1 MENGENAL PLC
TUJUAN UMUM :
TEORI :
1
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
3. Shutdown System: Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses
yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal
keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Program kontrol dibuat melalui perangkat komputer yang telah diinstal sebuah
software khusus digunakan untuk merk PLC tertentu. Disamping itu program kontrol dapat
dibuat melalui sebuah alat yang disebut Consule. PLC pada dasarnya mempunyai Imput
dan Output. Ia juga membutuhkan tegangan listrik AC dan DC. Penjelasan di atas
digambarkan. Pada gambar dibawah ini :
Seperangkat
Computer
Consule
Software
Program
Control
Output Input
Tombol /
Mesin yang PLC Sensor
dikontrol
2
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Bagian-Bagian PLC CP1E
Keterangan :
1. Input PLC
a. Input PLC (Push Button, sensor, Limit Swith, dll)
b. Input sumber 220 Volt AC
2. Alamat Input
a. Alamat input PLC
b. Keterangan input tegangan 220 Volt AC
3. Output PLC
a. Output PLC
b. Output sumber PLC Volt 24 DC
4. Alamat Output
a. Alamat Output PLC
b. Keterangan Output tegangan 24 Volt DC
5. Baterai PLC
6. USB PLC to PC
7. Lampu indikator
8. Port PLC(RS 232) to PC/HMI
3
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
PEMBELAJARAN
1. Peserta dapat mengerti Input dan Output pada Program control dengan benar
2. Peserta dapat memberikan alamat (address) untuk Input dan Output pada program
control dengan benar.
3. Peserta dapat membuka dan membuat lembaran program control dengan benar
4. Peserta dapat membuat beberapa program control bentuk Ladder dalam sebuah file
dengan benar.
5. Peserta dapat merubah (mengEDIT) alamat (address) Input, Output dan yang
lainnya dengan benar
6. Peserta dapat mengenal Rung, Row, dan Colum dengan benar
7. Peserta dapat menyimpan beberapa program control dalam satu File dengan benar
Teori :
b. Kode Mnemonic
Program control yang dibuat dalam bentuk Mnemonic ini dibuat dalam bentuk
huruf dan angka melalui sebuah alat yang disebut console. Untuk materi
pembelajaran ini digunakan program control dalam bentuk Ladder Diagram.
4
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
II. Membuat File Baru (New File) :
5
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.3. Setting Type PLC
6
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Untuk menyimpan file dan membuat folder adalah sebagai berikut :
3. Untuk membuat Folder yaitu dengan cara Klik Gambar atau Klik
kanan-pilih new folder, kemudian Folder tersebut diberi nama (ANDA).
Seperti gambar 5 berikut ini.
4. Berikutnya Klik Open kemudian Save.
7
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.7. Membuat Folder Baru
b. Menggunakan Mouse
Apabila menggunakan mouse tinggal Klik Gambar-gambar pada layar
monitor seperti yang terlihat pada gambar berikut.
8
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
V. Rung, Step, Row (baris) dan Column (Kolom)
Rung adalah daerah yang terdiri dari Row dan Column, dimana pada Row dan
Cowlomn ini Gambar program kontrol di buat seperti keterangan pada gambar berikut.
Baris
Step
Rung
Column
Chanel Bit
ii. Chanel Alamat Output PLC Type CP1E adalah 100 dan memiliki 8 Output
100.00 ; 100.01 ; sd 100.07
100.01
Chanel Bit
Pemberian alamat (Address) Input dan Output pada program kontrol tidak boleh
sama kecuali memang akan difungsikan sama.
Tugas :
1. Sebuah motor listrik di kontrol oleh tombol start dan tombol stop
Gambar
9
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.11. Contoh Program kontrol
c. Beri nama S0 sebagai tombol Stop seperti gambar berikut lalu klik OK atau
tekan tombol ENTER pada keyboard.
10
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
d. Maka akan tercipta input yang berfungsi NC(Normaly Close)
e. Proses berikutnya hampir sama seperti langkah di atas yaitu klik simbol
sebagai tombol start tarik ke bidang gambar atau tekan “C” pada keybord dan
beri alamat 0.01.
f. Klik simbol dan tarik pada gambar rangkaian kontrol atau tekan “O” pada
keyboard beri alamat 100.00 dan beri nama K1.
11
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
g. Klik simbol dan tarik pada gambar dan letakkan dibawah S1 dan beri
alamat 100.00 yang berfungsi sebagai pengunci sehingga terlihat seperti gambar
berikut.
12
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Transfer dan pilih to PLC atau tekan Ctrl + T pada keyboard seperti gambar
berikut
13
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
VIII. Instruksi-Instruksi Dasar PLC
1. Relay Dalam
Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat membedakan antara Input, Output dan Relay Dalam dengan benar
2. Peserta dapat mengerti fungsi Relay Dalam dengan benar
3. Peserta dapat menggunakan/mengaplikasikan Relay Dalam pada program
control dengan benar.
Teori :
Untuk PLC Type CP1E, Channel yang dimiliki adalah :
Chanel 0-289 itu artinya ada 290 channel pada PLC Type CP1E namun yang
terpakai untuk input dan output hanyalah dua channel yaitu channel 0 dan channel
100. maka pertanyaanya “Apakah ada Channel 1,2 s/d 99 dan 101 S/d 289 ?”
jawanbannya ADA.
Adapun alamat yang diperbolehkan untuk relay dalam sebgai berikut :
1.00-1.15 s/d 99.00-99.15 dan 101.00-101.15 s/d 289.00-289.15
Alamat diatas bisa digunakan untuk Relay Dalam (Internal Relay)
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program seperti dibawah ini dan beri nama SIA-SIA
2. Buktikan dengan cara di ONLINE dan Tranfer Pada PLC Type CP1E
Yang terjadi adalah program kontrol diatas akan sia-sia hal ini disebabkan 0
Inputnya menggunakan Channel 1 sedangkan pada PLC Type CP1E Input yang
tersedia mengguakan Channel 0 sehingga tidak bisa memberi masukan pada Output
pada Channel 2.
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program kontrol seperti gambar berikut dan beri nama Relay Bantu
2. Buktikan dengan cara di transfer ke PLC CP1E
14
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.21. Relay Dalam sebagai Relay Bantu
Yang terjadi adalah relay channel 2 tidak akan muncul pada output PLC yang
muncul adalah output dengan cahanel 100. hal ini karena channel Input dan Output
selain channel 0 dan channel 100 tidak akan muncul sebagai Input dan output PLC
namun bisa difungsikan sebagai relay bantu.
2. TIMER
TIMER adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC. Iya identik dan
punya fungsi yang sama seperti TDR(Time delay Relay)
Alamat (Address) TIMER
Address Timer : 000-255
Set Waktu : #0 - #9999
Pada set waktu 1 detik (Satu detik) maka ditulis #10
15
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.22. Membuat Timer
3. Buat kontak NO Timer dan beri alamat T000 lalu OK kalau alamat benar sesuai
dengan timer maka nama kontak NO akan otomatis terisi seperti nama timer
yaitu TIM .
4. Outputnya buat output dengan alamat 100.00 dan nama K1 seperti gambar
dibawah ini.
16
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.24. Rangkaian Control Timer
17
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 3.25. Membuat Instruction DIFU
18
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 2.28. DIFU dan DIFD
19
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
5. COUNTER (CNT)
Counter adalah salah satu fasilitas yang da pada sebuah PLC yang mempunyai
2 masukan yakni :
Counter Input
Reset Input
Disamping itu juga mempunyai :
Nomor Penghintung /alamat (Counter Number) : 000-225
Setting penghitung (Set Value) : #0 - #9999
Alamat Counter tidak boleh sama dengan Alamat Timer
Counter berfungsi sebagai penghitung dalam program kontrol
Counter mempunyai keluaran Output yang berupa kontak NO (Normally Open) dan
NC (Normally Clouse).
Berikut contoh dan cara kerja counter pada sebuah rangkaian kontrol:
1. Buatlah File baru dan simpan dengan nama COUNTER.
2. Buatalah program control seperti dibawah ini.
3. Transfer pada PLC program control diatas dan operasikan dengan menekan
Input 0.01 dan 0.02.
4. Perhatikan cara kerjanya, dan jelaskan secara singkat.
20
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
6. SET-RESET
Instruksi SET berfungsi untuk mempertahankan relay dalam keadaanya sampai
instruksi RESET diterima Pada operasi ini sering disebut operasi Flip-Flop.
Cahanel yang dipakai pada SET RSET sama seperti chanel yang dipakai oleh
relay dalam yaitu semua chanel PLC kecuali Chanel 0 (input) dan chanel 100
(Output)
Chanel: 1 s/d 99 dan 101 s/d 289
Alamat SET/RSET tidak boleh sama dengan Alamat DIFU,DIFD dan relay
dalam.
21
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
PEMBELAJARAN
CP1E
Untuk mengecek koneksi input cukup dengan megaktifkan perangkat input dan
mengemati lampu indikator input yang bersesuaian.
22
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
II. Pengawatan Output PLC
Untuk mengecek koneksi output bisa dilihat pada output yang dipasang atau pada
lampu indikator Output pada PLC.
23
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
PEMBELAJARAN
4 Inverter
Tujuan Khusus :
Teori :
Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan di
bidang industri dibandingkan motor jenis lain. Ini dikarenakan motor induksi tiga fasa
memiliki banyak keunggulan. Tetapi terdapat juga suatu kelemahan dari motor induksi tiga
fasa yaitu kesulitan dalam mengatur kecepatan. Karena pengaturan kecepatan motot
induksi tiga fasa pada dasarnya dapat dilakukan dengan mengubah jumlah kutub motor
atau mengubah frekuensi suplai motor. Pengaturan kecepatan dengan mengubah jumlah
kutub sangat sulit karena dilakukan dengan merubah konstruksi fisik motor, jadi
pengaturannya akan sangat terbatas sedangkan pengaturan kecepatan motor induksi tiga
fasa dengan mengubah frekuensi suplai motor akan jauh lebih mudah dan tidak terbatas
tanpa harus merubah konstruksi fisik motor.
Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
24
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
I. Bagian-bagian Inverter
Keterangan :
S7: OPE/485 communications selector (Default = OPE side)
S8: Emergency shutoff function selector (Default = OFF)
25
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
III. Cara kontrol Inverter
Ada beberapa cara untuk mengontrol Inverter :
a. Kontrol dengan referensi internal
b. Kontrol dengan referensi external
c. Kontrol dengan komputer/PC
Pada mode ini, pengaturan kecepatan motor dan Arah Putaran Motor
dilakukan dengan menggunakan fasilitas internal yang tersedia pada inverter.
Berikut ini adalah langkah mengatur setting inverter untuk memutar motor 3
fasa menggunakan referensi internal dengan arah putaran motor searah jarum jam.
Enter / Ok
Geser atas
Select /Pilih
Geser atas
Gambar 4.3 Tombol dan monitor Inverter
menekan tombol .
26
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
d) Setelah dilayar muncul lalu tekan Select
Warning !
1. Jangan memutar potensio Max. kecuali dengan pengawasan instruktur.
2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan oleh
instruktur.
4) Setelah dilayar muncul A002 (Run command selection) lalu tekan Select
setelah itu akan muncul 02 (Digital operator).
Sekarang inverter sudah diaktifkan dengan cara switching S1, S2, S3, S4, dan S5.
27
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Gambar 4.4 Kontrol Inverter Dengan Referensi External
28
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
c. Basic setting (Axxx)
29
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
e. Multifungtion Input Terminal (Cxxx)
30
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
V. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa
a. Berikut adalah wiring pengawatan inverter yang di sarankan .
31
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
b. Standard Connection
Berikut adalah standard connection inverter motor tiga fasa Omron 3g3jx .
32
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd
Control Circuit
33
Daeng Rahmatullah S.Pd
Daeng Rahmatullah S.Pd