Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TEKNIK OPTIK

MAKALAH SPEKTROMETRI
INFRAMERAH

Disusun Oleh

Lailatul Mufida 02311745000003


Putri Lailatul Qodriyah 02311745000013
M.Rizal Rizki H 02311745000023
Rizky Mangaratua S 02311745000033
Abdurrahman Rahyang 02311745000043
Achmad Bennarivo 02311745000053

PROGRAM STUDI LINTAS JALUR S1


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan “Makalah
tentang “Spektroskopi” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen serta memahami dan mengerti
tentang “Spektrometri”.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang
sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini, yaitu :
1. Bapak dosen pengajar mata kuliah Teknik Optik Teknik Fisika ITS
2. Rekan-rekan kelompok 3 yang bekerja sama menyelesaikan
penyusunan makalah
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penulis memohon maaf atas
kekurangan dalam makalah ini dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi perbaikan laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 25 September 2017

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan
cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu
kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur
materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi
spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk
memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi
elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang
radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang
diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga
digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh.
Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan
untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek
astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran
Doppler garis-garis spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra
merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul.
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0.75 - 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1.
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang
dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya
berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna
dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki
jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom
kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring
optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam
tata surya teleskop
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada
daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000
– 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark
Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang
elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan spektroskopi inframerah
b. Apa saja komponen dari alat spektrometri inframerah
c. Bagaimana sistem kerja spektrometri inframerah
d. Apa saja penggunaan dari spektroskopi inframerah
e. Bagaimana kelebihan serta kekurangan dari spektroskopi inframerah
f. Apa saja macam-macam vibrasi

1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian spektroskopi inframerah
b. Untuk mengetahui komponen dari alat spektrometri inframerah
c. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrometri inframerah

1.4 Sistematika Makalah


Makalah ini terdiri dari Bab I yaitu Pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan, dan Sistematika Laporan. Bab II yaitu Isi yang berisi Pengertian
Spektrometri, jenis – jenis spektroskopi inframerah, komponen dari alat spektrometri
inframerah, sistem kerja spektrometri inframerah, manfaat dari spektroskopi
inframerah, kelebihan serta kekurangan dari spektroskopi inframerah, macam-
macam vibrasi. Bab III yaitu Penutup yang berisi kesimpulan dan saran
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Spektroskopi Inframerah


Spektroskopi Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan
bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai
vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang
panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum
dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang,
sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu:
a. Daerah Infra Merah dekat : 0,78-2,5 µm
b. Daerah Inframerah Pertengahan: 2,5-50 µm
c. Daerah Inframerah Jauh:50-1000 µm

Gambar 2.1 Daerah Spektrum Inframerah


Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah panjang
gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada daerah
infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan
gelombang 4.000 – 200 cm-1. Satuan yang sering digunakan dalam spektrofotometri infra
merah adalah Bilangan Gelombang ( ϋ) atau disebut juga sebagai Kaiser. Energi pada
daerah UV-Vis dibutuhkan untuk transisi elektronik, sedangkan pada IR hanya terbatas
pada perubahan energi setingkat molekul

2.2 Komponen Alat Spektrometri Inframerah


Spektrometer infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda dan terdiri
dari 4 bagian utama yaitu sumber radiasi, daerah cuplikan, kisi difraksi (monokromator),
dan detektor.
2.2.1 Sumber Radiasi
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan Globar. Pemijar
Globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar 1200°C, sehingga
memancarkan radiasi kontinyu pada daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi
yang sangat stabil. Pijar Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium
oksida yang dipanasi sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi
antara 0,4-20 µm dan kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.
2.2.2 Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat
pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin untuk
memantulkan dan memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium
klorida, kalium bromida, sesium bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida
paling banyak digunakan untuk monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi
untuk daerah antara 5,0-16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0
µm.
2.2.3 Detektor
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak
dapat digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi foton infra merah tidak
cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton.
Detektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel Golay.
Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkan oleh sinar infra
merah.
2.2.4 Daerah Cuplikan
Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang
berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan
ke cairan ke gas dan spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari perbedaan
ini dalam bentuk pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk dicatat pada
spektrum cara pengolahan cuplikan yang dilakukan.

2.3 Sistem Kerja Spektrometri Inframerah


Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan dan
satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda adalah mengukur perbedaan
intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu dipantulkan
pada ”chopper” yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas cuplikan dan
berkas baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi berputar lambat,
setiap frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima intensitas
berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal ini
menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh amplifier.
Jika cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama dengan
intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus searah.
Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak-balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk menjalankan suatu motor yang
dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang disebut baji optik. Baji optik
ini oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan
mengurangi intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan
sedemikian jauh ke dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan jumlah
yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika cuplikan
melakukan penyerapan. Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan pena alat
rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan pita serapan pada spektrum tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan ynag ditempatkan di dalam
spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra merah yang berubah panjang
gelombangnya secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang masuk
bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah
memayar daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan
menghasilkan sebuah spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam
daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk pasti
bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian pula,
tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra
merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah itu tidak ada.

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Spektrometri Inframerah

Dimana penjelasan dari skema Spektrometri Inframerah diatas adalah sebagai berikut:
 Sumber radiasi: Nernest atau lampu Glower
 Monokromator terbuat dari berbagai macam bahan, misal: gelas, lelehan silika,
LiF, CaF2, BaF2, NaCl, AgCl, KBr, CsI
1.Prisma NaCl umumnya digunakan untuk daerah 4000-600 cm-1
2.Prisma KBr untuk 400 cm-1
3.Kuarsa yang dirancang untuk daerah UV-Vis juga dapat dipakai untuk daerah IR
dekat
 Detektor yang sering digunakan: detektor termal (misal termokopel)

Prinsip kerja skema Spektrometri Inframerah di atas adalah sebagai berikut:

 Sinar IR dilewatkan melalui sampel dan larutan pembanding


 Dilewatkan monokromator untuk menghilangkan sinar yang tidak diinginkan
(stray radiation)
 Berkas ini kemudian didispersikan melalui prisma atau grating
 Dilewatkan melalui slit
 Sinar difokuskan pada detector

2.4 Penggunaan Spektrometri Inframerah


 Untuk menganalisis campuran hidrokarbon aromatik seperti C8C10 dengan
sikloheksana sebagai pelarut
 Untuk analisis kuantitif polutan udara, misal CO, metil etil keton, metanol, etilen
oksida dan uap CHCl3
 Polutan lain yang dapat dianalisis dengan Spektroskopi IR: CS2, HCN, SO2,
nitrobenzena, vinilklorida, metil markaptan, piridin
 Penentuan struktur, khususnya senyawa organik
 Analisis kuantitatif, misal kadar CO udara

Spektroskopi infrared banyak digunakan karena:


 Cepat
 Dapat digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam molekul
 Spektrum infra merah yang dihasilkan oleh suatu senyawa adalah khas dan oleh
karena itu dapat menyajikan sebuah fingerprint (sidik jari) untuk senyawa tersebut.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Spektrometri Inframerah


Kelebihan dan kekurangan spektrskopi inframerah adalah dalam pengiriman
data .
2.5.1 Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
 Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja, karena
pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
 Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena
termasuk alat yang sederhana.
 Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
2.5.2 Kekurangan inframerah dalam pengiriman data
 Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang infra merah harus
berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita dalam mentransfer
data karena caranya yang merepotkan.
 Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun sorotan
infra merah mengenai mata
 Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat
dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.

2.6 Vibrasi Molekul


Posisi relatif atom dalam molekul selalu berubah-ubah akibat vibrasi. Klasifikasi vibrasi:
2.6.1 Vibrasi ulur / regangan / stretching
Vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu ikatan Dua tipe vibrasi
regangan:
a.Regangan Simetri (Symmetrical Stretching)
b. Regangan Asimetri (Antisymmetrical Stretching)
c.Regangan Simetri
Unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
d. Regangan Asimetri
Unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang
datar.

Gambar 2.3

2.6.2 Vibrasi tekuk / bengkokan / bending


a. Terkait dengan berubahnya sudut anta dua ikatan
b. Empat tipe vibrasi tekuk:
 Scissoring
Scissoring (guntingan):atom-atom yang terikat pada atom pusat bergerak
saling mendekat dan menjauh satu sama lain, sehingga sudutnya berubah-
ubah

Gambar 2.4 Vibrasi Guntingan


 Rocking
Rocking (goyangan): atom-atomnya bergerak bolak-balik dalam bidang

Gambar 2.5 Vibrasi Goyangan

 Wagging
Wagging (kibasan): atom-atomnya bergerak bolak-balik keluar bidang atau
molekul

Gambar 2.6 Vibrasi Kibasan

 Twisting
Twisting (pelintiran): atom-atom yang terikat pada molekul yang diam,
berotasi di sekitar ikatannya
Gambar 2.7 Vibrasi Pelintiran
c. Empat tipe vibrasi tekuk hanya terjadi pada molekul yang mempunyai lebih dari
2 atom

2.6.3 Frekuensi Vibrasi

Gambar 2.8 Rumus Frekuensi Vibrasi

Keterangan:
V = frekuensi vibrasi
K = konstanta gaya
m1, m2 = massa dari atom
μ = massa tereduksi dari osilator dwi atom
2.6.4 Konstanta Gaya
 K untuk ikatan tunggal: 2-8 x 105 dyne/cm
 K untuk ikatan ganda: 8-12 x 105 dyne/cm
 K untuk ikatan rangkap tiga: 12-18 x 105 dyne/cm
Semakin besar K maka frekuensi vibrasi semakin besar.
Gerakan tekuk (bending) memperlihatkan frekuensi absorbsi yang lebih rendah
dari pada ulur (stretching).
2.6.5 Bilangan Gelombang (𝜎)

Gambar 2.9 Rumus Bilangan Gelombang


Keterangan:
𝜎 = bilangan gelombang
K = konstanta gaya
m1, m2 = massa dari atom
μ = massa tereduksi dari osilator dwi atom c = kecepatan cahaya
KESIMPULAN
1. Spektroskopi infra merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1.000 µm.
2. Komponen alat yang digunakan pada spektrofometri inframerah adalah
sumber cahaya yaitu batangan silikon karbidada, monokromator, detektor.
3. Sinar IR dilewatkan melalui sampel dan larutan pembanding. Sinar
dilewatkan monokromator untuk menghilangkan sinar yang tidak
diinginkan (stray radiation). Berkas ini kemudian didispersikan melalui
prisma atau grating, kemudian dilewatkan melalui slit. Kemudian sinar
difokuskan pada detektor.

Anda mungkin juga menyukai