KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I.1 Latar Belakang................................................................................................1
I.2 Tujuan.............................................................................................................2
I.3 Manfaat...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
II.I Spektroskopi inframerah................................................................................3
II. 2 Prinsip Dasar Spektrofotometer IR...............................................................4
II.3 Daerah Serapan Inframerah...........................................................................4
II.4 Pembagian sinar Inframerah..........................................................................5
II.5 Interaksi Sinar Infra Merah Dengan Molekul................................................6
II.7 Daerah identifikasi.......................................................................................10
II.8 Jenis Spektrometri infrared..........................................................................10
II.9 Aplikasi Spektroskopi inframerah...............................................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................14
III.1 Kesimpulan.................................................................................................14
III.2 Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Berkas Radiasi Elektromagnetik..........................................................3
Gambar 2.2 Karakteristik Spektrum
Elektromagnetik..............................................6
Gambar 2.3 Gambaran dua atom yang memiliki vektor listrik dan vektor
magnetic...................................................................................................................7
Gambar 2.4 Jenis dari
vibrasi....................................................................................9
DAFTAR TABEL
Tabel 1 . Serapan Khas Beberapa Gugus
fungsi........................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian spektrofotometri inframerah
2. Untuk mengetahui prinsip dasar spektrofotometri inframerah
3. Untuk mengetahui fungsi alat spektrofotometri inframerah
I.3 Manfaat
1. Agar dapat mengetahui tentang pengertian spektrofotometri inframerah
2. Agar dapat mengetahui prinsip dasar spektrofotometri inframerah
3. Agar dapat mengetahui fungsi alat spektrofotometri inframerah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Mulya,1995)
Gambar 2.3 Gambaran dua atom yang memiliki vektor listrik dan vektor magnetic
Jika pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka
energi potensial dari sistem tersebut akan naik. Setiap senyawa pada keadaan
tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu gerak translasi, vibrasi dan
rotasi. Berikut penjelasan mengenai ketiga jenis gerak, yaitu :
1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya
3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara
periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah
energi total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya (k) dari
pegas dan massa (m1 dan m2) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki
oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
(Giwangkara, 2007)
Frekuensi vibrasi suatu ikatan dapat dihitung dengan cukup seksama dengan
cara yang sama seperti menghitung frekuensi vibrasi sistem pegas dan sebuah
bola. Sesuai dengan persamaan hukum Hooke dibawah ini.
Keterangan :
υ = Frekuensi
k = Tetapan yang berhubungan dengan kekuatan pegas (gaya suatu ikatan)
m1, m2 = Masa dari dua bola (atom)
c = Kecepatan cahaya = 3. 1010 cm/detik besaran
m1m2 / (m1 +m2) dapat dinyatakan sebagai µ, masa tereduksi dari sistem itu
(Sudjadi, 1985).
II.6 Vibrasi
Vibrasi (getaran) menyebabkan posisi relative atom dalam molekul tidak
pasti (berubah-ubah terus menerus). Untuk molekul dwi-atom atau tri-atom
vibrasi dapat dianggap dan dihubungkan dengan energy absorbsi tetappi untuk
molekul poliatom, vibrasi tidak dapat dengan ,mudah diperkirakan, karena
banyaknya pusat vibrasi yang berinteraksi.
Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya
terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan
yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul
tertentu dan biasanya disebut vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat
digolongkan atas dua golongan besar, yaitu :
A. Vibrasi Regangan (Streching)
B. Vibrasi Bengkokan (Bending)
1. Regangan Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu
bidang datar.
2. Regangan Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah
tetapi masih dalam satu
Gambar 2.4 Jenis dari vibrasi
III.1 Kesimpulan
1. Spektrum infra merah berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi
dalam senyawa organik.
2. Daerah di bawah frekuensi 650 cm-1 dinamakan infra merah jauh.
Sedangkan daerah di atas frekuensi 4000 cm-1 dinamakan infra merah
dekat.
3. Monokromator terdiri dari celah masuk dan celah keluar yang berupa kisi
difraksi atau prisma.
4. Detektor panas digunakan untuk mendeteksi sinar infra merah..
5. Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan
dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan
pita-pita serapan yang berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini
disebut sebagai daerah sidik jari.
III.2 Saran
Saran dari kami yaitu seperti pembuatan standar untuk kalibrasi dan
penentuan panjang frekuensi haruslah tepat, kalibrasi alat harus diupayakanrutin
agar mengurangi kesalahan yang terjadi ketika analisa.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan
dan memakluminya
DAFTAR PUSTAKA
Giwangkara S, EG., 2006, “Aplikasi Logika Syaraf Fuzzy Pada Analisis Sidik Jari
Minyak Bumi Menggunakan Spetrofotometer Infra Merah - Transformasi
Fourier (FT-IR)”, Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, Cepu – Jawa
Tengah.
Giwangkara, EG. 2007. Spektrofotometri Inframerah. Situs Kimia Indonesia.
Chem-is-try.org
Mulya, Muhammad, dan Suharman. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya :
Erlangga University Press
Nurhidayati, dan Rusman. 2005. KHROMATOGRAFI.Bogor:Sekolah Menengah
Analis Kimia Bogor
Suarsa, Wayan . 2016. “ANALISIS GUGUS FUNGSI PADA BENSIN
DENGAN SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH”. Jurusan kimia
fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Udayana.
Bali
Sudjadi, Drs. 1985. Penentuan Struktur Senyawa Organik. Jakarta : Ghalia
Indonesia.