Anda di halaman 1dari 17

bLAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK


SEMESTER III

Nomor Percobaan :5
Judul : Karakteristik Transistor
Grup :2
Nama Praktikan : Yulia Devina (1317040163)
Nama Partner : Dio Ockta Ilhami Amri (1317040188)
Hendy Dwi Putra (1317040199)
Kelas : TL-3C
Tanggal Percobaan : 8 November 2018
Tanggal Pengumpulan : 22 November 2018

Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2018
I. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat:
1. Menggambarkan karakteristik transistor
2. Menampilkan karakteristik input dan output dengan osiloskop
3. Memanfaatkan rangkaian-rangkaian transistor dan prinsip dasarnya
dalam dunia elektronik.

II. DASAR TEORI


Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron
sebagai prinsip kerjanya. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP,
konstruksi transistor dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1 Konstruksi transistor tipe NPN dan PNP

Karakteristik sebuah transistor biasanya dilihat dari karakteristik


rangkaian dengan konfigurasi common emitter (kaki emitter terhubung
dengan ground), seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Rangkaian pengukuran karakteristik transistor

Laboratorium Elektronika Daya


Terdapat dua buah kurva karakteristik yang dapat diukur dari rangkaian
Gambar 5.2, yaitu:
1. Karakteristik input transistor, arus basis IB sebagai fungsi VBE.

Gambar 5.3 Grafik IB fungsi VBE pada transistor NPN

 Grafik di atas terlihat seperti grafik dioda biasa, hal ini dikarenakan
dioda emitter – basis dibias maju sehingga perubahan arus emitter
menurut tegangan emitter ke basis akan serupa dengan karakteristik
maju dari dioda hubungan p-n.
 Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barrier-nya,
maka arus bias (IB) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi
potensial barrier-nya, arus bias (IB) akan naik secara cepat.

2. Karakteristik output transistor, arus IC sebagai fungsi VC

Gambar 5.4 Grafik IC fungsi VCE pada transistor NPN

Laboratorium Elektronika Daya


Dari kurva ini terlihat ada beberapa region yang menunjukkan daerah
kerja transistor. Pertama adalah daerah saturasi, lalu daerah cut-off,
kemudian daerah aktif dan seterusnya daerah breakdown.
Daerah Aktif
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana
arus IC konstan terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan
bahwa arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa
juga disebut daerah linear (linear region).
Jika hukum Kirchoff mengenai tegangan dan arus ditetapkan pada loop
kolektor (rangkaian CE), maka dapat diperoleh hubungan:

VCE = VCC – ICRC

Dapat dihitung disipasi daya transistor adalah:

PD = VCE - IC

Disipasi daya ini berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur


transistor. Umumnya untuk transistor power sangat perlu untuk
mengetahui spesifikasi PD max. Spesifikasi ini menunjukkan temperatur
kerja maksimum yang diperbolahkan agar transistor masih bekerja normal.
Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya PD max, maka
transistor dapat rusak atau terbakar.
Daerah Saturasi
Daerah saturasi adalah mulai dari VCE = 0 Volt sampai kira-kira 0.7 Volt
(transistor silicon), yaitu akibat dari efek dioda koleltor-base karena
tegengan VCE belum mencukupi untuk dapat menyebabkan aliran elektron.
Daerah Cut-Off
Jika kemudian tegangan VCC dinakkan perlahan-lahan, sampai tegangan
VCE tertentu tiba-tiba arus IC mulai konstan. Pada saat perubahan ini,
daerah kerja transistor berada pada daerah cut-off yaitu dari keadaan
saturasi (OFF) lalu menjadi aktif (ON). Perubahan ini dipakai pada
sisitem digital yang hanya mengenal angka biner 1 dan 0 yang tidak lain
dapat direpresentasikan oleh status transistor juga dapat dimanfaatkan
sebagai saklar elektronik untuk komputer dan aplikasi kontrol.

Laboratorium Elektronika Daya


III. DAFTAR PERALATAN
1. Power Supply DC
2. Power Supply AC
3. Multimeter
4. Dioda SI
5. Potensiometer 10KΩ , 1KΩ , 470Ω
6. Resistor 33KΩ , 100Ω , ,3K3Ω , 10Ω
7. Transistor BC109, 2N3055
8. Osiloskop

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

A
NPN IC
IB
10 KΩ

1 KΩ
Vs = 6 V 33 KΩ A V
VCE
V
VBE

Gambar 5.5 Rangkaian transistor NPN BC 109

A
PNP IC
IB
1 KΩ
10 KΩ

Vs = 6 V 33 KΩ A V
VCE
V
VBE

Gambar 5.6 Rangkaian transistor PNP 2N3055


100 Ω

OSC
IC A
CH 1

3K3Ω
Vs = 6V V
10 V
VCE
A
470KΩ

Laboratorium Elektronika Daya IB


10Ω

CH 2
Gambar 5.7 Skema Rangkaian transistor NPN BC109 untuk melihat
karakteristik IC sebagai fungsi VCE (karakteristik output)

Gambar 5.8 Skema Rangkaian transistor PNP 2N 3055 untuk melihat


karakteristik IC sebagai fungsi VCE (karakteristik output)

V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Merangkai gambar 5.5, lalu membuat agar V CE tetap 5 Volt. Setelah
itu mengubah nilai IB IB mulai dari 10μA sampai 100μA selanjutnya
mengukur nilai IC dan VBE dan menghitung HFE=IC / IB.
Mencatat hasil pengukuran dan perhitungan pada tabel 1.
2. Memperhatikan cara mengukur parameter dengan menggunakan satu
multimeter sebagai berikut:
 Titik-titik pengukuran arus harus harus di hubung singkat pada
saat multimeter digunakan untuk mengukur titik yang lain.

Laboratorium Elektronika Daya


 Titik-titik pengukuran tegangan harus dibiarkan terbuka pada
saat multimeter digunakan untuk mengukur titik yang lain.
3. Masih dengan gambar yang sama Gambar 5.5, mengubah V CE mulai
dari 0,1 V sampai 5 V dan mengubah nilai IB dari 25μA sampai
100μA (sesuai tabel 2). Lalu mengukur nilai IC dan mencatat hasil
pengukuran pada tabel 2.
4. Mengulangi langkah 1,2,3 untuk rangkain gambar 5.6 dan mencatat
hasil pengukuran pada tabel 3 dan tabel 4.
Memperhatikan : polaritas pada multimeter harus disesuaikan.
5. Merangkai seperti gambar 5.7 lalu mengubah VCE mulai dari 0,1 V
sampai 5 V setelah itu mengubah nilai I B dari 25μA sampai 100μA
(sesuai tabel 5) selanjutnya mengukur nilai IC dan mencatat hasil
pengukuran pada tabel 5.
6. Untuk menampilkan karakteristik, mengubah format YT menjadi XY.
Dan gambar grafik yang tampak pada layar osiloskop di atas kertas
milimeter block.
7. Mengulangi langkah 5 dan 6 untuk rangkaian gambar 5.8.

VI. TABEL EVALUASI


Tabel 1 DC
VCE = 5 Volt Tetap (NPN)
IB (μA) IC (mA) HFE (IC/IB) VBE (Volt)

Laboratorium Elektronika Daya


(mA)
10 0.04 4 0.48
20 0.1 5 0.5
30 0.16 5.3 0.51
40 0.21 5.5 0.52
50 0.27 5.6 0.54
60 0.35 5.83 0.54
70 0.41 5.86 0.55
80 0.49 6 0.55
90 0.55 6.12 0.55
100 0.64 6.4 0.58

Tabel 2 DC
VCE = 0.1 – 1 Volt (NPN)

VCE IC (mA)
(volt) IB = 25 μA IB = 50 μA IB = 75 μA IB =100 μA
0.1 0.09 0.2 0.32 0.46
0.2 0.1 0.21 0.34 0.47
0.3 0.1 0.21 0.34 0.48
0.5 0.1 0.22 35 0.49
1 0.11 0.22 0.36 0.51

Tabel 3 DC
VCE = 5 Volt Tetap (PNP)

HFE (IC/IB)
IB (μA) IC (mA) VBE (Volt)
(mA)

Laboratorium Elektronika Daya


10 0.07 7 0.517
20 0.12 6 0.535
30 0.19 6.3 0.549
40 0.25 6.25 0.558
50 0.31 6.2 0.564
60 0.37 6.16 0.569
70 0.43 6.14 0.573
80 0.49 6.125 0.577
90 0.55 6.11 0.580
100 0.61 6.1 0.583

Tabel 4
VCE = 0.1 – 1 Volt (PNP)

VCE IC (mA)
(volt) IB = 25 μA IB = 50 μA IB = 75 μA IB =100 μA
0.1 0.10 0.22 0.33 0.45
0.2 0.11 0.23 0.35 0.48
0.3 0.12 0.24 0.36 0.48
0.5 0.12 0.24 0.36 0.49
1 O.12 0.26 0.38 0.51

Tabel 5
BC 109 NPN

VCE IC (mA)

Laboratorium Elektronika Daya


(volt) IB = 25 μA IB = 50 μA IB = 75 μA IB =100 μA
0.1 3.59 6.97 9.46 11.60
0.2 4.30 8.49 11.78 14.87
0.3 4.40 8.99 12.99 16.43
0.5 4.72 9.52 13.92 18.26
1 5.27 10.45 15.46 20.38

Tabel 6
2N3055 PNP

VCE IC (mA)
(volt) IB = 25 μA IB = 50 μA IB = 75 μA IB =100 μA
0.1 0.91 1.96 3.19 4.48
0.2 0.97 2.09 3.35 4.64
0.3 1.01 2.15 3.48 4.74
0.5 1.05 2.23 3.63 5.01
1 1.12 2.41 3.89 5.39

VII. ANALISA

Laboratorium Elektronika Daya


VIII. TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Berdasarkan Tabel 1, buatlah grafik karakteristik:
IC = f (IB)
IB = f (VBE)
IC = f (VCE)

Laboratorium Elektronika Daya


2. Apa yang dimaksud dengan karakteristik input dan karakteristik output
pada rangkaian transistor?
3. Mengapa kurva karakteristik output transistor IC = f (VCE) mempunyai
beda panjang?
4. Apa yang dimaksud dengan disipasi daya? Pada grafik IC = f (VCE),
gambarkanlah daerah kerja transistor yang diperbolehkan jika
PDmax=100mW!
5. Jelaskan bagaimana menentukan baik tidaknya transistor dan
menentukan jenis NPN/PNP transistor!
6. Buatlah rangkaian transistor untuk menghidupkan lampu dan jelaskan
cara kerjanya!

Laboratorium Elektronika Daya


IX. KESIMPULAN

Laboratorium Elektronika Daya


Laboratorium Elektronika Daya
Laboratorium Elektronika Daya
Laboratorium Elektronika Daya
Laboratorium Elektronika Daya

Anda mungkin juga menyukai