Anda di halaman 1dari 12

SPEKTROFOTOMETER

INFRA RED

Disusun Oleh :
1. Galih Pandu Santoso (10119074)
2. Kharisma Widya Ningsih (10119092)
3. Kharisma Yoga Silviana (10119093)
4. M. Fikry Habibbulloh (10119102)

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan
cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut.
Spektrofotometri juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara
cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu
dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa
kualitatif dan kuantitatif.
Spektrofotometri umumnya digunakan dalam kimia fisik da kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat
untuk merekam spektrum disebut spectrometer. Spektrofotometri juga digunakan secara
intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jaih. Kebanyakan teleskop – telekop besar
mempunyai spektograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi
berdasarkan pergeseran Doppler garis –garis spectral. Salah satu jenis spektrometri adalah
spektrometri infra merah (IR). Spektrometri ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
Spektrometri infra merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul
dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombag 0,75 – 100 µm
atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan
pertama kali oleh James Clark Maxwell yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis
merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vector listrik dan vector
magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Spektrofotometri Infamerah?
2. Apa saja macam-macam vibrasi inframerah?
3. Apa prinsip kerja Spektrofotometri Inframerah?
4. Apa saja jenis- jenis spektroskopi inframerah?
5. Bagaimana instrumen Spektrofotometer Inframerah ?
6. Apa kegunaan Spektrofotometri Inframerah dalam bidang kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Spektrofotometri Inframerah.
2. Untuk mengetahui macam-macam vibrasi inframerah.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja Spektrofotometri Inframerah.
4. Untuk megetahui jenis – jenis spektroskopi inframerah.
5. Untuk mengetahui instrumen Spektrofotometer Inframerah.
6. Untuk mengetahui kegunaan spektrofotometri Inframerah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Spektrofotometri Inframerah


Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan
bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai
vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang panjang
gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang pada
Tabel 1 dan Gambar 2.

Sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, dapat dilihat ditabel berikut ini,
Daerah Panjang Gelombang (μm) Angka Gelombang (cm3) Frekuensi (Hz)
Dekat 0,78 – 2,5 12.800 – 4.000 3,8x1014 – 1,2x1014
Tengah 2,5 – 50 4.000 – 200 1,2x1014 – 6,0x1014
Jauh 50 – 1.000 200 – 10 6,0x1014 – 3,0x1014
Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah panjang
gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah infra
merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan
gelombang 4.000 – 200 cm-1. Satuan yang sering digunakan dalam spektrofotometri infra
merah adalah Bilangan Gelombang ( ϋ) atau disebut juga sebagai Kaiser.

2.2 Macam-macam Vibrasi


a. Vibrasi Regangan (Streching)
Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya
sehingga akan terjadi perubaha jarak antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak
berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, antara lain :
1. Regangan simetri
Unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
2. Regangan asimetri
Unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang
datar.
b. Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi osilasi
atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi menjadi empat
jenis, antara lain :
1. Vibrasi Goyangan (Rocking)
Unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
2. Vibrasi Guntingan (Scissoring)
Unit struktur bergerah mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
3. Vibrasi Kibasan (Wagging)
Unit struktur bergerak mengibas keluar dari bidang datar.
4. Vibrasi pelintiran (Twisting)
Unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul
induk dan berada didalam bidang datar.
2.3 Prinsip Kerja Spektrofotometri Inframerah
Prinsip kerja spektrofotometer infra merah adalah sama dengan spektrofotometer yang
lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi inframerah berfokus pada
radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal
sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk
menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR
dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal
yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari% ditransmisikan
bersekongkol melawan wavenumber.
Spektroskopi inframerah sangat berguna untuk analisis kualitatif (identifikasi) dari
senyawa organik karena spektrum yang unik yang dihasilkan oleh setiap organik zat dengan
puncak struktural yang sesuai dengan fitur yang berbeda. Selain itu, masing-masing
kelompok fungsional menyerap sinar inframerah pada frekuensi yang unik. Sebagai contoh,
sebuah gugus karbonil, C = O, selalu menyerap sinar inframerah pada 1670-1780 cm-1, yang
menyebabkan ikatan karbonil untuk meregangkan.

2.4 Jenis – Jenis Spektroskopis Inframerah


Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang, sinar inframerah dibagi atas tiga daerah,
yaitu:
a. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm
b.  Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm.
c.  Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm

2.5 Instrumen Spektrofotometer Inframerah


Komponen dasar spektrofotometer IR sama dengan UV tampak , tetapi sumber,detektor
dan komponen optiknya sedikit berbeda. Mula-mula sinar infra marah di lewatkan melaui
sampel dan laritan pambanding kemudian di laewatkan pada monokromator untuk
menghilangkan sinar yang tidak diinginkan. Berkas ini kemudian dididspersikan melalui
prisma atau gratting. Dengan melewatkannya melalui slit, sinar akan di fokuskan pada
detektor. Alat IR biasanya dapat merekam sendiri absorbansinya sendiri. Temperatur dan
kelembpan juga harus di atur yaitu maksimum 50% dan apabial melebihi bats tersebut maka
menbuat permukaan prisma dan sel alkali halida menjadi suram.
Sumber radiasi yang serin di gunakan adalah Nernest atau lampu Glower yang di buat
dari oksida-oksida zirkonium dan natrium, berupa batang berongga denga diameter 2mm dan
panjang 30mm. Batang ini di panaskan sampai suhu1500-20000C dan akan memberikan
radiasi diatas 7000cm-1. Sumber Glower juga di gunkan dalam instrumen dengan absorbansi
sekitar 5200cm-1.
Monokromator yang di gunakkan dalam infra merah terbuat dari berbagai macam bahan
antara lain gelas, lelehan silika, LiF, CaF2, BaF2,NaCl, AgCl, KBr, Csl. Tetapi pada
ummnya prisma NaCl di gunakan yuntuk daerah 4000-6000cm-1 dan prisma Kbruntuk
400cm-1.
Untuk detektor dalam infra merah digunakan detektor termal. Di antara detektor termal ,
termokopellah yang banyak di gunakan. Bolometer memberikan sinyal listrik sebagai hasil
perubahan dalam tahanan konduktor metal dengan temperatur .
Untuk intrumen yang di gunakan umumnya ada 2 macam intrumen yaitu untuk analisis
kuantitatif dan untuk analisis kualitatif. Karena kompleksnya spektrum IR maka di gunakan
recorder . umunya alat IR digunaka berkas ganda yang di rancang lebih sederhana drai pada
berkas tunggal. Dalam semua instrumen selalu ada chopper frekuensi rendah untuk
menyesuaikan output sumber. Rancangan optisnya mirip denga spektrofotometer UV-tampk
kecuali tempat sampel dan pembandingan di tempatkan di antara sumber dan monokromator
untuk menghamburkan sinar yang berasal dari sampel dan untuk mencegah terjadinya
penguraian secara fotokimia. Sumber sinar di bagi menjadi dua berkas , satu di ewatkan pada
sampel dan yang satu melewati pembanding, kemudain secara berturt-turut melewati
attenuator dan chopper. Setelah melalui prisma, berkas jatuh pad detektor dan di ubah
menjadi sinyal listrik yang di rekam oleh recorder. Kadang – kadang di perlukan amplifier
bila sinyal lemah. Pada pengukuran kuantitatif model berkas ganda kurang begitu
memuaskan karena banyak ganguan dari sirkuit elektronik dan pengaturan titik nol besar
sehinngga menyebabkan kesalahan.
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan dan
satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda adalah mengukur perbedaan
intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan pada
”chopper” yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan berkas
baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat, setiap
frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini
menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier. Jika
cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan intensitas
berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah. Amplifier
dibuat hanya untuk arus bolak-balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk menjalankan suatu motor yang
dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang disebut baji optik. Baji optik ini
oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan mengurangi
intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan sedemikian jauh ke
dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan jumlah yang sama banyaknya
dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika cuplikan melakukan penyerapan.
Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan pena alat rekorder sehingga gerakan
baji ini merupakan pita serapan pada spektrum tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan ynag ditempatkan di dalam
spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra merah yang berubah panjang
gelombangnya secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk
bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah memayar
daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan menghasilkan sebuah
spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam daerah gugus fungsi sebuah
spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk pasti bahwa beberapa gugus fungsi
tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula, tidak adanya puncak dalam bagian
tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus
tersebut yang menyerap pada daerah itu tidak ada.
 

2.6 Kegunaan Spektrofotometri Dalam Bidang Kesehatan


a. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena inframerah
mempunyai getaran yang sama dengan molekul air. Sehingga, ketika molekul tersebut
pecah maka akan terbentuk molekul tunggalyang dapat meningkatkan cairan
b. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul airdan pengaruh inframerah akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani
tekanan jantung.
c. Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh
meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat
mengurangi beban liver dan ginjal.
d. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat membersihkan darah,
memperbaiki tekstur kulitdan mencegah rematik karena asam urat yang tinggi.
e. Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang
berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan
sebagai informasikondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat
bagi dokter dalam diagnosiskondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan
tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas
dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit
seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya
gelang kesehatan Bio Fir. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut
dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang
menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya
mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan
arah rambatan.
2. Macam – macam vibrasi ada 2 yaitu :
a. Vibrasi Regangan (Streching), dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang
ikatan yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubaha jarak antara
keduanya.
b. Vibrasi Bengkokan (Bending), jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah
molekul yang lebih besar.
3. Prinsip kerja spektrofotometer infra merah adalah sama dengan spektrofotometer yang
lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi inframerah berfokus
pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang
dikenal sebagai wavenumber (1/wavelength), yang merupakan ukuran unit untuk
frekuensi.
4. Jenis – jenis spektroskopis inframerah ada 3 yaitu, inframerah jarak pendek, jarak
menengah, dan jarak jauh.
5. Komponen dasar spektrofotometer IR sama dengan UV tampak , tetapi sumber,detektor
dan komponen optiknya sedikit berbeda. Untuk intrumen yang di gunakan umumnya ada
2 macam intrumen yaitu untuk analisis kuantitatif dan untuk analisis kualitatif. Karena
kompleksnya spektrum IR maka di gunakan recorder . umunya alat IR digunaka berkas
ganda yang di rancang lebih sederhana drai pada berkas tunggal. Dalam semua
instrumen selalu ada chopper frekuensi rendah untuk menyesuaikan output sumber.
6. Kegunaan Spektrofotometri dalam bidang kesehatan adalah mengaktifkan molekul air
dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi mikro, meningkatkan metabolisme tubuh,
mengembangkan pH dalam tubuh, inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat –
alat kesehatan.

3.2 Saran
Instrumen dengan Spektrofotometer IR merupakan instrumen yang paling banyak
digunakan dalam metode analisis kuantitatif karena metodenya yang cukup sederhana Untuk
pengembangan lebih lanjut pada makalah ini, terdapat beberapa saran yang sesuai dengan
informasi mengenai Spektrofotometer IR, yaitu seperti pembuatan standar untuk kalibrasi
dan penentuan panjang frekuensi haruslah tepat, kalibrasi alat harus diupayakan rutin agar
mengurangi kesalahan yang terjadi ketika analisa.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya

DAFTAR PUSTAKA
Fadholi, Arif. 2009. Spektrofotometri Inframerah.
http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/spektrofotometri-infra-merah-2008-i.html
Masriyanti. 2012. Prinsip-prinsip spekroskopi.
http://masriyanti.blogspot.com/2012/09/prinsip-prinsip-spekroskopi.html?m=1
Pranata, Dina Eka. 2016. Spektrofotometri Inframerah.
http://id.scribd.com/doc/313869217/MAKALAH-SPEKTROFOTOMETRI-INFRAMERAH
Sitorus, M. 2009. Spektroskopi Elusidasi Struktur Molekul Organik. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai