(SMT)
Judul Proyek:
Oleh:
Kelas 3 D3 EA
Anggota Kelompok :
1.5. Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat pengemasan biji bijian
2. Memudahkan pengemasan dalam industry biji bijian
3. Membuat suatu sistem yang berbasis industri.
4. Mahasiswa mampu merancang dan membuat suatu alat berbasis PLC sebagai Master
dan Mikrokontroller sebagai Slave
5. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep Sistem Manufaktur Terpadu
(SMT)
BAB II
DASAR TEORI
2.1. PLC (Programmable Logic Controller)
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller
menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanansecara internal instruksi -instruksi
yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul -
modul I/O dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai
berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang
sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan
input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian
akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang
diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi.
PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
2.3. Motor DC
Motor adalah mesin utuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip
kerja motor dc ada pada penghantar arus listrik yang di tempatkan dalam suatu medan
magnet akibatnya pengahatar tersebut akan mengalami gaya. Gaya menimbulkan torsi yang
akan menghasilkan rotasi mekanik, sehingga rortor akan berputar. Torsi yang dihasilkan
medan berbanding lurus dengan fluks medan dan arus jangkar.
Gambar 3. Motor DC
Elemen utama dari motor dc adalah kumparan jangkar pada rotor dan kumparan
medan pada stator yang mengahsilkan fluks. Dalam motor dc kumparan medan di ganti
magnet permanen. Magnet permanen menghasilkan fluks magnet yang tetap, sehingga
putaran kecepatan motor hanya dari tegangan yang di berikan ke lilitan jangkar.
Berdasarkan plant yang telah dibuat, kami mempergunakan dua buah motor DC.
Motor DC yang pertama digunakan untuk menjalankan conveyor 1 dan2 dengan pengaturan
kecepatan motor conveyor menggunakan PWM.
Sensor ini dapat mendeteksi benda dengan jarak yang bervariasi itu tergantung dari
type dan jenisnya, ada berbagai jenis dan type alat ini, pada prakteknya, sensor ini ada yang
menggunakan reflector dan ada juga yang tanpa reflector. Reflector adalah suatu alat terbuat
dari plastic yang permukaan bagian dalamnya berbentuk prisma atau segi enam berfungsi
untuk memantulkan cahaya yang dikirim oleh Emitter, kemudian ada juga photo sensor yang
tanpa menggunakan reflector, tapi umumnya sensor jenis ini memiliki dua buah atau
berpasangan artinya ada pengirim dan ada penerima.
2.6. CX Proggramer
SISTEM CONVEYOR
3.1 Desain Alat
Adapun desain alat seperti gambar-gambar di bawah. Alat kami memiliki 1 conveyor
dan besi penyangga pada atas conveyor yang menyangga tiga tabung yang berisi biji bijian
yang berbeda , dibawah tiga tabung tersebut terdapat corong besar yang berguna untuk
menjatuhkan biji ke dalam gelas yang berada diatas conveyor.
Gambar Pipa
Gambar besi L sebagai penyangga
Gambar motor
Gambar Slider
Terdapat besi awal pada ujung awal conveyor yang berguna untuk mensejajarkan jalannya
gelas agar tepat pada corong. Di akhir ujung conveyor terdapat slider yang berguna untuk
mendorong gelas yang berisi biji ke tempat pengemasan .
3.2 Kerangka
Perkerjaan yang dilakukan pertama adalah membuat kerangka dari alat yang digunakan
sebagai penopang keseluruhan atau bisa disebut sebagai dasar dari alat yang di buat.
Kerangka dibuat dari besi siku yang cukup kuat menompang beban barang dan komponen
komponen pendukungnya sehingga dapat berdiri tegak.
Setelah kerangka dasar selesai , pengerjaan selanjutnya yaitu pengerjaan system dari
conveyor , pemasangan penyangga tabung serta sensor sensor yang ada pada alat
Gambar Slider
3.3 WIRING
Pada proses wiring penataan pengkabelan sangat diperlukan dan dilakukan seefisien
mungkin agar tidak mengganggu daripada kerja sistem yang dibuat. Pengkabelan yang ditata
sebaiknya tidak terlihat dan ditata rapi sehingga terlihat simpel dan dapat diketahui dengan
mudah arah fungsi dari masingmasing kabel dalam plant.
1. Connector B25 (Dari Plant ke wiring
box)
1. GND
2.
3. Slider
4. Conveyor
5.
6. Supplay 12V
7.
8.-
9. Servo 2
10. Sensor pintu
11. Sensor tabung
12. Limit A
13. Suplay 5V
14. Servo pintu
15. Slider
16.
17.
18.
19.-
20.
21. Servo 1
22. Sevo 3
23. Sensor akhir photoelectric sensor
24.
25. Limit
3. 4 Hardware
Driver
Power Supply
Minsys
Skematik minsys
Routing board
Routing board
Regulator LM2576
Skematik
Power Supply
Board PLC
Board
LCD
Skematik
Board
Relay
Skematik
C. Software
- Progr
Board
3.5. Program
3.5.1 Program Mikrokontroler
Sofware yang digunakan untuk membuat progam pada mikro adalah codevision AVR,
dan berikut adalah cara untuk membuat project menggunakan sofware codevision
AVR
Membuat program pada Code Vision AVR :
1. Membuat project baru : File - Open - Create New File pilih Project OK - Confirm
Yes
6. Pada project ini kami menggunakan software extrem burner sebagai media
mendownload program dari laptop ke mikrokontroller Atmega16. Langkah
awalnya membuka software extrem burner yang nantinya akan muncul
pengaturan chip yang digunakan
Pilih IC ATMega16
7. Yang dapat dideteksi oleh software extreme burner adalah file program yang sudah
dibuat dengan extensi .hex
Jadi pilih file program yang ingin di download dengan extensi .hex pada bar open.
8. Setelah file program sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah clik pada bar write
all. Tunggu proses download hingga selesai.
9. Program system
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
// Alphanumeric LCD functions
#include <alcd.h>
#include <stdio.h>
void main(void)
{
// Declare your local variables here
//PORTA=0x6F;
//DDRA=0x90;
PORTA=0x6E;
DDRA=0x90;
PORTB=0xF7;
DDRB=0x08;
//LCD
PORTC=0x00;
DDRC=0x10;
PORTD=0x0C;
DDRD=0xF3;
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 172.797 kHz
// Mode: Fast PWM top=0xFF
// OC0 output: Non-Inverted PWM
TCCR0=0x6B;
TCNT0=0xFF;
OCR0=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 172.797 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: On
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x8B;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0xFF;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 1382.375 kHz
// Mode: Fast PWM top=0xFF
// OC2 output: Non-Inverted PWM
ASSR=0x00;
TCCR2=0x6A;
TCNT2=0xFF;
OCR2=0x00;
// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 691.188 kHz
// ADC Voltage Reference: AVCC pin
// ADC High Speed Mode: Off
// ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped
// Only the 8 most significant bits of
// the AD conversion result are used
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x84;
SFIOR&=0xEF;
// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;
// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;
}
}
//cek adc vr
void run_konv()
{
lcd_gotoxy(0,1);
vr = read_adc(0)-100;
sprintf(data,"%d cm/s",vr);
lcd_puts(data);
// OCR1B = vr;
}
//get imput from plc
void plc_konv()
{
//reset slider
while(PINA.6 != 0)
{
//mundur
PORTA.7 = 1;
PORTD.6 = 0;
}
if(PINA.6 == 0 && slider_toggle == 0)
{
PORTA.7 = 0;
PORTD.6 = 0;
}
//GET logic from sensor 2
if(PINB.5 != 0)
{
//run konv
OCR1B = 155;
//Get logic from plc sensor 3
if(PINB.0 == 0)
{
slider_toggle = 1;
delay_ms(100);
}
if(slider_toggle == 1)
{
//SLIDER B
while(PINA.5 != 0)
{
//maju
PORTA.7 = 0;
PORTD.6 = 1;
}
while(PINA.6 != 0)
{
//mundur
PORTA.7 = 1;
PORTD.6 = 0;
slider_toggle = 0;
}
}
}
else
{
//konv mati
OCR1B = 0;
//tunda isi
delay_ms(3000);
//jalan
OCR1B = 160;
delay_ms(2000);
}
}
//cek relay
void status_putar()
{
PORTC.4 = 1;
delay_ms(1000);
PORTC.4 = 0;
delay_ms(1000);
}
//out info
void info()
{
PORTA.4 = 1;
delay_ms(1000);
PORTA.4 = 0;
delay_ms(1000);
}
//cek servo
void servo()
{
if(PINA.1 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR0 = OCR0 + 10;
}
else if(PINA.2 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR1A = OCR0 + 10;
}
else if(PINA.3 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR2 = OCR2 + 10;
}
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(datawarna,"A:%d B:%d C:%d",OCR0,OCR1A,OCR2);
lcd_puts(datawarna);
}
3.5.2 Program PLC
Langkah-langkah menggunakan aplikasi CX-Programmer untuk membuat ladder
pada PLC sebagai berikut :
1. Pertama masuk aplikasi CX-Programmer yang sudah kita install sebelumnya.
2. Setelah masuk dalam aplikasi CX-Programmer, langkah selanjutnya adalah kita
membuat sebuah project dengan langkah seperti berikut : File - New
3. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kita harus mengisikan
Device Name dan Device Type. Untuk Device Type kita pilih CQM-1 kemudian klik
OK.
4. Apabila sudah melalui tahap tersebut, akan muncul window seperti gambar dibawah
ini, dimana kita dapat membuat ladder progamm untuk PLC.
5. Setelah itu kita dapat memulai membuat program dengan menggunakan instruksi-
instruksi yang terdapat pada toolbar.
6. Semisal contoh kita ingin inputnya menggunakan kontak NO, pilih toolbar dengan
symbol kontak NO lalu seret toolbar tersebut ke Rung.
7. Kemudian kita diharuskan melakukan pengalamatan pada kontak yang kita
gunankan. Seperti gambar dibawah ini.
8. Setelah melakukan pengalamatan akan muncul kontak NO dengan alamat 0.00 pada
Rung.
9. Apabila ingin menambahkan inputan lagi, semisal contoh kontak NC, kita dapat
melakukan prosedur yang sama seperti saat menambahkan kontak NO, tetapi untuk
pengalamatan harus disesuaikan, jangan sampai ada crash, atau pengalamatan yang
sama.
11. Setelah ladder program selesai dibuat seperti gambar di bawah ini.
12. Langkah selajutnya adalah mengcompile project yang sudah kita buat dengan cara
seperti gambar dibawah ini.
13. Setelah program sudah berhasil dicompile, tinggal kita downloadkan ke PLC yang
sudah terkoneksi denga PC kita.
- Penjelasan Ladder Diagram
Program ladder yang dibuat adalah sebagai berikut
1. Ketika PB Start pada Box wiring ditekan, maka Internal Relay 200.00 akan aktif dan
koil Conveyor akan aktif dan memberi perintah pada mikro untuk menjalankan
konveyor. Pada program di atas, terdapat program self conservatife sehingga saat PB
Start ditekan dan dilepas, maka Internal Relay tetap aktif.
2. Ketika Sensor B (Sensor yang terletak di bawah corong tabung) terhalang oleh gelas,
maka input Sensor B pada PLC akan akan aktif, sehingga conveyor akan berhenti dan
koil Servo tabung akan aktif dan memberi perintah pada mikro untuk menjalankan
motor motor servo pada tabung (tergantung pada program mikrokontroller, servo
mana yang akan aktif)
3. Ketika servo telah selesai menjalankan perintah untuk pengisian gelas, maka konveyor
akan kembali jalan.
4. Saat sensor C (sensor pada ujung konveyor) terhalang oleh gelas yang lewat, maka input
sensor C pada PLC akan aktif dan mengaktifkan DIFU kemudian DIFU akan
mengaktifkan koil Slider B dan memberi perintah pada mikrokontroller untuk
mengaktifkan motor pada slider .
3.6. MEKANISME KERJA SISTEM
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan dalam pembuatan proyek sistem manufaktur
ini antara lain :
1. PLC merupakan kumpulan dari relay, bukan merupakan sumber tegangan.
2. PLC dapat dikendalikan dengan PC melalui komunikasi serial dengan melakukan setting
baut red, bit parity, odd parity, data bit, dll.
3. Mikrokontroller memiliki banyak fitur namun terbatas dalam melakukan pekerjaan
multitasking
4. PLC memiliki kemampuan bekerja secara pararel dan real time
5. PLC sangat cocok digunakan sebagai controller di industri
4.2 Saran
Adapun saran yang kami dapatkan dalam pembuatan proyek sistem manufaktur ini
antara lain :
1. Banyak fitur lain dari PLC yang tidak dimanfaatkan seperti komunikasi dengan PC atau
melalui JMI
2. Pada project selanjutnya plant dapat diintegrasikan dengan HMI
BAB V
JOBDESK DAN PELAKSANAAN
NRP : 1103141020
Job Description
1. Perakitan mekanik
Mekanik disini memiliki peran medesain dan membangun conveyor sesuai
kebutuhan dan keinginan. Dalam pembuatan mekanik conveyor saya membantu
proses pemotongan besi siku, merakit dan membangun dari besi siku yang sudah
dipotong.
Untuk merancang tampilan sistem projek kami, saya munggunakan software
Autodesk Inventor. Alasan menggunakan software ini karena software ini
memiliki interface yang lebih realistis dan fitur-fitur yang dimiliki lebih mudah
digunakan, sehingga mempermudah kelompok kami untuk membuat rancangan
project kami dapat divisualisasikan secara real. Pada perancangan plant, saya
membuat detail-detail visual project yang dibuat.
2. Perancangan kerangka conveyor
Dikarenakan saya yang membuat desain mekanik, maka yang mengerti seluk-beluk
ukuran dan pemasangan beberapa part. Dalam pengerjaan sebenarnya terdapat
beberapa part yang sudah dibuat ternyata berbeda dengan kondisi yang ada pada
desain awal. Seperti kekuatan bahan, panjang bahan, penempatan motor, panel box,
dll.
5.2 Nurul Iqbal Achmadi
NRP : 1103141002
Job Description
1. Pembuatan kerangka alat dan coveyor
- Mencari dan membeli bahan baku besi
- Membuat kaki-kaki untuk conveyor dengan cara memotong besi - besi sesuai ukuran
yang telah ditentukan.
- Menyatukan besibesi tersebut perbagian sehingga menjadi satu bagian eperti yang
diinginkan.
- Memastikan kerangka dapat digunakan agar conveyor dapat berjalan dengan baik.
- Memasangkan belt pada kerangka conveyor
- Memastikan kerangka dapat digunakan dengan baik serta melakukan integrasi
dengan motor sehingga, conveyor dapat berjalan dengan baik.
5.3 Syafiul Nur Huda
3. Membuat proposal
Proposal berisi berbagai macam hal, seperti desain rangkaian, komponen dan
mekanik yang digunakan, pengeluaran untuk membeli alatalat yang dibutuhkan,
serta jobdesk dari anggota kelompok. Dalam pembuatan proposal saya membantu
finishing dari keseluruhan proposal
5.11 Rizal Prasetya Nugraha