HendriYanto, M.Kom
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)
Contoh:
LD Benda_typeA
OR Benda_typeB
AND Benda_ada
AND Bor_oke
OUT Lengan_masuk
END
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)
Contoh:
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)
LD X400
OR X402
AND X401
OUT Y430
END
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)
Contoh:
>=
OR1 AND
&
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)
Contoh:
Jawab:
Ada 5 jenis, yaitu: ladder diagram (LD), function
block diagram (FBD), instruction list (IL), structured
text (ST), dan sequential function chart (SFC).
Lembar Jawaban
Jawab:
a). c).
b). LD Tombol_start
OR Lampu_nyala
AND Tombol_stop
OUT Lampu_nyala
END
I1 Q1
I2
Rung
(Anak
Power Rail Tangga)
(Rel Daya) Neutral Rail
(Rel Netral)
• Ladder Diagram terdiri dari dua garis vertikal
yang disebut dengan Rel (rail)
• Rel di bagian kiri adalah Daya (Power) dan di
sebelah kanan adalah Netral
• Program terdiri dari input (kontak) dan output
dari kiri kekanan yang disebut dengan Anak
Tangga (Rung)
Komponen-Komponen Dasar Ladder Diagram
• Input – Contact
• Output – Coil
• Timer
• Counter
Komponen-Komponen Dasar Ladder Diagram
• Input – Contact
Kontak Gbr Diskripsi Gambar Keterangan
Rangkaian Diagram
Leadder
Normaly
Open (NO)
Normally
Close (NC)
• Output
Output
Contoh Ladder Diagram
I1 Q1
I1
Q1
I2 Q2
I2
Q2
Aturan Pemrograman dengan Ladder Diagram
• Dua garis vertikal pada sheet (= media untuk
meletakkan komponen rangkaian) melambangkan daya.
Di antara kedua garis tersebut komponen-komponen
rangkaian dihubungkan sesuai dengan rancangan.
• Masing-masing baris ladder (baca: rung) mendefinisikan
suatu operasi dalam proses kendali.
• Masing-masing baris ladder wajib untuk dimulai dengan
menempatkan sebuah input atau sejumlah input dan
harus diakhiri dengan menempatkan sebuah output.
• Perancangan ladder dengan menyesuaikan pada
keadaan normal (default) perangkat listrik.
• Suatu perangkat tertentu dapat digambarkan dengan
menggunakan lebih dari satu buah baris/ rung.
Aturan Pemrograman dengan Ladder Diagram
• Komponen-komponen input maupun output didefinisikan dengan
menggunakan pengalamatan. Alamat tersebut merupakan indikasi dari
lokasi komponen input maupun output dalam memori PLC.
• Notasi masing-masing produk PLC berbeda-beda bergantung pada vendor
yang memproduksinya.
• Suatu keadaan komponen output dapat dipanggil sebagai keadaan
komponen input dengan memanggil alamat komponen output yang
diinginkan pada komponen input.
• Pembacaan diagram dimulai dari kiri ke kana dan dari atas ke bawah
seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
GERBANG LOGIKA DASAR
2. Logika OR
Sebuah motor dengan dua buah tombol push ON.
Motor akan bekerja jika salah satu atau kedua tombol
tersebut ditekan. Motor tidak akan berjalan jika kedua
tombol tidak ditekan.
Contoh Kasus
3. Pemrograman Pemanfaatan flag/memori sebagai pengunci
Sebuah motor dengan sebuah tombol start (push ON) dan
sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut:
motor akan berjalan jika tombol start ditekan dan akan tetap
berjalan meskipun tombol start dilepaskan. Motor akan
berhenti jika tombol stop ditekan.
Dua buah motor dengan dua buah tombol start (push ON)
bekerja sebagai berikut: motor 1 akan berjalan jika tombol
start 1 ditekan dan akan berhenti jika tombol start 2 ditekan,
pada saat yang bersamaan motor 2 berjalan. Dan sebaliknya
motor 2 akan berhenti jika tombol start 1 ditekan, pada saat
bersamaan motor 1 berjalan. Kedua motor tidak akan
berjalan bersamaan.
Contoh Kasus
6. Pemrograman Dua buah motor berjalan berurutan otomatis
Dua buah motor dengan sebuah tombol start (push ON) dan
sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut: motor
1 akan berjalan saat tombol start ditekan, selang 3 detik motor
2 akan berjalan secara otomatis. Motor akan berhenti bersama-
sama jika tombol stop ditekan.