Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PROYEK SISTEM MANUFAKTUR TERPADU

(SMT)
Judul Proyek:

Rancang Bangun Pengisi Biji Otomatis


Dosen Pengampu:
Taufiqurrahman, S.ST, M.T

Oleh:

Kelas 3 D3 EA

Anggota Kelompok :

Syafiul Nur Huda 1103141001 Hidayah Cahyaningtyas 1103141017

Nurul Iqbal Achmadi 1103141002 Rizal Prasetya Nugraha 1103141018

Dita Ayundasari Anggraini 1103141006 Nuril Fikri 1103141020

Bagus Isnaeni Rifqy 1103141010 M. Fajar Amiludin 1103141023

Robiatul Adawiyah 1103141015 M. Dzikri Satrio 1103141026

Firmansyah Adi Nugraha 1103141029

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul
Rancang Bangun Alat Pengisi Biji Otomatis
1.2. Latar Belakang
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul
tahun 1683.
Sistem manufaktur (Wiratno, 2005) adalah kumpulan dari equipment (yang terdiri
dari peralatan dan mesin produksi, pemindahan material dan sistem komputer) yang
terintegrasi dan human resource (diperlukan untuk full time atau periodically untuk
menjalankan sistem), yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa proses
operasi dan/atau assembly pada suatu bahan material awal, part atau set of parts. Pada
intinya, sistem manufaktur merupakan sistem yang melakukan proses transformasi/konversi
keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi. Pada kesempatan
kali ini, kami membuat sebuah sistem manufaktur sederhana berbasis PLC Omron.
Project ini terinspirasi dari vending mesin, yaitu mesin yang dapat mengeluarkan
barang-barang seperti makanan ringan, minuman ringan seperti minuman soda, alkohol,
rokok, tiket lotre, produk konsumen dan bahkan emas dan permata untuk pelanggan secara
otomatis. Dari indutsri pengemasan biji bijian sendiri ada banyak jenis biji bijian yang harus
di packaging oleh karena itu dibuat alat ini untuk memudahkan pengisian biji kemudian
kemas.

1.3. Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan diangkat dalam pengerjaan sistem manufaktur ini
sebagai berikut:
1. Membuat belt conveyor sebagai pengisi biji otomatis berdasarkan biji yang dipilih
2. Menghubungan input PLC dengan photoelectric (terletak pada tabung tengah di
conveyor) , sehingga sensor dapat mendeteksi adanya gelas kemudian. Biji bias keluar
secara otomatis.
3. Pengaturan kecepatan motor dengan menggunakan PWM.
1.4. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang terdapat pada sistem manufaktur ini sebagai berikut:
1. PLC yang digunakan tipe OMRON
2. Jenis biji yang digunakan berupa biji bijian seperti kacang hijau , kacang tanah serta
jagung
3. Sensor yang digunakan dalam mendeteksi barang menggunakan photoelectric sensor
4. Pengaturan kecepatan motor DC pada conveyor menggunakan PWM.
5. Mendeteksi kecepatan putaran motor dalam x m/s menggunakan rotary encoder.
6. Mikrokontroler digunakan untuk mengatatur PWM dan pembacaan ADC.

1.5. Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat pengemasan biji bijian
2. Memudahkan pengemasan dalam industry biji bijian
3. Membuat suatu sistem yang berbasis industri.
4. Mahasiswa mampu merancang dan membuat suatu alat berbasis PLC sebagai Master
dan Mikrokontroller sebagai Slave
5. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan konsep Sistem Manufaktur Terpadu
(SMT)
BAB II
DASAR TEORI
2.1. PLC (Programmable Logic Controller)
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan
tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller
menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanansecara internal instruksi -instruksi
yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul -
modul I/O dijital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai
berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang
sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan
input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian
akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang
diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi.
PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

2.2. Limit Switch


Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi
menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya
akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah
ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam
kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi
perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari limit switch adalah sebagai sensor
posisi suatu benda (objek) yang bergerak. Simbol limit switch ditunjukan pada gambar
berikut.

Gambar 1. Limit Switch


Limit switch umumnya digunakan untuk : Memutuskan dan menghubungkan
rangkaian menggunakan objek atau benda lain. Menghidupkan daya yang besar, dengan
sarana yang kecil. Sebagai sensor posisi atau kondisi suatu objek. Prinsip kerja limit switch
diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada batas/daerah yang telah ditentukan
sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari rangkaian
tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC
(Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan. Konstruksi
dan simbol limit switch dapat dilihat seperti gambar di bawah.

Gambar 2. Macam-macam Limit Switch

2.3. Motor DC
Motor adalah mesin utuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Prinsip
kerja motor dc ada pada penghantar arus listrik yang di tempatkan dalam suatu medan
magnet akibatnya pengahatar tersebut akan mengalami gaya. Gaya menimbulkan torsi yang
akan menghasilkan rotasi mekanik, sehingga rortor akan berputar. Torsi yang dihasilkan
medan berbanding lurus dengan fluks medan dan arus jangkar.

Gambar 3. Motor DC
Elemen utama dari motor dc adalah kumparan jangkar pada rotor dan kumparan
medan pada stator yang mengahsilkan fluks. Dalam motor dc kumparan medan di ganti
magnet permanen. Magnet permanen menghasilkan fluks magnet yang tetap, sehingga
putaran kecepatan motor hanya dari tegangan yang di berikan ke lilitan jangkar.
Berdasarkan plant yang telah dibuat, kami mempergunakan dua buah motor DC.
Motor DC yang pertama digunakan untuk menjalankan conveyor 1 dan2 dengan pengaturan
kecepatan motor conveyor menggunakan PWM.

2.4. Mikrokontroller AVR ATemega 16


Mikrokontroler adalah single chip computer yang memiliki kemampuan untuk
diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol. Mikrokontroler
datang dengan dua alasan utama, yang pertama adalah kebutuhan pasar (market need) dan
yang kedua adalah perkembangan teknologi baru. Yang dimaksud dengan kebutuhan pasar
adalah kebutuhan yang luas dari produk-produk elektronik akan perangkat pintar sebagai
pengontrol dan pemroses data. Sedangkan yang dimaksud dengan perkembangan teknologi
baru adalah perkembangan teknologi semikonduktor yang memungkinkan pembuatan chip
dengan kemampuan komputasi yang sangat cepat bentuk yang semakin mungil, dan harga
yang semakin murah.

Karena kemampuannya yang tinggi, bentuknya yang kecil, konsumsi dayanya


yang rendah, dan harga yang murah maka mikrokontroler begitu banyak digunakan di dunia.
Mikrokontroler digunakan mulai dari mainan anak-anak, perangkat elektronik rumah
tangga, perangkat pendukung otomotif, peralatan industri, peralatan telekomunikasi,
peralatan medis dan kedokteran, sampai dengan pengendali robot serta persenjataan
militer.
Terdapat beberapa keunggulan yang diharapkan dari alat-alat yang berbasis mikrokontroler
(microcontroller-based solutions) :

Kehandalan tinggi (high reliability) dan kemudahan integrasi dengan komponen


lain (high degree of integration)
Ukuran yang semakin dapat diperkecil (reduced in size)
Penggunaan komponen dipersedikit (reduced component count) yang juga akan
menyebabkan biaya produksi dapat semakin ditekan (lower manufacturing cost)
Waktu pembuatan lebih singkat (shorter development time) sehingga lebih
cepat pula dijual ke pasar sesuai kebutuhan (shorter time to market)
Konsumsi daya yang rendah (lower power consumption)

Mikrokontroler ATmega16 adalah mikrokontroler 8-bit buatan ATMEL dengan


8 KByte System Programable Flash dengan teknologi memori tak sumirna (nonvolatile),
kepadatan tinggi, dan kompatibel dengan pin out dan set instruksi standar industri MCS51
INTEL. Arsitektur yang digunakan dengan RISC (Reduce Instruction set in singgle chip).
2.1.1.1Susunan kaki mikrokontroler ATmega8515 Bentuk kemasan dan susunan kaki-kaki
mikrokontroler dari ATmega8515 diperlihatkan seperti pada Gambar. Pada penggunaan
sumber clock eksternal, pin yang digunakan ialah pin T1. Pin T1 berada pada Port B1,
sedangkan untuk pembangkit digunakan pin OC1A. Pin tersebut pada Port D5. Gambar 2.1
Susunan kaki pada ATmega8515

Gambar 3. PORT A/B/C/D/E, DDR A/B/C/D/E, dan PIN A/B/C/D/E

PORTA/B/C/D/E dan DDRA/B/C/D/E merupakan register-register yang digunakan


untuk mengatur PORTA/B/C/D/E[16], sedangkan PIN PORTA/B/C/D/E digunakan untuk
mengakses pin pada port A,B,C,D,E secara individu

2.5. Photoelectric Sensor

Sensor ini dapat mendeteksi benda dengan jarak yang bervariasi itu tergantung dari
type dan jenisnya, ada berbagai jenis dan type alat ini, pada prakteknya, sensor ini ada yang
menggunakan reflector dan ada juga yang tanpa reflector. Reflector adalah suatu alat terbuat
dari plastic yang permukaan bagian dalamnya berbentuk prisma atau segi enam berfungsi
untuk memantulkan cahaya yang dikirim oleh Emitter, kemudian ada juga photo sensor yang
tanpa menggunakan reflector, tapi umumnya sensor jenis ini memiliki dua buah atau
berpasangan artinya ada pengirim dan ada penerima.

Gambar Prinsip Kerja Sensor Photoelectric


Sumber pccontrol.wordpress.com

2.6. CX Proggramer

CX Programmer adalah software ladder untuk PLC merk OMRON. Software


ini beroperasi di bawah sistem operasi Windows, oleh sebab itu pemakai software ini
diharapkan sudah familier dengan sistem operasi Windows antara lain untuk menjalankan
software program aplikasi, membuat file, menyimpan file, mencetak file,menutup file,
membuka file, dan keluar dari (menutup) software program.Ada beberapa persyaratan
minimum yang harus dipenuhi untuk bisa mengoperasikan CX Programmer secara optimal
yaitu:

Komputer IBM PC/AT kompatibel


CPU Pentium I minimal 133 MHz
RAM 32 Mega bytes
Hard disk dengan ruang kosong kurang lebih 100 MB
Monitor SVGA dengan resolusi 800 x 600
BAB III

SISTEM CONVEYOR
3.1 Desain Alat
Adapun desain alat seperti gambar-gambar di bawah. Alat kami memiliki 1 conveyor
dan besi penyangga pada atas conveyor yang menyangga tiga tabung yang berisi biji bijian
yang berbeda , dibawah tiga tabung tersebut terdapat corong besar yang berguna untuk
menjatuhkan biji ke dalam gelas yang berada diatas conveyor.

Gambar Sistem Conveyor

Gambar Pipa
Gambar besi L sebagai penyangga

Gambar motor

Gambar Slider
Terdapat besi awal pada ujung awal conveyor yang berguna untuk mensejajarkan jalannya
gelas agar tepat pada corong. Di akhir ujung conveyor terdapat slider yang berguna untuk
mendorong gelas yang berisi biji ke tempat pengemasan .

3.2 Kerangka

Perkerjaan yang dilakukan pertama adalah membuat kerangka dari alat yang digunakan
sebagai penopang keseluruhan atau bisa disebut sebagai dasar dari alat yang di buat.
Kerangka dibuat dari besi siku yang cukup kuat menompang beban barang dan komponen
komponen pendukungnya sehingga dapat berdiri tegak.

Gambar Kerangka dasar system

Setelah kerangka dasar selesai , pengerjaan selanjutnya yaitu pengerjaan system dari
conveyor , pemasangan penyangga tabung serta sensor sensor yang ada pada alat

Gambar final alat

Gambar alat tampak depan


Gambar Tabung dan corong pengisi biji

Gambar Slider

3.3 WIRING

Pada proses wiring penataan pengkabelan sangat diperlukan dan dilakukan seefisien
mungkin agar tidak mengganggu daripada kerja sistem yang dibuat. Pengkabelan yang ditata
sebaiknya tidak terlihat dan ditata rapi sehingga terlihat simpel dan dapat diketahui dengan
mudah arah fungsi dari masingmasing kabel dalam plant.
1. Connector B25 (Dari Plant ke wiring
box)

1. GND
2.
3. Slider
4. Conveyor
5.
6. Supplay 12V
7.
8.-
9. Servo 2
10. Sensor pintu
11. Sensor tabung
12. Limit A
13. Suplay 5V
14. Servo pintu
15. Slider
16.
17.
18.
19.-
20.
21. Servo 1
22. Sevo 3
23. Sensor akhir photoelectric sensor
24.
25. Limit
3. 4 Hardware

Driver

Power Supply

Gambar Schematic regulator 12V

Minsys

Gambar Schematic regulator 5V


Gambar Board Regulator 12V

Gambar Board Scematic 5V

Skematik minsys

Routing board
Routing board

Regulator LM2576
Skematik

Power Supply
Board PLC

Board

LCD
Skematik
Board

Relay
Skematik

C. Software
- Progr
Board
3.5. Program
3.5.1 Program Mikrokontroler
Sofware yang digunakan untuk membuat progam pada mikro adalah codevision AVR,
dan berikut adalah cara untuk membuat project menggunakan sofware codevision
AVR
Membuat program pada Code Vision AVR :
1. Membuat project baru : File - Open - Create New File pilih Project OK - Confirm
Yes

Gambar 11. Membuat Project Baru

2. Kemudian akan muncul Code Wizard AVR.


- Pilih tab chip ATMega 16 - clock: 11.0592 MHz
- Pilih tab timer - timer 0 - Clock Value: 10.800 KHz - Mode: Fast PWM TOP=0xFF
- Out A: Non Inv - Input Capture : FFFF.
- Pilih tab LCD pilih PORTC (menampilkan besarnya nilai ADC dan PWM pada
LCD).
- Pilih tab ADC
Centang ADC enabled
Centang Use 8 bits
Volt. Ref. : AREF pin
Clock : 86.400kHz
Auto trigger source : Free running

Gambar 12. Code Wizard AVR


3. Selanjutnya pilih: File - Generate, Save and Exit

Gambar 13. File Generate


4. Muncul list program. Kemudian tambahkan program sesuai dengan listing program.
5. Kemudianpilih : Project - Configure - After Build - Program the chip, hilangkan
centang (v) pada Program Fuse Bit(s) - OK.

Gambar 14. Configure Project

6. Pada project ini kami menggunakan software extrem burner sebagai media
mendownload program dari laptop ke mikrokontroller Atmega16. Langkah
awalnya membuka software extrem burner yang nantinya akan muncul
pengaturan chip yang digunakan
Pilih IC ATMega16
7. Yang dapat dideteksi oleh software extreme burner adalah file program yang sudah
dibuat dengan extensi .hex
Jadi pilih file program yang ingin di download dengan extensi .hex pada bar open.

8. Setelah file program sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah clik pada bar write
all. Tunggu proses download hingga selesai.
9. Program system
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>
// Alphanumeric LCD functions
#include <alcd.h>
#include <stdio.h>

// Declare your global variables here


#define ADC_VREF_TYPE 0x60
unsigned int s1,s2,s3,slider_toggle,isi_servo,adabarang;
unsigned char merah,biru,kuning;
void servo();
void info();
void plc_konv();
void cek_slider();
void ls();
void run_konv();
void plc_input();
void status_putar();
//cek slider
void potensio();
unsigned char vr,data[100],datawarna[100];
// Read the 8 most significant bits
// of the AD conversion result
unsigned char read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage
delay_us(10);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCH;
}

void main(void)
{
// Declare your local variables here

//PORTA=0x6F;
//DDRA=0x90;

PORTA=0x6E;
DDRA=0x90;

PORTB=0xF7;
DDRB=0x08;
//LCD
PORTC=0x00;
DDRC=0x10;

PORTD=0x0C;
DDRD=0xF3;

// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 172.797 kHz
// Mode: Fast PWM top=0xFF
// OC0 output: Non-Inverted PWM
TCCR0=0x6B;
TCNT0=0xFF;
OCR0=0x00;

// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 172.797 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: On
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x8B;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0xFF;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;

// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 1382.375 kHz
// Mode: Fast PWM top=0xFF
// OC2 output: Non-Inverted PWM
ASSR=0x00;
TCCR2=0x6A;
TCNT2=0xFF;
OCR2=0x00;

// External Interrupt(s) initialization


// INT0: Off
// INT1: Off
// INT2: Off
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;

// Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s) initialization


TIMSK=0x00;

// USART initialization
// USART disabled
UCSRB=0x00;

// Analog Comparator initialization


// Analog Comparator: Off
// Analog Comparator Input Capture by Timer/Counter 1: Off
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;

// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 691.188 kHz
// ADC Voltage Reference: AVCC pin
// ADC High Speed Mode: Off
// ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped
// Only the 8 most significant bits of
// the AD conversion result are used
ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x84;
SFIOR&=0xEF;

// SPI initialization
// SPI disabled
SPCR=0x00;

// TWI initialization
// TWI disabled
TWCR=0x00;

// Alphanumeric LCD initialization


// Connections are specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTC Bit 0
// RD - PORTC Bit 1
// EN - PORTC Bit 2
// D4 - PORTC Bit 4
// D5 - PORTC Bit 5
// D6 - PORTC Bit 6
// D7 - PORTC Bit 7
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
s1=0;
s2=0;
slider_toggle = 0;
s3=0;
merah = 0;
biru = 0;
kuning = 0;
isi_servo = 0;
adabarang = 0;
OCR1A = 0;
OCR0 = 0;
OCR2 = 0;
while (1)
{
//info();
//status_putar();
while(PINB.7 != 0)
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("PILIH BARANG :");
if(PINA.1 == 0)
{
delay_ms(200);
merah = merah + 1;
}
else if(PINA.2 == 0)
{
delay_ms(200);
biru = biru + 1;
}
else if(PINA.3 == 0)
{
delay_ms(200);
kuning = kuning + 1;
}
if(merah >= 5)
{
merah = 0;
}
if(biru >= 5)
{
merah = 0;
}
if(kuning >= 5)
{
merah = 0;
}
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(datawarna,"A:%d B:%d C:%d",merah,biru,kuning);
lcd_puts(datawarna);
lcd_clear();
}
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("KONVEYOR JALAN");
run_conv();
plc_konv();

}
}

//cek push button


void pb()
{
if(PINA.1 == 0)
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("PB1");
delay_ms(1000);
}
else if(PINA.2 == 0)
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("PB2");
delay_ms(1000);
}
else if(PINA.3 == 0)
{
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_putsf("PB3");
delay_ms(1000);
}
}

//cek adc vr
void run_konv()
{
lcd_gotoxy(0,1);
vr = read_adc(0)-100;
sprintf(data,"%d cm/s",vr);
lcd_puts(data);
// OCR1B = vr;
}
//get imput from plc
void plc_konv()
{
//reset slider
while(PINA.6 != 0)
{
//mundur
PORTA.7 = 1;
PORTD.6 = 0;
}
if(PINA.6 == 0 && slider_toggle == 0)
{
PORTA.7 = 0;
PORTD.6 = 0;
}
//GET logic from sensor 2
if(PINB.5 != 0)
{
//run konv
OCR1B = 155;
//Get logic from plc sensor 3
if(PINB.0 == 0)
{
slider_toggle = 1;
delay_ms(100);
}
if(slider_toggle == 1)
{
//SLIDER B
while(PINA.5 != 0)
{
//maju
PORTA.7 = 0;
PORTD.6 = 1;
}
while(PINA.6 != 0)
{
//mundur
PORTA.7 = 1;
PORTD.6 = 0;
slider_toggle = 0;
}
}
}
else
{
//konv mati
OCR1B = 0;
//tunda isi
delay_ms(3000);
//jalan
OCR1B = 160;
delay_ms(2000);
}
}
//cek relay
void status_putar()
{
PORTC.4 = 1;
delay_ms(1000);
PORTC.4 = 0;
delay_ms(1000);
}
//out info
void info()
{
PORTA.4 = 1;
delay_ms(1000);
PORTA.4 = 0;
delay_ms(1000);
}

//cek servo
void servo()
{
if(PINA.1 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR0 = OCR0 + 10;
}
else if(PINA.2 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR1A = OCR0 + 10;
}
else if(PINA.3 == 0)
{
delay_ms(200);
OCR2 = OCR2 + 10;
}
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(datawarna,"A:%d B:%d C:%d",OCR0,OCR1A,OCR2);
lcd_puts(datawarna);
}
3.5.2 Program PLC
Langkah-langkah menggunakan aplikasi CX-Programmer untuk membuat ladder
pada PLC sebagai berikut :
1. Pertama masuk aplikasi CX-Programmer yang sudah kita install sebelumnya.
2. Setelah masuk dalam aplikasi CX-Programmer, langkah selanjutnya adalah kita
membuat sebuah project dengan langkah seperti berikut : File - New

Gambar 24. File - New pada CX Programmer

3. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini, kita harus mengisikan
Device Name dan Device Type. Untuk Device Type kita pilih CQM-1 kemudian klik
OK.

4. Apabila sudah melalui tahap tersebut, akan muncul window seperti gambar dibawah
ini, dimana kita dapat membuat ladder progamm untuk PLC.

Gambar 26. Tampilan awal CX-Programmer

5. Setelah itu kita dapat memulai membuat program dengan menggunakan instruksi-
instruksi yang terdapat pada toolbar.
6. Semisal contoh kita ingin inputnya menggunakan kontak NO, pilih toolbar dengan
symbol kontak NO lalu seret toolbar tersebut ke Rung.
7. Kemudian kita diharuskan melakukan pengalamatan pada kontak yang kita
gunankan. Seperti gambar dibawah ini.

Gambar 27. Input alamat ladder CX-Programmer

8. Setelah melakukan pengalamatan akan muncul kontak NO dengan alamat 0.00 pada
Rung.

Gambar 28. Hasil dari input alamat dengan kontak NO

9. Apabila ingin menambahkan inputan lagi, semisal contoh kontak NC, kita dapat
melakukan prosedur yang sama seperti saat menambahkan kontak NO, tetapi untuk
pengalamatan harus disesuaikan, jangan sampai ada crash, atau pengalamatan yang
sama.

Gambar 29. Hasil dari input alamat dengan kontak NC


10. Untuk menambahkan output pada ladder dapat menggunakan instruksi pada tool bar
yang sudah tersedia, dan melakukan pengalamatan seperti saat menambahkan input.

11. Setelah ladder program selesai dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 31. Hasil dari satu kesatuan input dan output

12. Langkah selajutnya adalah mengcompile project yang sudah kita buat dengan cara
seperti gambar dibawah ini.

Gambar 32. Program - Compiler

13. Setelah program sudah berhasil dicompile, tinggal kita downloadkan ke PLC yang
sudah terkoneksi denga PC kita.
- Penjelasan Ladder Diagram
Program ladder yang dibuat adalah sebagai berikut

Cara kerja Ladder Diagram di atas adalah:

1. Ketika PB Start pada Box wiring ditekan, maka Internal Relay 200.00 akan aktif dan
koil Conveyor akan aktif dan memberi perintah pada mikro untuk menjalankan
konveyor. Pada program di atas, terdapat program self conservatife sehingga saat PB
Start ditekan dan dilepas, maka Internal Relay tetap aktif.
2. Ketika Sensor B (Sensor yang terletak di bawah corong tabung) terhalang oleh gelas,
maka input Sensor B pada PLC akan akan aktif, sehingga conveyor akan berhenti dan
koil Servo tabung akan aktif dan memberi perintah pada mikro untuk menjalankan
motor motor servo pada tabung (tergantung pada program mikrokontroller, servo
mana yang akan aktif)
3. Ketika servo telah selesai menjalankan perintah untuk pengisian gelas, maka konveyor
akan kembali jalan.
4. Saat sensor C (sensor pada ujung konveyor) terhalang oleh gelas yang lewat, maka input
sensor C pada PLC akan aktif dan mengaktifkan DIFU kemudian DIFU akan
mengaktifkan koil Slider B dan memberi perintah pada mikrokontroller untuk
mengaktifkan motor pada slider .
3.6. MEKANISME KERJA SISTEM

- Mekanisme kerja Plant


1. Pastikan plant sudah terkoneksi ke box wiring , PC, dan PLC yang sudah terisi
program system.
2. Menyalakan supplay pada plant dan PLC
3. Menekan tombol hijau untuk menentukan kacang yang akan dipilih dengan
ketentuan tombol hijau sebelah kiri jagung , tombol hijau tengah kacang tanah ,
tombol hijau sebelah kanan kacang hijau
4. Mentunning potensio untuk mengatur kecepatan conveyor yang diinginkan
5. Tekan push button warna putih, sebagai tombol ON dari sistem, PLC akan
memerintahkan mikro untuk menjalankan conveyor sesuai kecepatan yang sudah
ditunning.
6. Setelah tombol ON otomatis conveyor akan berjalan
7. Gelas akan berjalan diatas conveyor saat gelas dibawah corong , sensor
photoelectric akan mendeteksi adanya gelas , PLC akan memerintahkan mikro agar
conveyor berhenti(proses sensor di plant)
8. Kacang yang telah dipilih akan jatuh sesuai dengan yang ditentukan tadi.
9. Conveyor akan berjalan lagi, gelas yang berisi kacang akan berjalan sampai pada
ujung conveyor
10. Sensor akan mendeteksi adanya gelas , sehingga slider akan mendorong gelas
ke tempat penyajian
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan dalam pembuatan proyek sistem manufaktur
ini antara lain :
1. PLC merupakan kumpulan dari relay, bukan merupakan sumber tegangan.
2. PLC dapat dikendalikan dengan PC melalui komunikasi serial dengan melakukan setting
baut red, bit parity, odd parity, data bit, dll.
3. Mikrokontroller memiliki banyak fitur namun terbatas dalam melakukan pekerjaan
multitasking
4. PLC memiliki kemampuan bekerja secara pararel dan real time
5. PLC sangat cocok digunakan sebagai controller di industri

4.2 Saran
Adapun saran yang kami dapatkan dalam pembuatan proyek sistem manufaktur ini
antara lain :
1. Banyak fitur lain dari PLC yang tidak dimanfaatkan seperti komunikasi dengan PC atau
melalui JMI
2. Pada project selanjutnya plant dapat diintegrasikan dengan HMI
BAB V
JOBDESK DAN PELAKSANAAN

5.1 Nuril Fikri

Nama : Nuril Fikri

NRP : 1103141020

Job Description
1. Perakitan mekanik
Mekanik disini memiliki peran medesain dan membangun conveyor sesuai
kebutuhan dan keinginan. Dalam pembuatan mekanik conveyor saya membantu
proses pemotongan besi siku, merakit dan membangun dari besi siku yang sudah
dipotong.
Untuk merancang tampilan sistem projek kami, saya munggunakan software
Autodesk Inventor. Alasan menggunakan software ini karena software ini
memiliki interface yang lebih realistis dan fitur-fitur yang dimiliki lebih mudah
digunakan, sehingga mempermudah kelompok kami untuk membuat rancangan
project kami dapat divisualisasikan secara real. Pada perancangan plant, saya
membuat detail-detail visual project yang dibuat.
2. Perancangan kerangka conveyor
Dikarenakan saya yang membuat desain mekanik, maka yang mengerti seluk-beluk
ukuran dan pemasangan beberapa part. Dalam pengerjaan sebenarnya terdapat
beberapa part yang sudah dibuat ternyata berbeda dengan kondisi yang ada pada
desain awal. Seperti kekuatan bahan, panjang bahan, penempatan motor, panel box,
dll.
5.2 Nurul Iqbal Achmadi

Nama : Nurul Iqbal Achmadi

NRP : 1103141002

Job Description
1. Pembuatan kerangka alat dan coveyor
- Mencari dan membeli bahan baku besi
- Membuat kaki-kaki untuk conveyor dengan cara memotong besi - besi sesuai ukuran
yang telah ditentukan.
- Menyatukan besibesi tersebut perbagian sehingga menjadi satu bagian eperti yang
diinginkan.
- Memastikan kerangka dapat digunakan agar conveyor dapat berjalan dengan baik.
- Memasangkan belt pada kerangka conveyor
- Memastikan kerangka dapat digunakan dengan baik serta melakukan integrasi
dengan motor sehingga, conveyor dapat berjalan dengan baik.
5.3 Syafiul Nur Huda

Nama : Syafiul Nur Huda


NRP : 1103141001
Job description
1. Merancang minimum sistem
Minimum sistem yang kami gunakan adalah minimum sistem atmega 16, minimum
sistem ini digunakan untuk membaca nilai adc sensor kemudian mengendalikan IC
driver L298 dan membaca kecepatan conveyor kemudian menampilkan pada LCD.
Selain merancang minimum sistem, saya membantu pada bagian program
minimum sistem dan koneksi terkait dengan minimum sistem seperti conveyor dan
sensor.
Program PLC bagian ladder
Pada pemrograman PLC, saya membantu dalam diagram ladder yang memiliki
fungsi kerja seperti konsep conveyor yang dibangun. Pembuatan program ladder
saya menggunakan software CX programmer.
5.4 Firmansyah Adi Nugroho

Nama : Firmansyah Adi Nugroho


NRP : 1103141029
Job Description
1. Pembuatan Driver Motor
Dalam pengerjaan hardware, saya membantu pada bagian pembuatan driver motor.
Driver motor ini menggunakan IC driver L298.
2. Pembuatan Mekanik
Dalam pembuatan meknaik saya membantu membuat seperti memperhalus
sudut besi agar tidak tajam, mengikir panjang besi siku agar sama ,menyatukan besi
besi tersebut perbagian sehingga menjadi satu bagian seperti yang diinginkan,
memastikan kerangka dapat digunakan agar conveyor dapat berjalan dengan baik,
memasangkan belt pada kerangka conveyor
5.5 Mochamad Dzikri Satrio

Nama : Mochamad Dzikri Satrio


NRP : 1103141026
Job Description
1. Pembuatan Suplay
Dalam pengerjaan hardware, saya membantu pada bagian pembuatan powe supplay.
Saya membuat regulator tegangan 5v untuk mengaktifkan terminal enable pada IC
driver dan sumber tegangan 12 volt yang diatur melalui PWM dan menuju ke motor
conveyor.
2. Merancang Minimum System
Dalam meracang minimum system saya membantu routing rangkaian pada board ,
minimum system yang digunakan adalah atmega 16 . Selain itu saya juga membantu
dalam mencari kabel untuk wiring .
5.6 Mochamad Fajar Amiludin

Nama : Mochamad Fajar Amiludin


NRP : 1103141022
Job Description
1. Merancang minimum sistem
Minimum sistem yang kami gunakan adalah minimum sistem atmega 16, minimum
sistem ini digunakan untuk membaca nilai adc sensor kemudian mengendalikan IC
driver L298 dan membaca kecepatan conveyor kemudian menampilkan pada LCD.
Selain merancang minimum sistem, saya membantu pada bagian program
minimum sistem dan koneksi terkait dengan minimum sistem seperti conveyor dan
sensor.
2. Wiring PLC
Wiring ini diperlukan supaya kabel-kabel tidak mengganggu kinerja dari plant
sehingga plant dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Selain itu, wiring harus ditata
sebaik dan serapi mungkin supaya plant terlihat lebih praktis, nyaman dilihat mata
dan mudah ditelusuri arahnya jika suatu saat terjadi masalah pada salah satu input
atau output.
Kegiatan yang dilakukan pada wiring alat:
- Mencari dan membeli kabel serta cable ties.
- Memotong kabel sesuai dengan panjang yang dibutuhkan.
- Menyambung kabel pada pin screw, banana conector atau hider.
- Menyambung kabel dengan PLC, dan memastikan tidak ada kabel yang terputus
Berikut adalah hasil wiring yang menghubungkan PLC dengan jack banana female
dari mikro.
5.7 Bagus Isnaeny Rifqy

Nama : Bagus Isnaeny Rifqy


NRP : 1103141009
Job Description
1. Program Mikrokontroller
Dalam program pengerjaan projek pengisi biji otomatis ini saya membuat program
seluruh system seperti speed konveyor dimana speed dikotrol dengan potensiometer
yang dihubungkan dengan pin ADC microcontroller kemudian diconversikan
menjadi nilai PWM dari mikrokontroller yang difeedback dari sensor kecepatan
(optocoupler) yang kemudian dikonversi menjadi speed dan arah konveyor.
5.8 Robiatul Adawiyah

Nama : Robiatul Adawiyah


NRP: 1103141016
Job Description
1. Wiring PLC
Saya membantu proses wiring, khususnya pada wirring PLC. Selain itu, wiring
harus ditata sebaik dan serapi mungkin supaya plant terlihat lebih praktis, nyaman
dilihat mata dan mudah ditelusuri arahnya jika suatu saat terjadi masalah pada salah
satu input atau output. Kegiatan yang saya lakukan memotong kabel sesuai dengan
panjang yang dibutuhkan, menyambung kabel pada pin screw, banana conector atau
hider, menyambung kabel dengan PLC, soldering jika ada kabel yang terputus dan
memastikan tidak ada kabel yang terputus
2. Wiring sensor ke driver motor
Pada bagian wiring, saya membantu bagian wiring yang menghubungkan sensor ke
driver motor. Wirring ini diperlukan supaya kabel-kabel tidak mengganggu kinerja
dari plant sehingga plant dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Selain itu, wiring
harus ditata sebaik dan serapi mungkin supaya plant terlihat lebih praktis, nyaman
dilihat mata dan mudah ditelusuri arahnya jika suatu saat terjadi masalah pada salah
satu input atau output.
2. Program PLC bagian ladder
Pada pemrograman PLC, saya membuat sebuah diagram ladder yang memiliki
fungsi kerja seperti konsep conveyor yang dibangun. Pembuatan program ladder
saya menggunakan software CX programmer.
5.9 Dita Ayundasari Anggraini

Nama : Dita Ayundasari Anggraini


NRP : 110141005
Job Description
1. Pembuatan Driver Motor
Dalam pengerjaan hardware, saya membantu pada bagian pembuatan driver motor.
Disini saya membantu dalam roating driver serta penyolderan .
2. Wiring sensor ke driver motor
Pada bagian wiring, saya membantu bagian wiring yang menghubungkan sensor ke
driver motor saya membantuu mengubungkan kabel dan screw pada pin pin yang
telah ditentukan .
3. Membuat proposal
Proposal berisi berbagai macam hal, seperti desain rangkaian, komponen dan
mekanik yang digunakan, pengeluaran untuk membeli alatalat yang dibutuhkan,
serta jobdesk dari anggota kelompok, hal ini harus tercantum secara baik, agar
memudahkan dalam pemberian informasi plant yang sedang dibuat kepada pembaca
serta sebagai sarana menyampaikan progres, kendala, dan hasil akhir pembuatan
plant. Pada proses pembuatan proposal ini, saya sebelumnya sudah mengumpulkan
materi-materi, catatan-catatan dan data-data terkait dengan plant yang kami buat
sehingga proposal yang dibuat sesuai dengan plant yang kami buat.
5.10 Hidayah Cahyaningtyas

Nama : Hidayah Cahyaningtyas


NRP : 1103141017
Job Description
1. Wiring PLC
Saya membantu proses wiring pada bagian PLC kegiatan yang saya lakukan adalah
Kegiatan yang dilakukan pada wiring alat:
- Mencari dan membeli kabel
- Memotong kabel sesuai dengan panjang yang dibutuhkan.
- Menyambung kabel pada pin screw, banana conector atau hider.
- Menyambung kabel dengan PLC, dan memastikan tidak ada kabel yang terputus
2. Pembuatan Suplay
Dalam pembuatan suplay saya membantu dalam soldeering. Sumber tegangan yang
digunakan driver ini ada 2 jenis yaitu sumber tegangan 5v untuk mengaktifkan
terminal enable pada IC driver dan sumber tegangan 12 volt yang diatur melalui
PWM dan menuju ke motor conveyor.

3. Membuat proposal
Proposal berisi berbagai macam hal, seperti desain rangkaian, komponen dan
mekanik yang digunakan, pengeluaran untuk membeli alatalat yang dibutuhkan,
serta jobdesk dari anggota kelompok. Dalam pembuatan proposal saya membantu
finishing dari keseluruhan proposal
5.11 Rizal Prasetya Nugraha

Nama : Rizal Prasetya Nugraha


NRP : 1103141018
Job Description
1. Perancangan mekanik dan kerangka conveyor
Dalam pengerjaan sebenarnya terdapat beberapa part yang sudah dibuat ternyata
berbeda dengan kondisi yang ada pada desain awal. Seperti kekuatan bahan, panjang
bahan, penempatan motor, panel box, dll.
2. Pemasangan Sensor photoelectric
Dalam pengerjaan hardware, saya membantu pada bagian pemasangan sensor
photoelectric. Sensor photoelectric diletakkan pada gerbang besi awal , diujung
conveyor serta di bawah tabung untuk mendeteksi adanya gelas

Anda mungkin juga menyukai