Anda di halaman 1dari 15

Instalasi ListriK Industri

SEMESTER TIGA
CARA PENGECEKAN KAPASITOR MOTOR AC SATU
FASA

Dari berbagai jenis motor Induksi 1 fasa, yang paling banyak digunakan
adalah Motor Kapasitor. Bila terjadi gangguan pada Motor Kapasitor ,
maka hal pertama yang dapat di lakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengganti kapasitor dengan kapasitor sejenis

2. Pengecekan dengan AVO Meter


Pengecekan Dengan AVO Meter

Pada pengecekan ini kapasitor harus dilepas dari


rangkaian dan ada beberapa kemungkinan yang dapat
terjadi yaitu :

Jika Ohmmeter menunjuk angka nol, berarti kapasitor short.


Jika tidak ada resistansi ( tak hingga ) berarti kapasitor open.

Jika ada resistansi dan turun perlahan – lahan ,


berarti kapasitor dalam keadaan baik. Ohm
Meter

Gambar 2.5
pengecekan kapasitor
dengan AVO meter
3. Dengan memberikan tegangan 120 Volt dan sekering 10 Ampere

Pada pengecekan ini ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi yaitu :

Jika sekering putus , berarti kapasitor short


Jika tidak , maka akan terjadi proses pengisian ( charging )
beberapa detik kemudian , lepaskan sumber tegangan nya.
Ambil obeng dan dan short kapasitor secara perlahan.
* Bila terjadi loncatan bunga api , berarti kapasitor dalam keadaan baik
* Bila tidak terdapat loncatan bunga api , berarti kapasitor dalam
keadaan rusak

~
120 V

C
Gambar 2.6 pengecekan Kapasitor
dengan tegangan
4.Metode yang paling handal adalah sebagai berikut :

 Rating sekering harus lebih besar dari rating arus kapasitor .


 Berikan tegangan sesaat , dan ukurlah arus dengan cepat menggunakan
Tang Ampere dan juga ukur arus nya .
Maka akan didapat nilai kapasitas kapasitor sebesar
F = 2650 x A micro farad
V
Jika kapasitansi kurang dari 5 % sebaik nya kapasitor di ganti

Tang Ampere

C
Gambar 2.6 pengecekan Kapasitor
dengan tegangan
Starter Motor Arus Bolak – Balik Tiga Fasa
Untuk Motor – motor listrik yang besar membutuhkan pengasutan khusus .
Salah satu starter yang bisa digunakan adalah starter Resistansi .
Untuk motor yang memiliki daya yang sangat besar digunakan
starter Autotransformator
Starter Resistansi

Gambar 2.8 Starter Resistansi pada Motor Induksi Slip Ring


Belitan Motor pada motor induksi slip ring ini dihubungkan dengan cincin seret
dan sikat arang . dan bagian kontak dari sikat arang dihubungkan ke starter
resistansi . Saat start nilai tahanan diatur pada nilai maksimum , karena
resistansi dihubungkan seri dengan belitan motor , maka arus start yang besar
dapat dihindari . kemudian nilai tahanan diturunkan secara perlahan – lahan
hingga motor berputar pada kecepatan nominal . Bila telah dicapai putaran
nominal maka sambungan tahanan dilepas dan menyebabkan terjadi hubungan
singkat antara bagian kontak rotor shaft dengan tiga cincin seret yang terdapat
pada sikst arang ( coal brush ) . Dan dengan demikian motor ini juga dikenal
sebagai motor induksi hubungan singkat . Dan starter tahanan yang biasa
dipergunakan adalah starter R5 bertahap.
MOTOR – MOTOR KHUSUS
Motor – motor khusus dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis yaitu :

Motor berubah kutub


Untuk mengubah kecepatan putar suatu mesin , tidak hanya bergantung
Pada diameter porosnya saja, akan tetapi merubah kecepatan putar ini dapat
Dilakukan pada motor tak serempak yang memiliki kecepatan putar sedikit di
Bawah kecepatan putar sinkron. karena putaran sinkron berbanding terbalik
Dengan jumlah kutub :

N = 120 f ( r p m )
p
Keterangan :
N = kecepatan putar sinkron
F = frekuensi
p = jumlah kutub
Maka kecepatan putar dapat diubah dengan cara mengubah kutub .
Kombinasi khas dari jumlah kutub yang dapat diganti - ganti untuk mengubah putaran
adalah sebagai berikut :

2 kecepatan : 4/6 kutub ; 6/8 kutub ; 8/10 kutub


3 kecepatan : 2/4/6 kutub ; 4/6/8 kutub ; 2/4/8 kutub
4 kecepatan : 2/4/6/12 kutub ; 4/6/8/12 kutub

Bila ingin menentukan kombinasi tersebut haruslah


sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan oleh beban.

a. Karakteristik Putaran konstan b. Karakteristik torsi konstan C. Karakteristik torsi menurun


Aplikasi Motor Khusus :

a ) untuk penerapan yang memerlukan keluaran konstan maka dipilih motor yang
memiliki putaran konstan putaran konstan .
contoh : mesin kerek
b ) untuk penerapan yanga memerlukan torsi konstan pada bagian putar , harus
dipilih motor dengan karakteristik torsi konstan .
contoh : konvevor
c ) untuk penerapan yanga memerlukan torsi yang berkurang sebanding dengan
kecepatan putar motor , harus dipilih motor dengan karakteristik torsi menurun
contoh : blower
2. Motor Roda gigi
Untuk mempergunakan motor tak serempak standar agar kecepatan putarnya
dapat dikurangi , maka dipakai sabuk atau rantai dengan pulley dari beragam
diameter atau dengan cara memakai roda gigi . akan tetapi kombinasi
tersebut diatas membutuhkan ruangan yang luas . berbagai peralatan tambahan
dan perawatan yang menyulitkan . untuk menghilangkan kerepotan dan diperoleh
efesiensi daya perputaran rendah , maka dikombinasikan roda gigi reduksi
dan motor dalam satu unit tunggal yang di sebut motot roda . motor roda gigi
standar terdapat dalam keluaran 65 – 200 w untuk satu fasa dan keluaran
65 W - 37 KW untuk 3 fasa.
Tabel 2.1 Motor roda gigi yang terdapat di pasaran

Jumlah kutub 4 6
Frekuensi ( Hz ) 50 50
Kecepatan sinkron ( r p m ) 1500 1000
Perbandingan reduksi kecepatan putar 150 100
Kecepatan 1:10
Perbandingan reduksi kecepatan putar 100 60
Keluaran 1:15
Perbandingan reduksi kecepatan putar 75 50
1:20
poros ( rpm ) Perbandingan reduksi kecepatan putar 50 33
1:30
Motor Rem
Adalah motor yang di kombinasikan dengan rem elektromagnetik dalam satu
unit . Motor ini memiliki keuntungan : mudah di pakai , ukuran nya kecil dan
ringan jika dibandingkan dengan motor yang dilengkapi dengan rem terpisah ,
umumnya

• Tanpa penguatan :

Rem digerakkan oleh tekanan pegas dan dilepaskan dengan memanfaatkan


pegas dengan electromagnet . Rem digerakkan ketika daya
electromagnetik diputuskan , oleh sebab itu ia disebut rem pengaman .
Motor standar yang memiliki keluaran diproduksi dan dipakai untuk kerek ,
wins , balok rantai dll .
Berpenguatan :
Rem bekerja bila elektromagnetik memiliki gaya tarik – menarik . Motor
jenis ini juga di produksi 0,4 – 15 KW . Umumnya dipakai untuk mesin
packing , pembotolan otomatis , pemotongan otomatis dll .

• Motor Kopling Gesek :


Dalam penerapan nya dilakukan untuk mengasut dan berhenti tanpa
khawatir akan adanya hawa panas berlebihan dari motor . Motor ini terdiri dari
kombinasi dalam satu unit , yaitu mekanik kopling gesek dan rem . dengan cara
menarik lengan kendali , rem dilepaskan pada waktu yang sama dan daya
ditransmisikan pada beban . Dan bila lengan dilepaskan , beban terputus.
Disaat yang sama rem bekerja menghentikan beban secepatnya. Dan hal
demikian motor terus berputar tidak terganti , apakah beban terpasang atau
tidak . Motor ini diproduksi dengan kekuatan nominal 100 W , 200 W
dan 250 W satu fasa dengan jenis stater belah fasa dan 200 W , 250 W
dan 400 W untuk tiga fasa . Motor ini biasa dipakai pada mesin – mesin jahit,
konveksi , perkakas tekstil dll .
Motor Kran :
Motor ini banyak dipergunakan pada konsumsi di pabrik baja dan di
Pertambangan , dimana mengalami kerja banyak beberapa kali pengasutan ,
Pengereman atau pemberhentian . Oleh karena itu motor yang di pergunakan secara
Elektris dan mekanis harus kuat . Untuk motor kran ini umunya merupakan motor tak
Serempak rotor belitan 3 fasa yang di dinginkan oleh kipas angin tertutup rapat ,
Dipergunakan untuk memenuhi syarat kerja tersebut . Motor ini mampu dengan
Control balik putaran , hambatan sekunder dan memiliki rem elektromagnetik .
Umumnya diproduksi dengan keluaran 1,5 – 200 Kw dan memiliki 6 – 10 kutub .

Contoh soal :
1.Didalam melakukan pengecekan kapasitansi kapasitor yang menggunakan
metode Tang Ampere , teganagn terukur sebesar 220 Volt dan arus terukur
sebesar 4, 5 A maka dengan rumus .
F = 2650 x 4,5 A = 54 F
220 V
2. Sebuah motor memiliki kecepatan putar 1500 rpm dengan frekuensi
50 Hz untuk menggerakkan sistem yang membutuhkan kecepatan putar 2 kali
lebih cepat maka :

N = 120 . f rpm
p

3000 rpm = (120 . 50)/p

P= 6000/3000=2 kutub

Anda mungkin juga menyukai