DAFTAR ISI
PENGENALAN
LATAR BELAKANG
1. BAB I SISTEM KONTROL
1.1 Kenapa Otomasi?
1.2 Sistem Biner Dan Analog
1.3 Sistem Kontrol Tradisional
1
1
2
2
4
5
6
6
6
7
11
14
17
17
39
41
41
42
42
43
45
47
47
47
PENGENALAN
Pada dewasa ini, pergerakan yang sangat cepat pada dunia industri sangat kompetitif.
Sebuah perusahaan yang ingin bertahan harus fleksibel, hemat biaya dan efisien. Dalam proses dan
industri manufaktur akan menghasilkan permintaan sistem kontrol industri yang besar untuk
merampingkan untuk merampingkan operasi dalam hal kecepatan, kehandalan dan output produk
Sistem kontrol seperti rangkaian relay, logika dan sistem computer, menjadi kontrol yang
efektif untuk industri. Bagaimanapun juga, setiap sistem memiliki batas dan kerugian yang dapat
diatasi melalui penggunaan programmable logic contrtroller (PLC).
PLC adalah sistem elektronik digital yang menggunakan memori yang dapat diprogram untuk
implementasi fungsi spesifik seperti logika, urutan, timer, counter dan aritmatika untuk mengontrol
melalui modul analog atau digital input/output bermacam-macam tipe dari mesin atau proses.
LATAR BELAKANG
PLC digunakan terutama di industri motor pada awal 1970an. Dimana PLC digunakan untuk
menggantikan panel relay yang besar. Tidak hanya menggantikan PLC membutuhkan ruang yang
lebih kecil dari sistem relay, PLC juga lebih handal. Satu poin penting untuk PLC adalah sangat
fleksibel dalam hal modifikasi atau mengganti urutan kontrol. Dan sekarang memungkinkan untuk
mengganti atau memodifikasi sistem kontrol tanpa harus menyambung atau memutus kabel.
Program dapat dirubah dengan sangat sederhana menggunakan konsul program consol atau graphic
programming panel yang terdapat pada PLC.
Permintaan industri terhadap PLC bertambah dengan sangat cepat dan ini telah mendorong
produsen untuk mengembangkan seluruh sistem yang menggunakan mikroprosesor mempunyai
level dan performa yang beraneka ragam. Sekarang tersedia PLC dari unit kecil hingga sistem
modular canggih dengan berbagai tambahan modul fungsi seperti analog input/output dan
komunikasi. Sistem modular memungkinkan untuk ekspansi atau upgrade sistem kontrol dengan
biaya dan gangguan minimum.
BAB I
SISTEM KONTROL
Gambar 1.1(a)
Bagian Input
Sinyal input umumnya berasal dari berbagai macam sensor yang mengubah kuantitas fisik
menjadi sinyal elektrik. Sensor dapat berupa tombol sederhana, limit switch atau sensor proximity
dan lain-lain. Tergantung pada sensor yang digunakan, sinyal dapat berupa on/off (binary) atau
kontinu (analog) yang merepresentasikan kuantitas inputnya.
Gambar 1.1b
Bagian Proses
Dari sinyal input, sistem kontrol otomatis harus menghasilkan sinyal output yang diperlukan
sesuai dengan rencana pengendalian yang dimasukkan ke dalam prosesor. Rencana kontrol ini dapat
di impementasikan dalam dua cara yang berbeda, menggunakan kabel yang dirangkai (hard-wired)
atau system programmable control.
Sistem kontrol menggunakan kabel yang dirangkai (hard-wired) mempunyai fungsi kontrol
yang tetap atau permanen. Sedangkan system programmable control, fungsi kontrolnya diprogram
dan tersimpan pada memori. Program ini dapat di ubah atau dimodifikasi ketika diperlukan.
Tabel 1.1 Sistem Kontrol
Sistem Hard-wired
Sistem Programmable
Relay
Komputer
Logika Elektronik
Mikroprosesor
Logika Pneumatik
Sistem PLC
Logika Hidrolik
Bagian Output
Motor, silinder, relay dan lain-lain adalah perangkat output yang mengubah sinyal dari
sistem kontrol menjadi kuantitas lain yang diperlukan. Sebuah silinder pneumatik sebagai contoh,
mengubah sinyal pneumatik menjadi gerakan linier.
Gambar 1.2(a)
Gelombang Analog
Beberapa perangkat menghasilkan sinyal dengan dua keadaan (gambar 1.2 (b)), contohnya
keadaan ON-OFF.
Dua keadaan yang sering digunakan
ON
OFF
Closed
Open
High
Low
Yes
NO
+5V
0V
True
False
Gambar 1.2(b)
Gelombang Biner
Sinyal dengan dua kondisi ini disebut sinyal biner, di mana satu level diberi nilai 1 dan yang
lain diberi nilai 0.
Gambar 1.3
Konstruksi Relay
Sistem kontrol relay dapat terdiri dari beberapa ratus atau ribuan kontak switch, yang
membuat merancang menjadi tugas yang besar. Bahkan untuk kontrol sederhana jumlah relay yang
digunakan dapat menyebabkan kontrol panel menjadi besar, karena setiap relay hanya dapat
menyediakan beberapa kontak saja (misalnya <10). Fungsi dari sistem relay biasanya dideskripsikan
dan didesain pada diagram rangkaian relay yang mengilustrasikan sambungan dari semua kontak
elektrik dan koil relay, bersama dengan informasi elektrik dan konstruksi mekanik dari sistem.
Sangat sulit untuk merubah fungsi kontrol dari sistem relay setelah semuanya terhubung dan
biasanya diperlukan penyambungan kembali secara penuh. Bersama dengan kerugian lain dari biaya
kecepatan dan kehandalan, oleh karena itu telah mengarah pada penggantian sistem relay oleh
alternatif modern yang berdasarkan pada elektronik dan mikroprosesor.
Relay masih digunakan secara luas sebagai perangkat output (actuator) pada sistem kontrol
tipe yang lain dan cocok untuk konversi sinyal kontrol untuk arus yang tinggi / tegangan yang lebih
tinggi.
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
BAB II
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)
2.1 PENDAHULUAN
Kebutuhan untuk sistem kontrol yang merah, fleksibel dan mudah dipakai telah
menghasilkan pengembangan PLC standar berdasarkan perangkat CPU dan programmable memory.
Semula didesain untuk menggantikan sistem kontrol rangkaian relay dan logika timer yang
ditemukan dalam kontrol panel. PLC memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam pengontrolan
menggunakan software dan eksekusi instruksi logika sederhana (dalam bentuk diagram ladder). PLC
memiliki fungsi internal seperti timer, counter dan relay yang memungkinkan kita untuk membuat
kontrol yang canggih bahkan dengan PLC level rendah.
Sebuah PLC beroprasi dengan membaca sinyal input dari sebuah proses dan menjalankan
instruksi logika (yang telah diprogram dan tersimpan di dalam memori). Pada sinyal input ini akan
diproduksi sinyal output unutk menjalankan aktuator. Standar antarmuka yang dibangun di PLC
memungkinkan untuk disambung langsung dengan sensor dan aktuator (sebagai contoh proximity
switch dan solenoid) tanpa membutuhkan rangkaian penghubung atau relay.
Melalui penggunaan PLC kita dapat memodifikasi sistem kontrol tanpa harus memutus dan
menyambuang kabel lagi. Kita hanya perlu mengubah kontrol program (software) menggunakan
konsul pemrogram atau terminal visual display unit. PLC juga memerlukan instalasi jauh lebih
pendek dan singkat dibanding sistem kontrol dengan relay.
Meskipun PLC mirip dengan computer konvensional dalam hal arsitektur hardware. PLC
memiliki fitur tertentu yang sesuai dengan kontrol industri.
1) Lebih keras dan tahan terhadap getaran.
2) Memiliki konstruksi dengan pendekatan modular, memudahakan dalam mengganti,
menambah unit (contohnya input/output I/O).
3) Sambungan I/O dan level sinyal standart.
4)
Pengembangan PLC
1968
Konsep PLC dikembangkan.
1969
CPU controller hardware telah digunakan dengan instruksi logika. Menggunkan memori 1K
dan 128 I/O.
1974
Menggunakan beberapa prosesor dalam PLC dengan tambahan fungsi timer dan counter.
Operasi aritmatika juga dimasukkan. PLC mempunyai memori 12K dan 1024 I/O.
1976
System remote I/O diperkenalkan.
1977
PLC dengan mikroprosesor diperkenalkan
1980
Modul I/O cerdas dikembangkan
1983
PLC kecil dan murah diperkenalkan
1985 Kedepan
Dengan kemampuan networking
Gambar 2.3(a)
Sistem PLC
Setiap data dapat ditulis, dibaca atau dihapus sesering yang diperlukan. Tetapi karena
memori ini merupakan jenis volatile, data yang ada di dalamnya akan hilang jika
sumbernya mati. Sebuah baterai cadangan harus disediakan untuk RAM jika kita
memerlukan data yang ada di dalamnya tidak hilang.
(ii) Non Volatile memori
Pada saat sumber dimatikan, memori jenis ini tidak akan kehilangan data yang ada di
dalamnya. Memori pada group ini dapat dibagi memori menjadi erasable dan non
erasable.
(i) Non Erasable memori terdiri dari:
ROM atau Read Only Memory adalah memori yang di dalamnya berisi program
permanen yang tidak dapat diubah. ROM digunakan untuk perangkat yang
diproduksi dalam jumlah besar.
PROM atau Programmable ROMs adalah ROM yang dapat diprogram oleh
pengguna menggunkan PROM programmer
(ii) Erasable memori terdiri dari:
EPROM atau Erasable PROM dapat diprogram seperti PROM. Data dalam memori
ini dapat dihapus dengan pencahayaan sinar ultraviolet kira-kira 30 menit. EPROM
kemudian dapat diprogram lagi dan lagi.
EEPROM atau Electrically Erasable PROM seperti EPROM tetapi data yang berada di
dalamya dapat dihapus secara elektik selama tersambung dengan rangkaian.
Setelah program telah selesai dikembangkan, ditest dan siap untuk digunakan. Program
tersebut dapat didownload ke dalam chip memori PROM atau EPROM. (gambar 2.3 (b))
Gambar 2.3(b)
IC EPROM
(b) Selain tempat penyimpanan program, sebuah PLC mungkin perlu memori untuk fungsi yang
lain seperti:
(i) Tempat penyimpanan buffer sementara dari status saluran input/output I/O RAM.
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
(ii) Tempat penyimpanan sementara untuk status fungsi internal, seperti timer, counter,
internal relay, dan lain-lain.
Gambar 2.3(c)
Rangkaian Opto-isolator
Setiap titik I/O menggunakan alamat unik atau nomor saluran selama pembuatan program
untuk menentukan atau mengaktifkan output yang penting di dalam program. Light emitting
diodes (LED) pada PLC atau unit I/O sebagai indikator status dari saluran I/O. Ini memudahkan kita
untuk mengetahui input dan output yang aktif.
Unit Pemrograman
Kebanyakan panel pemrograman berisi RAM yang cukup untuk tempat penyimpanan
sementara dari program yang di buat atau dimodifikasi.
Beberapa unit pemrograman memiliki fasilitas monitoring dan forcing, memungkinkan
kita untuk dapat mellakukan observasi secara real time selama program dijalankan. Hal ini sangat
membantu untuk troubleshooting, khususnya saat target yang kita amati sulit di akses.
Sebuah Visual Display Unit (VDU) dengan keyboard dan screen display lengkap, dihubungkan
dengan controller via serial link (normalnya RS232) sering digunakan untuk memprogram PLC besar.
VDU menyediakan peningkatan fasilitas pemrograman seperti screen graphics dan text comment
yang membantu dalam pembacaan program. Personal Computer juga dapat dikonfigurasi sebagai
10
unit pemrograman untuk PLC. Fasilitas high-speed operation dan screen graphics ideal untuk
pemrograman grafis dari rangkaian ladder dan lain-lain.
11
Diagram ladder terdiri dari dua garis vertikal untuk mewakili garis sumber, ditambah simbol
rangkaian yang membentuk anak tangga (rung). Diagram ladder diagram yang menggambarkan
sambungan atara perangkat input dan output dalam sistem kontrol. Berikut adalah contoh diagram
ladder sederhana.
Contoh Diagram Ladder
Gambar 2.4(a)
Gambar 2.4(b)
Gambar 2.4(c)
Garis vertikal di sebelah kanan dan kiri pada diagram ladder menggambarkan sumber atau
line tegangan yang dapat berupa AC maupun DC. Jika AC, garis sebelah kiri adalah fase dan sebelah
kanan adalah netral, sedangkan jika DC, garis sebelah kiri adalah terminal positif dan sebelah kanan
adalah terminal negatif.
Untuk kasus gambar 2.4(c) di atas, koil 00500 akan menyala jika salah satu atau kedua
kondisi dari input 00001 dan 00002 ON dan kondisi 00003 tetap OFF. Dan koil 00500 tidak akan
menyala selama 00003 ON.
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
12
Di dalam PLC, setiap kontak maupun koil internal akn memiliki alamat yang unik. Sebagai
contoh koil 00500 akan memiliki kontaktor NO dan NC dengan alamat yang sama. Untuk setiap koil,
jumlah kontaktor yang dimilikinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan gambar 2.4(d). hal ini
berbeda dengan sebuah relay elektromekanis yang mempunyai jumlah kontaktor tertentu saja.
Bagian terpenting dari setiap desain diagram ladder adalah dokumentasi sistem dan
operasinya. Dengansistem dokumentasi dan operasi yang jelas memungkinkan setiap pengguna
untuk mengerti dengan cepat.
Operand
OUT
Y100
13
Simbol perangkat
Pengidentifikasi
I/O Maksimum
(Jumlah Instruksi)
Kecil
< 140
1K
Sedang
140 250
4K 8K
Besar
> 250
> 8K
Gambar 2.5(a)
14
Akan tetapi untuk mengevaluasi PLC, banyak fitur seperti prosesor, cycle time, bahasa,
fasilitas, kemampuan ekspansi dan lain-lain harus diperhitungkan.
15
16
BAB III
PEMROGRAMAN PLC
Nama/
Mnemonik
Simbol
LOAD
Tombol
Deskripsi
masukan
LD
LOAD NOT
LD NOT
AND
AND
AND NOT
AND NOT
OR
Alamat bit
OR
OR NOT
OR NOT
alamat bit
AND LOAD
Menggabungkan
dua
group
dalam
AND LD
17
OR LOAD
OR LD
OUTPUT
OUT
OUTPUT NOT
OUT NOT
TIMER
TIM
Output akan ON
setelah 15 detik
COUNTER
CNT
NOP(00)
END
Mengindikasikan
END(01)
akhir
dari
program.
instruksi END
INTERLOCK
INTERLOCK
IL(02)
dan
INTERLOCK
CLEAR
18
CLEAR
ILC(03)
KEEP
KEEP(11)
Alamat bit
Alternatif yang lain adalah menggunakan pemrogram grafis (gambar 3.1 (a)), tersedia untuk
beberapa PLC. Pemrograman grafis memungkinkan pengguna untuk memasukkan programnya
dalam bentuk diagram ladder menggunakan simbol logika standar untuk mewakili kontak input,
output coil dan lain-lain. Pendekatan ini lebih bersahabat atau user friendly untuk pengguna dari
pada memprogram dengan instruksi logika mnemonic dan dapat dianggap sebagai bentuk bahasa
dengan level yang lebih tinggi.
Pemrograman grafis ini menerjemahkan atau menyusun simbol grafis menjadi instruksi
logika. Yang disimpan ke dalam memori PLC.
Gambar 3.1(a)
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
19
LD
OR
OR
OUT
001
002
003
100
Gambar 3.1(b)
Fungsi OR
Gambar 3.1(c)
LD
AND
AND
AND
OUT
001
002
003
004
100
20
Alamat
Instruksi
00000
LD
00001
instruksi
00002
LD NOT
00003
instruksi
Operan
00000
00000
Jika ini adalah satu-satunya kondisi pada baris instruksi, kondisi eksekusi untuk instruksi
sebelah kanan akan ON pada saat kondisi ON. Untuk instruksi LOAD (yaitu kondisi normally open),
kondisi eksekusinya akan ON ketika IR 00000 ON; untuk instruksi LOAD NOT (yaitu kondisi normally
closed), akan ON ketika 00000 OFF.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
AND NOT
00100
00002
AND
00003
Instruksi
LR 00000
Instruksi di atas akan berkondisi ON jika operan, IR 00000 ON, IR 00100 OFF dan LR 0000 ON.
OR dan OR NOT
Ketika terdapat dua kondisi atau lebih pada baris yang disambung secara pararel, instruksi
pertama yang digunakan adalah LOAD atau LOAD NOT; setelah itu OR atau OR NOT. Contoh berikut
menunjukkan tiga kondisi dengan urutan instruksi dari kiri LOAD NOT, OR NOT dan OR.
21
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD NOT
00000
00001
OR NOT
00100
00002
OR
00003
Instruksi
LR 00000
Instruksi di atas akan berkondisi ON jika salah satu operan dari IR 00000 atau LR 00000 ON
dan IR 00000 OFF.
Alamat
Instruksi
00000
LD
00000
00001
AND
00001
00002
OR
00200
00003
AND
00002
00004
AND NOT
00003
00005
Instruksi
Operan
22
Di sini instruksi AND berada di antara IR 00000 dan IR 00001 untuk membedakan kondisi
eksekusinya dengan OR pada operan 00200. Hasil dari eksekusi untuk AND dari operan 00002 yang
pada gilirannya menentukan kondisi dari AND yang dibalik (yaitu AND NOT) dengan operan 00003.
Pada diagram yang lebih kompleks kita memerlukan blok logika agar dapat menentukan
instruksi finalnya. Di sanalah kita dapat menggunakan istruksi AND LOAD dan OR LOAD. Sebelum kita
menuju ke diagram yang lebih kompleks kita akan melihat petunjuk yang diperlukan untuk
menyelesaikan program input-output sederhana.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
OUT
00200
Alamat
Instruksi
00000
LD
00001
00001
OUT NOT
00201
Operan
Pada contoh di atas, IR 00200 akan ON selama IR 00000 ON. Dan IR 00201 akan OFF selama
IR 00001 ON. Di sini, IR 00000 dan IR00001 akan member inputan bagi IR 00200 dan IR 00201.
23
Instruksi END
Instruksi terakhir yang dibutuhkan untuk melengkapi sebuah program sederhana adalah
instruksi END. Pada saat CPU men scan program, CPU akan mengeksekusi semua instruksi sampai ke
instruksi END pertama sebelum kembali ke awal program dan mengeksekusi lagi. Walaupun instruksi
END dapat diletakkan di mana saja di dalam program tetapi instruksi yang melewati instruksi END
tidak akan dieksekusi. Angka yang mengikuti instuksi END pada kode mnemonic adalah kode
fungsinya. Instruksi END tidak membutuhkan operand dan kondisi.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
AND NOT
00001
00002
Instruksi
00003
END (01)
-----
Jika tidak terdapat instruksi END di dalam program, program tidak akan dieksekusi sama
sekali.
Sekarang anda telah mengetahui semua instruksi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah
program input output sederhana. Sebelum kita mengakhiri dengan dasar diagram ladder dan
memasukkan program ke dalam PLC, mari kita lihat instruksi blok logika (AND LOAD dan OR LOAD),
yang kadang diperlukan bahkan untuk program yang sederhana.
Instruksi Blok Logika
Instruksi blok logika tidak sama dengan kondisi spesifik pada diagram ladder; sebaliknya
instruksi blok logika menggambarkan hubungan antara blok logika. Instruksi AND LOAD secara logika
akan menghubungkan dua blok logika secara AND. Instruksi OR LOAD akan menghubungkan dua
blok logika secara OR.
24
AND LOAD
Meskipun pada rangkaian yang sederhana, diagram di bawah memerlukan instruksi AND
LOAD.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
OR
00001
00002
LD
00002
00003
OR NOT
00003
00004
AND LD
-----
Dua blok logika ditunjukkan oleh garis titik-titik. Pada contoh di atas menunjukan bahwa
output ON akan diperoleh pada saat blok kiri (yaitu IR 00000 atau IR 00001 ON), dan pada blok
kanan (yaitu IR 00002 atau IR 00003 ON).
Diagram di atas tidak dapat diubah menjadi kode mnemonic dengan menggunakan instruksi
AND dan OR saja. Jika instruksi AND diantara IR 00002 dan hasil dari OR antara IR 00000 dan IR
00001. OR NOT antara IR 00002 dan IR 00003 hilang dan OR NOT akhirnya menjadi OR NOT antara IR
00003 dan hasil dari AND antara IR 00002 dan OR pertama. Yang kita cari adalah bagaimana
menempatkan OR (NOT) pada tempat yang di inginkan.
Untuk melakukannya, kita dapat menggunakan instruksi LOAD atau LOAD NOT di tengah
instruksi. Pada saat LOAD atau LOAD NOT ditempatkan di sini, hasil eksekusi akan disimpan
sementara pada buffer special dan proses logika diulang kembali. Untuk mengkombinasi hasil
eksekusi kondisi sekarang dan yang sebelumnya, kita menggunakan instruksi AND LOAD atau OR
LOAD.
Analisa dari diagram ladder di atas dalam hal instruksi mnemonic, kondisi untuk IR 0000
adalah instruksi LOAD dan instruksi OR di antara IR 00000 dan IR 00001. Kondisi IR 00002 adalah
instruksi LOAD yang lain dan Instruksi OR NOT di antara IR 00002 dan IR 00003. Untuk membawa
hasil blok instruksi kiri ke blok instruksi bagian kanan, logika AND dari dua blok tersebut harus
diambil. Instruksi AND LOAD lah yang harus kita ambil. Kode mnemonic untuk diagram ladder di atas
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
25
seperti yang ditunjukkan. Instruksi AND LOAD tidak membutuhkan operan karena instruksi ini
mengoperasikan dua LD yang ada di atasnya.
OR LOAD
Diagram berikut memerlukan instruksi OR LOAD di antara blok logika bagian atas dan blok
logika bagian bawah. Kondisi ON akan diperoleh pada saat IR 00000 ON dan IR 00001 OFF atau pada
saat IR 00002 dan IR 00003 ON. Cara kerja Instruksi OR LOAD sama persis dengan AND LOAD. Tetapi
dengan penggabungan secara OR.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
AND NOT
00001
00002
LD
00002
00003
AND
00003
00004
OR LD
-----
Tentu saja, beberapa diagram akan memerlukan keduanya instruksi AND LOAD dan OR
LOAD.
26
menghasilkan hasil yang sama. Metode kedua yang membuat semua bloknya terlebih dahulu, hanya
dapat digunakan maksimum delapan blok saja yang dikombinasikan.
Diagram berikut membutuhkan AND LOAD untuk dikonversi menjadi kode mnemonic,
karena terdapat tiga bagian dari kodisi pararel yang dihubungkan secara seri. Terdapat dua pilihan
untuk membuat program yang ditunjukan.
Cara Pertama
Alamat
Instruksi
00000
LD
00001
Cara Kedua
Operan
Alamat
Instruksi
Operan
00000
00000
LD
00000
OR NOT
00001
00001
OR NOT
00001
00002
LD NOT
00002
00002
LD NOT
00002
00003
OR
00003
00003
OR
00003
00004
AND LD
-----
00004
LD
00004
00005
LD
00004
00005
OR
00005
00006
OR
00005
00006
AND LD
-----
00007
AND LD
-----
00007
AND LD
-----
00008
OUT
00500
00008
OUT
00500
Lagi, dengan metode sebelah kanan maksimal delapan blok saja yang dapat dikombinasikan.
Dan tidak ada jumlah maksimal dari blok yang dapat dikombinasikan dengan metode pertama atau
sebelah kiri.
Diagram berikut memerlukan instruksi OR LOAD untuk mengkonversinya menjadi kode
mnemonic karena terdapat tiga bagian blok seri yang dihubungkan secara pararel.
Bagian pertama dikonversi dengan LOAD dan dilanjutkan dengan AND. Dua blok pertama
digabungkan dengan instruksi OR LOAD, blok terakhir dengan OR LOAD; atau ketiga blok dapat kita
buat terlebih dahulu dan diikuti dengan dua buah instruksi OR LOAD. Kode mnemonic untuk kedua
metode ditunjukan seperti dibawah ini.
27
Cara Pertama
Alamat
Instruksi
00000
LD
00001
Cara Kedua
Operan
Alamat
Instruksi
Operan
00000
00000
LD
00000
AND NOT
00001
00001
AND NOT
00001
00002
LD NOT
00002
00002
LD NOT
00002
00003
AND NOT
00003
00003
AND NOT
00003
00004
OR LD
-----
00004
LD
00004
00005
LD
00004
00005
AND
00005
00006
AND
00005
00006
OR LD
-----
00007
OR LD
-----
00007
OR LD
-----
00008
OUT
00501
00008
OUT
00501
Lagi, dengan metode sebelah kanan maksimal delapan blok saja yang dapat dikombinasikan.
Dan tidak ada jumlah maksimal dari blok yang dapat dikombinasikan dengan metode pertama atau
sebelah kiri.
Kombinasi AND LOAD dan OR LOAD
Kedua metode dalam membuat kode mnemonic seperti yang dijelaskan di atas juga dapat
digunakan pada saat menggunakan AND LOAD dan OR LOAD, selama jumlah blok yang digabungkan
tidak lebih dari delapan.
Diagram berikut terdiri dari dua blok logika seperti yang ditunjukan. Tidak perlu memisahkan
komponen pada blok b lagi karena dapat langsung kita buat dengan instruksi AND dan OR.
28
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
AND NOT
00001
00002
LD
00002
00003
AND
00003
00004
OR
00201
00005
OR
00004
00006
AND LD
00007
OUT
----00501
Meskipun diagram berikut mirip dengan diagram di atas, blok b pada diagram di bawah
tidak dapat di ubah tanpa memisahkannya menjadi dua blok dengan kombinasi OR LOAD. Pada
contoh ini, tiga blok harus kita buat terlebih dahulu dan kemudian OR LOAD digunakan untuk
menggabungkan dua blok terakhir, diikuti dengan AND LOAD untuk menggabungkan hasil
penyambungan OR LOAD dengan kondisi blok a.
Pada saat membuat kode blok instruksi dan menggabungkannya seperti yang ditunjukan di
bawah, di buat dengan cara terbalik. Yaitu instruksi dua blok instruksi logika terakhir digabungkan
pertama kali, diikuti oleh penggabungan hasil penggabungan yang pertama dengan blok logika
pertama.
Alamat
Instruksi
00000
LD NOT
00000
00001
AND
00001
00002
LD
00002
00003
AND NOT
00003
00004
LD NOT
00004
00005
AND
00202
00006
OR LD
Operan
-----
29
00007
AND LD
00008
OUT
----00502
Diagram Kompleks
Pada saat bekerja dengan diagram yang kompleks, blok akhirnya akan dikodekan mulai dari
kiri atas dan bergerak turun sebelum ke kanan. Pada umumnya ini akan berarti bahwa, saat terdapat
pilihan, OR LOAD akan dikodekan sebelum AND LOAD.
Diagram berikut harus dipecah menjadi dua blok dan setiap bloknya kemudian dipecah
menjadi dua blok. Seperti yang ditunjukan di bawah, blok a dan b memerlukan sebuah instruksi
AND LOAD. Sebelum AND LOAD dapat digunakan, kiranya OR LOAD harus digunakan untuk
menggabungkan bagian atas dan bawah blok yaitu untuk menggabungkan a1 dan a2, b1 dan b2.
Blok a1 dan a2
Blok b1 dan b2
Blok a dan b
Alamat
Instruksi
00000
LD
00000
00001
AND NOT
00001
00002
LD NOT
00002
00003
AND
00003
00004
OR LD
00005
LD
00004
00006
AND
00005
00007
LD
00006
00008
AND
00007
00009
OR LD
-----
00010
AND LD
-----
00011
OUT
Operan
-----
00503
30
Tipe diagram berikut dapat dikodekan dengan mudah jika setiap blok dikodekan; pertama
bagian atas ke bawah dan kemudian kiri ke kanan. Pada diagram berikut blok a dan b akan
digabungkan dengan AND LOAD seperti yang ditunjukan di atas. Kemudian blok c digabungkan
dengan hasil penggabungan blok a dan b menggunakan instruksi AND LOAD. Blok d akan
digabungkan dengan hasil penggabungan AND LOAD ke dua dan begitu seterusnya hingga blok n.
Diagram berikut membutuhkan OR LOAD yang diikuti dengan AND LOAD untuk
menggabungkan tiga blok bagian atas dan kemudian dua OR LOAD lagi untuk melengkapi kode
mnemoniknya.
Alamat
Instruksi
00000
LD
00000
00001
LD
00001
00002
LD
00002
00003
AND NOT
00003
00004
OR LD
-----
00005
AND LD
-----
00006
LD NOT
00004
00007
AND
00005
00008
OR LD
Operan
-----
31
00009
LD NOT
00006
00010
AND
00007
00011
OR LD
00012
OUT
----LR 00000
Meskipun program akan dieksekusi seperti yang ditulis, diagram ini dapat digambar seperti
ditunjukan di bawah untuk menghilangkan OR LOAD dan AND LOAD, mempermudah program dan
menghemat memori.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00002
00001
AND NOT
00003
00002
OR
00001
00003
AND
00000
00004
LD NOT
00004
00005
AND
00005
00006
OR LD
-----
00007
LD NOT
00006
00008
AND
00007
00009
OR LD
00010
OUT
----RL
00000
Diagram berikut membutuhkan lima blok, yang dikodekan sebelum menggunakan OR LOAD
dan AND LOAD untuk mengkombinasikannya dimulai dari dua blok terakhir. OR LOAD pada program
32
dengan alamat 00008 menggabungkan blok d dan e, dan selanjutnya AND LOAD
menggabungkan hasil penggabungan pertam dengan blok c.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
LD
00001
00002
AND
00002
00003
LD
00003
00004
AND
00004
00005
LD
00005
00006
LD
00006
00007
AND
00007
Blok d dan e
Blok c dan hasil diatasnya
00008
OR LD
-----
00009
AND LD
-----
00010
OR LD
-----
00011
AND LD
-----
00012
OUT
LR
00000
Lagi, diagram di atas dapat digambar kembali menjadi program yang lebih sederhana dan
menghemat memori.
33
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00006
00001
AND
00007
00002
OR
00005
00003
AND
00003
00004
AND
00004
00005
LD
00000
00006
AND
00002
00007
OR LD
00008
AND
00009
OUT
----00000
LR
00000
Selanjutnya dan contoh terakhir mungkin pada awalnya tampak sangat rumit tapi dapat di
kodekan hanya menggunakan dua instruksi logika blok . Diagramnya adalah sebagai berikut.
Instruksi logika blok pertama digunakan untuk menggabungkan blok a dan b dan yang
kedua menggabungkan blok c. bagian tengah diagram dapat dikodekan dengan instruksi OR, AND
dan AND NOT. Logika flow untuk diagram di atas ditunjukan di bawah ini.
34
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
AND
00001
00002
LD
01000
00003
AND
01001
00004
OR LD
00005
OR
00500
00006
AND
00002
00007
AND NOT
00003
00008
LD
00004
00009
AND
00005
00010
OR
00006
00011
AND LD
00012
OUT
-----
----00500
35
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
OR
00001
00002
OR
00002
00003
OR
00004
AND
00005
OUT
00006
OUT
00500
00007
AND
00004
00008
OUT
00506
HR
00003
00003
HR
00001
36
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00001
00001
AND
00004
00002
OR
00000
00003
AND
00002
00004
Instruksi
00005
LD
00000
00006
AND
00004
00007
OR
00001
00008
AND NOT
00003
00009
Instruksi
-----
-----
Penggunaan bit dengan alamat yang sama tidak dibatasi, jadi kita dapat menggunakannya
untuk mempermudah program. Sering kali program yang rumit adalah hasil upaya dari pengurangan
pemakaian bit.
Ppada saat menggambar diagram ladder, sangat penting untuk mengingat jumlah instruksi
yang akan dibutuhkan untu input. Pada diagram A di bawah, sebuah instruksi OR LOAD akan
diperlukan untuk menggabungkan bagian atas dan bawah dari garis instruksi. Ini dapat dihindari
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
37
dengan menggambarnya kembali seperti gambar B. jadi kita tidak membutuhkan instruksi AND
LOAD atau OR LOAD.
Alamat
Instruksi
Operan
00000
LD
00000
00001
LD
00001
00002
AND
00207
00003
OR LD
00004
OUT
Alamat
Instruksi
----00207
Operan
00000
LD
00001
00001
AND
00207
00002
OR
00000
00003
OUT
00207
38
Eksekusi Program
Saat eksekusi program di mulai, CPU menscan program dari atas ke bawah, memeriksa
semua kondisi dan mengeksekusi semua instruksi. Sangat penting untuk menempatkan dalam
urutan yang tepat.
TIMER TIM
Keterbatasan
SV bernilai antara 000.0 sampai 999.9. titik decimal tidak dimasukkan.
Deskripsi
Sebuah timer akan aktif pada saat kondisi masukannya ON dan akan reset saat masukannya
menjadi OFF. Sekali diaktifkan, TIM akan bekerja dalam satuan 0.1 detik dari SV.
Jika kondisi masukan tetap ON hingga TIM menghitung waktu hingga nol maka timer akan
ON. Timer akan OFF jika timer di reset atau masukan ke timer dimatikan.
Gambar di bawah menunjukkan ilustrasi hubungan timer dan masukannya.
COUNTER CNT
Keterbatasan
SV maksimum adalah 9999 hitungan.
39
Deskripsi
CNT digunakan untuk menghutung mundur dari SV pada saat masukan ke counter ON. CNT
akan mengitung pulsa CP, kondisi OFF ke kondisi ON yaitu CNT akan menghitung mundur SV pada
saat kondisi CP berubah dari OFF ke ON. Jika kondisi tidak berubah atau berubah dari ON ke OFF nilai
dari CNT tidak akan berubah. Dan setelah mencapai nol CNT akan ON hingga di reset.
CNT dapat direset dengan input reset, R. ketika R berubah dari OFF ke On, nilai counter akan
kembali menjadi SV. Nilai counter tidak akan dihitung jika input R ON. Penghitungan akan dimulai
setelah input R OFF.
Gambar di bawah menunjukkan ilustrasi hubungan counter dan masukannya.
KEEP KEEP(11)
Deskripsi
Instruksi keep digunakan untuk mempertahankan status operand bit yang dituju. Dalam
instruksi ini terdapat dua input yang diberi label S dan R. S adalah Set dan R adalah Reset. Instruksi
ini digunakan seperti latching relay dengan set dan reset.
Saat S ON, bit yang dituju akan ON dan tetap ON hingga direset. Bagaimanapun kondisi S
baik ON atau OFF, saat R ON bit yang dituju akan tetap OFF.
Gambar di bawah menunjukkan ilustrasi hubungan S dan R pada instruksi KEEP.
40
KEEP (11) beroprasi seperti bit yang mempertahankan diri. Dua diagram berikut akan
mengidentifikasi fungsinya.
3.2 FITUR
Fungsi Standar PLC Internal
Disamping sambungan seri dan pararel dari kontak input, sebagian tugas kontrol melibatkan
pewaktuan, counting, penyimpanan status data dan lain-lain. Kebanyakan PLC menyediakan semua
fitur internal standar. Fitur tersebut adalah timer, counter, dan internal relay yang dapat dikontrol
dengan mudah menggunakan diagram ladder atau instruksi logika mnemonic.
Fungsi internal ini bukan merupakan input atau output secara fisik. Tetapi digunakan di
dalam kontroler. Berbagai nomor tertentu digunakan untuk setiap fungsi blok. Kisaran angka yang
digunakan akan tergantung baik pada ukuran dan produsen PLC.
Berikut adalah fungsi internal standar PLC:
1. Output dan kontaknya
2. Timer dan kontaknya
3. Counter dan kontaknya
4. Relay bantu dan kontaknya
5. Relay special
41
BAB IV
KOMUNIKASI PLC
4.1 KOMUNIKASI
komunikasi antar mesin telah bergerak dengan kecepatan yang cepat dan akan terus
berlanjut karena banyak perusahaan yang berusaha untuk mencapai produktifitas dan efisiensi yang
lebih tinggi melalui sistem otomasi terkait.
Komunikasi PLC
kebutuhan untuk menyampaikan informasi antara PLC dan perangkat yang lain di dalam
sebuah sistem otomasi telah menyebabkan disediakannya fasilitas komunikasi pada kebanyakan
PLC. Untuk PLC yang kecil, hardware dan software komunikasi yang diperlukan sudah dibuat di
dalam body PLC. Sementara PLC yang besar mempunyai modul komunikasi yang berbeda, tersedia
untuk memenuhi berbagai aplikasi.
42
RS 442
Sebuah peningkatan spesifikasi, RS 422 telah dikembangkan untuk mengatasi beberapa
kecacatan dari RS 232, serta menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem loop arus. RS 442
memiliki jarak yang lebih jauh dan data yang lebih besar dari RS 232. RS 442 dapat digunakan
menggunakan sumber 5V dari kebanyakan peralatan berbasis mikrokontroler.
Hampir semua PLC dengan fasilitas komunikasi memiliki port RS 232/V24, juga dengan
tambahan port RS 422. Port RS 232 digunakan untuk komunikasi jarak pendek, komunikasi dengna
printer atau komputer yang berada di dekatnya. Port RS 422 atau loop arus digunakan untuk
komunikasi jarak jauh, biasanya antara beberapa PLC dalam sistem kontrol distribusi.
Gambar 4.1
Gambar 4.2(a) Koneksi perangkat input dengan modul input PLC menggunakan
COM (+) dan COM (-)
Buku Panduan PLC
PT. System Mekatronik Cipta Jaya Sentosa
43
Gambar 4.2(a) di atas menunjukkan bagaimana rangkaian input yang tampak dari luar. Yang
sebenarnya pengaman yang memisahkan modul input PLC dengan sistem PLC, sehingga akan
mencegah kerusakan sistem PLC yang diakibatkan oleh perangkat Input. Pengaman tersebut adalah
opto-coupler.
Gambar 4.2(b)
Rangkaian opto-coupler memberikan isolasi pemisah antara perangkat di luar PLC dan sistem
dalam PLC. Hal ini memungkinkan jika terjadi hubung singkat atau kesalahan pemasangan pada
perangkat input, tidak akan mempengaruhi sistem dalam PLC. Gambar di bawah menggambarkan
rangkaian opto-coupler secara utuh dalan suatu modul input PLC.
Gambar 4.2(d)
44
Gambar 4.2(e)
4.3 Output
Koneksi perangkat luar dengan modul Input PLC
Gambar 4.3(a)
Gambar koneksi perangkat luar dengan modul Output PLC dengan COM (+) dan
COM (-)
Terdapat tiga modul output PLC yang populer di pasaran: output relay, output transistor dan
output triac. Setiap jenis modul output memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Output
PLC jenis relay adalah yang paling fleksibel karena dapat dipakai menggerakkan beban AC maupun
DC. Tetapi memiliki waktu switching yang relatif lebih lamban, dan siklus swichingnya rendah
45
dibanding dengan kedua jenis lainnya. Untuk output PLC jenis transistor hanya dapat mengontrol
beban DC, dan Triac untuk beban AC, dengan waktu switching kurang dari 1 ms.
Gambar 4.3(b)
46
BAB V
PEMILIHAN SISTEM PLC
47
elektronik yang kuat dan screening elektrostatik yang efektif. Hardware internal dapat digunakan
pada tempat yang aman yang baik secara fisik dan elektrik bermusuhan. PLC terlindung dari
gelombang elektrik tinggi yang merusak pada semua I/O dengan menggunakan rangkaian optoisolated. Menggunakan baterai untuk mempertahankan RAM atau EPROM sehingga memastikan
waktu produksi yang berharga tidak hilang karena program hilang atau rusak setelah sumber
mengalami gangguan. Singkatnya, semua langkah yang mungkin telah diperhitungkan dalam desain
dan konstruksi kebanyakan PLC untuk mencapai keandalan setinggi mungkin dengan biaya yang
wajar.
Namun, kehandalan yang tinggi tidak berarti sistem kontrol tidak pernah gagal. Masih bisa
terjadi kegagalan dari komponen atau sambungan walaupun menggunakan komponen mikro
elektronik dengan kualitas tinggi dan seluruh sistem dirakit dengan standar yang sangat tinggi.\
48
Keamanan
Pada sistem PLC, tidak masalah seberapa lengkap dan canggih program dalam hal
penanganan kegagalan, itu akan bekerja dengan baik selama kontroler berfungsi dengan baik. Tidak
ada kontroler yang 100% handal, oleh karena itu satu-satunya jalan untuk memastikan sistem aman
adalah dengan menggunakan rangkaian pengaman hardware.
Rangkaian Pengaman menggunakan Hardware
Rangkaian pengaman harus disambung secara independen dari PLC. Tombol start dan stop
normal dapat dihubungkan melalui unit kontroler I/O (yang akan dideteksi oleh software), tetapi
emergency stop atau tombol darurat harus disambung secara langsung ke sumber. Perangkat yang
digunakan pada kasus emergency stop adalah menggunakan tombol Normally closed yang akan
terbuka pada saat ditekan. Tombol ini harus ditempatkan dekat dengan bagian mesin yang bergerak.
Dengan pengaturan ini, setiap staf maintenance dapat yakin bahwa sekali tombol emergency stop
diaktifkan, tidak ada yang bisa mengaktifkan mesin lagi sampai tombol tadi di reset.
49