Anda di halaman 1dari 33

3.

3 Menentukan bahasa pemrograman PLC berdasarkan


programming manual
4.3 Merancang pengontrolan dengan bahasa
pemrograman PLC
3.4 Menerapkan instalasi sistem kontrol dengan PLC
4.4 Menginstalasi PLC sebagai pengendali sistem
otomasi industri

3.5 Menentukan prosedur komisioning dan pengujian


sistem kontrol dengan PLC
4.5 Melakukan komisioning dan pengujian pada sistem
kontrol dengan PLC
MODEL PEMROGRAMAN PLC

HendriYanto, M.Kom
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

• List Instruksi (Instruction List)


• Diagram Ladder (Ladder Diagram)
• Diagram Blok Fungsional (Functional Blok
Diagram)
• Diagram Fungsi Sekuensial (Sequensial
Function Charts)
• Teks Terstruktur (Structured Text)
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

1. List Instruksi (Instruction List / IL )


Pemrograman dengan menggunakan instruksi-instruksi
bahasa level rendah (Mnemonic), seperti LD/STR NOT, AND,
OR, dll

Contoh:

LD Benda_typeA
OR Benda_typeB
AND Benda_ada
AND Bor_oke
OUT Lengan_masuk
END
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

2. Diagram Ladder (Ladder Diagram / LD )


Pemrograman berbasis logika relay, cocok digunakan untuk
persoalan-persoalan kontrol diskret yang input/outputnya hanya
memiliki dua kondisi on atau off seperti pada sistem kontrol
konveyor, lift, dan motor-motor industri

Contoh:
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

Contoh lain : Diagram Ladder List Instruksi (Mnemonic)

LD X400
OR X402
AND X401
OUT Y430
END
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

3. Digram Blok Fungsional (Functional Block Diagram / FBD)


Pemrograman berbasis aliran data secara grafis. Banyak
digunakan untuk tujuan kontrol proses yang melibatkan
perhitungan-perhitungan kompleks dan akuisisi data analog

Contoh:

>=
OR1 AND
&
Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

4. Diagram Fungsi Sekuensial (Sequensial Function Charts / SFC)


Metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang banyak
melibatkan langkah-langkah rumit, seperti bidang robotika,
perakitan kendaraan, dan lain sebagainya

Contoh: Contoh lain :


Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

5. Teks Terstruktur (Structured Text / ST)


Pemrograman menggunakan statemen-statemen yang umum dijumpai pada
bahasa level tinggi (high level programming) seperti seperti Pascal, Delphi dan
Visual Basic.

Instruksi-Instuksi pokok terdiri dari


– Instruksi-instruksi pilihan seperti: IF/THEN/ELSE, dll.
– Instruksi-instruksi pengulangan seperti: FOR/WHILE, dll
– Blok fungsi harapan/hasil.

Dalam aplikasinya, model ini cocok digunakan untuk perhitungan-perhitungan


matematis yang kompleks, pemrosesan data, serta fungsi-fungsi kontrol yang
memerlukan algoritma khusus,

Contoh:

Lengan_masuk = (Benda_typeA OR Benda_typeB) AND Benda_ada AND Bor_oke;


Model Pemrograman PLC
(Berdasarkan standardisasi oleh IEC / International Electrical Commision)

Contoh lain : Structured Text

IF (Limit_switch1 AND Workpiece_Present) THEN


pintu1 := Open;
pintu2 := Close;
ELSE
pintu1 := Close;
pintu2 := Open;
End_IF;
Lembar Evaluasi

1. Ada berapa jenis bahasa pemrograman PLC menurut IEC?


Sebutkan !
2. Perhatikan rangkaian berikut ini:
Buatkan program kontrolnya
menggunakan bahasa:
a) LD
b) IL
c) FBD
d) ST
Lembar Jawaban

1. Ada berapa jenis bahasa pemrograman PLC menurut


IEC ? Sebutkan !

Jawab:
Ada 5 jenis, yaitu: ladder diagram (LD), function
block diagram (FBD), instruction list (IL), structured
text (ST), dan sequential function chart (SFC).
Lembar Jawaban

2. Perhatikan rangkaian berikut ini:


Buatkan program kontrolnya menggunakan bahasa:
a). LD, b). FBD, c). IL, d). ST

Jawab:

a). c).

b). LD Tombol_start
OR Lampu_nyala
AND Tombol_stop
OUT Lampu_nyala
END

d). Lampu_nyala := (Tombol_start OR Lampu_nyala) AND Tombol_stop;


PEMROGRAMAN PLC
DENGAN LADDER DIAGRAM

Hendri Yanto, M.Kom


Merk PLC Software Ladder Diagram
Siemens Simatic Manager, Microwin, TIA
Portal

Alan Bradley RS Logic


Omron CX-Programmer
Mitsubishi GX-Developer
Schneider ZelioSoft, Unity Pro, Twido Suite
Fatek WinProLadder
Perhatikan contoh ladder diagram berikut ini….

Input - contact Output - coil

I1 Q1

I2

Rung
(Anak
Power Rail Tangga)
(Rel Daya) Neutral Rail
(Rel Netral)
• Ladder Diagram terdiri dari dua garis vertikal
yang disebut dengan Rel (rail)
• Rel di bagian kiri adalah Daya (Power) dan di
sebelah kanan adalah Netral
• Program terdiri dari input (kontak) dan output
dari kiri kekanan yang disebut dengan Anak
Tangga (Rung)
Komponen-Komponen Dasar Ladder Diagram

• Input – Contact
• Output – Coil
• Timer
• Counter
Komponen-Komponen Dasar Ladder Diagram
• Input – Contact
Kontak Gbr Diskripsi Gambar Keterangan
Rangkaian Diagram
Leadder
Normaly
Open (NO)

Normally
Close (NC)

• Output
Output
Contoh Ladder Diagram

I1 Q1

I1

Q1

I2 Q2

I2

Q2
Aturan Pemrograman dengan Ladder Diagram
• Dua garis vertikal pada sheet (= media untuk
meletakkan komponen rangkaian) melambangkan daya.
Di antara kedua garis tersebut komponen-komponen
rangkaian dihubungkan sesuai dengan rancangan.
• Masing-masing baris ladder (baca: rung) mendefinisikan
suatu operasi dalam proses kendali.
• Masing-masing baris ladder wajib untuk dimulai dengan
menempatkan sebuah input atau sejumlah input dan
harus diakhiri dengan menempatkan sebuah output.
• Perancangan ladder dengan menyesuaikan pada
keadaan normal (default) perangkat listrik.
• Suatu perangkat tertentu dapat digambarkan dengan
menggunakan lebih dari satu buah baris/ rung.
Aturan Pemrograman dengan Ladder Diagram
• Komponen-komponen input maupun output didefinisikan dengan
menggunakan pengalamatan. Alamat tersebut merupakan indikasi dari
lokasi komponen input maupun output dalam memori PLC.
• Notasi masing-masing produk PLC berbeda-beda bergantung pada vendor
yang memproduksinya.
• Suatu keadaan komponen output dapat dipanggil sebagai keadaan
komponen input dengan memanggil alamat komponen output yang
diinginkan pada komponen input.
• Pembacaan diagram dimulai dari kiri ke kana dan dari atas ke bawah
seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
GERBANG LOGIKA DASAR

Gerbang Logika adalah suatu gerbang yang berfungsi


untuk mengubah satu atau beberapa sinyal masukan
(input) menjadi sebuah sinyal keluaran dengan kondisi
1 atau 0 (level high atau level low)
Contoh
CONTOH KASUS
Contoh Kasus
1. Logika AND
Sebuah motor dengan dua buah tombol push ON.
Motor akan bekerja jika kedua tombol tersebut ditekan
bersama-sama. Motor tidak akan berjalan jika salah
satu atau kedua tombol tidak ditekan.

2. Logika OR
Sebuah motor dengan dua buah tombol push ON.
Motor akan bekerja jika salah satu atau kedua tombol
tersebut ditekan. Motor tidak akan berjalan jika kedua
tombol tidak ditekan.
Contoh Kasus
3. Pemrograman Pemanfaatan flag/memori sebagai pengunci
Sebuah motor dengan sebuah tombol start (push ON) dan
sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut:
motor akan berjalan jika tombol start ditekan dan akan tetap
berjalan meskipun tombol start dilepaskan. Motor akan
berhenti jika tombol stop ditekan.

4. Pemrograman Dua buah motor berjalan berurutan manual


Dua buah motor dengan dua buah tombol start (push ON)
dan sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut:
motor 1 akan berjalan jika tombol start 1 ditekan dan akan
disusul motor 2 berjalan jika tombol start 2 ditekan. Motor 2
tidak akan berjalan jika motor 1 belum berjalan. Motor akan
berhenti jika tombol stop ditekan.
Contoh Kasus
5. Pemrograman Dua buah motor berjalan bergantian
manual

Dua buah motor dengan dua buah tombol start (push ON)
bekerja sebagai berikut: motor 1 akan berjalan jika tombol
start 1 ditekan dan akan berhenti jika tombol start 2 ditekan,
pada saat yang bersamaan motor 2 berjalan. Dan sebaliknya
motor 2 akan berhenti jika tombol start 1 ditekan, pada saat
bersamaan motor 1 berjalan. Kedua motor tidak akan
berjalan bersamaan.
Contoh Kasus
6. Pemrograman Dua buah motor berjalan berurutan otomatis
Dua buah motor dengan sebuah tombol start (push ON) dan
sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut: motor
1 akan berjalan saat tombol start ditekan, selang 3 detik motor
2 akan berjalan secara otomatis. Motor akan berhenti bersama-
sama jika tombol stop ditekan.

7. Pemrograman Dua buah motor berjalan bergantian otomatis


Dua buah motor dengan sebuah tombol start (push ON) dan
sebuah tombol stop (push OFF) bekerja sebagai berikut: motor
1 akan berjalan saat tombol start ditekan, selang 3 detik motor
2 akan berjalan secara otomatis dan motor 1 berhenti. Motor 2
akan berhenti jika tombol stop ditekan.

Anda mungkin juga menyukai