Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK


SEMESTER III

Nomor Percobaan :6
Judul : Karakteristik SCR
Grup :1
Nama Praktikan : Muhammad Filhan Wahyudi (1317020010)
Nama Partner : Alim Perdi Mubaraq (1317020001)
Wahyu Primandika (1317020038)
Kelas : TL-3A
Tanggal Percobaan : 27 November 2018
Tanggal Pengumpulan : 18 Desember 2018

Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2018
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK
SEMESTER III

Nomor Percobaan :6
Judul : Karakteristik SCR
Grup :1
Nama Praktikan : Wahyu Primandika (1317020038)
Nama Partner : Alim Perdi Mubaraq (1317020001)
Muhammad Filhan Wahyudi (1317020010)
Kelas : TL-3A
Tanggal Percobaan : 27 November 2018
Tanggal Pengumpulan : 18 Desember 2018

Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2018

Laboratorium Elektronika Daya


LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM PENGUKURAN LISTRIK
SEMESTER III

Nomor Percobaan :6
Judul : Karakteristik SCR
Grup :1
Nama Praktikan : Alim Perdi Mubaraq (1317020001)
Nama Partner : Muhammad Filhan Wahyudi (1317020010)
Wahyu Primandika (1317020038)
Kelas : TL-3A
Tanggal Percobaan : 27 November 2018
Tanggal Pengumpulan : 18 Desember 2018

Nilai :

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2018

Laboratorium Elektronika Daya


I. TUJUAN
Setelah selesai percobaan praktikan diharapkan dapat :
 Menentukan terminal SCR.
 Menentukan baik atau tidaknya SCR.
 Menerangkan karateristik SCR.
 Mempergunakan SCR dalam praktek.

II. DASAR TEORI


Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda dan gate. SCR
berbeda dengan dioda rectifier biasanya karena dibuat dari empat buah lapis
dioda, lihat gambar 6.1.

Gambar 6.1 (a) Simbol SCR; (b) Kontruksi dasar SCR

Komponen SCR akan di trigger menjadi ON jika diberi arus gate melalui kaki
gate. Dengan memberi arus gate IGT yang semakin besar dapat menurunkan
tegangan breakover (VBR) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan
minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus
gate tertentu, ternyata akan sangat mudah embuat SCR menjadi ON. Bahkan
dengan tegangan forward yang kecil sekalipun, misalnya 1 volt saja atau lebih

Laboratorium Elektronika Daya


kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada
gambar 6.2.

Gambar 6.2 Karakteristik SCR

Pada Gambar 6.2 dapat dilihat ada tegangan breakover V(BR)F, yang jika
tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi
adalah arus IG yang dapat menyebabkan tegangan V(BR)F turun menjadi lebih kecil.
Pada gambar 6.2 ditunjukkan beberapa arus IG dan korelasinya terhadap tegangan
breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi
IGT(gate trigger current). Pada gambar 6.2 ada ditunjukkan juga arus IH yaitu arus
holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus
forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON.
Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON,
walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk
membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun
dibawah arus IH (holding current). Pada gambar 6.2 kurva I-V SCR, jika arus

Laboratorium Elektronika Daya


forward berada dibawah titik IH, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa
besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan
menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor
pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih
banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF
pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah
tegangan trigger pada gate yang menyebabkan SCR ON. VGT seperti halnya VBE
besarnya kira-kira 0.7 volt.
Contoh rangkaian pada gambar 6.3, Sebuah SCR diketahui memiliki IGT=10mA
dan VGT=0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR
ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt

Gambar 6.3 Rangkaian SCR

Aplikasi SCR banyak digunakan pada suatu rangkaian elektronika karena


lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada pemakaian sakla
elektronik. SCR juga biasanya digunakkan untuk mengontrol daya khususnya

Laboratorium Elektronika Daya


pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dati 0 sampai 220
Volt tergantung pada spesifik dan tipe dari SCR tersebut.

III. DAFTAR PERALATAN


1. Power Supply DC
2. Power Supply AC
3. Multimeter
4. SCR
5. Dioda
6. Resistor 10 Ω, 1k Ω, dan 10k Ω
7. Potensiometer
8. Osiloskop
9. Kabel Penghubung

IV. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 6.4 Skema Rangkaian SCR untuk melihat karateristik dengan Vs


tegangan DC

Laboratorium Elektronika Daya


Gambar 6.5 Skema Rangkaian SCR untuk melihat karateristik dengan Vs
tegangan AC
V. LANGKAH PERCOBAAN
1. Membuat rangkaian seperti Gambar 6.4, kemudian memberi sumber tegangan
DC 10 Volt.
2. Menetapkan arus gate (IG), mulai dari 0V. Lalu mengatur potensiometer 1 kΩ
mulai dari yang terkecil sampai SCR tertriger, kemudian mengamati dan
mencatat hasil pengukuran pada table 1. Setelah itu, mengulangi langkah ini
dengan arus gate (IG) yang berbeda.
3. Mengamati pergeseran titik pada layar osiloskop dan menggambarkannya
pada kertas millimeter. Untuk melihat karakteristik, osiloskop harus diubah
formatnya dari Y-T menjadi X-Y
4. Membuat rangkaian seperti gambar 6.4, dengan menggunakan sumber
tegangan DC 10 Volt dan 15 Volt, kemudian mencatat hasil pengukuran di
tabel 2 dan 3.
5. Membuat rangkaian seperti gambar 6.5, dan memberi sumber tegangan AC
12V, lalu mengulangi langkah 2 dan 3.

Laboratorium Elektronika Daya


VI. DATA

Tabel 1, VS = 10 Volt (DC)


IG (µA) IAK (mA) VAK (Volt) VGK (Volt) Keterangan

Tabel 2, VS = 15 Volt (DC)


IG (µA) IAK (mA) VAK (Volt) VGK (Volt) Keterangan
950 0,02 15 0,3 Belum Trigger
1250 0,02 15 0.,43 Belum Trigger
1900 0,02 15 0,6 Belum Trigger
2000 116,2 0,75 0,8 Trigger

Tabel 3, VS = 12 Volt (AC)


IG (µA) IAK (mA) VAK (Volt) VGK (Volt) Keterangan
230 0,04 12 0,08 Belum Trigger
400 0,04 12 0,162 Belum Trigger
500 0,04 12 0,169 Belum Trigger
735 45,53 2 0,47 Trigger

Laboratorium Elektronika Daya


VII.TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Dari Tabel 1, buatlah grafik karakteristik SCR IAK = f(VAK)
2. Samakah grafik dari Tabel 1 dengan grafik yang tampak pada layer
osiloskop?
3. Jelaskan cara menguji baik tidaknya SCR dengan menggunakan multimeter
sekaligus tentukan terminal anoda, katoda , dan gate!

Laboratorium Elektronika Daya

Anda mungkin juga menyukai