JUDUL LAPORAN :
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1. Latar Belakang..........................................................................................2
1.2. Perumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................3
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3. Tujuan
Tujuan dalam praktikum pengukuran berbasis komputer ini meliputi beberapa
hal penting diantaranya:
1. Membuat sistem yang dapat mengukur dan mengendalikan ketinggian
cairan dengan didukung HMI (Human Machine Interface) berbasis
LabVIEW.
2. Merancang dan mengimplementasikan sistem control monitoring
ketinggian air dalam wadah menggunakan sensor ultrasonic
3. Mempermudah proses monitoring suatu sistem pengisian air kedalam
wadah yang sudah disediakan.
4. Meningkatkan efisiensi dalam pengisian air dengan menggunakan
rangkaian elektronik dan kendali digital berbasis HMI.
3
BAB II
DASAR TEORI
4
Gambar 2.2.Arduino Uno R3
Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
dimana 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 pin input
analog, menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset.
Spesifikasi
Chip mikrokontroller ATmega328P
Tegangan operasi 5V
Tegangan input (yang 7V - 12V
direkomendasikan, via jack DC)
Tegangan input (limit, via jack DC) 6V - 20V
Digital I/O pin 14 buah, 6 diantaranya menyediakan
PWM
Analog Input pin 6 buah
Arus DC per pin I/O 20 mA
Arus DC pin 3.3V 50 mA
Memori Flash 32 KB, 0.5 KB telah digunakan untuk
bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1 KB
Clock speed 16 Mhz
Dimensi 68.6 mm x 53.4 mm
Berat 25 g
Board Arduino Uno dapat ditenagai dengan power yang diperoleh dari
koneksi kabel USB, atau via power supply eksternal. Namun ada beberapa hal
5
yang harus di perhatikan dalam rentang tegangan ini. Jika diberi tegangan kurang
dari 7V, pin 5V tidak akan memberikan nilai murni, yang mungkin akan membuat
rangkaian bekerja dengan tidak sempurna. Jika diberi tegangan lebih dari 12V,
regulator tegangan bisa over heat yang pada akhirnya bisa merusak pcb. Dengan
demikian, tegangan yang di rekomendasikan adalah 7V hingga 12V
Vin. Ini adalah pin yang digunakan jika anda ingin memberikan power
langsung ke board Arduino dengan rentang tegangan yang disarankan
7V - 12V
Pin 5V. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut mengalir
tegangan 5V yang telah melalui regulator
3V3. Ini adalah pin output dimana pada pin tersebut disediakan
tegangan 3.3V yang telah melalui regulator
1. Serial, terdiri dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan
untuk menerima (RX) dan mengirim (TX) data serial.
2. External Interrups, yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat
digunakan untuk mengaktifkan interrups. Gunakan fungsi
attachInterrupt()
6
4. SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung
komunikasi SPI dengan menggunakan SPI Library
5. LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan
oleh digital pin no 13.
Arduino Uno memiliki 6 buah input analog, yang diberi tanda dengan A0,
A1, A2, A3, A4, A5. Masing-masing pin analog tersebut memiliki resolusi 10 bits
(jadi bisa memiliki 1024 nilai). Secara default, pin-pin tersebut diukur dari ground
ke 5V, namun bisa juga menggunakan pin AREF dengan menggunakan fungsi
analogReference(). Beberapa in lainnya pada board ini adalah :
7
Power Supply ATX merupakan suatu alat yang biasa dijumpai pada PC
(Personal Computer). Power Supply ini berfungsi untuk mengubah tegangan
listrik AC (220V/110V) 3 menjadi tegangan DC (3,3V, 5V, -5V, 12V, dan -12V).
Semua komponen PC (selain power supply) akan memperoleh pasokan daya dari
power supply tersebut. Spesifikasi yang sering dicantumkan adalah daya
maksimum total dan daya maksimum masing-masing tegangan (bisa juga arus
maksimum). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan
oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Gambar 2.3 Power Supply ATX
8
2.4. Kran Solenoida Valve Elektrik
Kran valve elektrik adalah salah satu kran yang dirancang menggunakan
solenoida sebagai kontrol nya, kran ini aktif ketika diberikan tegangan minimal 12
volt dengan arus 1,2 Ampere untuk tiap kran. Kran ini hanya mampu on dan off
saja karena solenoida pada prinsipnya bekerja pada dua kondisi yaitu hanya on
dan off.
9
bagian dalamnya ketika piston berpindah posisi maka lubang keluaran dari
solenoida valve mempunyai tegangan mulai kerja di 12 VDC.
Gambar 2.5.1 Cara Kerja Sensor Ultrasonik dengan Transmitter dan Receiver
10
(atas),
11
BAB III
12
Gambar 3.3a. Block Diagram Sistem Kontrol Level Air
13
14
Gambar 3.3b. Front Panel Sistem Kontrol Level Air
15
a. Rancang Diagram Alur (Flow Chart)
16
b. Konfigurasi Modul Kerja
Keterangan gambar c :
1. Laptop Saling terhubung dengan Arduino UNO.
2. Arduino terhubung dengan sensor ultrasonik HCSR04. Pin D4 pada
Arduino UNO terhubung dengan Echo pin pada sensor ultrasonik. Pin D8
pada Arduino UNO terhubung dengan Trigger pin pada sensor ultrasonik.
17
Vcc dan Ground pada sensor ultrasonik terhubung dengan Vcc dan
Ground Arduino UNO.
3. Input V+ pada Solid State Relay (SSR) terhubung dengan digital output
PWM pin D6 pada Arduino Uno. Input V- pada SSR terhubung dengan
Ground pada Arduino Uno. Output V+ pada SSR terhubung dengan V+
pada power supply. Output V- pada SSR terhubung dengan salah satu pin
solenoid valve. Sedangkan salah satu pin solenoid valve yang tersisa
terhubung dengan V- pada power supply sehingga solenoid valve dapat
berfungsi sesuai dengan program yang telah dibuat.
Analisa
Input sensor ultrasonik berupa jarak. Dari masukan tersebut dapat diketahui
bahwa jarak yang dideteksi oleh sensor ultrasonik yang di program saat mencapai
nilai set point yang diinginkan. Sehingga level air mencapai ketinggian sesuai set
point tersebut, lalu SSR (solid state relay) akan off dan valve menutup.
18
BAB IV
KESIMPULAN
Dari sistem kontrol yang kami lakukan menggunakan LabVIEW dengan
Sensor Ultrasonik dapat disimpulkan bahwa :
19
LAMPIRAN
List program pada Arduino
// defines pins numbers
const int trigPin = 8; // pin digital 8 arduino sebagai Trigger ultrasonic
const int echoPin = 4;// pin digital 4 arduino sebagai echo ultrasonic
const int valvePin = 6;// pin 6 digital pwm arduino sebagai input valve
// defines variables
long duration;
int distance;
void setup() {
pinMode(trigPin, OUTPUT); // Sets the trigPin as an Output
pinMode(echoPin, INPUT); // Sets the echoPin as an Input
pinMode(valvePin, OUTPUT);
Serial.begin(9600); // Starts the serial communication
}
void loop() {
// Clears the trigPin
digitalWrite(trigPin, LOW);
delayMicroseconds(2);
// Reads the echoPin, returns the sound wave travel time in microseconds
20
duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
21
LAMPIRAN
22
Hasil Praktikum
Pada saat ketinggian air mencapai set point yaitu 9cm, maka, ssr akan offf dan
valve menutup.
23