Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Penerapan Sensor LDR pada Rangkaian

Dosen Pembina :
Hanum Arrosida, S.ST., M.T

Yusuf Wijaya Kusuma Putra


203304040
TKK 2 A (23)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER KONTROL


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2021
1. Tujuan Praktikum
 Mengetahui nilai tegangan output pada LDR berdasarkan intensitas cahaya saat
diterapkan pada rangkaian.
 Dapat melakukan simulasi rangkaian pada aplikasi Proteus serta memahami
prinsip kerja rangkaian tersebut.
2. Dasar teori
 Sejarah Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Foto resistor telah banyak digunakan selama bertahun-tahun. Foto resistor
telah terlihat dibentuk awal sejak awal ke Sembilan belas Ketika foto-
konduktivitas akan selenium ditemukan oleh Smith pada tahun 1873. Sejak itu
banyak varian perangkat foto-konduktif telah dibuat.
Banyak pekerjaan yang berguna dilakukan oleh case TW pada tahun 1920
ketika ia menerbitkan sebuah makalah berjudul “Thalofide cell- a new photo-
electric cell”.
 Pengertian sensor LDR (Light Dependent Resistor)

Resistor yang besar resistansinya bergantung terhadap intensitas cahaya


yang menyelimuti permukaanya. LDR, dikenal dengan banyak nama : foto-
resistor, foto-konduktor, sel foto-konduktif, atau hanya foto-sel. Dan sering
digunakan dalam literatur adalah foto-resistor atau foto-sel.

Sumber : https://depokinstruments.wordpress.com/2011/07/29/ldr-light-
dependent-resistor/

 Contoh Gambar dari Sensor LDR (Light Dependent Resistor)


 Prinsip Kerja dari Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable
resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian
elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan
cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya
akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka
nilai hambatannya akan semakin membesar.
Sumber :https://www.immersa-lab.com/pengertian-sensor-ldr-fungsi-dan-
cara-kerja-ldr.htm
 Jenis-jenis Sensor LDR atau Photoresistor
Sensor LDR terdapat beberapa jenis di dalamnya, kali ini kita akan
menggolongkan berdasarkan jenis-jenisnya, diataranya sebagai berikut :
1) Intrinsic photoresistor
Intrinsic photoresistor menggunakan bahan semikonduktor yang tidak
diolah termasuk silikon atau germanium. Foton jatuh pada elektron
eksitasi LDR yang memindahkannya dari pita valensi ke pita konduksi.
Akibatnya, elektron-elektron ini bebas menghantarkan listrik. Semakin
banyak cahaya yang jatuh pada perangkat, semakin banyak elektron
dibebaskan dan semakin besar tingkat konduktivitas, dan ini
menghasilkan tingkat resistensi yang lebih rendah.

2) Extrinsic photoresistor
Extrinsic photoresistor diproduksi dari semikonduktor bahan yang
didoping dengan impuritie. impurities atau dopan ini menciptakan pita
energi baru di atas pita valensi yang ada. Akibatnya, elektron
membutuhkan lebih sedikit energi untuk mentransfer ke pita konduksi
karena kesenjangan energi yang lebih kecil.
Sumber : https://www.kelasplc.com/jenis-jenis-sensor-
ldr/#:~:text=Sensor%20LDR%2C%20atau%20photoresistor
%20yang,Intrinsic%20photoresistor%20dan%20Extrinsic
%20photoresistor.
 Fungsi dari Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
1) Lampu penerang jalan otomatis
2) Lampu kamar tidur
3) Rangkaian anti maling otomatis
4) Alarm brankas
5) Kontrol pada solar cell
 Karakteristik sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu bentuk
komponen yang mempunyai perubahan resistansi yang besarnya tergantung pada
cahaya. Karakteristik LDR terdiri dari dua macam diantaranya sebagai berikut :
1) Laju Recovery Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
Bila sebuah “Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)” dibawa dari
suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu ke dalam suatu
ruangan yang gelap, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi dari LDR
tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap
tersebut. Na-mun LDR tersebut hanya akan bisa menca-pai harga di
kegelapan setelah mengalami selang waktu tertentu. Laju recovery meru-
pakan suatu ukuran praktis dan suatu ke-naikan nilai resistansi dalam
waktu tertentu. Harga ini ditulis dalam K/detik, untuk LDR tipe arus
harganya lebih besar dari 200K/detik(selama 20 menit pertama mulai dari
level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut akan lebih tinggi pada arah
sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang yang
memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang
sesuai den-gan level cahaya 400 lux.
2) Respon Spektral Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tidak mempunyai
sensitivitas yang sama untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh
padanya (yaitu warna). Bahan yang biasa digunakan sebagai penghantar
arus listrik yaitu tembaga, aluminium, baja, emas dan perak. Dari kelima
bahan tersebut tembaga merupakan penghantar yang paling banyak,
digunakan.
Sumber : https://elektronika-dasar.web.id/sensor-cahaya-ldr-light-
dependent-resistor/
 Rangkaian Pembagi tegangan
Voltage Divider atau Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana
yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari
Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi
Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan
oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua
buah Resistor atau lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu membuat sebuah
rangkaian pembagi tegangan yang sederhana. Dimana rumus Rangkaian pembagi
tegangan adalah :
Vout = (R2 : (R1+R2)) x Vin
Kemudian terdapat contoh gambar rangkaian dari rangkaian pembagi
tegangan, seperti berikut ini.

Sumber : https://teknikelektronika.com/rumus-rangkaian-pembagi-
tegangan-voltage-divider-resistor/
3. Gambar rangkaian

Disini terdapat beberapa komponen yang digunakan untuk merancang rangkaian


pembagi tegangan. Diantaranya adalah TORCH_LDR, OHM Meter, Battery, Resistor dan Volt
Meter.

4. Data Hasil Percobaan


 Percobaan Level 1
 Percobaan Level 5

 Percobaan Level 10

 Tabel Hasil Percobaan


Level Intensitas Cahaya Nilai Hambatan (KΩ ) Vout Praktikum Vout Teori
(lux)
Level 1 1000 4,54V 4,54V
Level 2 200 3,33V 3,33V
Level 3 100 2,50V 2,50V
Level 4 50 1,67V 1,67V
Level 5 20 0,83V 0,83V
Level 6 10 0,45V 0,45V
Level 7 5 0,24V 0,24V
Level 8 2 0,09V 0,09V
Level 9 1 0,05V 0,05V
Level 10 0,5 0,02V 0,02V

5. Analisa
 Hasil simulasi yang dilakukan melalui aplikasi proteus berjalan dengan baik
tanpa ada eror sama sekali
 Pada rangkaian pembagi tegangan kali ini kita menempatkan R2 yang disini
adalah sensor LDR 1000kΩ yang berfungsi sebagai pembagi tegangan dan R1
sebagai resistor tetap berhambatan 100kΩ
 Resistansi cahaya LDR tidak sama pada setiap level yang diujikan dan selalu
terdapat perbedaan yang cukup signifikan
 Nilai hambatan berbanding lurus dengan nilai tegangan, dalam arti jika hambatan
semakin kecil maka tegangan pun semakin kecil.
 Perhitungan pada level 1
R1 = 100kΩ
LDR = 1000kΩ
Vin =5V
Vout = (R2 : (R1+R2)) x Vin
= (1000kΩ : (100kΩ+1000kΩ)) x 5V
= (1000kΩ: 1100kΩ) x 5V
= 0,909090909 x 5V
= 4,54V
 Perhitungan pada level 5
R1 = 100kΩ
LDR = 20kΩ
Vin =5V
Vout = (R2 : (R1+R2)) x Vin
= (20kΩ : (100kΩ+20kΩ)) x 5V
= (20kΩ: 120kΩ) x 5V
= 0,16666666 x 5V
= 0,83V

 Perhitungan level 10
R1 = 100kΩ
LDR = 0,5kΩ
Vin =5V
Vout = (R2 : (R1+R2)) x Vin
= (0,5kΩ : (100kΩ+0,5kΩ)) x 5V
= (0,5kΩ: 100,5kΩ) x 5V
= 0,004975 x 5V
= 0,02V

6. Kesimpulan
 LDR (Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilainya berubah sesuai
dengan intensitas cahaya yang diterima
 Setelah melakukan simulasi pengujian rangkaian tersebut bisa disimpulkan
bahwa praktikum berjalan lancar, tidak ada eror pada rangkaian, dan sesuai
dengan prinsip kerja dari LDR yang jika terkena cahaya maka nilai hambatannya
akan semakin membesar.
 Disini sensor LDR atau R2 juga berfungsi sebagai komponen pembagi tegangan
nilai resistansinya berubah ubah seusai dengan intensitas cahaya dan hal ini juga
mempengaruhi tegangan output yang nantinya keluar. Karena semakin kecil
hambatan yang hambatan yang terdapat pada rangkaian tersebut maka semakin
kecil pula tegangan output pada rangkaian tersebut
 Rumus Vout rangkaian pembagi tegangan adalah (R2 : (R1+R2)) x Vin
Tugas Tambahan
Gambar Rangkaian :

Level 1 Level 5

Level 10
Analisa :

Pada rangkaian kali ini pada prinsipnya sama tetap rangkaian pembagi tegangan namun
hanya terdapat sedikit perbedaan tempat peletakan LDR yang sebelumnya berada di bagian
bawah, kali ini berada di bagian atas. Untuk komponen yang digunakan kali inipun masih sama
dengan rangkaian sebelumnya. Namun yang perlu diperhatikan kali ialah rangkaian kali ini
adalah kebalikan dari rangkaian sebelumnya. Mengapa demikian? Karena pada level 1 pada
rangkaian kali ini menunjukkan sebagai level paling rendah dengan Vout sebesar 0,45V berbeda
dengan rangkaian pembagi tegangan sebelumnya dimana level 1 sebagai level yang paling tinggi
karena Vout mencapai 4,54V.

Kesimpulan :

Saat sensor LDR digunakan sebagai R2 pada pembagi tegangan maka nilai hambatan
akan berbanding lurus dengan nilai output tegangan yang dihasilkan seperti jika nilai hambatan
besar maka nilai ouput tegangan juga ikut besar. Namun hal ini akan menjadi terbalik jika posisi
sensor LDR menjadi R1 pada rangkaian pembagi tegangan, karena jika nilai hambatan semakin
besar maka nilai output dari tegangan tersebut akan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai