Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA ANALISIS II

MERANGKUM SPEKTROSKOPI INFRAMERAH

OLEH

NAMA : NELISA
NIM : O1A1 17 036
KELAS :A
DOSEN : Dr. MUHAMMAD ARBA, S.Si., M.Si

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH
A. Definisi Spektrofotometri
Spektrofotometri infra merah merupakan suatu metode mengamati interaksi
molekul yang bekerja pada panjang gelombang 500-4000 cm-1. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang
menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik,
artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak
lurus dengan arah rambatan.
Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari berbagai
panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar infra
merah dibagi atas tiga daerah: daerah infra merah dekat, daerah infra merah
pertengahan, daerah infra merah jauh. Interaksi antara sinar infra merah dengan
molekul hanya menyebabkan vibrasi, yaitu bergerak pada tempatnya. Setiap molekul
memiliki harga energi yang tertentu. Bila suatu senyawa menyerap energi dari sinar
infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul itu akan tereksitasi ke tingkatan
energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi yang diserap, maka yang
akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi vibrasi yang diikuti dengan
perubahan energi rotasi.
B. Perubahan Energi Vibrasi
Atom – atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya
terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom – atom dan kekuatan ikatan
yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu
dan biasanya disebut finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua
golongan besar, yaitu:
a. Vibrasi regangan (Streching)
Vibrasi regangan adalah peristiwa bergeraknya atom terus sepanjang ikatan
yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan jarak antara
keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan ada dua,
yaitu regangan simetri (unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu
bidang datar) dan regangan asimetri (unit struktur bergerak bersamaan dan tidak
searah tetapi masih dalam satu bidang datar).
b. Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar,
maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini
terbagi menjadi empat jenis, yaitu: Vibrasi goyangan(rocking), vibrasi
guntingan (Scissoring), vibrasi kibasan (Wagging), vibrasi pelintiran
(Twisting).
C. Instrumentasi Spektrofotometri Infra Merah
1. Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karena kebanyakan
wadah sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya
spektrofotometer. Sel itu haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah
spektral yang diminati jadi sel kaca melayani daerah tampak, kaca silica tinggi
istimewa untuk daerah ultraviolet.
2. Sumber Radiasi
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi
dengan listrik sampai suhu antara 1500 dan 2000k. Sumber radiasi yang biasa
digunakan berupa Nemst Glower, Globar, dan kawat nikhrom. Kawat nikhrom
merupakan campuran nikel (Ni) dan khrom (Cr). Kawat Ni-Khrom ini berbentuk
spiral dan mempunyai intensitas radiasi lebih rendah dari Nerst Glower dan
Globar tapi umurnya lebih panjang.
3. Monokromator
Pemilihan panjang gelombang infra merah dapat digunakan filter,prisma,
atau grating, berkas radiasi terbagi dua yaitu sebagian melewati sampel dan
sebagian melewati blanko. Setelah kedua berkas tersebut bergabung kembali
kemudian di lewatkan ke dalam monokromator.
4. Detektor
Detektor dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai
panjang gelombang. Metode umum yang mudah dipakai untuk menjelaskan
yaitu penggunaan serapan ultra-violet. Jika anda menyinarkan sinar UV pada
larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang
berlawanan, anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar
yang diserap.
D. Tipe Instrumentasi Spektrofotometri
1. Dispersive spektrofotometer
Monokromator yang digunakan mirip dengan monokromator yang
digunakan oleh spektrofotometer UV-Vis tipe berkas ganda atau double beam.
Biasanya digunakan secara primer unruk menganalisis senyawa secara
kualitatif. Detektor yang digunakan adalah tipe thermal transducer. Responnya
lambat sehingga sinar harus dipotong-potong terlebih dahulu oleh chopper.
Sistemnya double bead, karena ada beberapa hal yaitu :
1. Untuk mengurangi radiasi atmosferik (CO2 dan H2O)
2. Mencegah ketidakstabilan radiasi sinar infra merah
3. Mengurangi radiasi percikan oleh partikel pengotor dalam spektrofotometer
4. Memungkinkan pembacaan dan perekaman langsung.

Mekanisme kerja spektrofotometer Dispersive :


Sinar radiasi IR sebelum menembus sampel dan refrence displit terlebih
dahulu supaya pembacaan tidak lama. Setelah sinar IR displit, sinar terbagi
menjadi dua arus, yaitu sinar yang menuju sampel dan sinar yang menuju larutan
baku pembanding. Kemudian kedua berkas sinar tersebut masuk ke chopper
sehingga keluar output sinar yang diteruskan ke monokromator. Sinar masuk
melalui celah masuk atau entrance pada monokromator. Didalamnya terdapat
gratting dan sinar difokuskan oleh gratting. Setelah itu sinar keluar melalui celah
keluar atau extrance slit dan masuk ke alat scan frekuensi baru diteruskan ke
detector. Oleh detector sinar diubah menjadi sinyal elektrik dan diperkuat oleh
amplifier. Kemudian sinyal tersebut diinterpretasikan dalam bentuk spektrum
infra merah dengan bantuan perangkat lunak dalam komputer.
2. FTIR
FT-IR ini menggunakan suatu monokromator yang berbeda dengan
monokromator pada spektrofotometer dispersive. Monokromator yang
digunakan adalah monokromator Michelson Interferometer. Pada sistem optik
ini terdapat 2 cermin yaitu cermin yan g bergerak tegak lurus dan cermin diam.
Mekanisme kerja alat spektrofotometer FTIR
Sistim optik Spektrofotometer FTIR seperti pada gambar diatas
dilengkapi dengan cermin yang bergerak tegak lurus dan cermin yang diam.
Dengan demikian radiasi infra merah akan menimbulkan perbedaan jarak yang
ditempuh menuju cermin yang bergerak ( M ) dan jarak cermin yang diam ( F ).
Perbedaan jarak tempuh radiasi tersebut adalah 2 yang selanjutnya disebut
sebagai retardasi ( δ ). Hubungan antara intensitas radiasi IR yang diterima
detektor terhadap retardasi disebut sebagai interferogram. Sedangkan sistim
optik dari Spektrofotometer IR yang didasarkan atas bekerjanya interferometer
disebut sebagai sistim optik Fourier Transform Infra Red.
E. Prinsip Spektroskopi Inframerah
1. Jika senyawa organik dikenai sinar infra-merah yang mempunyai frekwensi
tertentu (bilangan gelombang 500 4000 Cm-1 ), sehingga beberapa frekwensi
tersebut diserap oleh senyawa tersebut.
2. Berapa banyak frekwensi tertentu yang melewati senyawa tersebut diukur sebagai
'persentasi transmitasi' (percentage transmittance).
3. Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekwensi dapat melewati
senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali.
4. Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir semua frekwensi tersebut
diserap oleh senyawa itu.
Area Spektrum Infra-merah
Daerah gugus fungsi utama : 4000 -1500 cm-1 Daerah sidik jari : sekitar 1000-
1500 cm-1 biasanya mempunyai penyerapan yang sangat beragam dan bermacam-
macam dan spesifik untuk setiap senyawa organik
F. Parameter
1. Parameter Kualitatif
Sektrofotometer IR dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa.
Parameter kualitatif pada spektrofotometer IR adalah bilangan gelombang dimana
muncul akibat adanya serapan oleh gugus fungsi yang khas dari suatu senyawa.
Namun jika hanya daerah gugus fungsi saja tidak dapat digunakan untuk
menganalisis identitas senyawa. Pada umumnya identifikasi suatu senyawa
didasarkan oleh vibrasi bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang
berada di daerah bilangan gelombang 2000 – 400 cm-1. Karena di daerah antara
4000 – 2000 cm-1merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi
gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi
regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena
vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada daerah tersebut.
2. Parameter Kuantitatif
Spektrofotometer IR dapat digunakan dalam analisis secara kuantitatif jika
dihubungkan atau dilanjutkan analisis dengan bantuan dari instrumentasi lain
misalnya GC-MS, MS, dan sebagainya. Biasanya spektrosfotometer IR digunakan
sebagai analisis kuantitatif yaitu dalam menentukan indeks kemurnian yaitu
seberapa besarkah sampel yang dianalisis jika spektrum IR sampel dibandingkan
dengan spektrum IR baku pembanding atau reference standard dari sampel yang
dianalisis.
DAFTAR REFERENSI

https://www.scribd.com/document/187595245/Spektrofotometri-Infra-Merah diakses
pada hari Sabtu, 27 April 2019.

http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873956/pendidikan/kuliah+IR.pdf diakses pada hari


Senin, 29 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai