Disusun Oleh :
NIM : 061630320935
KELAS : 5 ED
2018
PERCOBAAN I
1.1 Tujuan
Kontroler secara umum yaitu untuk mempertahankan kondisi yang diinginkan dalam
sistem fisis dengan mengatur variabel tertentu dalam sistem. Berikut merupakan contoh :
Dengan sebuah mikroprosesor, kita dapat mempergunakan sistem kontrol dasar yang
sama untuk segala situasi dengan memanfaatkan sebuah sistem berbasis mikroprosesor dan
menuliskan sebuah program yang menginstruksikan mikroprosesor untuk memberikan reaksi
pada setiap sinyal input dari, misalnya switch, dan menghasilakan output yang dibutuhkan,
misalnya katup atau motor. Adapun bentuk programnya sebagai berikut : Jika switch A
menutup. Berikan output kerangkaian motor Jika switch B menutup, Berikan output
kerangkaian katup
PLC dirancang untuk dioperasikan oleh para engineer yang hanya memiliki sedikit
pengetahuan mengenai computer dan bahasa pemograman.
1. Kokoh dan dirancang untuk tahan getaran, suhu kelembaban dan kebisingan
5. Bagian input-output adalah antarmuka dimana prosesor menerima informasi dari dan
mengkomunikasikan informasi kontrol ke perangkat eksternal.
Gambar 1.3 Sistem PLC
Tidak semua PLC mendukung kelima bahasa pemograman diatas. Ada yang hanya
mendukung LD saja, ada juga yang mendukung LD, FBD, ST tergantung dari PLC yang kita
gunakan.
Statement List (STL) adalah bahasa program jenis tingkat rendah mirip
dengan Bahasa Assembly. Instruksi yang dibuat berupa susunan sederhana menuju ke
operasi yang berupa alamat dan register.
Bahasa program yang dibuat dan disimpan dalam chart Bagian-bagian chart
memiliki fungsi urutan langkah, transisi, dan percabangan. Setiap step memiliki status
proses dan bisa terdiri dari struktur yang berurutan.
1. Gerbang AND
Gerbang AND (AND GATE) Gerbang AND adalah suatu rangkaian logika, di
mana outputnya akan mempunyai logika “1” bila semua inputnya diberi logika “1”.
Jika salah satu inputhya diberi logika “0” walaupun input lainnya “1” maka outputnya
akan mempunyai logika “0”.
Gambar 1.4. memperlihatkan simbol AND Gate untuk 2 input dan table
kebenarannya diperlihatkan pada Tabel 1.
2. Gerbang OR
OR GATE adalah suatu rangkaian logika dasar yang menyatakan bahwa outputnya
akan mempunyai logika “1” jika salah satu inputnya mempunyai logika “1” atau
semuanya mempunyai logika “1”.
Gambar 1.5. menunjukkan simbol dari OR GATE dua input dan tabel kebenarannya
diperlihatkan pada Tabel 2.
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukan harus dalam
keadaan 0. Kata NOR merupakan kependekan dari NOT-OR, yang merupakan
ingkaran dari gerbang OR. Simbol Gerbang NOR diperlihatkan pada Gambar 1.8. dan
tabel kebenarannya ditunjukkan pada Tabel 5.
7. Gerbang EX-NOR
Gerbang EXNOR merupakan ingkaran dari gerbang EX-OR. Gerbang ini akan
memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang sama
dan sebaliknya akan memberikan keluaran 0 jika masukan-masukannya mempunyai
keadaan yang berbeda. Gambar 1.10 menunjukkan simbol dari Gerbang EX-NOR dua
input dan Tabel 7. memperlihatkan tabel kebenarannya.
1. Hidupkan computer
2. Pilih Program GM WIN 4.0 pada menu Start atau pada layar destkop
3. Setelah tampilan awal program GM WIN 4.0, pada menu bar pilih New
Project. Maka akan keluar tampilan sebagai berikut:
4. Kemudian isi Project File Name dan pilih tipe PLC yang digunakan (pilih
GM6) pada kolom yang telah disediakan. Pilih tombol Next
Catatan : Jika salah mengisi jenis dan tipe PLC, maka program tidak akan jalan
5. Setelah tombol Next ditekan, maka akan muncul menu tampilan lanjutan.
Isikan data kolom yang tersedia seperti pada gambar di bawah ini. Kemudian
pilih tombol Next
6. Setelah data diisi, maka akan muncul menu seperti pada gambar di bawah ini.
Pilih LD untuk jenis pemrograman Ladder Diagram.
7. Selanjutnya klik Finish, maka akan secara bersamaan menu Project akan
muncul seperti gambar dibawah ini.
8. Setelah itu, buatlah ladder diagram sesuai dengan job berikut : Indikasikan
input 1 dan 2 pada switch yang digunakan, begitu pula dengan outputnya.
Program :
- Lampu 2 akan menyala apabila saklar 2 OFF dan mati apabila ON.
- Lampu dan saklar di andaikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses
dalam mesin.
Kemudian Pilih OK
12. Setelah selesai melakukan percobaan maka kita harus meng-stop kan jalannya
proses pada PLC dan baru mengdisconnectnya. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi kerusakan.
14. Analisa dan simpulkan hasil dari ladder diagram sederhana tersebut.
1.5 Data Percobaan
INPUT OUTPUT
Led Hidup Led Mati Led Hidup Led Mati
%IX0.0.0
%IX0.0.3
%QX0.2.8
%IX0.0.5 %QX0.2.1
%IX0.0.1 %QX0.2.9
%IX0.0.6 %QX0.2.2
%IX0.0.2 %QX0.2.10
%IX0.0.9 %QX0.2.3
%IX0.0.4 %QX0.2.11
%IX0.0.10 %QX0.2.4
%IX0.0.7 %QX0.2.12
%IX0.0.11 %QX0.2.5
%IX0.0.8 %QX0.2.13
%IX0.0.12 %QX0.2.6
%QX0.2.14
%IX0.0.13 %QX0.2.7
%QX0.2.15
%IX0.0.14
%IX0.0.15
Berdasarkan dari hasil percobaan, pada praktek kali ini PLC yang digunakan adalah
PLC jenis LG dengan aplikasi GM WIN 4.0. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah
jenis Ladder Diagram. Pada percobaan pertama adalah membuat sebuah ilustrasi 2 buah
lampu yang diindikasikan ke dalam bentuk saklar kontak PLC. Dimana lampu 1 akan
menyala bila saklar 1 dalam keadaan ON dan akan mati bila dalam keadaan OFF. Sebaliknya
pada lampu 2 akan menyala bila saklar 2 dalam keadaan OFF dan akan mati bila dalam ON.
Pada tiap kontak saklar dan output harus diberikan masing– masing alamat yang berbeda
sesuai dengan ketentuan jenis PLC yang digunakan. Pada PLC jenis LG alamat input kontak
harus dimulai dari %IX0.0.0 dan seterusnya, sedangkan untuk alamat output dimulai dengan
%QX0.2.0 dan seterusnya.
Pada praktek kali ini kita hanya mencoba menganalisa input dan output dari PLC
yang akan digunakan, pada saat mencoba ternyata hanya ada beberapa input dan output yang
digunakan. Input yang dapat digunakan antara lain %IX0.0.0, %IX0.0.2, %IX0.0.5,
%IX0.0.6, %IX0.0.9, %IX0.0.10, %IX0.0.11, %IX0.0.12, %IX0.0.13, %IX0.0.14,
%IX0.0.15. Output yang dapat digunakan antara lain %QX0.2.8, %QX0.2.9, %QX0.2.10,
%QX0.2.11, %QX0.2.12, %QX0.2.13, %QX0.2.14, %QX0.2.15. Namun pada praktek kali
ini adapun input dan output yang rusak atau tidak bisa dipakai, input yang tidak bisa dipakai
antara lain %IX0.0.1, %IX0.0.2, %IX0.0.4, %IX0.0.7, %IX0.0.8. Output yang tidak bisa
digunakan antara lain %QX0.2.1, %QX0.2.2, %QX0.2.3, %QX0.2.4, %QX0.2.5, %QX0.2.6,
%QX0.2.7.
Untuk proses wiring, input dan output pada PLC jenis LG ini telah dilengkapi
dengan power supply sendiri. Dari hasil percobaan saat disimulasikan terlihat dimana pada
saat saklar 1 ditekan maka pada output lampu 1 akan menyala. Pada layar tampilan Ladder
Diagram di monitor terlihat bahwa warna alamat pada input kontak 1 dan output lampu 1 dan
2 menjadi merah, ini menandakan bahwa terjadi proses pensaklaran yang menandakan bahwa
input kontak 1 dan kedua output lampu menjadi aktif. Begitu pula dengan perubahan warna
input kontak dan coil output yang menjadi berwarna biru menandakan bahwa keduanya
dalam keadaan aktif atau teraliri tegangan listrik. Sebaliknya pada hasil percobaan kedua
dimana saat kedua input kontak tidak ditekan, maka pada lampu 1 dalam keadaan OFF dan
lampu kedua dalam keadaan ON, bila input kontak kedua ditekan maka dipastikan lampu
kedua akan dalam keadaan OFF Pada tugas percobaan dimana dilakukan pengidentifikasian
dari 7 gerbang dasar logika dengan Ladder Diagram PLC. Alamat input kontak yang
digunakan sebanyak 12 alamat dan 7 alamat output coil. Untuk gerbang logika XOR dan
XNOR, digunakan 4 kontak yang tersusun secara paralel dengan masing– masing row terdiri
dari 2 kontak. Untuk proses pengalamatan gerbang XOR dan XNOR, terdapat 2 kontak yang
memiliki alamat yang sama. 2 alamat ini terdapat pada kontak yang tersusun dalam satu
kolom secara paralel, apabila secara seri maka fungsi dari gerbang logika tersebut tidak dapat
diidentifikasikan. Sebagai contoh pada gerbang logika XOR dimana alamat %IX0.0.8
terdapat pada 2 kontak yang sama pada row 7 dan 8 dengan tipe NO dan NC. Begitu pula
dengan gerbang logika XNOR pada row 9 dan 10. Dari hasil percobaan saat disimulasikan,
pada saat input kontak %IX0.0.0 dan %IX0.0.1 ditekan untuk gerbang logika AND, maka
pada output lampu akan menyala dan apabila salah satu dari kedua input kontak ini dilepas
maka output lampu akan mati. Ini sesuai dengan prinsip kerja dari gerbang AND dimana
output akan berlogika 1 jika kedua input sama– sama bernilai 1 dan output akan bernilai 0
jika salah satu atau kedua input bernilai 0. Pada input kontak %IX0.0.2 dan %IX0.0.3 ditekan
untuk gerbang logika NAND, maka pada output lampu tidak akan menyala. Lampu akan
menyala bila salah satu input kontak tidak ditekan. Ini sama saja seperti prinsip gerbang
logika NAND yang dimana output akan berlogika 1 jika kedua atau salah satu input bernilai 0
dan output akan berlogika 0 jika kedua input sama– sama bernilai 1. Begitu pula dengan
prinsip kerja gerbang dasar logika lainnya.
1.7 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan hasil percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Pada PLC dengan jenis LG, alamat pada input kontak diawali dengan %IX0.0.0
dan output dengan alamat %QX0.2.0.
2. Operasi dari 7 gerbang dasar logika dapat diaplikasikan dengan program Ladder
Diagram pada PLC.
3.Pada PLC jenis LG proses pengaktifan pada layar tampilan Ladder Diagram
ditandai dengan warna biru pada kontak dan merah pada alamat kontak.
4.Input dan output pada PLC jenis LG telah memiliki power supply sendiri.
5. Pada saat menghubungkan kabel jumper, sumber tidak harus selalu dimatikan.
1.8 Lampiran
.