinyal
interferensi cahaya, yang kemudian diolah untuk membentuk spektrum inframerah. Proses ini
memungkinkan identifikasi ikatan kimia dan analisis struktur molekuler dalam sampel.
(Silversteinet.al, 2005).
12. Mengapa kalibrasi yang baik sangat penting dalam spektrofotometri inframerah
kuantitatif? (Nana Nurindah Upara)
a. Untuk menentukan panjang gelombang optimum
b. Memastikan sensitivitas detektor termoelektrik
c. Menyusun hubungan antara intensitas serapan dan konsentrasi sampel
d. Mengkoreksi pengaruh serapan atmosfer
Pembahasan:
Kalibrasi yang baik dalam spektrofotometri inframerah kuantitatif penting untuk menyusun
hubungan yang tepat antara intensitas serapan dan konsentrasi sampel. Hal ini
memungkinkan pengukuran kuantitatif dengan akurasi yang tinggi (Skooget.al, 2007)
13. Spektroskopi infra merah dapat digunakan untuk menganalisis campuran hidrokarbon
aromatik, seperti C8C10 dengan …. sebagai pelarut. (Salsabillah Usman)
a. Metanol
b. n-Heksana
c. Sikloheksana
d. Siklopentana
Pembahasan :
Spektroskopi infra merah dapat digunakan untuk menganalisis campuran hidrokarbon
aromatik, seperti C8C10 (mengandung xylena dalam bentuk orto, meta, para dan etil
benzena), dengan sikloheksana sebagai pelarut (Kristianingrum, 2016).
14. Perhatikan gambar dibawah ini!
Pembahasan :
Spektrum inframerah tersebut merupakan spektrum inframerah dari etanol. Ikatan O-H
pada alkohol menyerap pada bilangan gelombang yang lebih besar dari suatu asam yaitu
antara 3230 - 3550 cm-1. Absorbsi ini berada pada bilangan gelombang yang lebih besar
lagi jika alkohol ini tidak mengandung ikatan hidrogen seperti dalam keadaan gas.
Absorbsi ikatan C-H sedikit berada dibawah 3000 cm-1, dan serapan pada daerah pada
1000 dan 1100 cm-1 – salah satunya berasal dari ikatan C-O (Dachriyanus, 2004).
2. FT-IR Spectrometer merupakan alat yang biasa digunakan untuk kebutuhan analisis
spectroskopi infra merah. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja dari FTIR Spectrometer!
(Maqfira Susilowati Monoarfa)
Pembahasan :
Mekanisme kerja spektroskopi FTIR adalah ketika sinar datang dari sumber sinar lalu
akan diteruskan. Kemudian dipecah oleh beam splitter menjadi 2 bagian sinar yang saling
tegak lurus. Sinar ini kemudian dipantulkan oleh 2 cermin, yaitu cermin statis/diam dan
cermin bergerak. Lalu sinar hasil pantulan dari kedua cermin tersebut akan dipantulkan
kembali menuju beam splitter untuk saling berinteraksi. Dari beam splitter, sebagian sinar
akan diarahkan menuju cuplikan dan sebagian akan menuju sumber. Gerakan cermin yang
maju mundur akan menyebabkan sinar pada detektor berfluktuasi. Sinar akan saling
menguatkan ketika kedua cermin memiliki jarak yang berbeda. Fluktuasi sinar yang
sampai pada detektor akan menghasilkan sinyal pada detektor yang terdapat di
interferometer (Tahid, 1994).
3. Bagaimana prinsip dasar spektroskopi IR, sebut dan jelaskan syarat suatu ikatan dapat
terukur oleh infrared? (Violenta Tilita Panjaitan)
Pembahasan:
Prinsipdasardarispektroskopi IR adalahapabilasuatu energy mengenaisuatusenyawamaka
energy tersebuthanyaakanmenggetarkanikatan-ikatan pada
senyawatersebutdenganfrekuensitertentusehinggagetaranatauvibrasitersebutdapatterbaca
oleh spektroskopi IR.
Syarat dapat terbaca oleh IR adalah:
a. Frekuensi IR sama dengan frekuensi vibrasi dari ikatan molekul tersebut.
Jika mempunyai frekuensi yang sama maka akan terjadi absorbsi energy oleh
molekul tersebut ang menyebabkan ikatan-ikatan pada molekul tersebut mengalami
vibrasi sehingga dapat terdeteksi oleh spektroskopi IR.
b. Molekul harus merupakan suatu dwikutub.
Contoh: pada molekul CO atau NO tak simetris, ada perbedaan
keelektronegatifan, molekul tersebut merupakan suatu dwikutub. Bila jarak δ+ dan
δ- berfluktuasi, seperti yang akan terjadi bila molekulnya bergetar, maka dalam
molekul tersebut terjadi medan listrik yang berosilasi , yang akan dapat berinteraksi
dengan medan listrik dari sinar IR.
Dan bila sinar IR sama dengan vibrasi alamiah ikatan molekul tersebut maka
energy IR akan diserap molekul yang menyebabkan perubahan amplitude vibrasi
molekul.
4. Spektroskopi inframerah sering digunakan dalam identifikasi senyawa organik. Jelaskan
mengapa senyawa organik lebih responsif terhadap analisis IR dibandingkan dengan senyawa
anorganik. Berikan contoh ikatan kovalen yang biasanya diamati dalam spektrum IR dan
jelaskan interpretasinya (Moh. Syafrie Putra Syaus)
Pembahasan
Spektroskopi inframerah (IR) merupakan teknik analisis kimia yang sangat berguna
dalam identifikasi senyawa organik. Hal ini dikarenakan senyawa organik cenderung lebih
responsif terhadap analisis IR dibandingkan dengan senyawa anorganik.
Salah satu alasan utama adalah karena senyawa organik biasanya mengandung ikatan
kovalen, yang merupakan ikatan kimia antara atom non-logam. Ikatan kovalen ini
memungkinkan atom-atom di dalam molekul untuk berbagi elektron secara bersama-sama.
Ketika molekul senyawa organik tersebut terkena radiasi inframerah, ikatan kovalen ini dapat
mengalami perubahan rotasi dan vibrasi.
Dalam spektroskopi IR, energi yang diserap atau dipancarkan oleh molekul pada
frekuensi inframerah digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis senyawa tersebut.
Spektrum IR yang dihasilkan terdiri dari pita-pita absorpsi yang khas, yang berkorelasi
dengan ikatan-ikatan dan grup-fungsional yang ada dalam molekul.
Sebagai contoh, ikatan C-H dalam senyawa hidrokarbon alifatik (misalnya, ikatan C-
H dalam metana atau etana) memiliki karakteristik spektrum IR di sekitar 3000-2800 cm ⁻¹.
Pita absorpsi ini muncul karena vibrasi simetris dan asimetris dari ikatan C-H. Sementara itu,
ikatan C=O dalam senyawa seperti aldehida atau keton akan menghasilkan pita absorpsi yang
berbeda, tergantung pada posisi dan lingkungan kimia dari grup karbonil tersebut (Hardjono,
2007)
6. Apakah semua jenis sample (padat, cair dan gas) dapat dilakukan pengukuran
secara langsung dengan Spektrometer Infra Red ? Jelaskan! (Nabila Natasya
Sumaga)
Pembahasan:
Semua bentuk sampel (padat, cair dan gas) dapat dilakukan pengukuran dengan
spektrometer infra merah, tetapi masing-masing perlu dilakukan penanganan khusus agar
didapatkan spektrum infra merah yang baik.
a. Sampel gas
Sampel berupa gas dapat dianalisis secara langsung, hanya perlu diperhatikan adanya
uap air dalam sampel tersebut. Adanya uap air dapat memberikan pita-pita serapan yang
tajam. Pengukuran sampel gas memerlukan tempat sampel khusus, biasanya berupa silinder
dari bahan silika. Silinder ini mempunyai dua buah lubang untuk tempat keluar masuknya
gas. Sebagai penutup lubang tersebut dapat digunakan lempengan kristal NaCl
b. Sampel cair
Sampel cair dapat dianalisis dalam bentuk murninya atau dalam bentuk larutan. Sampel
cairan murni dianalisis secara langsung dengan cara membuat lapisan tipis yang diletakkan
diantara celah yang dibuat dari dua lempengan NaCl yang diletakkan berhimpitan. Tebal
lapisan tipis ini adalah 0.01 mm atau kurang. Sampel cairan murni yang terlalu tebal
menyerap sangat kuat, sehingga menghasilkan spektrum yang tidak memuaskan. Cairan yang
mudah menguap dianalisis dalam sel tertutup dengan lapisan tipis. Lempeng perak klorida
atau KRS-5. Dapat digunakan untuk sampel yang melarutkan NaCl.
c. Sampel padat
Sampel berbentuk padat dapat dianalisis dalam bentuk pelet, pasta atau lapisan
tipis. Bentuk pelet dibuat dengan menggerus campuran sampel dengan kristal KBr (0,1-
2,0% berdasarkan berat)) hingga halus dan homogen. Campuran ini kemudian ditekan
dengan alat pembuat pelet sampai tekanan 10-20 Mpa (Mega Pascal ton/inc) sehingga
terbentu suatu pelet. Pelet yang baik harus jernih/transparan dan tidak retak. Selain kristal
KBr dapat juga digunakan kristal KI. Csi atau CsBr (Creswell et all, 2005).
8. Bagaimanaperubahanbentuk pita
serapandalamspektruminframerahdapatmemberikaninformasimengenaistrukturmolekule
rsuatusenyawa? Berikancontohkasuspenggunaannya! (Nana NurindahUpara)
Pembahasan:
Perubahanbentuk pita
serapandalamspektruminframerahmemberikaninformasitentangstrukturmolekulerdengancara
mencerminkanjenisikatan dan gugusfungsional yang hadirdalamsenyawa.
Contohkasuspenggunaannyamelibatkananalisisspektruminframerahuntukinterpretasistrukturs
enyawaorganik.Sebagaicontoh, pada spektruminframerahsenyawaorganik, pergeseran (shift)
dalamposisi pita serapandapatmengindikasikanjenisikatanataugugustertentu. Misalnya,
perubahandalam pita serapan C=O dapatmenunjukkankeberadaanguguskarbonil, sementara
pita serapan C-H
dapatmemberikaninformasitentangkeberadaanrantaihidrokarbonatausubstituennya(Skooget.al
, 2014).
Moros, J., Garrigues, S., and Guardia, M. 2010. Vibrational Spectroscopy Provides a Green
Tool for Multicomponent Analysis. Trends in Analytical Chemistry vol. 29(7): 578-
591.
Mohammad Alauhdin, Willy Tirza Eden, Dante Alighiri, 2011, Aplikasi Spektroskopi
Spektroskopi Inframerah untuk Analisis Tanaman dan Obat Herbal,
UniversitasPalangka Raya, KampusUPR Tanjung Nyaho, Palangkaraya 73111,
Indonesia.
P. Atkins dan J. de Paula, "Atkins' Physical Chemistry," edisi ke-11, Oxford University Press,
2018
Rohman, A. 2014. Spektroskopi Vibrasional: Teori dan Aplikasinya untuk Analisis Farmasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2007). Fundamentals of Analytical
Chemistry (8th ed.). Thomson Brooks/Cole.
Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J., & Crouch, S. R. (2014). Fundamentals of Analytical
Chemistry (9th ed.). Belmont, CA: Brooks/Cole.
Smith, H. (1998). Applied Regression Analysis. New York: John Wiley and sons.