Anda di halaman 1dari 7

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA MINI_MIKROHIDRO

SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP INSTRUMENTASI

Abstrak
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah
suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti,
saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan
jumlah debit air[1].Pada perancangan alat ini aliran dianggap laminar sehingga debit air tidak
diperhitungkan. Pengendalian level pada mini-mikrohidro skala laboratorium di Workshop
Instrumentasi dilakukan dengan sistem pengendalian otomatis dengan menggunakan mikrokontroller
ATmega 8535 bermode on/off sebagai kontrollernya yaitu dengan set point 80 cm, ketika mencapai set
point maka pompa akan mati dengan sensor ultrasonic sebagai pendeteksi ketinggian air. Sensor ini
bekerja dengan gelombang bunyi.
Kata kunci : Mikrohidro, Sensor ultrasonik, mikrokontroller AT mega 8535,set point

BAB I otomatis mati dan air akan mengalir


PENDAHULUAN melalui saluran yang akan menyalurkan
keturbin.
I.I Latar Belakang
Mikrohidro atau yang dimaksud dengan I.2 Perumusan Masalahan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Berdasarkan latar belakang diatas maka
(PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik dapat dirumuskan permasalahan sebagai
skala kecil yang menggunakan tenaga air berikut yaitu bagaimana merancang sistem
sebagai tenaga penggeraknya seperti, pengendalian level pada minimikrohidro
saluran irigasi, sungai atau air terjun alam skala laboratorium di Workshop
dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan Intrumentasi.
(head) dan jumlah debit air[1]. Secara
teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen I.3 Batasan Masalah
utama yaitu air (sebagai sumber energi), Adapun batasan masalah yang
turbin dan generator. Mikrohidro diperhatikan adalah sebagai berikut :
mendapatkan energi dari aliran air yang • Plant yang dikendalikan adalah level
memiliki perbedaan ketinggian tertentu. dalam sebuah tandon (bendungan) air
Pembuatan mini-mikrohidro skala pada sebuah mini-mikrohidro.
laboraturium di Workshop Intrumentasi • Kategori on/off akan bekerja jika level
merupkan perwujudan dari plant high maka akan mematikan pompa
mikrohidro yang sebenarnya. Pengendalian dan jika level low maka akan
level pada mini-mikrohidro skala menghidupkan pompa.
laboratorium di Workshop Instrumentasi • Variable Process yang dimonitor dan
dilakukan untuk membuat suatu replica dikendalikan adalah level.
pada bendungan air (penampung) pada • Controller yang akan digunakan adalah
rancang bangun yang sebenarnya. Oleh Mikrokontroller ATMega 8535.
sebab itu akan dirancang sistem • Mode controller yang digunakan adalah
pengendalian otomatis dengan mode ONOFF.
menggunakanmikrokontroller ATmega • Pada bendungan dianggap aliran yang
8535 bermode on/off sebagai kontrollernya keluar dari tandon (bendungan)
dan menggunakan sensor ultrasonic dianggap laminer.
sebagai pendeteksi ketinggian air.
Pengendalian level ini akan terjadi jika air I.4 Tujuan
berada pada posisi level yang sudah Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu
mencapai setpoint maka pompa akan akan dirancang sistem pengendalian level
pada minimikrohidro skala laboratorium di Pengujian alat dan analisa data. Bab V
Workshop Intrumentasi. berisi tentang kesimpulan dan saran.

I.5 Manfaat BAB II


Metode dan hasil penelitian tugas akhir DASAR TEORI
ini dapat digunakan untuk membuat sistem
yang dapat memonitoring level, dimana 2.1 Power Supply
hasil dan pengendalian pada level dapat Pengertian Power Supply secara umum
digunakan untuk menentukan setpoint pada dalam sebuah komputer adalah sebagai alat
mini-mikrohidro. bantu konverter tegangan listrik pada
komputer yang dapat mengubah tegangan
I.6 Metodologi Penelitian listrik yang memiliki arus AC ke arus DC
Metodologi yang dilakukan dalam sehingga semua hardware yang
pelaksanaan tugas akhir ini adalah: membutuhkan tegangan listrik yang
• Studi Literatur. Meliputi pemahaman berarus DC mendapatkan tegangan listrik
secara teoritis mengenai minimum yang secara langsung diberikan oleh power
system berbasis mikrokontroller supply ini. Oleh karena itu dalam setiap
ATMEGA 8535, sensor ultrasonic dan komputer yang ada saat ini, power supply
teori tentang system pengendalian merupakan suatu perangkat keras yang
level. paling dibutuhkan untuk menjalankan
• Perencanaan dan Pembuatan Alat komputer, jika power supply tidak ada atau
Merancang hardware alat, mulai dari tidak bisa digunakan, maka komputer tidak
perancangan mekanik, perancangan akan dapat menyala tanpa power supply
sensor, perancangan minimum system ini.
mikrokontroller ATmega 8535 yang Menurut jenisnya, power supply dibagi
dihubungkan dengan LCD. Merancang menjadi 2 jenis, yaitu power supply AT
software dengan menggunakan dan power supply ATX. Dimana power
pemrograman bahasa C. Perencanaan supply AT hanya di gunakan pada awal-
dan pembuatan controller dengan awal dibuatnya komputer dan hanya
menggunakan mikrokontroller sampai ke komputer yang memiliki
ATmega 8535 prosesor pentium 2, saat ini tidak
• Pengujian dan Analisa Data Meliputi digunakan lagi power supply AT karena
pengujian hardware dan pengujian power supply jenis ini tidak lagi mampu
software dengan cara mengoperasikan memberikan daya listrik yang cukup untuk
hardware dan software tersebut yang komputer masa kini, serta sistem
hasilnya sesuai dengan perencanaan pengoperasiannya pun masih manual
pembuatan alat. contohnya harus menekan tombol on atau
off untuk mematikan dan menyalakannya,
1.7 Sistematika Laporan lain halnya dengan power supply berjenis
Penulisan laporan dalam tugas akhir ATX jenis ini merupakan power supply
ini diuraikan dalam lima bab yaitu Bab I masa kini yang memiliki daya listrik yang
Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, tinggi untuk memenuhi standart komputer
perumusan masalah, batasan masalah, masa kini, serta pengoperasiannya pun
tujuan, manfaat tugas akhir, metodologi otomatis, dan terdapat tambahan konektor
penelitian dan sistematika laporan dari power SATA. Diatas merupakan beberapa
tugas akhir. Bab II Dasar teori yang Pengertian Power Supply secara umum.
berisikan teori punjang untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Bab III
gambar sistem dan diagram blok. Bab IV
2.2 AT Mega 8535 dalam sistem fluida. Seperti pada sistem
Mikrokontroller adalah ’suatu pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada
mikroprosesor plus’. Beberapa pendapat sistem kontrol mesin yang membutuhkan
tentang Mikrokontroller adalah pusat kerja elemen kontrol otomatis. Contohnya pada
dari suatu sistem elektronika seperti halnya sistem pneumatik, solenoid valve bertugas
mikroprosesor sebagai otak komputer. untuk mengontrol saluran udara yang
Adapun nilai plus bagi mikrokontroller bertekanan menuju aktuator
adalah terdapatnya memori dan port pneumatik(cylinder). Atau pada sebuah
input/output dalam suatu kemasan IC yang tandon air yang membutuhkan solenoid
kompak. Kemampuannya yang valve sebagai pengatur pengisian air,
programmable,fitur yang lengkap seperti sehingga tandon tersebut tidak sampai
ADC internal, EEPROM internal, port I/O, kosong. Dan berbagai contoh-contoh
komunikasi serial. Juga harga yang lainnya yang tidak mungkin saya jelaskan
terjangkau memungkinkan mikrokontroller satu persatu disini.
digunakan pada berbagai sistem
elektronis,seperti pada robot, automasi
industri, sistem alarm, peralatan
telekomunikasi, hingga sistem keamanan.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur
RISC 8 bit, dimana semua instruksi
dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian
besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock,
berbeda dengan instruksi MCS51 yang
membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini Gambar 2.1 Solenoid Valve
terjadi karena kedua jenis mikrokontroler
tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. Banyak sekali jenis-jenis dari solenoid
AVR berteknologi RISC (Reduced valve, karena solenoid valve ini di desain
Instruction Set Computing), sedangkan seri sesuai dari kegunaannya. Mulai dari 2
MCS51 berteknologi CISC (Complex saluran, 3 saluran, 4 saluran dan
Instruction Set Computing). ‘’Secara sebagainya. Contohnya pada solenoid valve
umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 2 saluran atau yang sering disebut katup
4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga kontrol arah 2/2. Memiliki 2 jenis menurut
AT90Sxx, keluarga ATMega, dan cara kerjanya, yaitu NC dan NO. Jadi
AT86RFxx. Pada dasarnya, yang fungsinya hanya menutup / membuka
membeda-bedakan masing-masing kelas saluran karena hanya memiliki 1 lubang
adalah memori, peripheral, dan fungsinya, inlet dan 1 lubang outlet. Atau pada
dari segi arsitektur dan instruksi yang solenoid 3 saluran yang memiliki 1 lubang
digunakan, mereka bisa dikatakan sama, inlet , 1 lubang outlet ,dan 1
piranti dapat diprogram secara in-system exhaust/pembuangan. Dimana lubang inlet
programming (ISP) dan dapat diprogram berfungsi sebagai masuknya fluida, lubang
berulang -ulang selama 10.000 kali outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida
baca/tulis didalam sistem’’ dan exhaust berfungsi sebagai pembuangan
fluida/cairan yang terjebak. Dan selenoid 3
2.3 Solenoid valve saluran ini biasanya digunakan atau
Solenoid valve merupakan katup yang diterapkan pada aktuator pneumatik(
dikendalikan dengan arus listrik baik AC cylinder kerja tunggal).
maupun DC melalui kumparan / selenoida.
Solenoid valve ini merupakan elemen 2.4 LCD
kontrol yang paling sering digunakan
LCD (Liquid Crystal Display) adalah
suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil
utama. LCD sudah digunakan diberbagai
bidang misalnya alal–alat elektronik seperti
televisi, kalkulator, atau pun layar
komputer. Pada postingan aplikasi LCD
yang dugunakan ialah LCD dot matrik
dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik
berfungsi sebagai penampil yang nantinya
akan digunakan untuk menampilkan status Ada beberapa penjelasan mengenai
kerja alat. gelombang ultrasonic. Sifat dari gelombang
ultrasonik yang melalui medium
menyebabkan getaran partikel dengan
medium aplitudo sama dengan arah rambat
longitudinal sehingga menghasilkan
partikel medium yang membentuk suatu
rapatan atau biasa disebut Strain dan
tegangan yang biasa disebut Strees. Proses
Gambar 2.2 LCD
lanjut yang menyebabkan terjadinya
2.5 Sensor Ultrasonik rapatan dan regangan di dalam medium
Sensor Ultrasonik adalah alat disebabkan oleh getaran partikel secara
elektronika yang kemampuannya bisa periodic selama gelombang ultrasonic
mengubah dari energy listrik menjadi lainya.
energy mekanik dalam bentuk gelombang
suara ultrasonic. Sensor ini terdiri dari BAB III
rangkaian pemancar Ultrasonic yang GAMBAR SISTEM DAN BLOK
dinamakan transmitter dan penerima DIAGRAM
ultrasonic yang disebut receiver. Alat ini
digunakan untuk mengukur gelombang 3.1 Blok Diagram Alat
ultrasonic. Gelombang ultrasonic adalah
gelombang mekanik yang memiliki cirri-
ciri longitudinal dan biasanya memiliki
frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong
Utrasonic dapat merambat melalui zat
padat, cair maupun gas. Gelombang
Ultrasonic adalah gelombang rambatan
energi dan momentum mekanik sehingga
merambat melalui ketiga element tersebut
sebagai interaksi dengan molekul dan sifat Gambar 3.1 Blok Diagram Alat
enersia medium yang dilaluinya.
Gambar di atas adalah gambar blok
diagram sistem pengendalian level pada
tangki pengolahan air. Yang terdiri
Mikrokontroller AT Mega 8535 sebagai
controller bermode on off . Pompa sebagai
aktuator, tangki sebagai tempat pemrosesan
dan sensor ultrasonik sebagai sensor atau
transmitter. Air yang mengalir kedalam diketahui keakuratan dan kepresisian
tangki ketinggiannya akan dideteksi oleh masing-masing komponen.
sensor ultrasonik lalu sensor ulltrasonik
akan mengirimkan data ke mikrokontroer 4.1.1 Pengujian Sensor Ultrasonik
dan diolah kembali oleh mikrokontroller Sensor ultrasonik ini digunakan
lalu mikrokontroller akan mengirimkan untuk mengukur ketinggian atau level air
data dan menampilkannya ke LCD. yang berada dalam tangki. Pengujian
Untuk menyalakan atau mematikan sensor dilakukan guna mengetahui
pompa dsini digunakan set point sebesar 20 sensitifitas sensor. Pengujian dilakukan
cm untuk menyalakn pompa atau kondisi dengan memberi program pengaktifan
high ,ketika air yang mengalir sudah sensor pada mikrokontroler kemudian
mencapai set point sebesar 20 cm maka sensor diletakkan pada bagian atas tandon
pompa akan menyala dan menyedot air lalu dan dicatat nilai level yang didisplaykan
menyalurkannya ke pemrosesan pada LCD. Pengujian dilakukan sekaligus
berikutnya. Begitu juga sebaliknya pompa untuk mempertahankan level dari tandon
akan mati ketika pada posisi low sebesar 0 air supaya ketinggian tetap terjaga pada
cm. level 80 cm. Penempatan meteran bertujuan
sebagai pembanding dengan sensor
3.2 Perancangan Alat ultrasonik sehingga akan diketahui error,
Perancangan perangkat keras untuk akurasi dan presisi dari sensor ultrasonik
tugas akhir kali ini terdiri atas perancangan yang ditunjukkan pada tabel 4.1.
catu daya, rangkaian sensor, dan rangkaian
minimum sistem. Sedangkan bentuk
mekaniknya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Gambar Alat


BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengujian dan analisa dilakukan


terhadap alat yang sudah dibuat. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
performansi alat secara keseluruhan.
Pengujian alat secara keseluruhan
dilakukan pada perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software).
4.1 Pengujian Alat
Seluruh komponen elektronika yang
disusun dalam perancangan alat ini akan
dilakukan pengujian, agar nantinya dapat
Diambil dari jurnal:
BERTA DINA ULINNUHA
NRP 2409.030.043
Dosen Pembimbing :
Dr.Bambang Lelono W, ST, MT
Program Studi D3 Teknik Instrumentasi
Jurusan Teknik Fisika
Gambar 4.1 Grafik perbandingan level Fakultas Teknologi Industri
sebenarnya dengan level rata- rata. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Grafik 4.1 menjelaskan bahwa Surabaya 2012
perbandingan level rata – rata degan jarak
sebenarnya berbanding lurus dengan
perbandinga level rata-rata, ini
menunjukkan bahwa pembacaan ketinggian
air yang dibaca oleh sensor ultrasonik
memiliki eror yang kecil. Riak pada air
akan sangat mempengaruhi pembacaan
sensor karena jika air terlalu banyak riak
maka akan timbul banyak sudut sehingga
mempengaruhi pembacaan sensor.

BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari tercapainya perancangan alat sistem
pengendalian level menggunakan sensor
ultrasonik pada tandon mini-mikrohidro
skala laboratorium di workshop
instrumentasi didapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sistem pengendalian dari level ini
adalah on/off ketika set poiNt
mencapai 80 cm maka pompa akan
mati dan pompa akan menyala ketika
mencapai set point 0 cm.
2. Pada perancangan mini-mikrohidro ini
keluaran dari generator sebenarnya
adalah 5 volt dan kemudian di inverter
menjadi sebesar 30 volt.
TUGAS KAPITA SELEKTA

“RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA


MINI_MIKROHIDRO SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP
INSTRUMENTASI”

Disusun Oleh

Syahril Arisdianta (2414031017)


Ferry Kurniawan (2414031041)
Choirul Mufit (2414031045)
Lailatul Mufida (2414031062)

D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016

Anda mungkin juga menyukai