Anda di halaman 1dari 35

PEMBELAJARAN

1 MENGENAL PLC
TUJUAN UMUM :

1. Dapat mengenal / mengetahui perangkat komputer yang menunjang pengoperasian


PLC dengan benar.
2. Dapat mengenal/mengetahui komponen-komponen penting PLC dengan benar.

TEORI :

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah


digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat
kesulitan yang beraneka ragam.
Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang
beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-
instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul
I/O digital maupun analog.
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh
orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC
ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program
yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
sudah dimasukkan.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara
umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Control: PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua
step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant: PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan

Daeng Rahmatullah S.Pd


sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Shutdown System: Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut
sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran
untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Program kontrol dibuat melalui perangkat komputer yang telah diinstal sebuah software
khusus digunakan untuk merk PLC tertentu. Disamping itu program kontrol dapat dibuat
melalui sebuah alat yang disebut Consule. PLC pada dasarnya mempunyai Imput dan Output.
Ia juga membutuhkan tegangan listrik AC dan DC. Penjelasan di atas digambarkan. Pada
gambar dibawah ini :

Seperangkat
Computer
Consule
Software

Program
Control

Output Input
Tombol /
Mesin yang PLC Sensor
dikontrol

Gambar 1.1. Diagram Kontrol PLC

Gambar 1.2. PLC SYSMAC CP1E

Daeng Rahmatullah S.Pd


Bagian-Bagian PLC CP1E

Gambar 1.3. Sketsa CP1E

Keterangan :

1. Input PLC
a. Input PLC (Push Button, sensor, Limit Swith, dll)
b. Input sumber 220 Volt AC
2. Alamat Input
a. Alamat input PLC
b. Keterangan input tegangan 220 Volt AC
3. Output PLC
a. Output PLC
b. Output sumber PLC Volt 24 DC
4. Alamat Output
a. Alamat Output PLC
b. Keterangan Output tegangan 24 Volt DC
5. Baterai PLC
6. USB PLC to PC
7. Lampu indikator
8. Port PLC(RS 232) to PC/HMI

Daeng Rahmatullah S.Pd


PEMBELAJARAN

2 MEMBUAT & MENYIMPAN


PROGRAM
Tujuan Khusus :

1. Peserta dapat mengerti Input dan Output pada Program control dengan benar
2. Peserta dapat memberikan alamat (address) untuk Input dan Output pada program
control dengan benar.
3. Peserta dapat membuka dan membuat lembaran program control dengan benar
4. Peserta dapat membuat beberapa program control bentuk Ladder dalam sebuah file
dengan benar.
5. Peserta dapat merubah (mengEDIT) alamat (address) Input, Output dan yang lainnya
dengan benar
6. Peserta dapat mengenal Rung, Row, dan Colum dengan benar
7. Peserta dapat menyimpan beberapa program control dalam satu File dengan benar

Teori :

1. Software yang digunakan untuk PLC merk OMRON adalah CX-Programmer.


2. Pada prinsipnya program kontrol yang dimasukkan (Transfer) ke PLC/PC kemudian
memproses input dan dan mengeluarkan hasil proses melalui Output.
3. Untuk PLC OMRON dengan Type CP1E mempunyai Input dan Output yang dapat
ditambah pada fasilitas Expantion dengan unit Input dan Output (Hardware Unit).
4. Input dan Output pada PLC dengan Type CP1E :
Input : 12 Buah
Output : 8 Buah
5. Untuk PLC Type CP1E, pembuatan/penulisan Input dan Output Harus diberi Alamat
(Address) :
a. Input : Ciri penulisan alamat Input adalah menggunakan Channel 0 (Nol).
Contoh : 0.00 ; 0.01 ; 0.02 s/d 0.11
b. Output: Ciri penulisan alamat Output adalah menggunakan Channel 100
(Seratus)
Contoh : 100.00 ; 100.01 ; 100.02 s/d 100.07

I. Bentuk / Macam Program Kontrol :


Membuat program kontrol merupakan tujuan dalam pembelajaran ini. Ada 2 macam
bentuk program control yang bisa dibuat yang nantinya dimasukkan atau ditransfer pada
PLC yaitu dalam bentuk :
a. Ladder Diagram.
Program control yang dibuat dalam bentuk LADDER ini mudah untuk dipahami
dan dibaca karena ini berbentuk gambar rangkaian yang menyerupai gambar rangkaian
control yang biasa dibuat pada pelajaran pengendali motor-motor listrik.

b. Kode Mnemonic
Program control yang dibuat dalam bentuk Mnemonic ini dibuat dalam bentuk
huruf dan angka melalui sebuah alat yang disebut console. Untuk materi pembelajaran
ini digunakan program control dalam bentuk Ladder Diagram.

Daeng Rahmatullah S.Pd


II. Membuat File Baru (New File) :

1. Membuka Software CX-Programmer


Sebelum membuat sebuah program control, terlebih dahulu membuka software
CX-Programmer. Maka Akan terlihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. CX Programer


2. Membuat File Baru (New File)
File baru ini merupakan tempat menyimpan beberapa program control yang
disesuaikan dengan banyaknya Input dan Output dari sebuah PLC.
Prosedur untuk membuat File baru adalah :
a. Pilih, File-New...... atau
b. Tekan, Ctrl + N

Gambar 2.2. Membuat File Baru

Maka akan tampil seperti Gambar 3, lalu :


c. Seting program (Divice Type) CP1E ,
d. Network Type USB
e. Klik OK atau tekan tombol ENTER pada keyboard.

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.3. Setting Type PLC

Setelah itu Maka akan terlihat seperti gambar berikut ini :

Gambar 2.4. Lembar Kerja Baru


f. Type PLC yang digunakan
g. Bidang gambar control baru
h. Menu pembuatan program menggunakan mouse
i. Menu pembuatan program kcontrol menggunakan Keyboard

III. Menyimpan File Program Control Dan membuat Folder


Gambar 3 adalah File baru yang perlu disimpan dan diberi nama File (File
Name), disesuaikan dengan banyaknya program yang bisa tersimpan pada memori

Daeng Rahmatullah S.Pd


PLC. Penyimpanan File program ini bisa dilakukan sebelum pembuatan atau penulisan
program control. File program disimpan dalam Folder yang diberi nama sesuai dengan
nama anda agar dapat dengan mudah diketahui tempat File-file program yang dibuat
dan supaya tidak tercampur dengan file lainnya.

Untuk menyimpan file dan membuat folder adalah sebagai berikut :

1. Clik File – Save atau Tekan Ctrl + S,

Gambar 2.5. Save


2. beri nama File Program Kontrol pada file name dengan nama TUGAS 1,
Kemudian pilih di My Documents.

Gambar 2.6. Menyimpan program Kontrol


3. Untuk membuat Folder yaitu dengan cara Klik Gambar atau Klik kanan-
pilih new folder, kemudian Folder tersebut diberi nama (ANDA). Seperti
gambar 5 berikut ini.
4. Berikutnya Klik Open kemudian Save.

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.7. Membuat Folder Baru

IV. Cara Pembuatan/ Penulisan Program kontrol


Penulisan atau pembuatan Lader diagram bisa digunakan dengan 2 cara yaitu
dengan menggunakan Keyboard dan Mouse.
a. Menggunakan Keyboard
Kode-kode komponen sudah ditentukan pada CX Programmer Information
apabila tidak muncul bisa dengan menekan Ctrl + Shift + I pada keyboard secar
bersamaan maka akan muncul seperti gambar berikut.

Gambar 2.8. CX-Programmer Information


Apabila menekan C pada keyboard bidang maka menginstruksikan kontak
NO

b. Menggunakan Mouse
Apabila menggunakan mouse tinggal Klik Gambar-gambar pada layar
monitor seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.9. Menu Komponen Program Kontrol

Daeng Rahmatullah S.Pd


V. Rung, Step, Row (baris) dan Column (Kolom)
Rung adalah daerah yang terdiri dari Row dan Column, dimana pada Row dan
Cowlomn ini Gambar program kontrol di buat seperti keterangan pada gambar berikut.

Baris

Step
Rung

Column

Gambar 2.10. Rung, Step, Column, dan Baris

VI. Membuat Program Kontrol


Sebelum membuat program kontrol Pada CX-Programer terlebih dulu harus
diketahui Alamat (Address ) Input dan Output PLC dimana pada alamat Input dan
Outputnya terdapat Chanel yang dipakai Untuk PLC Type CP1E.
i. Chanel Alamat Input PLC Type CP1E adalah 0 dan memiliki 10 Input.
0.00 ; 0.01 ; 0.02 sd 0.09
0.09

Chanel Bit
ii. Chanel Alamat Output PLC Type CP1E adalah 100 dan memiliki 8 Output
100.00 ; 100.01 ; sd 100.07
100.01

Chanel Bit
Pemberian alamat (Address) Input dan Output pada program kontrol tidak boleh sama
kecuali memang akan difungsikan sama.

Tugas :
1. Sebuah motor listrik di kontrol oleh tombol start dan tombol stop
Gambar

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.11. Contoh Program kontrol

Langkah pembuatan Lader diagram program kontrolnya


a. Klik simbol pada bar Cx Programmer tarik dan letakkan pada baris atau tekan
“/” pada keybord .
b. Masukkan alamat input 0.00 klik OK

Gambar 2.12. Masukkan Alamat Input

c. Beri nama S0 sebagai tombol Stop seperti gambar berikut lalu klik OK atau tekan
tombol ENTER pada keyboard.

Gambar 2.13. Tahap Pemberian Simbol

10

Daeng Rahmatullah S.Pd


d. Maka akan tercipta input yang berfungsi NC(Normaly Close)

Gambar 2.14. Input NC

e. Proses berikutnya hampir sama seperti langkah di atas yaitu klik simbol
sebagai tombol start tarik ke bidang gambar atau tekan “C” pada keybord dan beri
alamat 0.01.

Gambar 2.15. Pembuatan Kontak NO

f. Klik simbol dan tarik pada gambar rangkaian kontrol atau tekan “O” pada
keyboard beri alamat 100.00 dan beri nama K1.

Gambar 2.16. Pembuatan Relay

11

Daeng Rahmatullah S.Pd


g. Klik simbol dan tarik pada gambar dan letakkan dibawah S1 dan beri alamat
100.00 yang berfungsi sebagai pengunci sehingga terlihat seperti gambar berikut.

Gambar 2.17. Pembuatan Pengunci

VII. Mentransfer (upload-download) Program dan Mengoperasikan PLC


Ledder Diagram yang sudah dibuat dan disimpan disebuah file harus ditransfer
(download) kedalam memori PLC untuk bisa di jalankan pada PLC. Syarat dan
ketentuan transfer program ke PLC.
a. Setting File program kontrol harus sama dengan type PLC.
b. kabel USB yang menghubungkan laptop/CPU dengan PLC sudah terhubung dengan
baik.
c. PLC sudah dalam keadaan ON (menyala).

d. Komputer dan PLC sudah Online caranya : Klik simbol pada bar CX
Programmer atau tekan Ctrl + W secara bersamaan pada keyboard.

Gambar 2.18a. Langkat tes komunikasi PLC - PC (persolan computer)

Gambar 2.18b. tampilan setelah terhubung komunikasi PLC dan PC


Proses mentransfer program ada 2 macam :
a. Dari PC/Laptop ke PLC (download)
Mentransfer dari PC/Laptop ke PLC tujuannya untuk mengirim program
kontrol yang telah dibuat untuk dioprasikan pada PLC. Caranya klik PLC pilih

12

Daeng Rahmatullah S.Pd


Transfer dan pilih to PLC atau tekan Ctrl + T pada keyboard seperti gambar
berikut

Gambar 2.19a. Transfer From PC to PLC

b. Dari PLC ke laptop


Transfer dari PLC ke PC/Laptop tujuannya untuk mengetahui program yang
sedang berjalan pada PLC.
Caranya
1. Klik PLC pilih Transfer dan pilih From PLC atau tekan Ctrl + Shift + T
pada keyboard seperti gambar berikut

`
Gambar 2.19b. Transfer From PLC to PC
Pada saat PC/laptop dengan PLC dalam keaadan ONLINE tidak melakukan
pengeditan, merubah, penghapusan dan sebagainya pada program kontrol hal tersebut
bisa dilakukan pada prosedur ONLINE EDIT yang akan diberi pada materi tersendiri.

13

Daeng Rahmatullah S.Pd


VIII. Instruksi-Instruksi Dasar PLC

1. Relay Dalam
Tujuan Khusus :
1. Peserta dapat membedakan antara Input, Output dan Relay Dalam dengan benar
2. Peserta dapat mengerti fungsi Relay Dalam dengan benar
3. Peserta dapat menggunakan/mengaplikasikan Relay Dalam pada program control
dengan benar.

Teori :
Untuk PLC Type CP1E, Channel yang dimiliki adalah :
Chanel 0-289 itu artinya ada 290 channel pada PLC Type CP1E namun yang terpakai
untuk input dan output hanyalah dua channel yaitu channel 0 dan channel 100. maka
pertanyaanya “Apakah ada Channel 1,2 s/d 99 dan 101 S/d 289 ?” jawanbannya
ADA.
Adapun alamat yang diperbolehkan untuk relay dalam sebgai berikut :
1.00-1.15 s/d 99.00-99.15 dan 101.00-101.15 s/d 289.00-289.15
Alamat diatas bisa digunakan untuk Relay Dalam (Internal Relay)
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program seperti dibawah ini dan beri nama SIA-SIA
2. Buktikan dengan cara di ONLINE dan Tranfer Pada PLC Type CP1E

Gambar 2.20. Pembuktian Relay Dalam

Yang terjadi adalah program kontrol diatas akan sia-sia hal ini disebabkan 0 Inputnya
menggunakan Channel 1 sedangkan pada PLC Type CP1E Input yang tersedia
mengguakan Channel 0 sehingga tidak bisa memberi masukan pada Output pada
Channel 2.
Buatlah program seperti gambar dibawah ini
1. Buatlah program kontrol seperti gambar berikut dan beri nama Relay Bantu
2. Buktikan dengan cara di transfer ke PLC CP1E

14

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.21. Relay Dalam sebagai Relay Bantu

Yang terjadi adalah relay channel 2 tidak akan muncul pada output PLC yang muncul
adalah output dengan cahanel 100. hal ini karena channel Input dan Output selain
channel 0 dan channel 100 tidak akan muncul sebagai Input dan output PLC namun
bisa difungsikan sebagai relay bantu.

2. TIMER
TIMER adalah salah satu fasilitas yang ada pada sebuah PLC. Iya identik dan
punya fungsi yang sama seperti TDR(Time delay Relay)
Alamat (Address) TIMER
Address Timer : 000-255
Set Waktu : #0 - #9999
Pada set waktu 1 detik (Satu detik) maka ditulis #10

Cara membuat timer pada rangkaian kontrol adalah


1. Buat file baru dengan nama Timer
2. Buatlah input 0.01 dengan nama S1 sebagai Input timer, dan untuk timernya Klik

Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau
tekan “I” pada keyboar dan beri instruksi TIM 000 #30 yang artinya intruksi ini
adalah sebagai TIM = Timer , 000 adalah alamat Timer, #30 Adalah waktu set
timer berfungsi selama 3 detik. Lalu beri nama TIM nama bisa diganti yang lain.

15

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.22. Membuat Timer

3. Buat kontak NO Timer dan beri alamat T000 lalu OK kalau alamat benar sesuai
dengan timer maka nama kontak NO akan otomatis terisi seperti nama timer yaitu
TIM .

Gambar 2.23. Membuat Kontak NO Timer

4. Outputnya buat output dengan alamat 100.00 dan nama K1 seperti gambar dibawah
ini.

16

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.24. Rangkaian Control Timer

5. Simpan dengan nama TIMER.


6. Transfer program kontrol yang telah dibuat pada PLC

3. DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down)


DIFU (Differentiate Up) dan DIFD (Differentiate Down) adalah salah satu
bagian dari Bit Control Instructions. Keduanya mempunyai cara kerja hampir sama.
DIFU dan DIFD adalah salah satu Bit Control Instruction pad PLC yang
mempunyai keluaran (Output yang berupa Kontak NO dan NC), dimana terjadi
perubahan kondisi hanya sesaat (sangat cepat hingga tidak terlihat oleh mata).
Perubahan kondisi yang dimaksud adalah apabila ia kontak NO maka ia akan
menutup/terhubung sesaat atau sangat cepat hingga tidak bisa terlihat perubahan dari
menutup (terhubung) menjadi kembali membuka.
Perbedaan DIFU dan DIFD Pada Keluaran (Kontak NO dan Ncnya)
a. DIFU Pada Saat Masukan (ON) maka kontak NO terhubung sesaat dan Kontak
NC terputus sesaat
b. DIFD Pada saat masukan (ON) maka kontak NO belum terhubung sesaat dan
kontak NCnya belum terputus sesaat, baru pada saat masukan (OFF) maka kontak
NO terhubung sesaat dan kontak NC terputus sesaat.
Alamat DIFU dan DIFD
Alamat address yang bisa digunakan untuk DIFU dan DIFD
1. 1.00 s/d 99.15
2. 101.00 s/d 289.15
Pemberian alamat (Address) untuk DIFU dan DIFD tidak boleh sama jika
addres tersebut telah digunakan oleh Relay Dalam didalam sebuah kontrol.

Cara membuat instruction DIFU dan DIFD pada rangkaian kontrol


1. Buatlah file baru beri nama DIFU dan DIFD
2. Buatlah input 0.00 sebagai input DIFU dan untuk membuat instrusion DIFU Klik
Simbol pada bar CX Programmer letakkan pada gambar program kontrol atau
tekan “I” pada keyboard dan beri instruksi DIFU 1.00 klik OK lalu beri nama
DIFU klik OK.

17

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 3.25. Membuat Instruction DIFU

Gambar 3.26. Membuat DIFU

3. Buatlah Output DIFU seperti gamabar berikut.

Gambar 3.27. Output DIFU

4. Lanjutkan membuat DIFD beserta Outputnya seperti gambar berikut:

18

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 2.28. DIFU dan DIFD

5. Setelah selesai membuat kontrol diatas, simpanlah.


6. Transfer program diatas pada PLC dan operasikan.
7. Amati Outputnya, dan coba jelaskan secara singkat.

4. Clock Puls Bit


Clock Pulse Bit adalah salah satu fasilitas yang dapat mengontrol sebuah keluaran
Output.
Clock Pulse Bit identik dengan kontak NO/NC yang bekerja terus menerus
memberi masukan 1 dan 0 (bekerja ON dan OFF) secara otomatis dalam satuan
Secon(detik) atau Minute (menit).
Untuk menggambarkan penjelasan diatas maka buatlah program kontrol yang
menggunakan Clock Puls Bit dengan satuan detik seperti gambar berikut ini.
1. Buatlah File simpan dengan nama Clock Puls.

Gambar 2.29. Penggunaan Colk Puls Bit

2. Selesai membuat program kontrol diatas, simpanlah dengan memiih save.


3. Transfer ke PLC dan operasikan.

19

Daeng Rahmatullah S.Pd


4. Amati Outputnya dan coba jelaskan secara singkat.
5. COUNTER (CNT)
Counter adalah salah satu fasilitas yang da pada sebuah PLC yang mempunyai 2
masukan yakni :
 Counter Input
 Reset Input
Disamping itu juga mempunyai :
 Nomor Penghintung /alamat (Counter Number) : 000-225
 Setting penghitung (Set Value) : #0 - #9999
 Alamat Counter tidak boleh sama dengan Alamat Timer
Counter berfungsi sebagai penghitung dalam program kontrol
Counter mempunyai keluaran Output yang berupa kontak NO (Normally Open) dan
NC (Normally Clouse).
Berikut contoh dan cara kerja counter pada sebuah rangkaian kontrol:
1. Buatlah File baru dan simpan dengan nama COUNTER.
2. Buatalah program control seperti dibawah ini.

Gambar 2.30. Cara Kerja Counter

3. Transfer pada PLC program control diatas dan operasikan dengan menekan Input
0.01 dan 0.02.
4. Perhatikan cara kerjanya, dan jelaskan secara singkat.

20

Daeng Rahmatullah S.Pd


6. SET-RESET
Instruksi SET berfungsi untuk mempertahankan relay dalam keadaanya sampai
instruksi RESET diterima Pada operasi ini sering disebut operasi Flip-Flop.

 Cahanel yang dipakai pada SET RSET sama seperti chanel yang dipakai oleh relay
dalam yaitu semua chanel PLC kecuali Chanel 0 (input) dan chanel 100 (Output)
Chanel: 1 s/d 99 dan 101 s/d 289
 Alamat SET/RSET tidak boleh sama dengan Alamat DIFU,DIFD dan relay dalam.

Gambar 2.31. Rangkaian Control SET-RSET

21

Daeng Rahmatullah S.Pd


PEMBELAJARAN

3 Wiring Pengawatan PLC


I. Pengwatan Input PLC dan sumber daya

CP1E

Gambar 3.1. Pengawatan Input PLC Dan Sumber Daya

Untuk mengecek koneksi input cukup dengan megaktifkan perangkat input dan
mengemati lampu indikator input yang bersesuaian.

22

Daeng Rahmatullah S.Pd


II. Pengawatan Output PLC

Gambar 3.2. Pengawatan Output PLC

Untuk mengecek koneksi output bisa dilihat pada output yang dipasang atau pada
lampu indikator Output pada PLC.

23

Daeng Rahmatullah S.Pd


PEMBELAJARAN

4 Inverter

Tujuan Khusus :

1. Peserta mengenal fungsi Inverter Motor 3 Fasa


2. Peserta dapat mengontrol Motor menggunakan Inverter Motor 3 Fasa
3. Peserta dapat mengkontrol inverter dengan referensi internal dan referensi external

Teori :

Motor induksi tiga fasa merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan di
bidang industri dibandingkan motor jenis lain. Ini dikarenakan motor induksi tiga fasa memiliki
banyak keunggulan. Tetapi terdapat juga suatu kelemahan dari motor induksi tiga fasa yaitu
kesulitan dalam mengatur kecepatan. Karena pengaturan kecepatan motot induksi tiga fasa pada
dasarnya dapat dilakukan dengan mengubah jumlah kutub motor atau mengubah frekuensi
suplai motor. Pengaturan kecepatan dengan mengubah jumlah kutub sangat sulit karena
dilakukan dengan merubah konstruksi fisik motor, jadi pengaturannya akan sangat terbatas
sedangkan pengaturan kecepatan motor induksi tiga fasa dengan mengubah frekuensi suplai
motor akan jauh lebih mudah dan tidak terbatas tanpa harus merubah konstruksi fisik motor.

Rumus kecepatan motor induksi tiga fasa :

Ns = 120 f/P
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor

Inverter Motor induksi tiga Fasa digunakan untuk memperpermudah mengontrol kerja
motor tiga Fasa . Inverter Omron 3G3JX-A 2007 merupakan Inverter motor induksi tiga fasa
dengan sumber jala-jala satu fasa 200 V. Maksimum daya motor 0,75 kW atau 1 PK.

Beberapa Fungsi Inverter Motor tiga Fasa :

a. Memungkinkan motor 3 fasa bekerja menggunakan sumber 1 Fasa


b. Mengatur Kecepatan Motor
c. Mengatur arah putaran motor
d. Real time monitoring kerja motor

24

Daeng Rahmatullah S.Pd


I. Bagian-bagian Inverter

Gambar 4.1 Bagian-Bagian Inverter

Keterangan :
S7: OPE/485 communications selector (Default = OPE side)
S8: Emergency shutoff function selector (Default = OFF)

II. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa.


Berikut gambar wiring pengawatan inverter dan terminal pada Inverter Omron
3G3JX-A 2007.

25

Daeng Rahmatullah S.Pd


Gambar 4.2 Bagian-Bagian terminal Inverter

III. Cara kontrol Inverter


Ada beberapa cara untuk mengontrol Inverter :
a. Kontrol dengan referensi internal
b. Kontrol dengan referensi external
c. Kontrol dengan komputer/PC

a. Kontrol pada inverter dengan referensi internal

Pada mode ini, pengaturan kecepatan motor dan Arah Putaran Motor dilakukan
dengan menggunakan fasilitas internal yang tersedia pada inverter.
Berikut ini adalah langkah mengatur setting inverter untuk memutar motor 3 fasa
menggunakan referensi internal dengan arah putaran motor searah jarum jam.

1) Tombol dan monitor inverter

Enter / Ok

Geser atas
Select /Pilih
Geser atas

Gambar 4.3 Tombol dan monitor Inverter

2) Cara setting inverter


Berikut contoh cara setting inverter membuat tampilan/ monitoring/ display
arus (A) pada monitor inverter pada saat inverter beroperasi menghidupkan
motor.

a) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (not


RUNING) atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan

tombol .

b) Setelah itu tekan kali sampai muncul (default


monitor display) pada Layar monitor inverter.

26

Daeng Rahmatullah S.Pd


c) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan

dengan cara menekan tombol untuk ke atas/angka lebih besar atau

ke bawah/angka lebih kecil.

d) Setelah dilayar muncul lalu tekan Select

maka lampu indikator A menyala.(selesai Setting)

e) Untuk mengoperasikan tekan RUN samapai lampu indikator RUN


menyala.

f) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan


motor yang diinginkan.

Warning !
1. Jangan memutar potensio Max. kecuali dengan pengawasan
instruktur.
2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan
oleh instruktur.

b. Kontrol dengan referensi external


Sistem kontrol referensi external menggunakan terminal multifunction input untuk
digital memiliki 5 masukan yaitu S1, S2, S3, S4, dan S5 yang dipergunakan untuk
mengontrol menggunakan switch (Output PLC) dari luar.
Cara setting kontrol referensi internal dirubah ke kontrol external
1) Sebelum memprogram /setting inverter, pastikan inverter posisi OFF (Not RUNING)

atau lampu indikator RUN Off/mati dengan cara menekan tombol .

2) Setelah itu tekan kali sampai muncul (default monitor


display) pada layar monitor inverter.
3) Lalu arahkan layar/display sampai menanpilkan A002 dengan cara menekan tombol

untuk ke atas/angka lebih besar atau ke bawah/angka lebih kecil.

4) Setelah dilayar muncul A002 (Run command selection) lalu tekan Select
setelah itu akan muncul 02 (Digital operator).

5) Tekan tombol atau ke arahkan ke 01 (terminal) lalu tekan .

Sekarang inverter sudah diaktifkan dengan cara switching S1, S2, S3, S4, dan S5.

27

Daeng Rahmatullah S.Pd


6) Putar potensio/FREQ adjuster Sesuai kecepatan motor yang
diinginkan.
Warning !
1. Jangan memutar potensio Max. Kecuali dengan pengawasan
instruktur.
2. Jangan mengoperasikan inverter sebelum diperiksa dan diizinkan
oleh instruktur.

Jika S1 on (tersambung ke SC) dan S1 off (tidak tersambung ke SC) maka arah
putaran motor adalah searah jarum jam. Jika S2 off (tidak tersambung SC dan S2 on
(tersambung ke SC) maka arah putaran motor adalah berlawanan arah jarum jam.
Tegangan analog 0 s.d. 10 Volt DC sebagai referensi pengaturan kecepatan motor
masuk melalui terminal FV.

Gambar 4.4 Kontrol Inverter Dengan Referensi External

28

Daeng Rahmatullah S.Pd


IV. Parameter list
a. Monitor mode (dxxx)

b. Function mode (Fxxx)

29

Daeng Rahmatullah S.Pd


c. Basic setting (Axxx)

d. Momentary power interruption (bxxx)

30

Daeng Rahmatullah S.Pd


31

Daeng Rahmatullah S.Pd


e. Multifungtion Input Terminal (Cxxx)

32

Daeng Rahmatullah S.Pd


V. Wiring Pengawatan Control Pada Inverter Motor Induksi 3 Fasa
a. Berikut adalah wiring pengawatan inverter yang di sarankan .

Gambar 4.5 Wiring Pengawatan Inverter

33

Daeng Rahmatullah S.Pd


b. Standard Connection
Berikut adalah standard connection inverter motor tiga fasa Omron 3g3jx .

Gambar 4.6 Standard Connection

Terminal Block Spesifications

34

Daeng Rahmatullah S.Pd


Control Circuit

35

Daeng Rahmatullah S.Pd

Anda mungkin juga menyukai