Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL 1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PLC 1

oleh:
Muhammad Rizal Kholifaturohman
217341035

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id
2018
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Programmable Logic Controller (PLC)


Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan
program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol
proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor terkait),
kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, seperti
menghidupkan atau mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC merupakan
suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa program seperti ladder diagram,
statment list, dan function chart.

Gambar 1.1 Konvensional Kontrol


Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Gambar 1.2 PLC Kontrol

Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah
untukmenggantikan fungsi dari relay, counter, dan 3ias3try3v lainnya sehingga kemudahan
dalam penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional menggunakan
relay :

Gambar 1.3 Konvensional Kontrol Dengan Relay

Maka rangkaian tersebut kita ganti dengan menggunakan PLC, makarangkaiannya


menjadi sebagai berikut :
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Gambar 1.4 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram

1.2 Sejarah PLC


PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yangditemukan oleh
Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk mengganti
4ias4t 4ias4tr mesin yang menggunakan relai dan mengurangi beban ongkos perawatan. Begitu
banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi yang meningkat dan harus
4ias4try. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat, sehingga ini harus diganti dengan
4ia
Sekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalahmesin sequence
dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup digunakan dalam
MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC dengan kemampuan
komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON dan sukses secara komersial
yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada tahun 1980-an terjadi
standarisasi komunikasi milik General Motor.
Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi baru dan mederenisasi lapisan fisik dari protokol
yang ada pada tahun 1980-an Standard terakhir yaitu IEC 1131-3, berusaha menggabungkan
bahasa pemograman PLC dibawah satu standard.

1.3 Bagian – Bagian Pada PLC


PLC terdiri dari beberapa bagian yang dijelaskan dibawah ini :
a. Central Processing Unit (CPU)
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi untuk
melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap bagian PLC,
mengeksekusi program- program, serta mengatur input dan ouput.
Terdiri atas 3 bagian penting :
 Mikroprosesor, merupakan pusat pengolahan operasi matematikadan logika
 Memory, tempat penyimpan data
 Power supply, sebagai sumber untuk PLC, 5ias AC atau DC
b. Programmer/Monitor (PM)
Sebuah device yang digunakan untuk komunikasi dengan circuit dalam sebuah PLC.
Contohnya adalah sebuah PC (Personal Computer)
c. I/O module
Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC menuju ke
dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang terbatas atau dibatasi,
dan ada juga yang bias ditambah. Output modul juga memiliki terminal yang menghubungkan
signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya dapat dihubungkan dengan berbagai 5ias5try,
seperti lampu, 5ias5try, motor, bahkan relay.
d. Rack dan Chasis
Tempat dimana bagian-bagian PLC ditempatkan, seperti, CPU, Power Supply, I/O modul,
dll
a. Konfigurasi PLC System

Gambar 1.5 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram


Keuntungan dalam penggunaan PLC :
 Desain lebih mudah diubah karena menggunakan software
 Implementasi lebih singkat
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
 Modifikasi lebih mudah dilakukan
 Lebih murah
 Perawatan lebih mudah
 Kehandalan tinggi
PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri, artinya
seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan aplikasi dalam dunia
industri. Elemen-elemen sebuah PLC terdiri atas :
a. Central Processing Unit (CPU)
Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem kontrol
yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan.
b. Terminal masukan (Power Supply )
Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai 240 VAC
atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply.
c. Terminal pertanahan fungsional (Functional Earth Terminal)
Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan sumber
AC.
d. Terminal keluaran Power Supply
ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC
dilengkapi dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran.
e. Terminal masukan (Terminal Input)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan.
f. Terminal keluaran (Terminal Output)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran.
g. Indikator PC
Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status operasi atau mode dari PC
h. Terminal pertanahan pengaman (Protective Out Terminal)
Adalah terminal pengaman pertanahan untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
i. Indikator masukan (Indikator Input)
Menyala saat terminal masukan ON.
j. Indikator keluaran (Indikator Output)
Menyala saat terminal keluaran ON.
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan PLC.
2) SR (Special Relay)
Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk
pencacah, interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi penjumlahan terdapat
kelebihan digit pada hasilnya (carry flag), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC, dan
sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya).
3) Ar (Auxilary Relay)
Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. Dapat menunjukkan kondisi PLC
yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi spesial I/O, kondisi input
atau output unit, kondisi CPU PLC, kondisi memori PLC.
4) LR (Link Relay)
Digunakan untuk data link pada PLC link system. Artinya untuk tukar-menukar
informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling
berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak PLC.
5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC yang
sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan
menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder diagram
yang mempunyai titik percabangan khusus
7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang
(reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.
l. Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu dengan
menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8 keluaran.

1.4 Masukan–masukan PLC


Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah PLC
untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti masukan lainnya.
Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan tersebut, dibutuhkan sumber
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12 ditunjukkan contoh menghubungkan sebuah
sensor dengan tipe keluaran sinking(menyedot arus) dengan masukan PLC yang bersifat
sourcing(memberikan arus).

Gambar 1.6 Contoh menghubungkan sensor masukan

1.5 Keluaran PLC


Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa alat atau
piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator dan sebagainya.
ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan keluaran berupa relai, dengan
adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti eksternal menjadi lebih mudah. Pada gambar 13
ditunjukkan gambar rangkaian internal rangkaian relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201
BD Keluaran scheneider elektrik.

Gambar 1.7 Relai sebagai keluaran


Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama dengan
menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan untuk menggerakkan
relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel dengan relai sebagai pengaman
arus balik yang terjadi saat pensaklaran.

Gambar 1.8 Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampu

Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan


sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika,
sekuen, timing , counting , dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau proses
industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses terus menerus
sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan pemrograman sehingga
nilai keluaran tetap terkontrol.
Menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam
industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan memiliki
bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat komputer karena
dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di industri yang tidak harus
mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan kendali yang fleksibel
berdasarkan eksekusi instruksi logika.
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori
yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan
dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital
maupun analog.

1.6 Fungsi PLC


Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan
teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan
PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja,
moulding dan sebagainya.
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 PLC (Programmable Logic Controller)
Sebuah Alat yang berisi CPU sebagai otak dari PLC, modul input dan output yang langsung
terhubung ke aktuator. Alat ini bekerja berdasarkan instruksi pemrograman dan logika.
Didalam PLC juga berisikan rangkaian digital yang berfungsi sebagai kontak kontak relay
Mengacu kepada standar yang dikeluarkan NEMA ( Nasional Electrical Manufacturing
Association) definisi PLC yaitu suatu peralatan kontrol yang memiliki memori untuk
menyimpan program yang dapat di ubah ubah. PLC dapat melakukan perintah seperti logic,
timing, counting, dan squencing, untuk mengontrol berbagai jenis aktuator.
2 .2 .1 Fungsi Fungsi PLC
1) Programmable, artinya alat ini memiliki kemampuan yang dapat di program yang
tersimpan dalam memori dan dapat diubah ubah 2) Logic, artinya alat ini mampu memproses
input secara aritmatik dan logic sesuai dengan intruksi tertentu
PLC (Programmable Logic Controller)
Logic Timing Data Handling
Controll Sequencing Counting
3) Controller, artinya alat ini mampu mengontrol aktuator sesuai dengan prosesnyang telah
dihasilkan.
2 .2 .2 Bagian – Bagian PLC
Secara umum PLC tersusun dari 2 komponen utama yaitu sebagai berikut ini
1) Mode Input dan Output Model input merupakan alat penghubung PLC dengan sensor
atau saklar sedangkan model output merupakan alat penghubung PLC dengan aktuator yang
dikendalikannnya.
2) Central Processing Unit (CPU) Bagian yang berfungsi untuk melakukan processing
terhadap intruksi tertentu pada PLC.Disamping itu CPU juga adalah kendali atas semua
operasional kerja dalam PLC. Di dalam CPU sendiri terdapat 3 komponen pendukung
diantaranya. a) Processor Processor merupakan bagian dari CPU yang berfungsi untuk
mengontrol perintah agar tetap bekerja dari suatu bagian ke bagian lain. b) Memory Memory
adalah sebuah alat yang ada di daam CPU yang berfungsi untuk menyimpan semua program.
Terdapat elemen elemen memori yang terdapat pada PLC seperti sebagai berikut
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
1) Alterable Memory, bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chipn RAM
(Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus. Bila tidak ada supplai
listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile.
2) Fixed Memory, berisin program yangn sudah disetn oleh pembuat PLC, dibuat dalam
bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (ReadnOnlynMemory), program tidak dapat
diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori
non-volatile yang tidak akan terhapus nisinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke
dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable
3) Programmable Read Only Memory yang berfungsi untuk back up program utama RAM
prosesor sehingga prosesor dapatn diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika
program di RAM hilang atau rusak c) Unit Power Supply powern supply adalah alat
pengubah suplai listrik luar menyesuaikan suplai listrik yang sesuai dengan CPU PLC[3]
2 .2 .3 Prinsip Kerja
Prinsipn kerja sebuahn PLC yaitu menerima input berupa sinyal masukan lalu di proses
menggunakan serangkaian logika berdasarkan intruksi tertentu setelah itu hasil outputnya
dapat mengendalikan aktuator.
Gambar II. 2 Prinsip Kerja PLC
PLC memiliki tiga bagian dasar, yaitu : modul input, modul output dan Central Processing
Unit. Berikut prinsip kerjanya 1) Pertama input masuk ke CPU melalui perangkat modul
input. Input ini berasal dari output sensor. Sinyal input bisa merupakan sinyal digital maupun
analog, perbedaan sinyal digital dan analog adalah jika sinyal digital merupakan saklar iner
dimana hanya ON atau OFF sedangkan sinyal digital memiliki prinsip rentang suatu nilai dari
nol hingga skala penuh 2) Selanjutnya sinyal yang masuk melalui perangkat modul input
diproses di dalam CPU secara logika berdasarkan intruksi yang ada pada program yang
tersimpan dalam memori. 3) Setelah itu hasil proses dari CPU dikeluarkan melalui perangkat
model output untuk mengendalikan aktuator.
2 .2 .4 Kelebihan PLC
Ketika menggunakan PLC akan dapat beberapa keuntungan dibandingkan dengan
menggunakan sistem yang masih konvensional.
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Tabel II. 1 Perbandingan sistem PLC dengan konvensional PLC Konvensional


2 .2 .5 Bahasa Pemrograman
Kelebihan PLC yang paing utama adalah sifatnya yang programmable dimana dapat
diprogram dengan mudah, serta jika terjadi perubahan fungsi cukup dengan merubah sedikit
dari program yang sudah ada. Perubahanninput/output tersebut dilakukan basanya karena
terjadi perubahann pada jenisn peralatan yangn dikontrol.[8] Berdasakan fungsi dari
perangkat PLC ada beberapa bahasa pemrograman yang digunakan [2] yaitu : 1) Ladder
Diagram 2) Function Blok Diagram 3) Instruction List

2 .2 .6 Instruksi – instruksi PLC


Dalam pemrograman PLC terdapat intruksi-instruksi yang dapat mendukung sebuah sitem
pada alat. Berikut merupakan instruksi-instruksi dalam pemrograman PLC
1) LD (Load) dan LD NOT (Load not)
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
Gambar II. 3 Simbol Diagram Ladder LD dan LD NOT
Load adalah sambungan langsung dari line dengann logika pensakelarannyan seperti sakelar
NO sedangkan LD NOT logika pensakelarannya adalah seperti sakelaNC.
2) AND dan AND NOT

Gambar II. 4 AND dan AND NOT


Logika AND adalah logika dengan penyambungannya seri. Logika pensaklarannya AND
seperti sakelar NO dan AND NOTn seperti sakelar NC.
3) OR dan OR NOT

Gambar II. 5 OR dan OR NOT


OR dan OR NOT merupakan kontak yang terhubung paralel dengan rangkaian sebelumnya.
Logika OR logika pensakelarannya adalah seperti sakelar NO dan OR NOT logika
pensakelarannya seperti sakelar NC.
4) OUT

Gambar II. 6 Ladder Out


Out merupakan koil relay yang digunakan untuk intruksi atau perintah sebagai keluaran untuk
mengendalikan aktuator.
5) AND LD (And Load)
Penyambungan AND LD terlihat pada gambar tersebut diatas, dimaksudkan untuk
mengeluarkan satu keluaran tertentu.
6) OR LD (OR Load)
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Gambar II. 7 Ladder OR Load


Sistem penyambungannya seperti gambar di atas pada prisnsipnya sama dengan AND NOT,
di mana untuk memberikan keluaran sesuai dengan instruksi yang telah terpasang
padangambar tersebut.
7) TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)

Gambar II. 8 TIMER dan COUNTER


Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur). Setelah hitungan
mundur tersebut nmencapai angka nol, maka kontak NO Timer/Counter akan bekerja. Timer
mempunyai batas antaran 0000 sampai dengann 9999 dalam bentuk BCD (Binary Code
Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Counter mempunyai orde angka BCD dan
mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.
8) COMPARE

Gambar II. 9 COMPARE


Instruksi ini digunakan untuk membandingkan dua buah data.
9) Instruksi IL dan ILC
IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan ILC adalah singkatan dari Interlock Clear
berfungsi untuk mengunci program. Biasanya IL dan ILC digunakan untuk tombol
Emergency.
10) Instruksi DIFU/DIFD
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Aplikasi kontrol ini berfungsi untuk mengaktifkan output selama satu scan. 11) Instruksi
HOLDING RELAY Holding Relay adalah relay internal yang bisa di pakai untuk menahan
sistem yang sedang bekerja walau aliran supply power off, misalnya jika Sumber Power/
PLN mati, apabila di pasang holding relay maka proses bisa tetap lanjut tidak mulai dari
awal.
12) Instruksi MOV Instruksi ini digunakan untuk memindahkan data
13) Instruksi SCALING/SCL Instruksi ini digunakan untuk mengkonversi secara linier 4
digit data hexadecimal menjadi 4 digit BCD.
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

BAB 3
HASIL PRAKTIKUM
1. Flip-Flop

Time Chart Flip-Flop

Ladder Diagram Flip-Flop


Analisa
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

2. Running LED 1
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Time Chart Running Led 1

Time Chart Running Led 1


Analisa
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
3. Running Led 2

Time Chart Running Led 2


Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
Ladder Diagram Running Led 2
Analisa
Latihan Lampu Lalu-Lintas

Time Chart Lampu Lalu-Lintas


Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB
Ladder Diagram Lampu Lalu-Lintas
Analisa

Latihan Mixing Process

Time Chart Mixing Process


Analisa

BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Programmable Logic Control
Kelas : 2 AEB

Ladder Diagram Mixing Process

Anda mungkin juga menyukai