MAKALAH SPEKTROMETRI
INFRAMERAH
Disusun Oleh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan “Makalah
tentang “Spektroskopi” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen serta memahami dan mengerti
tentang “Spektrometri”.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak- pihak yang
sangat berperan penting dalam proses kegiatan praktikum ini, yaitu :
1. Bapak dosen pengajar mata kuliah Teknik Optik Teknik Fisika ITS
2. Rekan-rekan kelompok 3 yang bekerja sama menyelesaikan
penyusunan makalah
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
baik dari segi materi maupun penyajian. Untuk itu penulis memohon maaf atas
kekurangan dalam makalah ini dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi perbaikan laporan di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian spektroskopi inframerah
b. Untuk mengetahui komponen dari alat spektrometri inframerah
c. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrometri inframerah
Dimana penjelasan dari skema Spektrometri Inframerah diatas adalah sebagai berikut:
Sumber radiasi: Nernest atau lampu Glower
Monokromator terbuat dari berbagai macam bahan, misal: gelas, lelehan silika,
LiF, CaF2, BaF2, NaCl, AgCl, KBr, CsI
1.Prisma NaCl umumnya digunakan untuk daerah 4000-600 cm-1
2.Prisma KBr untuk 400 cm-1
3.Kuarsa yang dirancang untuk daerah UV-Vis juga dapat dipakai untuk daerah IR
dekat
Detektor yang sering digunakan: detektor termal (misal termokopel)
Gambar 2.3
Wagging
Wagging (kibasan): atom-atomnya bergerak bolak-balik keluar bidang atau
molekul
Twisting
Twisting (pelintiran): atom-atom yang terikat pada molekul yang diam,
berotasi di sekitar ikatannya
Gambar 2.7 Vibrasi Pelintiran
c. Empat tipe vibrasi tekuk hanya terjadi pada molekul yang mempunyai lebih dari
2 atom
Keterangan:
V = frekuensi vibrasi
K = konstanta gaya
m1, m2 = massa dari atom
μ = massa tereduksi dari osilator dwi atom
2.6.4 Konstanta Gaya
K untuk ikatan tunggal: 2-8 x 105 dyne/cm
K untuk ikatan ganda: 8-12 x 105 dyne/cm
K untuk ikatan rangkap tiga: 12-18 x 105 dyne/cm
Semakin besar K maka frekuensi vibrasi semakin besar.
Gerakan tekuk (bending) memperlihatkan frekuensi absorbsi yang lebih rendah
dari pada ulur (stretching).
2.6.5 Bilangan Gelombang (𝜎)