Anda di halaman 1dari 15

Notulensi Kajian Akbar MRF

MUTIARA RISALAH FATIMAH


DATA KAJIAN

Tema kajian : Wanita, lebih penting ilmu agama atau karir


dunia?

Tanggal : Kamis, 01 Oktober 2020

Pukul : 19.30 WIB – selesai

Tempat : Grup WhatsApp MRF 1,2,3,4

Pemateri : Ustadzah Evi Sulistyani

Moderator : Ukhty Sri Sapanah

Notulen : Ukhty Salwa Khoerunnisa Azzahra


Penyampaian Materi

══════•~💖•~══════
🌸MUTIARA RISALAH FATIMAH🌸
══════•~💖•~══════

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُِ ‫علَى ك‬
ُ‫ل م ْس ِلم‬ َ ‫طلَبُ ْال ِع ْل ُِم فَ ِر ْي‬
َ ُ‫ضة‬ َ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah
no. 224)

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim, baik laki-laki


maupun perempuan. Perlu kita ketahui bahwa peran
terpenting seorang wanita yakni berkiprah di medan dakwah
yaitu mengajarkan ilmu syar'i. Dakwah dalam hal ini tidak
mesti harus ceramah sana-sini, bisa juga untuk diri sendiri,
keluarganya dan anaknya kelak. Seorang wanita merupakan
madrasah ula atau sekolah pertama bagi anak-anak nya. Maka
kalau kita menginginkan anak yang shalih dan shalihah, kita
harus berusaha mencari ilmu dan pengetahuan baik ilmu
syariah ataupun duniawi, karena keduanya harus seimbang.
Karna sabda Rasulullah

ُْ ‫ َو َم‬،‫اآلخ َرهَُ فَعَلَ ْي ُِه بِ ْال ِع ْل ِم‬


ُ‫ن أَ َرا َده َما فَعَلَ ْي ِه‬ ُْ ‫ َو َم‬،‫ن أَ َرا َُد ال ُّد ْنيَا فَعَلَ ْي ُِه بِاْل ِع ْل ِم‬
ِ ُ‫ن أَ َرا َد‬ ُْ ‫َم‬
‫باِل ِع ْل ُِم‬

“Barang siapa yang menginginkan dunia maka hendaklah


berilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat, maka
hendaklah dengan ilmu. Barang siapa yang menginginkan
keduanya, maka hendaklah dengan ilmu.”

Jadi, keduanya harus seimbang antara ilmu dunia dan syariah.


Mengapa wanita wajib menuntut ilmu? Nanti juga ujung-
ujungnya kalau jadi istri di dapur, tidak perlu lah menuntut
ilmu mahal-mahal. Ilmu itu harus di pelajari dengan benar.
Ilmu suatu keutamaan dan tanda segala pujian. Jadikan hari-
harimu untuk menuntut ilmu dan berenang lah di lautan ilmu
yang berguna
Ilmu sebagai hiasan bagi pemiliknya. Menuntut ilmu bukan lah
perkara mudah dan sederhana, tapi butuh pengorbanan dan
kesabaran tingkat tinggi. Banyak godaan dan cobaan dalam
menuntut ilmu. Baik dari kita, contoh nya kemalasan, Mager
lah karena kajian nya jauh ga jadi dateng deh. Atau pun
cobaan dari lingkungan seperti Sok sok an ngaji, sok alim.
Kesuksesan seorang yang belajar sangat ditentukan dari
sejauh mana dia mampu mengusir godaan-godaan itu.
Sepintar apapun seorang anak, bila Allah tidak memberikan
kesehatan kepadanya, maka proses belajarnya akan menjadi
lebih sulit. Begitu banyak rintangan dalam menuntut ilmu,
sangat beruntung orang yang mampu melewatinya.
Perjuangan ulama-ulama dahulu dalam mencari ilmu, tidak
sedikit mereka pergi ke suatu negara hanya untuk
mendapatkan satu hadits. Bayang kan zaman dahulu pergi
jauh, hanya untuk memastikan hadist itu daif atau shahih
dengan menunggang unta. Bahkan tak jarang ada yang
berjalan kaki. Sedangkan sekarang, ada kajian jauh sedikit saja
tidak jadi pergi, padahal fasilitas umum sekarang sudah
banyak. Kalau bukan karena tekad yang kuat dan mental yang
tangguh untuk mencapai tujuan yang mulia, pasti tidak akan
mau jauh-jauh datang. Tujuan yang mulia itu adalah ILMU.
Orang yang memiliki ilmu akan lebih ditinggikan derajatnya.

Wanita lebih penting ilmu agama atau karir dunia?


Menjadi wanita yang aktif dan produktif adalah bagaimana
kita bisa memanfaatkan apa yang kita punya, apa yang sudah
Allah karunia kan kepada kita, untuk menjadikan hal tersebut
sesuatu yang bermanfaat. Baik bagi diri sendiri maupun bagi
orang lain. Dalam artian bukan menjadi wanita yang bahasa
kasarnya benalu atau parasit yang bisanya hanya merepotkan
saja. Tentunya itu merupakan PR bagi kita semua, bagaimana
kita bisa membantu keadaan ekonomi. Wanita itu berhak
memiliki harta dan membelanjakannya, menggunakannya,
menyewakan atau bahkan menjual sekalipun. Mengenai hak
wanita, menjadi wanita karir, bekerja dalam rangka
membantu suami. Dalam pandangan Islam peran sebagai istri
itu lebih mulia, menjadi ibu itu lebih mulia. Islam memuliakan
kaum wanita sebagai ibu, anak, saudara perempuan, istri.
Perempuan itu sangat dimuliakan, maka dari itu Rasulullah
SAW mewajibkan para suami untuk menafkahi istrinya dalam
rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Apa yang istri mau,
baik dari segi materi maupun apapun, seorang istri berhak
mendapatkan apa yang ia inginkan. Sebetulnya kalau kita
melihat dari dulu sampai sekarang, wanita sangat dibutuhkan
perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat
membutuhkan peran wanita wanita dalam berdakwah untuk
mengajarkan ilmu syariah, menjadi seorang perawat wanita.
Menjadi wanita karir tidak melulu soal kerja pagi pulang
petang, kecuali kalau memang sedang dalam keadaaan
mendesak dan gaji suami tidak cukup, wanita diperbolehkan
untuk keluar mencari rezeki dalam rangka membantu suami.

●Syarat dari seorang wanita yang diperbolehkan keluar


mencari rezeki :
- Mendapatkan izin dari suami
- Belum menikah untuk membantu keuangan, itu pun harus
dengan izin orang tua

Di luar sana, banyak sekali wanita yang sudah berhasil dan


sukses mengembangkan usahanya sendiri (karena bekerja
tidak hanya soal bekerja di kantor, tapi juga bisa mendirikan
usaha sendiri) Menjadi wanita karir itu diperbolehkan, asalkan
tidak melupakan tugas-tugas nya.
Kenapa wanita lebih sering di suruh di rumah saja daripada di
suruh bekerja? Karena ketika wanita bekerja keluar rumah,
anak-anak nya siapa yang mau mengurus? Tapi hal itu balik
lagi kepada diri kita sendiri, bagaimana cara kita mengatur
waktu. Banyak ustadzah yang berdakwah sana-sini tanpa
melupakan kewajiban kepada suami dan anak-anak nya.
Menjadi wanita karir boleh-boleh saja, asalkan keduanya
harus seimbang dan di lengkapi dengan ilmu. Jangan sampai
karena menjadi wanita karir kita lupa belajar ilmu, lupa sholat
dan lain sebagainyya. Seringkali wanita itu rawan, ketika
sudah bekerja di kantor, malah bebaur dengan lawan jenis,
bersentuhan dengan lawan jenis dan lain sebagai nya. Jadi
harus dibarengi dengan ilmu. Kalau kita punya ilmu agama,
kita akan merasa dekat dengan Allah. Ilmu menjaga kita,
selain kita dapat mengamalkannya. Ketika wanita membuka
usaha hal itu dapat membuka peluang usaha pula bagi orang
sekitar kita.

‫س‬
ُ ‫خير الناس أنفعهم للنا‬

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi


manusia lain”
(HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini
dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289).
Dengan membuka peluang usaha maka kita
Habluminannas dapat Habluminallah juga dapat. Ke samping
dan ke atasnyya seimbang, itulah yang dibutuhkan oleh
seorang wanita. Tidak harus meminta kepada suami atau
orang tua, bahkan sebaliknya kita bisa memberikan atau
membantu meringankan beban suami atau orang tua. Orang
ketika memiliki ilmu, sudah di amalkan ilmunya kemudian dia
memiliki usaha juga itu pasti hidupnya akan tenang. Yang
pertama dekat dengan Allah dan yang kedua dapat membantu
masyarakat. Sebagai wanita kita harus mandiri, karena wanita
juga berhak menggunakan hartanya. Wanita juga berhak
mencari rezeki yang halal untuk anak-anak nya kelak. Apalagi
ketika suami sudah terlebih dahulu berpulang, kita menjadi
janda. Lalu anak-anak siapa yang menafkahi kalau bukan kita?
Asal kita tidak lupa dengan tugas utama kita, menjadi seorang
anak maupun seorang ibu untuk merawat anak-anak nya.

Manfaatkan lah apa yang sudah Allah karunia kan kepada kita.
Kita bisa menjahit, bisa kerja di rumah, sambil mengurus
suami, mengurus anak dan mengurus rumah. Jadi wanita,
lebih penting mana ilmu agama atau kariri dunia? Ilmu agama
kita dapat mengetahui banyak hal. Dapat bermanfaat untuk
diri sendiri, anak-anak kita, maupun orang sekitar. Karna
menuntut ilmu itu wajib. Jadi misalkan ingin memiliki karir kita
jangan melupakan untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu tidak
ada batasannya, bahkan sampai ke liang lahat pun kita harus
menuntut ilmu.
ُ‫طلبوا ال ِع ْل َُم ِمنَُ ال َم ْه ُِد ِإلى اللَّ ْح ِد‬
ْ ‫ا‬

Artinya:
“Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan hingga liang lahat.”

Maksudnya kita wajib menuntut ilmu sedari kecil hingga akhir


hayat kita. Kalau misal ditanya, bolehkah kita menjadi wanita
karir? Boleh-boleh saja, asalkan memenuhi syarat-syarat nya,
yaitu :
1. Rumah tangga atau keluarga kita betul-betul memerlukan
banyak biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Harus menutup aurat.
3. Tidak bercampur baur dengan laki-laki
4. Mendapatkan izin dari wali, yaitu orang tua maupun suami.
5. Tidak melupakan kewajiban kita sebagai seorang anak
maupun seorang istri.

Keduanya harus seimbang. Kalau benar-benar mau jadi wanita


karir, maka lakukanlah Lillahi Ta'ala dan harus dilakukan
dengan ilmu. Kita harus mensyukuri dan memanfaatkan
kelebihan yang Allah berikan, dipergunakan sebaik mungkin.
Di niatkan ibadah untuk Allah, dan untuk membantu orang tua
maupun suami dan dibarengi dengan ilmu.
SESI TANYA JAWAB

1
Nama. : Nurniroh Khalifah

Domisili : Bangka Belitung

Grup MRF no : 4

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Afwan
Ustadzah saya mau bertanya. Gimana pandangan dari
Ustadzah jika ada orang tua yang menyuruh anaknya untuk
mengejar karir dunia & sedangkan anak tersebut inginnya
lebih fokus memperdalam ilmu agama ?

Jawaban:

Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Bismillah. Allahumma


shalli alaa sayyidina Muhammad.
Mungkin lebih tepatnya, orangtua khawatir kita tidak punya
uang dsb, sehingga memerintahkan kita untuk bekerja
/berkarir.

Selagi perintah orangtua tidak menentang aturan Allah maka


kita ikuti, tapi sebalik nya jika memerintahkan kita untuk
berbuat yg melanggar perintah Allah maka kita pun boleh
menolak nya.

Jd intinya, kalau memang kamulah tulang punggung keluarga


mu maka bekerjalah, niatnya juga salah satunya untuk
membantu orangtua InsyaAllah pahala balasannya. Tapi
jangan lupakan belajar agamanya, bisa dmn pun belajar..
Apalagi jd seimbangkan ya..
Intinya berbicara baik-baik dengan orangtua.
Wallahu'alam

2️
Nama : Marnila

Domisili : Aceh

Grup MRF no : 1
Pertanyaan :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadzah ana
mau bertanya, apakah benar jika wanita bercadar ituu tidak
pantas untuk memiliki jabatan tinggi, seperti direktur misalnya
, tidak boleh memiliki karir yang besar , dengan kata tidak
pantas karena iya bercadar??

Jawaban :

Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Bismillah. Allahumma


shalli alaa sayyidina Muhammad.

Tidak ada yang bisa menjamin masa depanmu kecuali Allah.


Jika ada yg berkata demikian jangan terlalu diambil hati, kita
punya Allah. Berdo'a dan sandarkan harap pada Allah. Minta
yg terbaik.

Wallahu'alam

3
Nama : Nurah
Domisili : Mekkah, Arab saudi

Grup MRF no : 2

Pertanyaan :
Afwan, Ustazah saya ingin bertanya. Apakah boleh wanita
memilih untuk belajar dan memahami ilmu agama saja dan
tidak ingin menikah sampai tua nanti. Apakah itu salah
ustadzah?
Maaf apabila ada kata-kata kurang mengenakkan.

Jawaban :

Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Bismillah. Allahumma


shalli alaa sayyidina Muhammad.

Teringat dengan kisah Rabiatul Adawiyah.

Nikah adalah sunnati kata Rasulullah. Kembali lagi kepada diri


sendiri. Jika mampu.

Tapi ingat, bahwa menikah tidak menghalangi belajar dll..


Menikah dapat menjaga agama, akhlak dan pandangan juga
menghasilkan keturunan.
Wallahu'alam

4️
Nama : Priya Yunanda

Domisili : Tangerang

Grup MRF no : 3

Pertanyaan:
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Afwan ustadzah, ingin bertanya gimana Bagaimana jika
seorang Akhwat ingin menyempurnakan Agama( menikah)
dalam waktu dekat, namun orang tua ingin anaknya lulus
kuliah terlebih dahulu bekerja dahulu?

Jawaban :
Wa'alaikumussalam warahmatullahi. Bismillah. Allahumma
shalli alaa sayyidina Muhammad.

ُ‫ن لَ ُْم َي ْست َِط ُْع فَ َعلَ ْي ِه‬


ُْ ‫ َو َم‬، ‫ج‬ُْ ‫ع ِم ْنك ُْم ْال َبا َءُةَ فَ ْل َيتَزَ َّو‬ َ َ‫ن ا ْست‬
َُ ‫طا‬ ُْ ‫ َم‬، ‫ب‬ َّ ‫َيا َم ْعش ََُر ال‬
ُِ ‫ش َبا‬
ُ‫ فَإِنَّهُ لَهُ ِو َجاء‬، ‫ص ْو ُِم‬ َّ ‫بِال‬
Wahai para pemuda, siapa diantara kamu mampu menikah,
maka menikahlah. Dan siapa yang tidak mampu, hendaknya
dia berpuasa. Maka ia menjadi tameng baginya.

Kemungkinan orang tua mempunyai prinsip berbeda mungkin.


Sebetulnya yang baik disegerakan, pelan2 bicara kepada
orang tua bahwa menikah tidak menghalangi belajar dll. Tapi
kalau memang ada alasan lain. Maka dirimu harus menjaga
diri.

Wallahu'alam

_________💖💖💖__________

Anda mungkin juga menyukai